Saturday, April 30, 2022

Kultum: Menjadi Baik dengan Ilmu Agama


 

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

·      ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ ٱلَّذِى هَدَىٰنَا لِهَـٰذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِىَ لَوْلَآ أَنْ هَدَىٰنَا ٱللَّهُ، هُوَ الَّذِى اَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِاْلهُدَى وَ دِيْنِ اْلحَقّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدّيْنِ كُلّهِ وَ لَوْ كَرِهَ اْلمُشْرِكُوْنَ. وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه. اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. أَمَّا بَعْدُ.

Ma'asyiral muslimin wal muslimat rahimakumullah

Syukur alkhamdulillah senantiasa kita haturkan kepada Allah SWT yang telah menunjukkan kita segala kenikmatan. Kita tidak akan mendapat petunjuk sekiranya Allah tidak memberi petunjuk kepada kita. Selawat serta salam semoga tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW yang telah membawa risalah Agama Islam kepada umatnya. Melalui ajaran Rasulullah Muhammad SAW, manusia dapat membedakan mana yang hak dan mana yang batil. Semoga kita semuanya tergolong umat Rasulullah Muhammad SAW yang terhindar dari sifat-sifat kemusyrikan dan bahkan kekafiran dalam diri kita.

Ma'asyiral muslimin wal muslimat rahimakumullah

Tidak terasa kita semuanya sudah hampir di penghujung bulan Ramadan. Harapannya selepas bulan Ramadan, kita semua mampu meningkatkan amal saleh yang kita kerjakan. Bulan Ramadan juga dikatakan sebagai bulan tarbiyah, yang maksudnya kita dididik selama sebulan penuh untuk memperdalam ilmu Agama dan memerbanyak amal saleh. Hampir di setiap saat di bulan Ramadan kita mendengar tausiyah yang pada intinya mengajak kepada jalan keselamatan, yakni dinul Islam. Kita suka mendengar tausiyah merupakan suatu modal untuk mengarah kepada kebaikan. Suatu hadis meriwayatkan,

عَنْ اَبِى بَكْرَةَ عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: اُغْدُ عَالِمًا اَوْ مُتَعَلِّمًا اَوْ مُسْتَمِعًا اَوْ مُحِبًّا لَا تَكُنِ اْلخَامِسَ فَتَهْلِكَ. البيهقى فى شعب الايمان 2: 265، رقم: 1709

Artinya: Dari Abu Bakrah dari Nabi SAW, beliau bersabda, “Jadilah kamu orang yang pandai (mengetahui), atau orang yang belajar, atau orang yang mendengarkan, atau orang yang senang (cinta), janganlah kamu menjadi orang yang kelima, maka kamu akan celaka”. (HR. Baihaqi dalam kitab Syu’abul Iimaan, juz 2, hal, 265, no, 1709)

Melalui hadis tadi, ada lima macam kelompok, empat diantaranya selamat dan satu diantaranya celaka. Kelompok pertama adalah orang yang pandai ilmu agama, kelompok dua adalah orang yang belajar ilmu agama, kelompok tiga adalah yang suka mendengarkan ceramah/ tausiyah, kelompok empat adalah orang yang senang dengan pengajian. Empat kelompok ini akan selamat karena mereka mengarah pada kebaikan. Namun sebaliknya, kelompok kelima akan celaka, karena jangankan ia pandai dalam ilmu agama, senang/ cinta dengan pengajian pun tidak. Artinya, kelompok yang kelima itu tidak senang dengan berbagai aktivitas yang intinya mendekatkan diri kepada Allah melalui ilmu Agama. Padahal, apabila sudah punya modal suka/ cinta pada pengajian, maka harapannya bisa terus meningkat hingga termasuk kelompok yang pertama, yakni orang-orang yang pandai akan ilmu Agama. Orang tidak akan baik tanpa ilmu Agama. Suatu hadis meriwayatkan,

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: مَنْ يُرِدِ اللهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّيْنِ. الترمذى 4: 137، رقم: 2783، هذا حديث حسن صحيح

