Wednesday, April 14, 2021

Adab Berbuka Puasa


 

Berbuka puasa adalah nikmat bagi orang yang berpuasa sejak fajar hingga terbenam matahari. Adapun ketika berbuka puasa, kita mesti melakukan berbagai adab berbuka puasa. Beberapa adab berbuka puasa bersumber pada hadis-hadis berikut. Berbagai hadis yang ada dapat ditarik pelajaran terkait berbuka puasa. Mari kita simak berbagai hadis berikut.

                                    

Hadis Pertama

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ أَبِي حَازِمٍ عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ. البخارى

Artinya: Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Yusuf, telah mengabarkan kepada kami Malik, dari Abu Hazim, dari Sahal bin Sa'ad bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Senantiasa manusia berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka". (HR. Bukhari, no. 1821).

 

Melalui hadis pertama dapat kita ketahui bahwa menyegerakan berbuka puasa merupakan suatu kebaikan. Oleh karenanya sebisa mungkin ketika sudah waktunya berbuka atau tiba azan magrib, kita bersegera untuk berbuka puasa. Selain itu, terdapat hadis penguat dalam menyegerakan berbuka puasa. Hal tersebut sebagaimana hadis berikut.

 

Hadis Kedua

حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ مُوسَى الْأَنْصَارِيُّ حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ بْنُ مُسْلِمٍ عَنْ الْأَوْزَاعِيِّ عَنْ قُرَّةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ أَحَبُّ عِبَادِي إِلَيَّ أَعْجَلُهُمْ فِطْرًا. حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَخْبَرَنَا أَبُو عَاصِمٍ وَأَبُو الْمُغِيرَةِ عَنْ الْأَوْزَاعِيِّ بِهَذَا الْإِسْنَادِ نَحْوَهُ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ. الترمذى

Artinya: Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Musa Al Anshari, telah menceritakan kepada kami Al Walid bin Muslim, dari Al Auza'i, dari Qurrah bin Abdurrahman, dari Az Zuhri, dari Abu Salamah, dari Abu Hurairah dia berkata, Rasulullah SAW: Allah 'Azza Wajalla berfirman: "Hamba-Ku yang paling Aku sukai adalah dia yang selalu menyegerakan berbuka." Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Abdurrahman, telah mengabarkan kepada kami Abu 'Ashim dan Abu Al Mughirah, dari Al Auza'i melalui sanad ini dengan hadis yang sama. Abu 'Isa berkata, ini adalah hadis hasan gharib. (HR. Tirmidzi, no. 636).

 

Hadis kedua merupakan hadis Qudsi. Pada hadis kedua diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda dengan redaksi Beliau, tetapi secara makna datang dari Allah SWT. Hadis kedua terdapat informasi sebagaimana diriwayatkan bahwa Allah SWT menyukai-hamba-hamba yang senantiasa menyegerakan berbuka puasa. Tirmidzi menyatakan bahwa hadis yang diriwayatkannya tadi adalah hadis hasan gharib. Kemudian pelaksanaan ketika berbuka itu dilakukan sebelum menunaikan salat Magrib. Hal tersebut sebagaimana hadis berikut.

 

Hadis Ketiga

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنِ أَبِي شَيْبَةَ، حَدَّثَنَا حُسَيْنٌ الْجُعْفِيُّ، عَنْ زَائِدَةَ، عَنْ حُمَيْدٍ، عَنْ أَنَسٍ قَالَ: مَا رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَطُّ صَلَّى صَلَاةَ الْمَغْرِبِ حَتَّى يُفْطِرَ، وَلَوْ كَانَ عَلَى شَرْبَةٍ مِنْ مَاءٍ.  حكم حسين سليم أسد: رجاله رجال الصحيح. ابو يعلى  

Artinya: Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah, telah menceritakan kepada kami Husain Al Ju’fi, dari Zaidah, dari Humaid, dari Anas (bin Malik) ia berkata: Tidak pernah aku melihat walau sekali Rasulullah SAW salat Magrib lebih dahulu sebelum berbuka, walaupun hanya dengan seteguk air. (HR. Abu Ya’la dalam Musnad Abu Ya’la jilid 6 halaman 424 no. 3792).

 

Melalui hadis ketiga terdapat pelajaran bahwa diriwayatkan bahwa Rasulullah mendahulukan berbuka sebelum melaksanakan salat Magrib. Beliau mendahulukan berbuka sebelum salat Magrib meskipun hanya dengan seteguk air.

 

Hadis Keempat

حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ حَنْبَلٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ حَدَّثَنَا جَعْفَرُ بْنُ سُلَيْمَانَ حَدَّثَنَا ثَابِتٌ الْبُنَانِيُّ أَنَّهُ سَمِعَ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ يَقُولُ، كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُفْطِرُ عَلَى رُطَبَاتٍ قَبْلَ أَنْ يُصَلِّيَ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ رُطَبَاتٌ فَعَلَى تَمَرَاتٍ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ حَسَا حَسَوَاتٍ مِنْ مَاءٍ. ابوداود

Artinya: Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Hanbal, telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq, telah menceritakan kepada kami Ja'far bin Sulaiman, telah menceritakan kepada kami Tsabit Al Bunani bahwa ia telah mendengar Anas bin Malik berkata; Adalah Rasulullah SAW berbuka dengan kurma basah sebelum salat (Magrib), jika tidak ada kurma basah, maka beliau berbuka dengan kurma kering, dan jika tak ada kurma kering, beliau menyendok beberapa sendok air. (HR. Abu Dawud, no. 2009).

