Wednesday, September 8, 2021

Tema 3 Subtema 2 SBdP: Membuat Mozaik dari Bahan Alam


 

Hewan di sekitar kita memberi banyak manfaat bagi manusia. Hewan juga dapat dijadikan sebagai ide untuk berkarya seni, seperti karya seni mozaik. Mozaik merupakan gambar atau lukisan yang dibuat menggunakan material atau kepingan-kepingan yang sengaja dibuat dan ditempel pada bidang datar. Keping-keping tersebut dipotong-potong atau utuh. Bahan-bahan yang bisa digunakan untuk mozaik antara lain kertas tebal, biji-bijian, daun, kepingan kaca, atau pecahan keramik.

 

Pada umumnya mozaik tidak diwarnai. Pembuat mozaik mengkreasikan komposisi warna dari bahan-bahan yang ditempel. Mozaik dibuat dengan teknik menempel pada bidang datar. Berikut langkah-langkah membuat mozaik bertema hewan.

1. Menyiapkan alat dan bahan.

2. Menempel biji-bijian pola seekor hewan di atas kertas.

3. Menyempurnakan mozaik.

4. Mozaik jadi.

 

Mengapresiasi Karya Mozaik

Sikap apresiatif terhadap karya seni dapat dilakukan dengan cara memberikan penilaian terhadap karya seni yang dilihat. Sebuah karya seni dikatakan baik jika memiliki kriteria sebagai berikut.

1. Ide atau gagasan, karya seni yang baik harus menampilkan suatu gagasan baru.

2. Kreativitas, kemampuan seseorang mengolah apa yang sudah ada menjadi sesuatu yang baru dan memiliki nilai seni tinggi.

3. Gaya perseorangan, karya seseorang yang berbeda dengan orang lain.

4. Teknik dan representasi, seseorang mampu memilih dan mengolah bahan sehingga menghasilkan karya seni yang bagus secara keseluruhan.

 

Proses mengapresiasi, yaitu melihat karya, merasakan, berempati, lalu muncul pendapat pribadi untuk menyebutkan kelebihan dan kekurangan selanjutnya menilai. Secara garis besar ada tiga tahap proses mengapresiasi sebagai berikut.

1. Tahap awal, tahap seorang apresiator melihat karya seni.

2. Tahap penghayatan, dalam tahap ini seorang apresiator akan berpikir berdasarkan pengetahuannya. Proses penghayatan ini merupakan proses paling penting dalam mengapresiasi karya seni.

3. Tahap penilaian, tahap penilaian merupakan pengambilan keputusan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu tentang bernilai atau berharganya suatu karya seni. Tahap ini juga dapat dikatakan sebagai tahap penghargaan dengan menentukan karya yang sedang diapresiasi baik atau indah.

 

Tugas: Sebagai latihan, kerjakan soal-soal di Buku PR/ Tema Jilid 1, Tema 3 SBdP halaman 31 yang A dan B. Kerjakan di Buku PR/ Tema Jilid 1 kalian masing-masing ya!

 

Tema 3 Subtema 2 Bahasa Indonesia: Menyiapkan Daftar Pertanyaan Sebagai Persiapan Wawancara


 

Kamu dapat menyusun daftar pertanyaan sebelum melakukan wawancara. Daftar pertanyaan yang kamu susun dapat menggunakan kalimat tanya ADIK SIMBA (Apa, Di mana, Kapan, Siapa, Mengapa, dan Bagaimana). Daftar pertanyaan yang kamu susun harus menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif.

 

Kosakata baku adalah kata yang sesuai dengan kaidah yang telah ditentukan. Sebaliknya, kata tidak baku adalah kata yang tidak sesuai dengan kaidah, Sementara itu, kalimat efektif adalah kalimat sesuai dengan kaidah, ejaan, atau tanda baca. Kalimat efektif akan mudah dipahami oleh pembaca dan pendengar. Daftar pertanyaan sebagai persiapan wawancara dapat disusun berdasarkan gambar, bacaan, atau informasi lain.