Artinya: Dari Ibnu 'Abbas, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang Allah menghendaki kebaikan kepadanya, maka Allah akan memberinya kefahaman dalam agama". (HR. Tirmidzi juz 4, hal. 137, no. 2783, ia berkata: Ini hadis hasan shahih)

Seseorang tidak akan menjadi baik tanpa ilmu Agama. Mungkin orang yang tidak beragama Islam mampu berbuat baik, tetapi tidak terhitung sebagai amal saleh. Sebab dengan ilmu Agama, kita bisa beramal sebagaimana ajaran ilmu Agama Islam.

Ma'asyiral muslimin wal muslimat rahimakumullah

Sampai di sini timbul banyak pertanyaan, bagaimana mau paham ilmu Agama bila cinta dengan kajian/ tausiyah/ ceramah pun tidak? Bagaimana mau beramal tetapi tidak tahu ilmu Agama? Padahal ketika seseorang beramal di dunia, kelak pendengaran, penglihatan, dan hati, akan ditanya pertanggungjawaban. Ilmu Agama yang dikerjakan/ diamalkan itu diperoleh dari mana. Jangan-jangan ketika beramal hanya berdasarkan angan-angan saja. Ketoke apik, ketoke patut, ketoke ganjarane akeh, ning adoh soko tuntunane Allah lan Rasulullah. Nek mung nuruti ketoke-ketoke ngono, ngapa Allah ndadak ngutus Rasulullah nggawa wahyu Al-Quran? Apa ya bisa slamet wong sing ora ngerti ilmu agomo? Seneng utawa ngrungokne wae ora, opo meneh mudeng? Hal ini tentu menjadi bahan renungan.

Sebisa mungkin kita mempersiapkan diri dengan menimba banyak ilmu Agama Islam. Bila kita kaji ilmu Agama, umur kita tidak akan cukup untuk mekhatamkannya. Oleh karena itu, marilah tidak hanya mencukupkan diri pada ilmu Agama yang sudah kita peroleh. Terlebih-lebih saat ini masih di bulan Ramadan, kita tadzaburi ayat-ayat Allah maupun sunnah Rasulullah.

Kita amalkan apa-apa yang sudah kita ketahui. Ketika di bulan Syawal, kita jadikan sarana bulan peningkatan amal saleh, sebagaimana ajaran-ajaran ilmu Agama Islam yang kita peroleh di bulan Ramadan. Jangan sampai kita abai pada ilmu Agama, padahal para kyai, alim ulama, ustadz maupun da’i sudah menyampaikan ajaran agama Islam. Jangan sampai pepatah Arab tersemat pada diri kita (يَدَاكَ أَوْكَتَا وَفُوكَ نَفَخَ) yang artinya tanganmu sendiri yang mengikat dan mulutmu sendiri yang meniup.

Ma'asyiral muslimin wal muslimat rahimakumullah

Pada kesempatan kali ini, kurang lebihnya demikian yang bisa saya sampaikan. Semoga bisa menjadi pengingat, peringatan, dan nasihat bagi diri saya, dan bila ada manfaatnya dihaturkan kepada jamaah semuanya. Mohon maaf apabila banyak tutur kata yang kurang berkenan. Alkhamdulillahirabbil’alamin.

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Penyampai: Revolusi Prajaningrat Saktiyudha, S.Si., M.Pd.

 

Friday, April 29, 2022

Khotbah Jum’at: Paham dan Mengamalkan Petunjuk-petunjuk Allah

 

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

·      اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيٰوةَ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلًا. نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه. اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ، اُوْصِيْنِيْ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.  فَقَالَ اللَّهُ تَعَالَى فِى كِتَابِهِ الْكرِيْم:

·      يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ.

·      يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً. وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا.

·      يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا.

·      أَمَّا بَعْدُ: فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللَّهَ وَخَيْرُ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّي اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّالْأُمُوْرِ مُحْدَثاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعُةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ وَكُلَّ ضَلَالَةٍ فِىالنَّارِ.