 

Melalui hadis keempat dapat diketahui bahwa diriwayatkan Rasulullah berbuka dengan kurma basah sebelum salat Magrib. Bila tidak ada kurma basah, Beliau berbuka dengan kurma kering. Bila tidak ada kurma kering, Beliau berbuka dengan menyendok beberapa air.

 

Hadis Kelima

وَقَالَ أَبُو يَعْلَى حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ الْحَجَّاجِ ثنا عَبْدُ الْوَاحِدِ حدثنا ثَابِتٌ عن أنس رَضِيَ الله عَنْه قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُحِبُّ أَنْ يُفْطِرَ عَلَى ثَلَاثِ تَمَرَاتٍ أَوْ شَىْءٍ لَمْ تُصِبْهُ النَّارُ. ابن حجر العسقلاني

Artinya: Dan berkata Abu Ya’la, telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Al Hajjaj, telah menceritakan kepada kami ‘Abdul Wahid, telah menceritakan kepada kami Tsabit, dari Anas RA ia berkata: Adalah Rasulullah SAW suka berbuka puasa dengan tiga biji kurma atau sesuatu yang tidak dimasak dengan api (HR. Ibnu Hajar Al Asqalani, no. 1022).

 

Melalui hadis tadi terdapat faedah bahwa ketika berbuka puasa hendaknya dengan tiga biji kurma. Selain itu juga ada faedah bahwa berbuka dengan makanan yang tidak dimasak dengan api.

 

Hadis Keenam

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ، حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ، عَنْ عَاصِمٍ الأَحْوَلِ، عَنْ حَفْصَةَ بِنْتِ سِيرِينَ، عَنِ الرَّبَابِ، عَنْ عَمِّهَا، سَلْمَانَ بْنِ عَامِرٍ يَبْلُغُ بِهِ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم قَالَ : إِذَا أَفْطَرَ أَحَدُكُمْ فَلْيُفْطِرْ عَلَى تَمْرٍ فَإِنَّهُ بَرَكَةٌ فَإِنْ لَمْ يَجِدْ تَمْرًا فَالْمَاءُ فَإِنَّهُ طَهُورٌ‏.‏ وَقَالَ: الصَّدَقَةُ عَلَى الْمِسْكِينِ صَدَقَةٌ وَهِيَ عَلَى ذِي الرَّحِمِ ثِنْتَانِ صَدَقَةٌ وَصِلَةٌ‏‏.‏ قَالَ وَفِي الْبَابِ عَنْ زَيْنَبَ امْرَأَةِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ وَجَابِرٍ وَأَبِي هُرَيْرَةَ ‏.‏ قَالَ أَبُو عِيسَى حَدِيثُ سَلْمَانَ بْنِ عَامِرٍ حَدِيثٌ حَسَنٌ ‏.‏ وَالرَّبَابُ هِيَ أُمُّ الرَّائِحِ بِنْتُ صُلَيْعٍ ‏.‏ وَهَكَذَا رَوَى سُفْيَانُ الثَّوْرِيُّ عَنْ عَاصِمٍ عَنْ حَفْصَةَ بِنْتِ سِيرِينَ عَنِ الرَّبَابِ عَنْ سَلْمَانَ بْنِ عَامِرٍ عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم نَحْوَ هَذَا الْحَدِيثِ ‏.‏ وَرَوَى شُعْبَةُ عَنْ عَاصِمٍ عَنْ حَفْصَةَ بِنْتِ سِيرِينَ عَنْ سَلْمَانَ بْنِ عَامِرٍ ‏.‏ وَلَمْ يَذْكُرْ فِيهِ عَنِ الرَّبَابِ ‏.‏ وَحَدِيثُ سُفْيَانَ الثَّوْرِيِّ وَابْنِ عُيَيْنَةَ أَصَحُّ ‏.‏ وَهَكَذَا رَوَى ابْنُ عَوْنٍ وَهِشَامُ بْنُ حَسَّانَ عَنْ حَفْصَةَ بِنْتِ سِيرِينَ عَنِ الرَّبَابِ عَنْ سَلْمَانَ بْنِ عَامِرٍ. الترمذى

