Friday, March 15, 2019

Khotbah Jum'at: Taubat yang Semurni-murninya



بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
·      اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَ اْلاَرْضِ وَ هُوَ عَلَى كُلّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه. فَقَالَ اللَّهُ تَعَالَى فِى كِتَابِهِ الْكرِيْم:
·      يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ.
·      يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً. وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا.
·      يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا.
·      أَمَّا بَعْدُ: فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللَّهَ وَخَيْرُ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّي اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّالْأُمُوْرِ مُحْدَثاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعُةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ وَكُلَّ ضَلَالَةٍ فِىالنَّارِ. 
·      اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah.

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah yang menguasai langit dan bumi, dan Dia-lah yang Maha Kuasa. Kami memuji-Nya dan kami memohon pertolongan dan ampunan-Nya. Kami berlindung kepada Allah dari kejahatan diri-diri kami, dan dari kejahatan amal perbuatan kami.

Barangsiapa yang Allah berikan petunjuk, maka tidak ada yang dapat menyesatkannya, dan barangsiapa yang Allah sesatkan, maka tidak ada yang dapat memberikan petunjuk kepadanya.
Dan aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, Maha Esa Dia dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba utusan Allah.

Ya Allah ya Tuhan kami, limpahkanlah sholawat kepada Nabi Muhammad SAW, para sahabat dan pengikutnya yang senantiasa mengikutinya hingga akhir zaman nanti.
Selanjutnya dari mimbar ini saya serukan kepada diri saya sendiri dan umumnya pada jama’ah sekalian agar senantiasa menjaga, mempertahankan, dan terus berupaya meningkatkan iman dan takwa. Sebab dengan iman dan takwa kita dapat selamat di hari pengadilan-Nya kelak.
Ma'asyiral muslimin rahimakumullah.

Kesempatan khutbah ini saya akan menyampaikan tentang: Taubat yang Semurni-murninya. Melalui penghayatan dalam memaknai taubat yang semurni-murninya, kita mampu memupuk iman serta ketakwaan, mampu membedakan mana yang hak dan yang batil, mampu memilah dan memilih perkara yang sejalan dengan perintah Allah dan Rasulullah dan menjauhi perkara yang dilarang Allah dan Rasulullah. Berbagai hal tersebut merupakan perwujudan taat kita kepada Allah dan Rasulullah.

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah.

Sudah menjadi tabiat manusia bahwa pernah salah, dosa, khilaf, dan keliru, yang senantiasa menyertai di dalam seluruh aktivitas manusia. Bahkan sejak manusia pertama hingga sekarang ini, tabiat itu tidak pernah lepas. Tidak heran bila di dalam suatu hadis menjelaskan:

عَنْ اَنَسٍ رض اَنَّ النَّبِيَّ ص قَالَ: كُلُّ ابْنِ آدَمَ خَطَّاءٌ، وَ خَيْرُ اْلخَطَّائِيْنَ التَّوَّابُوْنَ. الترمذى و ابن ماجه و الحاكم و قال: صحيح الاسناد
Dari Anas RA, bahwasanya Nabi SAW bersabda, “Setiap anak Adam banyak salahnya, dan sebaik-baik orang yang bersalah adalah orang-orang yang mau bertaubat”. [HR. Tirmidzi, Ibnu Majah dan Hakim, ia berkata shahih sanadnya]

Nabi Muhammad SAW sebagai manusia biasa juga pernah berbuat salah, tetapi beliau adalah Rasul utusan Allah yang bila melakukan kesalahan akan ditegur dengan turunnya wahyu Allah. Sehingga bisa ditarik pelajaran bahwa kehidupan manusia tidak sebagaimana malaikat yang senantiasa di dalam ketaatan dan tidak mendurhakai Allah. Manusia diberi kenikmatan yang lengkap, yaitu pancaindera, akal, dan hawa nafsu.

Fungsi dari pancaindera diantaranya ada mata untuk melihat, telinga untuk mendengar, hidung untuk membaui, kulit sebagai indera peraba, dan lidah yang merupakan indera pengecap. Akal digunakan untuk berpikir sehingga mampu memperoleh pelajaran tentang kebenaran, dengan akal pula bisa membedakan mana yang baik dan yang buruk. Hawa nafsu cenderung pada kemauan yang mengarah kepada berbagai hal yang tidak baik dan merugikan. Setiap apa yang diterima oleh pancaindera menjadi perdebatan maupun pertimbangan antara akal dan hawa nafsu. Namun biasanya pertimbangan hawa nafsu lebih dominan dan yang akan menang. Oleh sebab itu bila hawa nafsu lebih dikedepankan dan lebih dominan daripada akal, pastilah berbagai langkah dalam hidup manusia akan cenderung pada pelanggaran, kezaliman, dan perbuatan dosa.