 

Mengidentifikasi Daftar Pertanyaan

Kamu telah belajar menyusun daftar pertanyaan bacaan, gambar, atau informasi lain. Masih ingat bukan, kata tanya yang dapat kamu gunakan dalam menyusun daftar pertanyaan. Daftar pertanyaan tersebut dapat menggunakan kata tanya ADIK SAMBA. Kamu juga harus mengingat ciri-ciri pertanyaan yang baik. Sebagai pengingat, perhatikan informasi berikut!

1. Kalimat tanya harus sesuai topik yang dibahas.

2. Kalimat tanya diawali dengan kata tanya ADIK SIMBA (Apa, Di mana, Kapan, Siapa, Mengapa, dan Bagaimana).

3. Kalimat tanya selalu diakhiri tanda baca tanya (?).

4. Kalimat tanya bersifat menggali lebih banyak informasi.

5. Pertanyaan fokus atau tepat sasaran.

6. Terdapat hubungan berke hambungan antarpertanyaan.

7. Pertanyaan menggunakan bahasa yang benar.

 

Menulis Laporan Hasil Wawancara

Kamu telah belajar bagaimana membuat pertanyaan yang baik untuk wawancara. Kamu juga telah menyortir pertanyaan. Kamu juga sudah berlatih melakukan wawancara dengan teman, kamu mengetahui sikap dan keterampilan dalam melakukan wawancara. Sekarang kamu akan belajar menulis laporan yang baik tentang hasil wawancara Berikut contoh format laporan wawancara.

 

I. Latar Belakang

Menuliskan alasan melakukan wawancara.

 

II. Maksud dan Tujuan

Menuliskan maksud dan tujuan dilakukan wawancara.

 

III. Topik Wawancara

Menuliskan topik wawancara untuk membatasi pembicaraan

 

IV. Waktu dan Tempat Kegiatan

Menuliskan waktu dan tempat wawancara.

 

V. Laporan Hasil Wawancara

Menuliskan narasumber, pewawancara, dan hasil wawancara.

 

Tugas: Sebagai latihan, kerjakan soal-soal di Buku PR/ Tema Jilid 1, Tema 3 Bahasa Indonesia halaman 29 yang A dan B. Kerjakan di Buku PR/ Tema Jilid 1 kalian masing-masing ya!

 

Tema 3 Subtema 2 IPS: Persebaran Hewan


 

Selain tumbuhan, hewan juga merupakan sumber daya alam. Hewan merupakan sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Seperti halnya tumbuhan hewan tidak mengumpul di satu wilayah. Tidak semua hewan dapat hidup di wilayah tertentu. Sebagai contoh burung cenderawasih.

 

Burung cenderawasih sering disebut burung surga karena keindahannya. Di Indonesia burung ini hanya bisa ditemukan di Papua. Oleh karena keindahan bulunya, burung ini sering diburu manusia. Bulu burung cenderawasih sering diperdagangkan sebagai penghias pada topi wanita di Eropa. Jika praktik penangkapan dan perburuan liar dibiarkan, bukan tidak mungkin burung langka ini akan punah.

 

Selain karena perburuan liar, kerusakan habitat juga menjadi penyebab terancamnya kelestarian burung cenderawasih. Habitat burung cenderawasih adalah hutan-hutan lebat yang terdapat di dataran rendah. Jika hutan tersebut rusak, burung cenderawasih akan kehilangan tempat tinggalnya sehingga akan berpindah tempat atau mati. Oleh karena itu, praktik-praktik perusakan hutan seperti penebangan liar dan pembakaran hutan harus dicegah.

 

Selain cenderawasih, banyak hewan unik terdapat di Indonesia. Hewan-hewan tersebut menempati habitat yang sesuai untuk kelangsungan hidupnya. Berikut ini beberapa contoh hewan dan habitatnya di Indonesia.

 

1. Badak bercula satu

Seperti namanya, badak ini memiliki satu cula, berbeda dengan badak Afrika yang bercula dua. Habitat hewan ini adalah hutan-hutan di Sumatra dan Jawa. Hewan-hewan ini diburu untuk diambil culanya. Untuk mencegah kepunahan, hewan ini dilindungi di Taman Nasional Ujungkulon, Banten.

