Thursday, April 15, 2021

Sumber Energi Alternatif dan Pelestariannya


 

Kebutuhan energi manusia hingga saat ini masih bersumber dari energi fosil, berupa minyak bumi dan batu bara. Minyak bumi diolah menjadi berbagai bentuk bahan bakar minyak seperti bensin/ premium, solar, bensol, dan minyak tanah. Bahan bakar minyak digunakan sebagai sumber energi dari tingkat rumah tangga hingga industri. Batu bara sebagian besar digunakan untuk memenuhi kebutuhan industri, termasuk kebutuhan energi pada pembangkit listrik. Bahan bakar yang berasal dari sumber energi i fosil ini biasa disebut bahan bakar fosil.

 

Kebutuhan yang tinggi terhadap energi menjadikan eksplorasi terhadap sumber energi fosil sangat tinggi. Penambangan minyak bumi dan batu bara dilakukan sangat intensif dan besar-besaran. Padahal potensi energi fosil tersebut sangat terbatas. Jika diambil dan digunakan terus menerus, sumber energi fosil (minyak bumi dan batu bara) dapat habis. Agar dapat mengadakan kembali sumber fosil memerlukan waktu energi lama. Oleh karena waktu yang sangat lama, sumber energi fosil termasuk sumber daya energi yang tidak dapat diperbarui. Jika kondisi sebut tidak diantisipasi, suatu saat kita akan kekurangan energi atau biasa disebut krisis energi. Supaya mengantisipasi kejadian tersebut sudah saatnya kita memanfaatkan potensi energi lain sebagai energi alternatif. Sumber energi alternatif berasal dari sumber energi terbarukan, yaitu energi matahari, panas bumi, angin, air, gelombang air laut, dan bahan bakar biomassa.

 

1. Matahari

Matahari merupakan sumber energi utama bagi makhluk hidup di bumi. Matahari merupakan bola api raksasa yang di dalamnya berlangsung reaksi atom (reaksi nuklir) dari bahan-bahan penyusun matahari. Energi tersebut terpancar ke segala arah dalam bentuk radiasi matahari. Dalam radisal ini terkandung energi panas dan energi cahaya yang dimanfaatkan oleh makhluk hidup di bumi. Energi matahari dimanfaatkan manusia untuk berbagai keperluan seperti mengeringkan pakaian, mengeringkan hasil panen, mengeringkan produk kerajinan, dan membuat garam. Bagi tumbuhan, energi matahari digunakan untuk membantu proses fotosintesis. Bagi hewan, energi matahari digunakan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangannya.

 

Potensi energi matahari dapat dimanfaatkan manusia untuk memenuhi kebutuhan energi. Untuk keperluan itu diperlukan alat berupa panel surya. Panel surya merupakan suatu alat yang terdiri atas rangkaian sel surya untuk menangkap energi matahari dan mengubahnya menjadi energi listrik. Energi yang dihasilkan disimpan dalam baterai sebelum disalurkan sebagai energi listrik. Panel surya dapat dijumpai di atap-atap rumah penduduk rumah sakit. dan hotel. Panel surya juga dapat dijumpai pada tiang lampu rambu lalu lintas, tiang lampu penerangan jalan, dan tiang pemancar.

 

2. Panas Bumi

Panas bumi atau geothermal adalah energi panas yang dihasilkan dari dapur magma. Dapur magma merupakan bagian dari inti bumi. Magma merupakan lapisan batuan yang sangat panas. Magma seperti cairan batuan yang terus mendidih. Cairan magma akan terus mencari jalan keluar ke permukaan bumi. Jika magma berhasil keluar, akan membentuk gunungapi. Selain cairan juga dilepaskan energi panas. Metalul rekahan lempeng bumi, panas bumi akan bergerak ke atas. Jika berhasil keluar, magma akan membentuk sumber air panas. Sebagian besar panas bumi terperangkap di lapisan kulit bumi.

 

Potensi energi panas bumi ini dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik. Caranya dengan mengalirkan panas bumi (berupa uap air) untuk menggerakkan turbin-turbin pembangkit listrik. Turbin dihubungkan dengan generator yang akan menghasilkan listrik. Sebagian besar potensi energi panas bumi terdapat di lokasi lempeng tektonik. Pada lempeng tektonik biasanya dijumpai banyak gunungapi. Di kawah gunungapi biasanya terdapat sumber air panas.

 

3. Angin

Angin merupakan udara yang bergerak. Angin terbentuk jika terjadi perbedaan tekanan udara. Angin akan bergerak dari daerah bertekanan udara tinggi ke daerah bertekanan udara rendah. Energi angin sudah digunakan manusia sejak zaman dahulu. Para nelayan memanfaatkan angin untuk menggerakkan perahu layar. Masyarakat perdesaan memanfaatkan angin untuk menggerakkan kincir angin. Kincir angin di negeri Belanda digunakan untuk memompa air di daratan dan mengalirkannya ke laut. Melalui kincir angin, negeri Belanda tidak tenggelam meskipun ketinggiannya berada di bawah permukaan laut. Potensi energi angin dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik. Energi gerak angin dimanfaatkan untuk memutar kincir angin. Putaran kincir angin akan menghasilkan energi gerak yang dihubungkan ke generator. Generator akan membangkitkan energi listrik.

