Thursday, April 15, 2021

Pelestarian Kekayaan Alam Hayati

Kekayaan alam hayati meliputi semua hewan dan tumbuhan. Dilihat dari sifatnya, hewan dan tumbuhan merupakan sumber daya alam terbarukan, yaitu sumber daya yang dapat diadakan lagi setelah digunakan. Hewan dan tumbuhan dapat diadakan lagi melalui usaha budi daya. Hewan dan tumbuhan sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Hewan dan tumbuhan memiliki fungsi sebagai berikut.

 

1. Fungsi ekonomis, adalah memenuhi kebutuhan pangan bagi manusia. Sebagai contoh, ayam menghasilkan daging dan telur. Padi menghasilkan beras dan jerami untuk pakan ternak dan industri kertas.

2. Fungsi ekologis, adalah menjaga kualitas lingkungan dan keseimbangan ekosistem. Sebagai contoh, tumbuhan menyerap gas karbon dioksida dan melepaskan oksigen ke udara. Oleh karena tumbuhan, udara menjadi sehat dan segar. Fungsi dalam menjaga keseimbangan ekosistem contohnya ular dan burung hantu memangsa tikus sehingga populasi tikus terkendali. Jika ular dan burung hantu diburu, tidak ada yang memangsa tikus sehingga tikus merajalela.

3. Fungsi edukatif, adalah sebagai sumber belajar untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang kehidupan.

4. Fungsi estetis, adalah memperindah alam. Hewan, misalnya beberapa burung memiliki bulu yang indah dan suara merdu. Tumbuhan dengan berbagai bentuk dan warna daunnya dapat menciptakan pemandangan yang mempesona.

 

Hewan dan tumbuhan tersebut sebagian dibudidayakan oleh manusia, sebagian lagi hidup secara liar. Hewan yang dibudidayakan manusia biasa disebut hewan ternak atau hewan piaraan. Tumbuhan yang dibudidayakan manusia disebut tanaman. Meskipun dapat diadakan lagi setelah digunakan, bukan berarti hewan dan tumbuhan selalu ada. Jika digunakan tanpa disertai upaya pelestarian, hewan dan tumbuhan akan punah. Beberapa hewan dan tumbuhan saat ini sudah tidak bisa ditemukan lagi dan beberapa di antaranya terancam kepunahan. Agar terhindar dari kepunahan, diperlukan upaya pelestarian hewan dan tumbuhan. Upaya pelestarian dapat dilakukan dengan menghindari kegiatan yang dapat merusak kekayaan alam. Tindakan yang dapat merusak kekayaan alam hayati sebagai berikut.

 

1. Menebang hutan secara liar

Menebang hutan secara liar biasanya dilakukan manusia untuk membuka lahan pertanian atau memanfaatkan kayunya. Tindakan tersebut sangat berbahaya bagi lingkungan karena dapat menyebabkan hutan gundul dan merusak habitat hewan liar. Hutan gundul memicu terjadinya bencana lingkungan seperti banjir dan tanah longsor. Kerusakan habitat menyebabkan hewan liar kehilangan tempat tinggal dan sumber makanan. Akibatnya, hewan liar menyerang permukiman penduduk.

 

2. Membakar hutan

Kegiatan membakar hutan secara langsung akan menyebabkan polusi udara dan hutan menjadi gundul. Kegiatan ini juga menyebabkan hilangnya beberapa jenis tumbuhan dan hewan. Beberapa hewan dan tumbuhan akan berkurang populasinya bahkan mengalami kepunahan.

 

3. Menggunakan deterjen dan pestisida berlebihan

Deterjen dan pestisida mengandung bahan kimia yang dapat merusak lingkungan. Deterjen menghasilkan busa yang dapat menutupi perairan sehingga sinar matahari tidak dapat menembus kedalaman tertentu. Akibatnya, proses fotosintesis tumbuhan air terganggu. Oleh karena fotosintesis terganggu, tumbuhan air kekurangan makanan dan akhirnya mati. Di sisi lain, deterjen ini menyuburkan tumbuhan gulma semacam eceng gondok. Pertumbuhan eceng gondok yang tidak terkendali akan mengganggu kehidupan hewan air. Pestisida juga mengandung zat kimia berbahaya. Pestisida biasanya digunakan untuk membunuh hama tanaman. Jika penggunaan pestisida tidak hati-hati, hewan yang bukan hama pun akan mati. Akibatnya, populasi hewan akan berkurang.

