Sunday, May 20, 2018

Kultum: Menjauhi Sifat Dengki





Ma'asyiral muslimin wal muslimat rahimakumullah.
Seiring bertumbuhnya kita sebagai manusia, kita tidak luput dari lingkaran pergaulan. Semakin besar diri kita, maka akan semakin besar pula lingkaran pertemanan kita, dan semakin banyak kita mengetahui berbagai sifat perwatakan dari orang lain. Orang-orang yang kita temui dalam kehidupan kita beragam, karena berasal dari latar belakang yang beragam pula. Keragaman tersebut meliputi berbagai hal, misalnya kesuksesan, kekayaan, pangkat, status sosial, kecerdasan, kebijaksanaan, jenjang pendidikan, dan lain sebagainya. 

Seseorang yang dalam lingkaran pertemanannya tidak hati-hati, maka akan timbul benih-benih penyakit hati, salah satunya yaitu dengki yang merusak. Sebagai contoh, bila si-A melihat si-B memperoleh nikmat (yang berupa kesuksesan, kekayaan, pangkat, status sosial, kecerdasan, kebijaksanaan, atau jenjang pendidikan) dan si-A tersebut tidak senang melihat si-B yang memperoleh berbagai nikmat tersebut, pastilah si-A pada hatinya tumbuh benih-benih dengki. Dengki adalah penyakit hati yang dapat merusak tatanan pergaulan dan keselamatan hidup. Dengki merupakan perasaan tidak senang ketika melihat atau mendengar saudaranya mendapat nikmat, dan ia merasa gembira apabila melihat atau mendengar nikmat yang ada pada saudaranya itu berkurang atau hilang sama sekali.
Bila dalam sebuah pergaulan sudah diwarnai rasa dengki, pastilah dalam pergaulan tersebut akan hancur. Sebab bila si-A sudah terjangkiti rasa dengki, maka tidak menutup kemungkinan si-A akan berusha menjatuhkan atau menjegal si-B, dan bahkan sampai membahayakan jiwa si-B.

Allah SWT telah memberi ilustrasi sifat dengki yang ada pada diri seseorang. Allah Ta’ala berfirman dalam Surat Ali Imran ayat 120:
اِنْ تَمْسَسْكُمْ حَسَنَةٌ تَـسُؤْهُمْ وَ اِنْ تُصِبْكُمْ سَيِّئَةٌ يَّـفْرَحُوْا بِـهَا، وَ اِنْ تَصْبِرُوْا وَ تَـتَّـقُوْا لاَ يَضُرُّكُمْ كَـيْدُهُمْ شَيْئًا، اِنَّ اللهَ بِمَا يَـعْمَلُـوْنَ مُحِيْطٌ. ال عمران:120
Jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati, tetapi jika kamu mendapat bencana, mereka bergembira karenanya. Jika kamu bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka kerjakan. [Ali 'Imran : 120]

Upaya yang bisa dilakukan adalah tetap bersabar dan bertakwa. Sebab dengan bersabar dengan tahan dalam menghadapi cobaan dan tetap taat kepada Allah, maka kedengkian seseorang tidak akan merugikan seorang hamba yang bersabar dan bertakwa. 

Dalam sebuah hadis menerangkan larangan dengki:
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: لَا تَحَاسَدُوْا وَلَا تَنَاجَشُوْا وَلَا تَبَاغَضُوْا وَلَا تَدَابَرُوْا وَلَا يَبِعْ بَعْضُكُمْ عَلَى بَيْعِ بَعْضٍ. وَكُوْنُوْا عِبَادَ اللهِ اِخْوَانًا. اَلْمُسْلِمُ اَخُو الْمُسْلِمِ لَا يَظْلِمُهُ وَلَا يَخْذُلُهُ، وَلَا يَحْقِرُهُ، اَلتَّقْوَى هٰهُنَا. وَيُشِيْرُ اِلَى صَدْرِهِ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ، بِحَسْبِ امْرِئٍ مِنَ الشَّرِّ اَنْ يَحْقِرَ اَخَاهُ الْمُسْلِمَ. كُلُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ حَرَامٌ دَمُهُ وَمَالُهُ وَعِرْضُهُ. مسلم 4: 1986
Dari Abu Hurairah, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Janganlah kalian saling mendengki, janganlah saling bersaing yang tidak sehat, janganlah saling membenci, janganlah saling membelakangi, janganlah seseorang diantara kalian menawar tawaran orang lain, dan jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara. Orang Islam itu saudaranya orang Islam yang lain. Tidak boleh berlaku zalim kepadanya, tidak boleh membiarkannya (dengan tidak mau menolongnya), dan tidak boleh menghinakannya. Takwa itu di sini". Beliau sambil mengisyaratkan ke dadanya, tiga kali. "Cukuplah seseorang itu berbuat jahat apabila ia merendahkan saudaranya orang Islam. Setiap orang Islam terhadap orang Islam yang lain adalah haram darahnya, harta bendanya dan kehormatannya. [HR. Muslim juz 4, hal. 1986]

Hadis tersebut menerangkan adanya larangan saling mendengki dan dinilai perbuatan yang jahat apabila seseorang merendahkan saudaranya sesama muslim. Padahal seorang muslim itu haram darahnya, haram harta bendanya, haram kehormatannya. Begitu bahayanya sifat dengki hingga dampaknya bisa dikategorikan melanggar aturan-aturan agama. Adanya sifat dengki menyebabkan rasa iri, jegal-menjegal, dan saling jatuh-menjatuhkan, dan bahkan saling membunuh. Berbagai contoh tersebut bukan merupakan sifat yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Perhatikan nasihat Rasulullah pada hadis berikut:

 عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِيّ ص قَالَ: اِيَّاكُمْ وَ الظَّنَّ فَاِنَّ الظَّنَّ اَكْذَبُ اْلحَدِيْثِ وَ لَا تَحَسَّسُوْا وَ لَا تَجَسَّسُوْا وَ لَا تَحَاسَدُوْا وَ لَا تَدَابَرُوْا وَ لَا تَبَاغَضُوْا وَ كُوْنُوْا عِبَادَ اللهِ اِخْوَانًا. البخارى 7: 88
Dari Abu Hurairah dari Nabi SAW, beliau bersabda, “Jauhkanlah kalian dari buruk sangka, karena sesungguhnya buruk sangka itu sedusta-dusta (perkataan hati). Dan janganlah kalian saling mencari-cari aib, janganlah saling mencari-cari kesalahan, janganlah saling mendengki, janganlah saling membelakangi, janganlah saling membenci, dan jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara. [HR. Bukhari juz 7, hal. 88]

Ma'asyiral muslimin wal muslimat rahimakumullah.
Kedengkian yang berlarut-larut dan perlahan tanpa disadari, akan mengikis kebaikan pendengki itu sendiri. Para pendengki itu kelak akan mempertanggung-jawabkan kelakuannya tersebut di akhirat. Di dalam hadis disebutkan:

عَنْ اَنــَسٍ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: اَلـْحَسَدُ يَأْكُلُ اْلحَسَنَاتِ كَمَا تَأْكُلُ النَّارُ اْلحَطَبَ. وَ الصَّدَقَةُ تُطْفِئُ اْلخَطِـيْئَةَ كَمَا يُطْفِئُ اْلمَـاءُ النَّـارَ. وَ الصَّلاَةُ نُـوْرُ اْلمُؤْمـِنِ وَ الصِّيَامُ جُنَّةٌ مِنَ النَّـارِ. ابن ماجه و البيهقى
Dari Anas RA, ia berkata : Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda : "Dengki itu bisa memakan kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar. Sedekah itu bisa menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api, shalat itu adalah cahayanya orang mukmin dan puasa itu adalah perisai (bisa menjauhkan) dari neraka". [HR. Ibnu Majah dan Baihaqi]

Efek negatif dengki tak terhenti pada sanksi di akhirat, tetapi juga akan dirasakan dampaknya di kehidupan dunia dengan hadirnya perasaan gundah gulana, khawatir, dan sakit hati akan selalu menghantui hari demi hari bagi si pendengki. Oleh sebab itu, marilah menjauhi sifat dengki karena apabila sifat dengki terus dipelihara didalam diri kita, maka kebaikan-kebaikan yang kita lakukan akan sia-sia di hadapan Allah. 

Ma'asyiral muslimin wal muslimat rahimakumullah.
Sifat dengki merupakan salah satu diantaranya dari lima pokok kejahatan yang diterangkan di dalam Al Qur’an. Allah Ta’ala berfirman:
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ اْلفَـلَـقِ. مِنْ شَرِّ مَا خَلَـقَ. وَ مِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَ. وَ مِنْ شَرِّ النَّـفَّـثـَاتِ فِى اْلعُـقَـدِ. وَ مِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ.الفلق:1-5
Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai Subuh, dari kejahatan makhluq-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki. [Al-Falaq: 1 - 5]

Dari potongan surat Al Falaq: شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ (kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki) tersebut bisa diketahui bahwa dengki adalah kejahatan dan Al Qur’an menuntun kepada kita agar senantiasa memohon perlindungan kepada Allah dari bahaya dengki. Allah telah memberi petunjuk kepada umat-Nya agar terhindar dari bahaya kejahatan dengki, yaitu dengan berdo’a dan dicontohkan sebagaimana yang tertulis di dalam Al Quran, Surat Al Hasyr ayat 10:
وَ الَّذِيْنَ جَآءُوْ مِنْ بَعْدِهِمْ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِاِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِاْلاِيْمَانِ وَ لاَ تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلاًّ لّلَّذِيْنَ ءَامَنُوْا رَبَّنَا اِنَّكَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ. الحشر:10
Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshar), mereka berdoa, Robbanaghfir lanaa wa li ikhwaaninal-ladziina sabaquunaa bil-iimaan, walaa taj’al fii quluubinaa ghillal-lilladziina aamanuu robbanaa innaka ro-uufur rohiim “ Ya Tuhan kami, ampunilah kami dan kepada saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman, ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang”. [QS. Al Hasyr: 10]

Ma'asyiral muslimin wal muslimat rahimakumullah.
Demikian yang bisa saya sampaikan. Semoga bisa menjadi pengingat bagi diri saya dan bermanfaat bagi jamaah secara umumnya. Semoga kita bisa memetik pelajaran dan tergolong hamba-Nya yang taat dan tergolong umat Rasulullah yang patuh dengan tidak keluar batas dengan menumbuh-suburkan sifat-sifat dengki dalam diri. Melalui sabar dan takwa, harapannya kita sebagai umat muslim mampu menghindari sifat dengki, yang merupakan salah satu diantara lima kejahatan yang diterangkan di dalam Al Quran. Marilah kita berupaya semaksimal mungkin merubah diri seperti apa yang dituntunkan oleh Allah dan Rasulullah, minimal dimulai dari diri sendiri, keluarga, dan masyarakat umum, sehingga Negeri Indonesia menjadi negeri yang aman, damai, dan sejahtera. Mari kita tutup dengan hamdalah dan doa penutup majelis.