Monday, April 17, 2023

Kultum: Amal Kebaikan Akan Kembali Pada Pelakunya


 

بِسْمِ اللهِ، اَلـْحَمْدُ ِللهِ، لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهَ ، أَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه. اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، اللَّهُمَّ لَا سَهْلَ إِلَّا مَا جَعَلْتَهُ سَهْلًا وَأَنْتَ تَجْعَلُ الحَزْنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلًا. أَمَّا بَعْدُ.

Ma’asyiral muslimin wal muslimat rakhimakumullah.

Syukur alhamdulillah kita haturkan kehadirat Allah SWT yang memberi nikmat kesempatan kepada kita semuanya untuk memperbanyak amal salih. Selawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Rasulullah SAW yang telah membawa nur Islam kepada umatnya. Semoga kita semuanya diberi kemudahan dalam mengamalkan ajaran Islam.

Ma’asyiral muslimin wal muslimat rakhimakumullah.

Ada dua kenikmatan yang sering terlupakan dan tersia-saiakan begitu saja oleh manusia, yaitu nikmat sehat dan waktu luang. Apabila tidak waspada dan terlena, maka dua kenikmatan itu malah menggiring ke neraka. Sebagai contoh, nikmat sehat dan waktu luang digunakan untuk menjadi wasit terhadap orang lain. Apa yang dilakukan seseorang selalu dinilai salah karena berbeda pandangan. Mudah untuk mengomentari kehidupan orang lain, padahal kehidupannya sendiri jauh dari apa yang ia katakan. Merasa paling benar sendiri, merasa paling mulia sendiri, pendapat pandangan dan pilihan orang lain dianggap salah. Ini adalah salah satu sifat kesombongan. Sudah sombong, diingatkan dengan apa yang disampaikan Allah dan Rasul-Nya tidak mau taslim. Sombong itu menolak kebenaran dan merendahkan orang lain. Padahal kita tahu bahwa sebab iblis itu diusir karena sombong, merasa lebih baik dari Adam. Iblis telah kufur terhadap Allah. Tentu kita menghindari hal itu. Allah berfirman,

مَثَلُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِرَبِّهِمْ اَعْمَالُهُمْ كَرَمَادٍ اشْتَدَّتْ بِهِ الرِّيْحُ فِيْ يَوْمٍ عَاصِفٍۗ لَا يَقْدِرُوْنَ مِمَّا كَسَبُوْا عَلٰى شَيْءٍ ۗذٰلِكَ هُوَ الضَّلٰلُ الْبَعِيْدُ

Artinya: Perumpamaan orang-orang yang kufur kepada Tuhannya, perbuatan mereka seperti abu yang ditiup oleh angin kencang pada saat badai. Mereka tidak kuasa (memperoleh manfaat) sama sekali dari apa yang telah mereka usahakan (di dunia). Yang demikian itu adalah kesesatan yang jauh. (QS. Ibrahim: 18).

Oleh karenanya, semaksimal mungkin kita isi saat sehat dan waktu luang kita untuk beribadah. Kebaikan pada ibadah yang kita lakukan sejatinya untuk kita sendiri. Meskipun ibadah itu terbagi menjadi ibadah mahdlah dan ibadah ghairu mahdlah, sejatinya dua hal itu akan kembali kepada kita masing-masing. Allah berfirman,

فَمَنْ يَّعْمَلْ مِنَ الصّٰلِحٰتِ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَا كُفْرَانَ لِسَعْيِهٖۚ وَاِنَّا لَهٗ كٰتِبُوْنَ

Artinya:  Siapa yang mengerjakan kebajikan dan dia beriman, maka usahanya tidak akan diingkari (disia-siakan). Sesungguhnya Kamilah yang mencatat untuknya. (QS. Al Anbiya’: 94).

Ma’asyiral muslimin wal muslimat rakhimakumullah.

Bila kita beriman dan melakukan berbagai kebaikan, baik ibadah mahdlah dan ibadah ghairu mahdlah, maka hal tersebut adalah usaha untuk menjauhkan diri dari api neraka. Maka sebaiknya kita memperbanyak amal salih demi memperoleh rida Allah SWT. Selain itu, kita hendaknya jangan merusak amal perbuatan yang kita lakukan, terutama di akhir bulan Ramadan ini.  Semoga yang sedikit ini bisa menjadi nasihat bagi diri saya dan umumnya bermanfaat bagi jamaah semuanya. Mohon maaf apabila terdapat tutur kata yang kurang berkenan.

 

Friday, April 14, 2023

Khotbah Jum’at: Menjadi Muslim Sudah Semestinya Berbahagia

اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيٰوةَ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلًا. وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه. اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ عَبْدِكَ وَرَسُولِكَ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ. اللَّهُمَّ لَا سَهْلَ إِلَّا مَا جَعَلْتَهُ سَهْلًا وَأَنْتَ تَجْعَلُ الحَزْنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلًا. أَمَّا بَعْدُ: فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ، اُوْصِيْنِيْ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللَّهُ تَعَالَى فِى كِتَابِهِ الْكرِيْم، أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ.

