Puasa adalah menahan diri untuk tidak makan, minum, termasuk merokok dan bersetubuh, dari mulai fajar hingga terbenam matahari karena mencari rida Allah. Puasa ada yang hukumnya wajib dan ada yang hukumnya sunah. Puasa yang hukumnya wajib sebagaimana kita tahu diantaranya yaitu puasa di Bulan Ramadan. Adapun puasa yang hukumnya sunah banyak macamnya, diantaranya adalah puasa enam hari di Bulan Syawal, puasa Arafah, puasa Tasu’a dan ‘Asyura’, puasa Senin Kamis, puasa Sya’ban, puasa ayyamul bidh, dan puasa Dawud. Ketika berbuka puasa terdapat doa berbuka puasa. Ada bermacam-macam doa berbuka puasa. Berikut ini doa berbuka puasa dalam hadis yang dilengkapi sanad, tulisan Arab, transliterasi ke latin, dan beserta terjemahannya.
Hadis Pertama
سنن الدارقطني 2257: حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ الْفَضْلِ الزَّيَّاتُ ، ثنا يُوسُفُ بْنُ مُوسَى ، ثنا عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ هَارُونَ بْنِ عَنْتَرَةَ ، عَنْ أَبِيهِ ، عَنْ جَدِّهِ ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ ، قَالَ : كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَفْطَرَ قَالَ: اللَّهُمَّ لَكَ صُمْنَا وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْنَا فَتَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ. الدارقطني
Artinya: Sunan Daruquthni 2257: Ishak bin Muhammad bin Al Fadhl Az-Zayyat menceritakan kepada kami, Yusuf bin Musa menceritakan kepada kami, Abdul Malik bin Harun bin Antarah menceritakan kepada kami, dari Bapaknya, dari Kakeknya, dari Ibnu Abbas, dia berkata, Nabi SAW ketika berbuka, beliau berdoa, "Alloohumma laka shumnaa wa ‘alaa rizqika afthornaa fataqobbal minnaa innaka antas samii’ul ‘aliim (Ya Allah untuk-Mu kami berpuasa dan atas rezeki-Mu kami berbuka, maka terimalah dari kami, sesungguhnya Engkau Maha mendengar lagi Maha mengetahui)." (HR. Daruquthni, no. 2257)
Keterangan: Hadis tersebut dlaif karena terdapat rawi yang bernama Abdul Malik bin Harun bin Antarah. Ia dikatakan pembohong oleh Yahya bin Ma’in. Al Bukhari mengomentari mungkarul hadits. An Nasa’i mengomentari matruk al hadits.
Hadis Kedua
حدثنا محمد بن عبد الله الحضرمي ثنا يوسف بن قيس البغدادي ثنا عبد الملك بن هارون بن عنترة عن أبيه عن جده عن ابن عباس قال : كان النبي صلى الله عليه و سلم إذا أفطر قال : لَكَ صُمْتُ وَ عَلَى رِزْقِكَ اَفْطَرْتُ فَتَقَبَّلْ مِنّى اِنَّكَ اَنْتَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ. الطبرانى
Artinya: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah Al Hadlrami, telah menceritakan kepada kami Yusuf bin Qais Al Bagdadi, telah menceritakan kepada kami Abdul Malik bin Harun bin Antarah, dari Bapaknya, dari Kakeknya, dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata: Adalah Nabi SAW apabila berbuka puasa beliau berdoa, “Laka shumtu wa ‘alaa rizqika afthartu fataqabbal minnii innaka antas samii’ul ‘aliim (Untuk-Mu aku berpuasa, dan atas rizki-Mu aku berbuka, maka terimalah ibadahku, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui)”. (HR. Thabarani dalam Mujam Thabarani Kabir, juz 12 halaman 146 no. 15094).
Keterangan: Hadis tersebut dlaif karena terdapat rawi yang bernama Abdul Malik bin Harun bin Antarah. Ia dikatakan pembohong oleh Yahya bin Ma’in. Al Bukhari mengomentari mungkarul hadits. An Nasa’i mengomentari matruk al hadits.