 

2. Harimau sumatra

Harimau sumatra tinggal di hutan-hutan Sumatra, Hewan ini sering menyerang ternak penduduk karena habitatnya mengalami kerusakan. Hewan ini sering diburu untuk diambil kulitnya. Akibat kerusakan hutan dan perburuan liar, hewan ini terancam kepunahan.

 

3. Orangutan

Orangutan merupakan jenis kera asli Indonesia. Habitatnya adalah hutan-hutan di Kalimantan dan Sumatra. Hewan ini terancam kepunahan karena habitatnya mengalami kerusakan.

 

4. Anoa

Hewan ini mirip sapi, tetapi berukuran kecil. Hewan ini hanya terdapat di Sulawesi. Saat ini, populasi anoa tinggal sedikit. Untuk mencegah kepunahan, hewan ini dilindungi di Taman Nasional Lore Lindu.

 

5. Komodo

Komodo merupakan fauna khas Indonesia dan hanya terdapat di Pulau Komodo. Hewan ini sangat langka. Untuk menjaga kelestariannya, hewan ini dilindungi di Taman Nasional Pulau Komodo.

 

Karakteristik Tempat Hidup Hewan

 

Hewan merupakan sumber daya alam yang dapat digunakan untuk memenuhi berbagai kebutuhan manusia. Ada hewan yang dimanfaatkan dagingnya, ada yang diambil telurnya. Ada pula hewan yang dipiara manusia untuk diambil susunya. Oleh karena itulah, manusia membudidayakan sebagian hewan. Kegiatan membudidayakan hewan disebut usaha peternakan. Hewan yang diternakkan dinamakan hewan ternak.

 

Tidak semua hewan dapat diternakkan. Beberapa hewan bersifat liar, bebas berada di alam. Hewan liar ini pun mempunyai manfaat bagi manusia, misalnya kupu-kupu. Hewan liar ini membantu penyerbukan pada tanaman sehingga tanaman berbuah. Dengan demikian, kupu-kupu membantu manusia dalam kegiatan pertanian.

 

Baik hewan ternak maupun hewan liar memiliki karakteristik hidup tersendiri. Berikut ini beberapa contoh hewan dan karakteristik tempat hidupnya.

 

1. Sapi

Sapi merupakan salah satu hewan yang diternakkan untuk dimanfaatkan daging dan kulitnya. Ada juga sapi yang diternakkan untuk diambil susunya, yaitu jenis sapi perah. Sapi dapat hidup di dataran rendah yang panas atau dataran tinggi yang sejuk.

 

2. Kambing

Hewan ini diternakkan untuk diambil daging dan kulitnya. Ada juga kambing yang dipiara untuk diambil susunya. Kambing yang dapat diambil susunya adalah jenis peranakan etawa (PE). Kambing dibudidayakan di dataran rendah dan dataran tinggi.

 

3. Ayam

Ayam merupakan hewan ternak jenis unggas. Karakteristik hidup hewan ini adalah di dataran rendah yang kering. Ayam tidak tahan dengan udara dingin. Oleh karena itu, di peternakan ayam sering dipasang lampu untuk menghangatkan udara. Ayam diternakkan untuk diambil daging dan telurnya.

 

4. Itik

Itik juga termasuk hewan unggas. Hewan ini dibudidayakan sebagai hewan ternak untuk diambil telur dan dagingnya. Berbeda dengan ayam, itik menyukai tempat yang agak basah atau berlumpur.

 

5. Ikan

Ikan merupakan hewan air. Berdasarkan tempat hidupnya, ikan dibedakan menjadi ikan air tawar dan ikan laut. Ikan air tawar hidup di perairan darat seperti danau dan sungai, misalnya ikan nila, lele, belut, gurame, ikan mas, dan ikan gabus. Selanjutnya, ikan laut adalah ikan yang hidup di air asin atau perairan laut, misalnya ikan tuna, tongkol, kerapu, teri, dan tenggiri. Ikan dapat dibudidayakan atau ditangkap di alam liar.

 

Tugas: Sebagai latihan, kerjakan soal-soal di Buku PR/ Tema Jilid 1, Tema 3 IPS halaman 30 yang A dan B. Kerjakan di Buku PR/ Tema Jilid 1 kalian masing-masing ya!