 

4. Menggunakan racun dan bahan peledak untuk menangkap ikan

Racun dan bahan peledak dapat membunuh semua jenis ikan. Ikan-ikan kecil yang seharusnya dapat berkembang biak pun akan mati. Akibatnya, spesies ikan berkurang bahkan punah.

 

5. Berburu hewan dan tumbuhan liar

Beberapa bagian tubuh hewan berharga mahal jika dijual. Sebagai contoh tanduk rusa, cula badak, kulit harimau, dan sirip ikan hiu. Oleh karena itulah, banyak hewan diburu. Manusia berburu hewan untuk memperoleh keuntungan. Selain hewan, beberapa tumbuhan juga diburu karena keindahannya. Beberapa tanaman seperti anggrek liar dan kantong semar diburu oleh para kolektor. Kegiatan tersebut jelas akan membuat hewan dan tumbuhan menjadi langka bahkan punah. Selain itu, perburuan hewan dan tumbuhan membuat ekosistem terganggu. Jika ekosistem terganggu, keseimbangan alam pun terganggu.

 

6. Mencemari lingkungan

Kegiatan manusia dalam memenuhi kebutuhan dapat menyebabkan pencemaran. Sebagai contoh kegiatan industri yang menghasilkan limbah yang mencemari air atau asap yang mencemari udara. Pencemaran udara juga diakibatkan oleh asap kendaraan bermotor. Air dan udara yang tercemar dapat membunuh hewan tertentu. Akibatnya, populasi hewan akan berkurang. Limbah juga dapat ncemari tanah. Tanah yang tercemar tidak dapat mendukung kehidupan tumbuhan.

 

7. Merusak terumbu karang

Terumbu karang merupakan habitat bagi biota laut seperti kepiting, udang. penyu, dan berbagai jenis ikan. Terumbu karang memiliki keindahan yang menarik bagi banyak orang sehingga mendorong orang untuk mengambilnya. Pengambilan terumbu karang jelas akan merusak habitat. Ikan-ikan kecil akan mati karena kehilangan habitat. Jika perusakan terumbu karang terus terjadi, hewan-hewan laut yang tergantung oleh keberadaan terumbu karang akan punah.

 

8. Mengonversi lahan

Konversi lahan adalah perubahan fungsi lahan dari fungsi semula menjadi fungsi lain. Mengonversi lahan berarti mengubah fungsi lahan. Sebagai contoh, lahan yang semula hutan diubah menjadi kebun kelapa sawit atau mengubah kawasan lindung menjadi permukiman penduduk. Perubahan fungsi lahan tersebut akan merusak habitat hewan dan tumbuhan tertentu. Akibatnya, populasi hewan dan tumbuhan akan berkurang.

 

Itulah beberapa contoh kegiatan yang dapat merusak kekayaan alam hayati. Jika kegiatan tersebut dibiarkan terus-menerus, kekayaan alam hayati tidak mungkin dapat dipertahankan. Tanpa kekayaan alam hayati, manusia akan kesulitan. Mengingat fungsinya yang sangat penting. sudah seharusnya manusia meninggalkan kegiatan yang dapat merusak kekayaan alam hayati tersebut. Kekayaan alam di Indonesia diantaranya ada yang mampu membangkitkan energi. Potensi sumber daya energi di Indonesia masih cukup besar. Cadangan bahan tambang yang menjadi sumber daya energi masih tersedia di bumi Indonesia.