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah

Syukur alkhamdulillah tidak henti-hentinya kita haturkan kepada Allah SWT yang memberikan nikmat kepada kita semua untuk beramal salih. Selawat serta salam semoga tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW yang telah membawa ajaran Agama Islam untuk diamalkan umatnya. Mengamalkan ajaran-ajaran agama merupakan bagian amanat sila pertama Pancasila, dan Undang Undang Dasar 1945 Pasal 29 ayat 2. Selanjutnya dari mimbar ini saya serukan kepada diri saya sendiri dan umumnya kepada jamaah salat Jum’at agar senantiasa menjaga, mempertahankan, dan terus berusaha meningkatkan iman dan takwa.

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah.

Kita sebagai orang Islam hendaknya berbahagia. Kita paham dan meyakini bahwa hanya dengan memeluk Agama Islam, kita semuanya akan ada harapan untuk masuk surga. Allah SWT berfirman,

اِنَّ الَّذِيْنَ قَالُوْا رَبُّنَا اللّٰهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوْا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ اَلَّا تَخَافُوْا وَلَا تَحْزَنُوْا وَاَبْشِرُوْا بِالْجَنَّةِ الَّتِيْ كُنْتُمْ تُوْعَدُوْنَ

Artinya:  Sesungguhnya orang-orang yang berkata, “Tuhan kami adalah Allah,” kemudian tetap (istiqamah dalam pendiriannya), akan turun malaikat-malaikat kepada mereka (seraya berkata), “Janganlah kamu takut dan bersedih hati serta bergembiralah dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu.” (QS. Fushshilat: 30).

Menurut Abu Bakar, yang dimaksud dengan perkataan “istiqamah” ialah tidak mempersekutukan Allah dengan sesuatu apa pun. Kepada orang beriman dan berpendirian teguh dengan tidak mempersekutukan-Nya, Allah menurunkan malaikat yang menyampaikan kabar menggembirakan. Waki dan Ibnu Zaid berpendapat bahwa para malaikat memberikan berita gembira kepada orang-orang yang beriman pada tiga keadaan, yaitu: (1) ketika mati; (2) di dalam kubur; (3) dan di waktu kebangkitan.

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah.

Kepada orang-orang yang beriman itu para malaikat mengatakan agar mereka tidak usah khawatir menghadapi hari kebangkitan dan hari perhitungan nanti. Mereka juga tidak usah bersedih hati terhadap urusan dunia yang luput dari mereka, seperti yang berhubungan dengan keluarga, anak, harta, dan sebagainya.

Menurut Atha’, yang dimaksud dengan alla takhoofu wa laatahzanuu ialah: janganlah kamu khawatir bahwa Allah tidak memberi pahala amalmu, sesungguhnya kamu itu diterima Allah, dan janganlah kamu bersedih hati atas perbuatan dosa yang telah kamu perbuat, maka sesungguhnya Allah mengampuninya. Ayat ini selanjutnya menjelaskan bahwa para malaikat mengatakan kepada orang-orang beriman agar bergembira dengan surga yang telah dijanjikan para Rasul. Mereka pasti masuk surga, dan kekal di dalamnya.

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah.

Sudah semestinya kita sebagai orang Islam itu berbahagia. Sebab janji Allah kepada orang yang beriman adalah surga. Itu adalah puncak prestasi seorang mukmin yang istiqamah dan bersungguh-sungguh. Semoga kita semuanya tergolong umat Islam yang istiqamah mengamalkan ajaran Agama Islam, dan nantinya diberi kabar bahagia oleh malaikat sehingga ada harapan besar masuk surga. Semoga yang sedikit ini bisa menjadi nasihat bagi diri saya dan umumnya bermanfaat bagi jamaah semuanya. Mohon maaf apabila terdapat tutur kata yang kurang berkenan.

أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. وَٱلْعَصْرِ. إِنَّ ٱلْإِنسَـٰنَ لَفِى خُسْرٍ. إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ وَتَوَاصَوْا۟ بِٱلْحَقِّ وَتَوَاصَوْا۟ بِٱلصَّبْرِ. وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ.

***

ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى أَرْسَلَ رَسُولَهُۥ بِٱلْهُدَىٰ وَدِينِ ٱلْحَقِّ، لِيُظْهِرَهُۥ عَلَى ٱلدِّينِ كُلِّهِۦ، وَكَفَىٰ بِٱللَّهِ شَهِيدًا. اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَ اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ الَّذِى لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ. وَ الصَّلاَةُ وَ السَّلاَمُ عَلَى اَشْرَفِ اْلاَنْبِيَاءِ وَ اْلمُرْسَلِيْنَ وَ عَلَى آلِهِ وَ اَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْنَ.  اَمَّا بَعْدُ. فَيَااَ يُّهَاالنَّاسُ، اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ. أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ. اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِىْ، يَاَ يُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.

وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ:

         اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّـيْتَ عَلَى آلِ اِبـْرَاهِيْمَ. وَ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ اِبـْرَاهِيْمَ، فِى اْلعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

         اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، أَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ.

         رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا، وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِالْإِيْمَانِ، وَلَا تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا، غِلًّا لِلَّذِيْنَ آمَنُوا، رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ

         رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ، وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ إِمَامًا.

         رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً، وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

         سُبْحَانَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.

         وَأَقِمِ الصَّلَاةَ.

Penyampai: Revolusi Prajaningrat Saktiyudha, S.Si., S.Pd., M.Pd.