 

4. Air

Aliran air mengandung energi yang dapat dimanfaatkann untuk berbagai keperluan. Aliran air dapat dimanfaatkan sebagai sarana olahraga dan wisata, misalnya arung jeram. Masyarakat pedalaman memanfaatkan aliran air untuk mengangkut hasil hutan seperti batang kayu dan bambu ke kota. Selain itu, potensi energi air dapat digunakan untuk menghasilkan energi listrik melalui pembangkit listrik tenaga air (PLTA). Pada skala besar, aliran air sungai ditampung dalam waduk dan disalurkan untuk menggerakkan turbin-turbin pembangkit listrik. Pada skala kecil, aliran air sungai digunakan untuk menggerakkan kincir air yang terhubung dengan generator. Pembangkit listrik mini ini disebut pembangkit listrik mikrohidro.

 

5. Gelombang air laut

Gelombang air laut terbentuk oleh beberapa faktor, seperti perbedaan tekanan, angin, dan efek perputaran bumi (rotasi bumi). Gelombang air laut terjadi sepanjang waktu, tidak pernah berhenti. Di dalam gelombang air laut tersimpan potensi energi yang besar. Namun, hingga saat ini hanya sedikit negara yang sudah memanfaatkannya potensi energi tersebut. Energi gelombang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik.

 

6. Energi Biomassa

Energi biomassa merupakan energi yang tersimpan dari bahan organik makhluk hidup seperti tumbuhan dan hewan. Energi biomassa ini berasal dari energi matahari yang disimpan dalam tubuh makhluk hidup. Energi biomassa dapat berupa tanaman energi, kayu, limbah pertanian, dan biogas.

 

a. Tanaman energi adalah tanaman yang berpotensi sebagai sumber energi. Contohnya jagung, singkong, gandum, rami, dan kedelal. Tanaman tersebut memang ditanam untuk diolah menjadi energi. Dari tanaman energi ini dapat dihasilkan biodisel (biodiesel) dan bioetanol (bioethanol). Biodiesel diperolah dari biji tumbuhan yang mengandung minyak. Contohnya biji jarak, bunga matahari, kelapa, kelapa sawit, kacang, dan kedelai. Biodisel dapat menggantikan solar. Bioetanol berasal dari tumbuhan yang mengandung pati. Contohnya tanaman singkong, ubi, jagung, dan sagu. Bioetanol dapat menggantikan bensin.

 

b. Kayu mengandung bahan organik yang dapat dibakar untuk menghasilkan energi. Energi hasil pembakaran dapat digunakan untuk memasak, menghasilkan energi panas (api unggun, perapian), dan menghasilkan energi gerak (kereta api uap). Dalam skala besar, energi panas ini dapat digunakan untuk menghasilkan energi listrik. Contohnya pada pembangkit listrik tenaga uap.

 

c. Limbah pertanian merupakan sisa dari produksi pertanian, perkebunan, dan peternakan. Limbah pertanian dapat berupa jerami, ampas tebu, sekam padi, batok kelapa, dan kotoran hewan. Limbah pertanian dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi panas dan listrik.

 

d. Biogas merupakan energi gas yang diperoleh dari penguraian kotoran hewan. Kotoran hewan ini biasanya berasal dari sapi dan kerbau. Untuk membuat biogas diperlukan kotoran hewan dalam jumlah besar. Kotoran hewan dimasukkan dalam lubang dan dibiarkan untuk proses penguraian (fermentasi) secara alami. Dari proses penguraian tersebut dihasilkan gas metan yang dapat ditampung sebagai biogas, Biogas ini dapat digunakan baik untuk memasak, sebagal pemanas, maupun membangkitkan listrik.

 

Hingga saat ini sumber energi altematif belum banyak dimanfaatkan masyarakat. Ada beberapa kendala untuk mengolah energi altematif, seperti penggunaan teknologi modern dan biaya besar. Meskipun begitu, seiring menipisnya cadangan energi fosil, pemanfaatan energi alternatif mesti segera dilakukan. Dengan menggunakan energi alternatif, penggunaan energi fosil akan semakin dihemat. Dampaknya, sumber energi fosil tidak akan segera habis. Meskipun sumber energi alternatif tersedia sepanjang waktu, perlu juga dilakukan upaya pelestarian. Upaya pelestarian dilakukan dengan menjaga kelestarian dan keseimbangan alam.

 

Alam yang lestari akan menjamin makhluk hidup di dalamnya tidak punah. Hewan dan tumbuhan dapat hidup dan berkembang biak dengan baik. Dengan demikian, ketersediaan makhluk hidup sebagai sumber energi alternatif akan terjamin sepanjang waktu. Alam yang lestari dan seimbang akan menjamin proses-proses alam berjalan normal. Hutan yang lestari akan menjamin siklus air berjalan normal sehingga sungai dan waduk tidak kering. Ketersediaan air menjamin ketersediaan sumber energi alternatif dari energi air. Alam yang lestari juga mengurangi risiko terjadinya bencana alam. Bencana alam dapat merusak sumber sumber energi, bangunan dan fasilitas pengolah energi, serta mengganggu distribusi energi ke masyarakat.

 

No comments:

Post a Comment