Saturday, August 7, 2021

Tema 1 Subtema 3: Formasi dan Iringan Tari Daerah


 

Tari Bungong Jeumpa (Bunga Cempaka) merupakan pengembangan tari tradisional dari daerah Aceh. Oleh karena itu, tari Bungong Jeumpa termasuk tari kreasi baru. Perlu diketahui bahwa karya tari dibagi menjadi tiga jenis, yaitu tari rakyat, klasik, dan kreasi baru. Tiap-tiap karya tari memiliki pola lantai berbeda.

 

1. Bentuk Pola Lantai Tari Rakyat

Tari rakyat merupakan tari yang hidup dan berkembang di kalangan rakyat jelata dan mencerminkan ekspresi kerakyatan. Gerak dan pola lantainya sangat sederhana dan sering diulang-ulang. Contoh tari rakyat yaitu tari Tayup dan tari Kuda Kepang.

 

2. Bentuk Pola Lantai Tari Klasik

Tari klasik merupakan jenis tari yang telah mencapai tingkat keindahan yang tinggi. Tari klasik dipelihara dengan baik di lingkungan istana raja-raja dan di kalangan bangsawan. Gerak dalam tari klasik memiliki standar tertentu. Antara satu dengan yang lain harus diatur dan dihubungkan dengan suatu cara tertentu. Contoh tani klasik yaitu tari Bedhaya dan Srimpi dari Jawa Tengah, tari Legang Kraton dari Bali, serta tari Topeng Kelana dari Jawa Barat.

 

Bentuk gerak tari klasik diatur secara teliti, mengikat, dan tidak boleh dilanggar. Selain memiliki bentuk yang sudah diatur, pola lantai dalam tari klasik adakalanya mempunyai maksud tertentu. Sebagai contoh bentuk pola lantai rakit lajur pada tari Bedhaya. Pola lantai rakit lajur dalam tari Bedhaya mempunyai maksud penggambaran lima unsur yang ada pada diri manusia, yaitu cahaya, rasa, sukma, nafsu, dan perilaku.

 

3. Bentuk Pola Lantai Tari Kreasi

Tari kreasi sering disebut dengan tari modern. Dalam pengertian sesungguhnya terdapat perbedaan antara tani modern dan tari kreasi. Tari kreasi merupakan pengembangan dari pola pola tari tradisional, contohnya tari Bungong Jeumpa dari Aceh, tari Manipuri dari Jawa Tengah, tari Merak dari Jawa Barat, dan tari Oleg Tambulilingan dari Bali, Selanjutnya, tari modern adalah tarian yang ekspresinya tidak terikat pada aturan-aturan atau pola-pola yang sudah ada. Tari modern memberikan kebebasan koreografer untuk berekspresi. Dengan adanya kebebasan dalam membuat gerak tarinya, kebebasan itu juga ada dalam bentuk pola lantainya. Artinya, banyak variasi pola lantai yang digunakan.

 

Selain pola lantai, iringan juga memegang peranan penting. Iringan tari tidak hanya dihasilkan dari bunyi alat musik tetapi bisa dari tepukan, nyanyian, teriakan, dan ketukan jari. Meskipun iringan tari tidak hanya dari alat musik, sebaiknya penataan iringan tari menggunakan alat musik.

 

Kamu mengetahui keragaman budaya Indonesia. Oleh karena itu, sudah semestinya kita bangga pada budaya negeri kita. Bagaimana cara menunjukkan rasa bangga kita terhadap kekayaan budaya Indonesia? Rasa bangga itu dapat ditunjukkan dengan cara mengapresiasi karya seni, misalnya seni tari. Agar penampilan karya tari berhasil dengan baik perlu persiapan. Adapun persiapan itu dimulai dari penentuan bentuk tari, jumlah penari, penggarapan gerak, dan pendukungnya. Pendukung tari berupa iringan, tata rias, busana, properti, dan panggung.

 

1. Penentuan Bentuk Tari dan Jumlah Penari

Ada tiga macam bentuk tari, yaitu tari tunggal, berpasangan, dan kelompok. Jika seseorang ingin menyajikan bentuk tari kelompok, siapkan beberapa orang penari.

 

2. Persiapan Gerak Tari

Unsur utama tari adalah gerak. Gerakan dari anggota tubuh penari itu indah dan dapat dinikmati oleh orang lain. Oleh karena itu, sebelum karya tari ditampilkan di depan orang lain perlu adanya latihan. Latihan gerak tari meliputi kesesuaian sikap anggota tubuh dalam melakukan gerak tari dan kesesuaian rasa, baik rasa irama maupun rasa melakukan gerak tari.

 

3. Persiapan Iringan Tari

Penampilan karya tari lebih baik jika menggunakan iringan. Fungsi iringan dalam penampilan karya tari, yaitu mengiringi gerak penari, mempertegas gerak penari, dan menggambarkan suasana tari. Iringan karya tari dapat menggunakan permainan alat musik secara langsung, menggunakan suara-suara dalam tubuh penari, atau memutar kaset iringan tari. Oleh karena itu, sebelum karya tari ditampilkan di depan orang lain, terlebih dahulu dipersiapkan dan ditentukan iringan yang akan digunakan.

 

4. Persiapan Tata Rias dan Busana Tari

Sebelum penampilan karya tari, perlu dipersiapkan tata rias dan busananya. Perlengkapan tata rias yang perlu dipersiapkan, antara lain pembersih muka, alas bedak, bedak, bayangan mata, pemerah pipi, pensil alis, dan kapas. Selanjutnya, untuk persiapan busana disesuaikan dengan jenis tari yang akan ditampilkan.

 

5. Persiapan Properti Tari

Jika karya tari yang ditampilkan menggunakan properti, maka yang hendak menari juga harus mempersiapkannya. Properti dapat diperoleh dengan cara membeli, menyewa, atau membuat sendiri.

 

6. Persiapan Panggung

Panggung merupakan tempat untuk menampilkan berbagai karya seni pertunjukan. Dalam penampilan karya tari, jenis panggung harus ditentukan sebelumnya. Penentuan tersebut berkaitan dengan pola lantai atau ruang yang akan digunakan penari. Untuk penampilan karya tari di sekolah atau di kelas, bisa degan cara menata meja sebagai panggungnya. Setelah persiapan penampilan karya tari matang, saatnya penari menampilkan karya tari. Penampilan karya tari dapat dilaksanakan pada acara pentas seni yang diadakan sekolah. Kegiatan penampilkan karya tari dapat digunakan sebagai kegiatan apresiasi karya tari. Apresiasi karya tari merupakan suatu bentuk pengamatan, penilaian, dan penghargaan terhadap suatu karya tari.

 

Tugas: Sebagai latihan, kerjakan soal-soal di Buku PR/ Tema Jilid 1 yang SBdP halaman 11-12. Kerjakan di Buku PR/ Tema Jilid 1 kalian masing-masing ya!

 

 

No comments:

Post a Comment