Artinya: Telah menceritakan kepada kami Qutaibah telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari 'Ashim Al Ahwal dari Hafshah binti Sirin dari Ar Rabab dari pamannya Salman bin 'Amir yang membawanya kepada Nabi SAW, beliau bersabda: "Jika kalian berbuka maka berbukalah dengan buah kurma karena buah kurma mengandung berkah, jika kalian tidak mendapatinya, maka berbukalah dengan air karena sesungguhnya air itu suci." Beliau juga bersabda: "Sedekah kepada orang miskin hanyalah sedekah, sedangkan sedekah kepada kaum kerabat akan mendapatkan dua (pahala) yaitu pahala sedekah dan menyambung silaturrahmi. (Perawi) berkata, dalam bab ini (ada juga riwayat -pent) dari Zaenab istrinya Abdullah bin Mas'ud, Jabir dan Abu Hurairah. Abu Isa berkata, hadis Salman bin 'Amir adalah hadits hasan. Ar Rabab adalah Ummu Raih binti Sulai'. Demikianlah yang diriwayatkan oleh Sufyan Ats Tsauri dari 'Ashim dari Hafshah binti Sirin dari Ar Rabab dari Salman bin 'Amir dari Nabi SAW seperti hadis ini, dan Syu'bah meriwayatkan dari 'Ashim dari Hafshah binti Sirin dari Salman bin 'Amir, (dalam riwayatnya) dia tidak menyebutkan dari Ar Rabab. Hadis Sufyan Ats Tsauri dan Ibnu 'Uyainah lebih shahih. Demikianlah yang diriwayatkan oleh Ibnu 'Aun dan Hisyam bin Hassan dari Hafshah binti Sirin dari Ar Rabbab dari Salman bin 'Amir. (HR. Tirmidzi, no. 594).

 

Melalui hadis tadi terdapat beberapa pelajaran. Pada pembahasan adab berbuka puasa, pelajarannya dari hadis tadi adalah keutamaan berbuka dengan kurma. Apabila tidak ditemukan kurma, maka berbuka dengan air. Keutamaan berbuka dengan air adalah bahwa air itu suci/ membersihkan.

 

PENJELASAN SINGKAT

Melalui berbagai hadis yang ada, dapat dipetik pelajaran mengenai adab berbuka puasa. Adapun adab berbuka puasa diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Menyegerakan berbuka puasa

2. Berbuka puasa terlebih dahulu walaupun seteguk air sebelum salat Magrib

3. Berbuka puasa dengan tiga biji kurma. Adapun bila tidak ada, bisa berbuka dengan makanan yang manis dan tidak dimasak dengan api. Sepertihalnya buah-buahan.

4. Ketika berbuka puasa tidak ada buah-buahan, berbuka puasa dengan air.

5. Ketika berbuka puasa dituntunkan untuk membaca doa. Dalil terkait doa berbuka bisa disimak dan dicermati dengan cara klik di sini. Adapun doa berbuka puasa sebagaimana yang tercantum dalam hadis berikut.

 

Hadis Ketujuh

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ يَحْيَى أَبُو مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ الْحَسَنِ أَخْبَرَنِي الْحُسَيْنُ بْنُ وَاقِدٍ حَدَّثَنَا مَرْوَانُ يَعْنِي ابْنَ سَالِمٍ الْمُقَفَّعَ قَالَ، رَأَيْتُ ابْنَ عُمَرَ يَقْبِضُ عَلَى لِحْيَتِهِ فَيَقْطَعُ مَا زَادَ عَلَى الْكَفِّ وَقَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَفْطَرَ قَالَ : ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتْ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ. ابو داود

Artinya: Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Muhammad bin Yahya Abu Muhammad, telah menceritakan kepada kami Ali bin Al Hasan, telah mengabarkan kepadaku Al Husain bin Waqid, telah menceritakan kepada kami Marwan bin Salim Al Muqaffa', ia berkata; saya melihat Ibnu Umar menggenggam jenggotnya dan memotong jenggot yang melebihi telapak tangan. Dan ia berkata; dahulu Rasulullah SAW apabila berbuka beliau mengucapkan: DZAHABAZH ZHAMAA`U WABTALLATIL 'URUUQU WA TSABATIL AJRU IN SYAA-ALLAAH (Telah hilang dahaga, dan telah basah tenggorokan, dan semoga pahala tetap didapat, insya Allah) (HR. Abu Dawud, no. 2011).

Keterangan: Hadis tersebut hasan. Hal tersebut karena dalam sanadnya ada rawi yang bernama Abdullah bin Muhammad bin Yahya. Ia dikomentari Shaduuq oleh Abu Hatim. Selain itu juga ada rawi yang bernama Al Husain bin Waqid. Ia dikomentari la ba`sa bih oleh Ahmad bin Hanbal. An Nasa’i dan Abu Zur'ah Arrazy mengomentarinya Laisa bihi ba's. Ada juga rawi yang bernama Marwan bin Salim. Ia dikomentari maqbul oleh Ibnu Hajar al 'Asqalani. Selain hadis tersebut merupakan hadis hasan, hadis tersebut disampaikan secara marfu’.

 

Demikianlah diantaranya dalil terkait adab berbuka puasa. Semoga menambah wawasan khazanah keilmuan kita dan utamanya kita mampu lebih khusyuk dalam menjalankan ibadah puasa sebagaimana ketetapan dalam Agama Islam. Aamiin.

No comments:

Post a Comment