Tuesday, June 16, 2020

Murattal Qari Pilihan



Sebagai seorang muslim, kita menerapkan aturan Alquran di setiap aspek kehidupan kita. Kita bisa mengetahui kandungan Alquran dengan membaca teks asli maupun terjemah bagi yang belum paham bahasa arab. Membaca terjemah sebagaimana kita membaca dikeseharian kita dan tidak ada pakem khusus. Namun ketika membaca ayat-ayat dalam Alquran ada tata cara yang perlu diperhatikan. Sebagaimana di dalam surat Al Muzzammil ayat 4 diterangkan:

وَرَتِّلِ ٱلْقُرْءَانَ تَرْتِيلًا. المزّمّل: 4
Dan bacalah Alquran itu dengan tartil. [QS. Al Muzzammil: 4]

Melalui Surat Al Muzzammil ayat 4 tadi kita mengerti bahwa dalam membaca Alquran itu dengan tartil. Lalu apakah pengertian tartil? Sahabat Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu anhu menjelaskan,

تجويد الحروف ومعرفة الوقوف
Mentajwidkan huruf-hurufnya dan mengetahui kaidah waqof.

Melalui penjelasan Sahabat Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu anhu, pengertian tartil adalah mentajwidkan huruf-hurufnya dengan mengetahui kaidah waqof. Pada pengertian tartil tadi terdapat dua hal yang disoroti, yaitu tajwid dan kaidah waqof. Tajwid sendiri artinya membaguskan. Menurut istilah, tajwid adalah mengeluarkan setiap huruf dari tempat keluarnya (makharijul huruf) beserta memberikan sifat hak dan mustahaknya. Sedangkan kaidah waqaf adalah berbagai kaidah yang ditetapkan mengenai tempat-tempat berhenti dalam membaca Alquran. Sehingga apabila seorang pembaca Alquran yang sudah menguasai dan mempraktekkan ilmu tajwid maupun kaidah waqof bisa dikatakan dia membaca Alquran dengan tartil.

Selain perintah membaca Alquran dengan tartil, umat muslim juga dianjurkan memperbagus suara bacaan Alquran sebagaimana hadis berikut:

عَنِ الْبَرَاءِ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ زَيِّنُوا الْقُرْآنَ بِأَصْوَاتِكُمْ. أحمد
Dari Al Baraa’ ia berkata; Rasulullah SAW bersabda: "Hiasilah Alquran dengan suara kalian." [HR. Ahmad]

Melalui hadis tadi bisa kita pahami bahwa umat muslim dianjurkan menghiasi bacaan Alquran dengan suaranya. Menghiasi bacaan Alquran yang dimaksud dapat ditempuh dengan belajar tahsin maupun belajar langgam. Namun demikian setelah mengetahui sedikit gambaran tentang tartil maupun langgam, sebagai pengetahuan perlu kita ketahui bahwa terdapat ilmu qiraat.
Istilah qiraat yang biasa digunakan adalah cara pengucapan tiap kata dari ayat-ayat Alquran melalui jalur penuturan tertentu. Qiraat sendiri terpisah dari langgam. Qiraat merupakan perbedaan bacaan yang dinisbahkan kepada salah satu qari/ imam dari tujuh atau sepuluh. Jalur penuturan itu meskipun berbeda-beda tetapi  mengikuti aliran para imam qiraat yang semuanya direstui oleh Rasulullah Muhammad SAW. Oleh karenanya dalam mendengarkan murattal Alquran, kita sebaiknya mengetahui jalur mana yang digunakan seorang qari dalam membaca Alquran. Sehingga kita dalam praktek membaca Alquran tidaklah bingung ataupun bahkan merusak hafalan kita yang sudah ada jalur qiraat tertentu. Sebab kita tidak boleh mencampur-adukkan satu qiraat dengan qiraat yang lainnya. Adapun muratal qari pilihan bisa didengar/ diunduh pada tautan berikut:

📌 Syaikh Dr. Ayman Rusydi Suwaid klik di sini

📌 Syaikh Mahmud Khalil Al-Hushary klik di sini

📌 Syaikh Abullah Bashfar edisi Mujawwad klik di sini

📌 Syaikh Abdullah Bashfar edisi Murattal klik di sini

📌 Syaikh Abdul Basith Abdush Shamad klik di sini

📌 Syaikh Khalid Al-Muhanna klik di sini

📌 Syaikh Ali Abdurrahman Al-Hudzayfi klik di sini

📌 Syaikh Ibrahim Al-Akhdhar klik di sini

📌 Syaikh Sahl Yasin klik di sini

Perhatian: Beberapa Qari membaca menggunakan jalur Thayyibah dengan Qashrul Munfashil (membaca mad jaiz munfashil dengan dua harakat). Hendaknya kita memahami dulu kaidah-kaidah yang ada pada jalur tersebut agar tidak terjatuh pada pencampuradukan jalur dalam membaca Alquran. Adapun dalam jalur Syathibiyah (yang merupakan jalur yang banyak dipraktikan) membaca mad jaiz munfashil sama dengan mad wajib muttashil, yakni 4 atau 5 harakat (dipilih salah satu). Berdasarkan kaidah jalur inilah mushaf standar internasional (mushaf madinah) dicetak. Qari yang easy listening (berirama) tapi masih terlihat menjaga hukum-hukum tajwidnya antara lain:

📌 Syaikh Khalifah Ath-Thunaiji klik di sini

📌 Syaikh Mishary Rashed Al-Afasi klik di sini

Sebagai perhatian kita semua, bagi yang ingin mendengarkan bacaan Qari yang berirama indah, mohon jangan sampai terbawa langgam dan melupakan kaidah tajwid. Pahami dan praktikan tajwid terlebih dahulu sebelum membaca dengan banyak langgam. Kita mesti ingat bahwasanya membaca dengan tajwid adalah kewajiban, sedangkan membaca dengan langgam adalah keindahan (hukumnya maksimal sunnah).

Wallahu A’lam


Sumber:
1. Alquran dan Hadis
2. Broadcast tentang Rekomendasi Qari Pilihan di grup Whatsapp Online Tajwid, atau klik di sini.