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah

Syukur alkhamdulillah senantiasa kita haturkan kepada Allah SWT yang menjadikan mati dan hidup. Hanya Allah yang mampu menciptakan kematian dan kehidupan. Allah menciptakan kematian dan kehidupan untuk menguji manusia, siapa diantara mereka yang beriman dan beramal saleh. Selawat serta salam semoga tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW yang telah membawa risalah Agama Islam kepada umatnya. Melalui ajaran Rasulullah Muhammad SAW, manusia dapat terbebas dari kegelapan menuju jalan yang terang. Semoga kita semuanya tergolong umat Rasulullah Muhammad SAW yang senantiasa melaksanakan ajnaran-ajarannya di semua sendi-sendi kehidupan kita. Mengerjakan ajaran-ajaran agama merupakan bagian amanat sila pertama Pancasila, dan Undang Undang Dasar 1945 Pasal 29 ayat 2. Melalui ajaran-ajaran agama yang kita laksanakan semaksimalnya di dalam kehidupan kita, harapannya kita semua bisa selamat di dunia maupun di akhirat. Aamiin.

Selanjutnya dari mimbar ini saya serukan kepada diri saya sendiri dan umumnya kepada jamaah salat Jum’at agar terus menjaga, mempertahankan, dan terus berusaha meningkatkan iman dan takwa. Iman dengan mengimani rukun iman yang enam dan takwa dengan mentaati segala perintah Allah dan Rasulullah, serta menjauhi apa yang dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya. Marilah saling menasehati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah.

Setelah melanggar larangan Allah, Adam dan pasangannya diperintahkan keluar dari surga yang penuh kenikmatan dan kesenangan hidup. Mereka pindah ke bumi yang menghendaki kerja keras dan perjuangan. Kepada mereka dibentangkan dua macam jalan. Pertama, adalah jalan yang dapat mengantarkan manusia kepada kehidupan yang bahagia di dunia dan akhirat, yaitu dengan beriman kepada Allah serta mengikuti petunjuk-petunjuk-Nya. Kedua, jalan yang akan membawa manusia kepada kerugian dan kesengsaraan hidup di dunia dan di akhirat kelak, yaitu jalan orang ingkar terhadap Allah, serta menuruti bujukan-bujukan setan. Dua jalan tersebut tidak hanya diberlakukan hanya bagi Adam dan pasangannya, tetapi juga manusia hingga akhir jaman. Allah SWT berfirman,

قُلْنَا اهْبِطُوْا مِنْهَا جَمِيْعًا ۚ فَاِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ مِّنِّيْ هُدًى فَمَنْ تَبِعَ هُدَايَ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَ

Artinya: Kami berfirman, “Turunlah kamu semua dari surga! Kemudian jika benar-benar datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa mengikuti petunjuk-Ku, tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.” (QS. Al-Baqarah: 38).

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah.

Pada ayat tersebut terdapat syarat dan jaminan. Syaratnya adalah ketika datang petunjuk Allah ke hadapan manusia (فَاِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ مِّنِّيْ هُدًى) serta siapa saja manusia mengikuti jalan petunjuk Allah (فَمَنْ تَبِعَ هُدَايَ). Syarat tersebut harus dipenuhi agar memperoleh jaminan Allah. Namun demikian, tidak sedikit manusia yang memperoleh kebenaran wahyu Allah, tetapi tidak melaksanakannya. Tidak sedikit kaum muslim yang paham bahwa salat lima waktu itu apabila tidak dikerjakan akan mendapat dosa, tetapi tidak juga dilaksanakan. Tidak sedikit kaum muslim yang tahu bahwa puasa Ramadan itu wajib, tetapi tidak juga dilaksanakan. Tidak sedikit kaum muslim yang tahu apa-apa yang diharamkan Allah, tetapi tetap mereka terjang ketentuan tersebut. Semua itu dikarenakan, memang sudah datang kebenaran petunjuk wahyu Allah kepada mereka, tetapi mereka tidak mengamalkan apa yang sudah menjadi ketetapan Allah. Mereka tahu petunjuk Allah, tetapi mereka tidak mengerjakan sebagaimana petunjuk Allah yan sudah mereka ketahui. Bagi mereka yang tidak mengikuti petunjuk Allah, maka tidak akan memperoleh jaminan Allah.