... إِنَّ النَّفْسَ لَأَمَّارَةٌۢ بِالسُّوٓءِ ... . يوسف: ٥٣
... sesungguhnya nafsu itu menyuruh kepada kejahatan ... . [QS. Yusuf: 53]

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah.

Iman seseorang akan senantiasa bertambah dengan ketaatan menjalankan segala perintah dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Sebaiknya, iman akan berkurang dan bahkan bisa hilang melalui sebab bermaksiat dan melanggar segala aturan-Nya. Terlalu sering berkubang di dalam kemaksiatan menyebabkan hati menjadi keras sehingga menjauhkan dirinya dari Allah SWT. Di dalam Kalam-Nya, Allah berfirman:

وَمَن يَعْشُ عَن ذِكْرِ الرَّحْمٰنِ نُقَيِّضْ لَهُۥ شَيْطٰنًا فَهُوَ لَهُۥ قَرِينٌ. وَإِنَّهُمْ لَيَصُدُّونَهُمْ عَنِ السَّبِيلِ وَيَحْسَبُونَ أَنَّهُم مُّهْتَدُونَ. الزخرف: ٣٦ – ٣٧.
Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Al Qur’an), Kami adakan baginya setan (yang menyesatkan) maka setan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya. Dan sesungguhnya setan-setan itu benar-benar menghalangi mereka dari jalan yang benar dan mereka menyangka bahwa mereka mendapat petunjuk. [QS. Az-Zukhruf: 36-37]    

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah.

Bila kemaksiatan telah dimanfaatkan oleh setan, maka menyebabkan seseorang ketagihan dengan kemaksiatan sehingga membuat seseorang sulit lepas dari ketergantungannya. Setan yang selalu menyertainya akan berusaha menghalangi mereka kembali ke jalan yang benar dan bahkan membisikkan ke dalam hatinya bahwa mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.

Betapa banyak manusia tidak menyadari bahwa hidup mereka tertipu oleh setan. Ketidak-sadaran manusia mengikuti jalan setan kelak akan tetap dipertanggung-jawabkan di akhirat. Mereka mati dalam kenistaan dan di akhirat mendapat azab yang menghinakan. Di sisi lain, merupakan keberuntungan bagi hamba Allah yang mau kembali ke jalan-Nya, mau membuka mata hatinya untuk mau menerima hidayah kebenaran dari-Nya dan membangkitkan semangat untuk mendapatkan ampunan dan bartaubat kehadirat-Nya. Sungguh amat besar kasih sayang Allah yang diberikan kepada hamba-Nya yang melampaui batas. 

قُلْ يٰعِبَادِىَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا۟ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا۟ مِن رَّحْمَةِ اللهِ ۚ إِنَّ اللهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُۥ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ. الزمر: ٥٣
Katakanlah, “Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [QS. Az-Zumar: 53]

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah.

Allah SWT mengingatkan kepada hamba-Nya untuk tidak berputus asa dalam mendapatkan ampunan-Nya dan bahkan berjanji akan memberikan surga seluas langit dan bumi.

وَسَارِعُوٓا۟ إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمٰوٰتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ.  آل عمران: ١٣٣
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa. [QS. Ali Imran: 133]

Manusia tidak tahu apa yang akan terjadi pada dirinya di kemudian hari. Oleh sebab itu mari bersegera mengharapkan ampunan-Nya dengan melakukan taubat yang semurni-murninya sebelum ajal datang.

يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا۟ تُوبُوٓا۟ إِلَى اللَّـهِ تَوْبَةً نَّصُوحًا عَسَىٰ رَبُّكُمْ أَن يُكَفِّرَ عَنكُمْ سَيِّـَٔاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا الْأَنْهٰرُ ... . التحريم :٨
Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhanmu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu kedalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai... . [QS. At Tahrim: 8]

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah.