Hadis Ketiga
حدثنا محمد بن إبراهيم ثنا إسماعيل بن عمرو البجلي نا داود بن الزبرقان نا شعبة عن ثابت البناني عن أنس بن مالك قال كان النبي صلى الله عليه وسلم إذا أفطر قال: بِسْمِ اللهِ، اَللّٰهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَ عَلَى رِزْقِكَ اَفْطَرْتُ. لم يرو هذا الحديث عن شعبة إلا داود بن الزبرقان تفرد به إسماعيل بن عمر. الطبرانى
Artinya: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ibrahim, telah menceritakan kepada kami Ismail bin Umar Al Bajali, telah menceritakan kepada kami Dawud bin Zabraqan, telah menceritakan kepada kami Syu’bah, dari Tsabit Al Banani, dari Anas bin Malik, ia berkata: “Sesungguhnya Nabi SAW ketika berbuka puasa beliau berdoa: Bismillah, Alloohumma laka shumtu wa ‘alaa rizqika afthortu (Dengan nama Allah. Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa dan dengan rizki-Mu aku berbuka).” Hadis ini tidak diriwayatkan dari Syu'bah kecuali oleh Dawud bin Zabraqan. Hadis hanya diriwayatkan oleh Ismail bin Umar (HR. Thabarani, dalam Mujam Thabarani Awsath jilid 7 halaman 298 no. 7549).
Keterangan: Hadis tersebut dlaif karena dalam sanadnya ada perawi bernama Dawud bin Zabraqan. Ia dilemahkan oleh Yahya bin Ma’in. Selain itu, ia juga dilemahkan Ad Daruquthni.
Hadis Keempat
حَدَّثَنِي عُمَرُ بْنُ سَهْلٍ ، حَدَّثَنَـا أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ شَاكِرٍ ، ثنا إِسْمَاعِيلُ بْنُ أَسَدٍ الْقَطِيعِيُّ ، ثنا أَبُو النَّضْرِ ، حَدَّثَنَا الأَشْجَعِيُّ ، عَنْ سُفْيَانَ ، عَنْ حُصَيْنِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ ، عَنْ رَجُلٍ ، عَنْ مُعَاذِ بْنِ زُهْرَةَ ، قَالَ : كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَفْطَرَ قَالَ : الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَعَانَنِي فَصُمْتُ ، وَرَزَقَنِي فَأَفْطَرْتُ. ابن السني
Artinya: Telah menceritakan kepadaku Umar bin Sahl, telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Muhammad bin Syakir, telah menceritakan kepada kami Ismail bin Asad Al Qathi’i, telah menceritakan kepada kami Abu Nadlr, telah menceritakan kepada kami Al Asyjai, dari Sufyan, dari Hushain bin Abdurrahman, dari Seseorang, dari Mu’adz bin Zuhrah, ia berkata: Adalah Rasulullah SAW apabila berbuka puasa beliau berdoa, “Alhamdu lillaahil-ladzii a’aananii fa shumtu wa rozaqonii fa-afthortu (Segala puji bagi Allah yang telah menolongku, sehingga aku berpuasa dan telah memberi rizki kepadaku, maka aku berbuka)”. (HR. Ibnu Sunni, no. 474).
Keterangan: Hadis tersebut sanadnya dlaif. Hal itu karena di dalamnya ada perawi yang tidak disebutkan namanya.
Hadis Kelima
حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ عَنْ حُصَيْنٍ عَنْ مُعَاذِ بْنِ زُهْرَةَ أَنَّهُ بَلَغَهُ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا أَفْطَرَ قَالَ: اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ. ابو داود
Artinya: Telah menceritakan kepada kami Musaddad, telah menceritakan kepada kami Husyaim, dari Hushain dari Mu'adz bin Zuhrah, bahwasanya telah sampai kepadanya bahwa Nabi SAW apabila berbuka beliau mengucapkan: ALLAAHUMMA LAKA SHUMTU WA 'ALAA RIZQIKA AFTHARTU (Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa, dan dengan rizki-Mu aku berbuka). (HR. Abu Dawud, no. 2011).
Keterangan: Hadis tersebut mursal. Hal tersebut karena Mu'adz bin Zuhrah tidak bertemu Nabi SAW.