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah.

Bagi mereka yang mengamalkan atau mengikuti petunjuk Allah, maka akan Allah beri jaminannya-Nya. Kita tahu bahwa bisa jadi manusia akan ingkar janji, tetapi Allah tidak akan ingkar janji. Adapun jaminan Allah dalam ayat tersebut adalah (فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَ) yang artinya tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati. Manusia yang berakal sehat tentu akan mencari kehidupan yang damai, baik di dunia maupun di akhirat. Wujud damai itu adalah tidak ada rasa takut dan tidak bersedih hati. Hal tersebut karena mereka sudah paham bahwa kehidupan di dunia ini hanyalah sementara. Kaum mukmin itu apabila ditimpa kesusahan akan bersabar, apabila diberi kenikmatan akan bersyukur. Dua hal tersebut merupakan kebaikan dan tidak ada yang mampu memperolehnya kecuali orang mukmin. Selanjutnya, orang yang iman dan mengikuti petunjuk Allah adalah orang yang berhak mendiami surga yang di dalamnya tidak ada rasa takut dan kesedihan. Oleh karena itu, marilah kita semuanya berupaya mengikuti petunjuk Allah. Harapannya melalui mengamalkan petunjuk-petunjuk Allah, kita semuanya bisa selamat di dunia dan di akhirat. Terlebih-lebih di penghujung Bulan Ramadan, kita maksimalkan waktu kita untuk beribadah kepada Allah. Semoga semakin menambah berat timbangan amal kebaikan kita. Aamiin.

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah.

Demikian yang bisa saya sampaikan pada kesempatan hari ini. Semoga bisa menjadi pengingat bagi diri saya dan umumnya bermanfaat bagi jamaah semuanya. Mohon maaf apabila terdapat tutur kata yang kurang berkenan.

أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. إِنَّاۤ اَعْطَيْنٰكَ الْكَوْثَرَ. فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ. اِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْاَبْتَرُ. وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ.

***

ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ ٱلَّذِى هَدَىٰنَا لِهَـٰذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِىَ لَوْلَآ أَنْ هَدَىٰنَا ٱللَّهُ، هُوَ الَّذِى اَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِاْلهُدَى وَ دِيْنِ اْلحَقّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدّيْنِ كُلّهِ وَ لَوْ كَرِهَ اْلمُشْرِكُوْنَ. اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَ اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ الَّذِى لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ. وَ الصَّلاَةُ وَ السَّلاَمُ عَلَى اَشْرَفِ اْلاَنْبِيَاءِ وَ اْلمُرْسَلِيْنَ وَ عَلَى آلِهِ وَ اَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْنَ.  اَمَّا بَعْدُ.

فَيَااَ يُّهَاالنَّاسُ، اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ. اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِىْ، يَاَ يُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ:

·      اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّـيْتَ عَلَى آلِ اِبـْرَاهِيْمَ. وَ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ اِبـْرَاهِيْمَ، فِى اْلعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

·      اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، أَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ.

·      رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا، وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِالْإِيْمَانِ، وَلَا تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا، غِلًّا لِلَّذِيْنَ آمَنُوا، رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ

·      رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ، وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ إِمَامًا.

·      اللَّهُمَّ اِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنَ الْبَرَصِ وَالْجُنُونِ وَالْجُذَامِ وَمِنْ سَيِّئِ الْأَسْقَامِ.

·      اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنَّا

·      رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً، وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

·      سُبْحَانَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.

·      وَأَقِمِ الصَّلَاةَ.

Penyampai: Revolusi Prajaningrat Saktiyudha, S.Si., M.Pd.