Taubat itu hukumnya wajib disegerakan dan tidak boleh ditunda-tunda. Taubat merupakan perintah Allah dan Rasulullah. Taubat adalah meninggalkan perbuatan maksiat dan menuju ketaatan kepada Allah SWT, serta hanya Allah-lah yang berhak untuk disembah dan ditaati dari semua aturan maupun syariat-Nya.

Terdapat beberapa hal yang semestinya diperhatikan bagi hamba Allah yang mengharap ampunan dan ingin bertaubat yang semurni-murninya. Pertama, beristighfar memohon ampunan Allah, tidak menginginkan sesuatu yang bersifat duniawi seperti pangkat, jabatan, kedudukan dan kemuliaan dihadapan manusia. Kedua, bersedih dan menyesal atas perbuatan dosa yang telah diperbuat dan bertekad tidak akan mengulanginya lagi dikemudian hari. Ketiga, hendaklah taubat dilaksanakan sebelum pintu taubat tertutup, yakni ketika ajal menghampiri.

وَلَيْسَتِ التَّوْبَةُ لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ السَّيِّـَٔاتِ حَتَّىٰٓ إِذَا حَضَرَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ إِنِّى  تُبْتُ الْـٰٔنَ ... . النساء: ١٨ 
Dan tidaklah taubat itu diterima oleh Allah dari orang-orang yang melakukan kejahatan (yang) apabila datang ajal bagi seseorang diantara mereka barulah mengatakan, “Sesungguhnya saya bertaubat sekarang”... . [QS. An Nisa: 18]   

Demikianlah bahasan Taubat yang Semurni-murninya. Mudah-mudahan Allah SWT menjadikan hamba-hamba yang senantiasa taat sehingga tergolong dalam hamba-Nya yang mendapat petunjuk.

 أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ. بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. إِنَّاۤ اَعْطَيْنٰكَ الْكَوْثَرَ. فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ. اِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْاَبْتَرُ. وَقُلْ رَّبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَاَنْتَ خَيْرُ الرَّ حِمِيْنَ.


اَلْحَمْدُ ِللهِ حَمْدًا كَثِيْرًا وَ خَيْرًا مَجِيْدًا، هُوَ الَّذِى اَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِاْلهُدَى وَ دِيْنِ اْلحَقّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدّيْنِ كُلّهِ وَ لَوْ كَرِهَ اْلمُشْرِكُوْنَ. وَ الصَّلاَةُ وَ السَّلاَمُ عَلَى اَشْرَفِ اْلاَنْبِيَاءِ وَ اْلمُرْسَلِيْنَ وَ عَلَى آلِهِ وَ اَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْنَ، اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَ اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ الَّذِى لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ. اَمَّا بَعْدُ:

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah.

Berdasarkan uraian di khutbah pertama, terdapat beberapa hal yang semestinya diperhatikan seseorang dalam menggapai taubat yang semurni-murninya. Pertama beristighfar memohon ampun. Kedua, menyesali perbuatan maksiat yang lalu dan bertekad tidak dilakukan lagi. Ketiga, segera bertaubat sebelum ajal menjemput. Semoga Allah SWT memberi kemudahan dalam menjalankan ketaatan kepada-Nya. Aamiin.

Demikianlah khutbah yang bisa saya sampaikan. Semoga bermanfaat bagi diri saya dan jama’ah semua. Mohon maaf apabila terdapat tutur kata yang kurang berkenan. Sebagai penutup, marilah kita berdo’a.

·      وَ اِلـهُكُمْ اِلهٌ وَّاحِدٌ، لاَ اِلهَ اِلاَّ هُوَ الرَّحْمنُ الرَّحِيْمُ، اَللهُ لاَ اِلهَ اِلاَّ هُوَ اْلحَيُّ اْلقَيُّوْمُ
·      اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنْ، وَ ارْحَمْنَا بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ،
·      اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، أَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ.
·      رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا، وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِالْإِيْمَانِ، وَلَا تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا، غِلًّا لِلَّذِيْنَ آمَنُوا، رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ
·      رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ، وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ إِمَامًا.
·      رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً، وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
·      وَ الصَّلاَةُ وَ السَّلاَمُ عَلَى اَشْرَفِ اْلاَنْبِيَاءِ وَ اْلمُرْسَلِيْنَ وَ عَلَى آلِهِ وَ اَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْنَ.
·      سُبْحَانَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
·      وَأَقِمِ الصَّلَاةَ.




Penyampai:
Revolusi Prajaningrat Saktiyudha, S.Si., M.Pd.