 

Bahan tambang batu bara, minyak bumi, dan gas alam masih ada yang belum dieksplorasi. Belum lagi potensi sumber daya energi terbarukan yang belum begitu banyak dimanfaatkan. Meskipun begitu, beragam potensi sumber daya energi tersebut harus dikelola dengan baik. Tujuannya agar generasi mendatang masih dapat menikmati kekayaan alam bangsa Indonesia tersebut. Eksploitasi besar-besaran terhadap bahan tambang sumber energi merupakan tindakan tidak bijaksana. Tindakan tersebut mengakibatkan cadangan sumber daya energi akan cepat habis. Jika cadangan habis kita akan kekurangan sumber energi.

 

Kurangnya pasokan energi mengakibatkan aktivitas masyarakat terganggu. Produktivitas masyarakat akan menurun sehingga perekonomian negara dapat terganggu. Oleh karena itu, upaya pelestarian sumber daya energi harus dimulai sedini mungkin. Upaya pelestarian sumber daya alam berhubungan erat dengan pelestarian sumber daya alam. Hal tersebut karena sumber daya energi merupakan bagian dari sumber daya alam. Melestarikan sumber daya alam berarti telah melestarikan sumber daya energi.

 

Secara umum upaya pelestarian sumber daya energi dapat dilakukan saat melakukan penambangan. Kita harus mengambil dan menggunakan sumber daya energi sesuai kebutuhan. Pengambilan bahan tambang yang berlebihan dapat mengakibatkan cadangan sumber energi cepat habis. Selanjutnya, bahan tambang sumber energi tersebut harus diolah secara efisien. Tujuannya agar menghasilkan energi yang maksimal.

 

Pengolahan sumber energi akan menghasilkan energi untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat. Energi tersebut harus digunakan secara hemat. Inilah salah satu upaya pelestarian sumber daya energi yang paling baik dan mudah dilakukan. Namun, masih banyak orang yang tidak melaksanakannya. Perilaku boros energi masih dijumpai dalam berbagai aktivitas masyarakat. Sebagai contoh menyalakan televisi dan radio secara bersamaan, tidak memadamkan lampu kamar saat tidur, dan menggunakan kendaraan (motor, mobil) meskipun jaraknya dekat.

 

Upaya menghemat energi dapat dimulai dari diri sendiri. Setelah kesadaran hemat energi tumbuh dalam diri sendiri, dapat ditularkan dengan mengajak orang-orang sekitar. Ajaklah anggota keluarga, teman-teman, hingga masyarakat di lingkungan sekitar untuk membiasakan hemat energi. Semakin banyak orang yang sadar dan berperilaku hemat energi, semakin besar energi yang dapat dihemat. Dengan demikian, penggunaan energi semakin efisien karena energi yang digunakan sesuai dengan kebutuhan.

 

Upaya menghemat energi dapat dimulai dari kegiatan sehari-hari. Perilaku hemat energi harus diulang-ulang dan dilakukan terus-menerus agar menjadi kebiasaan. Lantas, bagaimana cara menghemat energi? Upaya menghemat energi dapat diakukan dengan dua cara, sebagai berikut.

 

1. Menggunakan energi lebih sedikit. Contohnya, memilih naik sepeda atau berjalan kaki daripada menggunakan sepeda motor/mobil untuk menuju lokasi yang dekat, memadamkan lampu saat tidak digunakan, menyetrika baju dalam jumlah banyak, serta menggunakan kipas angin daripada menghidupkan AC (pendingin ruangan).

2 Menggunakan energi lebih efisien. Contohnya, menggunakan lampu hemat energi, menggunakan bahan bakar untuk kendaraan yang lebih efisien, dan berkendara dalam di kecepatan di  bawah 90 km/jam.

 

Upaya menghemat energi harus dilakukan oleh segenap masyarakat. Dengan menghemat energi berarti kita memperlambat habisnya sumber energi. Selain itu, hemat energi juga mengurangi polusi udara karena semakin sedikit bahan bakar yang digunakan. Tindakan menghemat energi juga akan mengurangi pengeluaran. Anggaran yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan energi menjadi berkurang. Oleh karena itu, upaya menghemat energi harus disebarluaskan kepada masyarakat sekitar agar kegiatan manusia tidak merugikan alam.