Hadis Keenam
حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ عَمَّارٍ حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ بْنُ مُسْلِمٍ حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ عُبَيْدِ اللَّهِ الْمَدَنِيُّ قَالَ سَمِعْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ أَبِي مُلَيْكَةَ يَقُولُ سَمِعْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ يَقُولُ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ لِلصَّائِمِ عِنْدَ فِطْرِهِ لَدَعْوَةً مَا تُرَدُّ. قَالَ ابْنُ أَبِي مُلَيْكَةَ سَمِعْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَمْرٍو يَقُولُ إِذَا أَفْطَرَ : اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِرَحْمَتِكَ الَّتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ أَنْ تَغْفِرَ لِي . ابن ماجه
Artinya: Telah menceritakan kepada kami Hisyam bin Ammar berkata, telah menceritakan kepada kami Al Walid bin Muslim berkata, telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ubaidullah Al Madini ia berkata; aku mendengar Abdullah bin Abu Mulaikah berkata; aku mendengar Abdullah bin Amru bin Al 'Ash ia berkata, Rasulullah SAW bersabda: "Sungguh orang yang berpuasa mempunyai do’a yang dikabulkan dan tidak akan ditolak tatkala berbuka puasa." Ibnu Abu Mulaikah berkata, "Aku mendengar Abdullah bin Amru berdo’a saat berbuka puasa, "ALLAHUMMA INNI AS`ALUKA BIRAHMATIKAL LATII WASI'AT KULLA SYAI'IN AN TAGHFIRA LII (Ya Allah, sesungguhnya aku meminta-Mu dengan rahmat-Mu yang meliputi setiap sesuatu, agar Engkau mengampuniku)." (HR. Ibnu Majah, no. 1743).
Keterangan: Hadis tersebut hasan. Hal tersebut karena dalam sanadnya ada rawi yang bernama Hisyam bin 'Ammar bin Nushair bin Maisarah bin Aban. Ia dikomentari la ba`sa bih oleh An Nasa’i. Ad Daruquthni dan Ibnu Hajar al 'Asqalani mengomentari Shaduuq. Selain itu juga ada rawi yang bernama Ishaq bin 'Ubaidilloh bin Abi Al Muhajir. Ia dikomentari maqbul oleh Ibnu Hajar al 'Asqalani. Namun demikian, lafal do’a dalam hadis adalah lafal Abdullah bin Amru.
Hadis Ketujuh
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ يَحْيَى أَبُو مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ الْحَسَنِ أَخْبَرَنِي الْحُسَيْنُ بْنُ وَاقِدٍ حَدَّثَنَا مَرْوَانُ يَعْنِي ابْنَ سَالِمٍ الْمُقَفَّعَ قَالَ، رَأَيْتُ ابْنَ عُمَرَ يَقْبِضُ عَلَى لِحْيَتِهِ فَيَقْطَعُ مَا زَادَ عَلَى الْكَفِّ وَقَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَفْطَرَ قَالَ : ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتْ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ. ابو داود
Artinya: Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Muhammad bin Yahya Abu Muhammad, telah menceritakan kepada kami Ali bin Al Hasan, telah mengabarkan kepadaku Al Husain bin Waqid, telah menceritakan kepada kami Marwan bin Salim Al Muqaffa', ia berkata; saya melihat Ibnu Umar menggenggam jenggotnya dan memotong jenggot yang melebihi telapak tangan. Dan ia berkata; dahulu Rasulullah SAW apabila berbuka beliau mengucapkan: DZAHABAZH ZHAMAA`U WABTALLATIL 'URUUQU WA TSABATAL AJRU IN SYAA-ALLAAH (Telah hilang dahaga, dan telah basah tenggorokan, dan semoga pahala tetap didapat, insya Allah) (HR. Abu Dawud, no. 2010).
Keterangan: Hadis tersebut hasan. Hal tersebut karena dalam sanadnya ada rawi yang bernama Abdullah bin Muhammad bin Yahya. Ia dikomentari Shaduuq oleh Abu Hatim. Selain itu juga ada rawi yang bernama Al Husain bin Waqid. Ia dikomentari la ba`sa bih oleh Ahmad bin Hanbal. An Nasa’i dan Abu Zur'ah Arrazy mengomentarinya Laisa bihi ba's. Ada juga rawi yang bernama Marwan bin Salim. Ia dikomentari maqbul oleh Ibnu Hajar al 'Asqalani. Selain hadis tersebut merupakan hadis hasan, hadis tersebut disampaikan secara marfu’.
Demikianlah diantaranya macam doa berbuka puasa. Semoga menambah wawasan khazanah keilmuan kita dan utamanya kita mampu lebih khusyuk dalam menjalankan ibadah puasa sebagaimana ketetapan dalam Agama Islam. Aamiin.
No comments:
Post a Comment