 

Kegiatan manusia dapat mengakibatkan perubahan alam. Agar tidak merugikan alam, kita mesti bijak dalam bertindak. Perubahan alam terjadi diantaranya pada fenomena tetes air hujan dengan seketika mengubah alam. Embusan angin yang menerbangkan debu juga mengubah alam. Setiap detik, alam selalu mengalami perubahan. Akan tetapi, tidak semua perubahan alam dapat dilihat atau dirasakan seketika. Perubahan tersebut baru dapat dirasakan setelah berlangsung lama.

 

Perubahan alam adalah berubahnya keadaan atau kenampakan alam. Perubahan alam dapat disebabkan oleh alam, dapat juga disebabkan oleh manusia. Perubahan yang disebabkan oleh alam antara lain bebatuan yang melapuk menjadi tanah atau terbentuknya kenampakan alam seperti pantai, gunung, dan danau. Perubahan alam yang disebabkan oleh alam terjadi secara alami tanpa campur tangan manusia. Perubahan alam yang disebabkan oleh manusia dapat terjadi karena kegiatan manusia dalam memenuhi kebutuhan, perkembangan penduduk, dan kemajuan teknologi. Kegiatan manusia yang menyebabkan perubahan alam sebagai berikut.

 

1. Penebangan Hutan

Hutan menyediakan banyak sumber daya alam yang mendukung kehidupan manusia. Sumber daya alam utama yang tersedia di hutan adalah kayu. Semua manusia membutuhkan kayu, baik untuk membangun tempat tinggal maupun untuk membuat berbagai macam perabot. Kebutuhan manusia akan kayu membuat manusia mengeksploitasi hutan. Banyak hutan ditebang untuk diambil kayunya. Menurut data Bank Duria, hutan di Indonesia berkurang 1,5 juta hektare per tahun. Jika luas hutan berkurang terus- menerus, akan timbul berbagai bencana seperti banjir, tanah longsor, kekeringan, dan pemanasan global (global warming). Oleh karena itu, penebangan hutan, terutama penebangan liar harus dicegah.

 

2. Pembangunan Permukiman

Pertumbuhan penduduk menuntut kebutuhan akan tempat tinggal. Akibatnya banyak lahan berubah menjadi permukiman. Banyak lahan pertanian berubah menjadi kawasan permukiman. Bahkan, di kota-kota besar, banyak bantaran sungal dijadikan permukiman. Keadaan ini menyebabkan berkurangnya daerah resapan air yang memicu terjadinya banjir. Selain itu, berkurangnya lahan pertanian menyebabkan berkurangnya produksi pangan.

 

3. Urbanisasi

Dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup, manusia harus bekerja. Masalahnya tidak semua daerah mampu menyediakan lapangan kerja. Akibatnya, banyak penduduk melakukan perpindahan guna memperoleh pekerjaan. Salah satu daerah yang menyediakan lapangan kerja adalah kota. Banyak penduduk desa pergi ke kota untuk memperoleh pekerjaan. Penduduk kota menjadi semakin padat. Semakin padatnya penduduk menyebabkan munculnya permukiman kumuh, masalah sampah, dan pencemaran. Keadaan ini membuat kualitas lingkungan menurun.

 

Perubahan alam berpengaruh terhadap keberadaan sumber daya alam. Sebagai contoh, hutan lebat merupakan habitat bagi banyak hewan. Ketika hutan ditebang, hewan kehilangan habitatnya. Sebagian hewan tidak mampu bertahan hidup. Selain itu, hutan juga melindungi tanah dari erosi. Jika hutan ditebang, erosi mengikis lapisan tanah atas yang menyebabkan tanah kehilangan kesuburan. Akar pepohonan hutan juga berperan dalam menjaga ketersediaan air tanah. Jika ditebang, cadangan air pun menghilang. Oleh karena itulah, hutan harus dijaga kelestariannya.

 

No comments:

Post a Comment