Wednesday, February 17, 2021

Takbiratul Ihram

 


 

Ketika hendak memulai salat, wajib untuk melakukan takbiratul ihram. Adapun takbiratul ihram dengan mengucap takbir dan mengangkat tangan. Lalu timbul pertanyaan, bagaimana posisi kedua tangan ketika takbiratul ihram dan sesudahnya? Supaya menjawab pertanyaan tersebut, mari kita simak penjelasan singkat berikut. Takbiratul ihram merupakan tanda seseorang telah masuk dalam rangkaian ibadah salat dan tidak diperbolehkan melakukan apa pun yang bisa membatalkan salat. Takbir yang diucapkan paling awal disebut takbiratul ihram yang berarti takbir yang melarang orang yang salat itu melakukan apa-apa selain gerakan dan ucapan salat. Oleh karenanya, pantang untuk ragu-ragu untuk mengangkat tangan ketika hendak salat atau membatalkan salat dengan sebab yang tidak dibenarkan dalam syariat. Hal tersebut didasarkan pada hadis berikut.

 

Hadis Pertama

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ وَهَنَّادٌ وَمَحْمُودُ بْنُ غَيْلَانَ قَالُوا حَدَّثَنَا وَكِيعٌ عَنْ سُفْيَانَ ح و حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِيٍّ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ عَقِيلٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ الْحَنَفِيَّةِ عَنْ عَلِيٍّ، عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مِفْتَاحُ الصَّلَاةِ الطُّهُورُ وَتَحْرِيمُهَا التَّكْبِيرُ وَتَحْلِيلُهَا التَّسْلِيمُ. قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا الْحَدِيثُ أَصَحُّ شَيْءٍ فِي هَذَا الْبَابِ وَأَحْسَنُ وَعَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ عَقِيلٍ هُوَ صَدُوقٌ وَقَدْ تَكَلَّمَ فِيهِ بَعْضُ أَهْلِ الْعِلْمِ مِنْ قِبَلِ حِفْظِهِ قَالَ أَبُو عِيسَى و سَمِعْت مُحَمَّدَ بْنَ إِسْمَعِيلَ يَقُولُ كَانَ أَحْمَدُ بْنُ حَنْبَلٍ وَإِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ وَالْحُمَيْدِيُّ يَحْتَجُّونَ بِحَدِيثِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ عَقِيلٍ قَالَ مُحَمَّدٌ وَهُوَ مُقَارِبُ الْحَدِيثِ قَالَ أَبُو عِيسَى وَفِي الْبَاب عَنْ جَابِرٍ وَأَبِي سَعِيدٍ. الترمذى

Artinya: Telah menceritakan kepada kami Qutaibah dan Hannad dan Mahmud bin Ghailan mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Waki' dari Sufyan. (Dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar berkata, telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Mahdi berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abdullah bin Muhammad bin Aqil dari Muhammad Ibnul Hanafiah dari Ali dari Nabi SAW, beliau bersabda: "Kunci salat adalah bersuci, mulainya salat adalah takbir dan selesainya salat adalah salam." Abu Isa berkata; "Hadis ini adalah yang paling shahih dan paling baik dalam bab ini. Abdullah bin Muhammad bin Aqil adalah seorang yang jujur, namun ada beberapa ahli ilmu yang memperbincangkan tentang hafalannya. Abu Isa berkata; "Aku telah mendengar Muhammad bin Isma'il berkata; "Ahmad bin Hanbal, Ishaq bin Ibrahim dan Al Humaidi, mereka berdalil dengan hadis Abdullah bin Muhammad bin Aqil. Muhammad berkata; "Masanya berdekatan." Abu Isa berkata; "Dalam bab ini juga ada riwayat dari Jabir dan Abu Sa'id." (HR. Tirmidzi, no. 3).

 

Melalui hadis pertama tadi didapat informasi bahwa kuncinya salat adalah bersuci, kemudian mulainya salat dengan takbir dan salat diakhiri dengan salam. Adapun dalam memulai salat, takbiratul ihram dengan mengucapkan: {اللهُ أَكْبَرُ}  Allahu Akbar”. Gerakan takbiratul ihram dengan cara mengangkat kedua tangan. Hal tersebut sebagaimana hadis berikut.

 

Hadis Kedua

قَالَ و حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَخْبَرَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ الْمَجِيدِ الْحَنَفِيُّ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي ذِئْبٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ سِمْعَانَ قَال سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ يَقُولُ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا قَامَ إِلَى الصَّلَاةِ رَفَعَ يَدَيْهِ مَدًّا. قَالَ أَبُو عِيسَى قَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ وَهَذَا أَصَحُّ مِنْ حَدِيثِ يَحْيَى بْنِ الْيَمَانِ وَحَدِيثُ يَحْيَى بْنِ الْيَمَانِ خَطَأٌ. الترمذى

Artinya: Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Abdurrahman berkata; telah mengabarkan kepada kami Ubaidullah bin Abdul Majid Al Hanafi berkata; telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Dzi`b dari Sa'id bin Sam'an ia berkata; aku mendengar Abu Hurairah berkata; "Adalah Rasulullah SAW apabila berdiri untuk salat, beliau (memulainya dengan) mengangkat kedua tangannya pelan-pelan." Abu Isa berkata; "Abdullah bin Abdurrahman berkata; "Hadis ini lebih shahih dari pada hadis Yahya bin Al Yaman. Hadis Yahya bin Al Yaman salah." (HR. Tirmidzi, no. 223).

 

Hadis kedua tadi memuat informasi bahwa Rasulullah ketika hendak memulai salat dengan mengangkat kedua tangan secara pelan-pelan. Adapun posisi kedua tangan ketika diangkat sebagaimana hadis berikut.

 

Hadis Ketiga

حَدَّثَنَا أَبُو الْيَمَانِ قَالَ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ أَخْبَرَنَا سَالِمُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ افْتَتَحَ التَّكْبِيرَ فِي الصَّلَاةِ فَرَفَعَ يَدَيْهِ حِينَ يُكَبِّرُ حَتَّى يَجْعَلَهُمَا حَذْوَ مَنْكِبَيْهِ وَإِذَا كَبَّرَ لِلرُّكُوعِ فَعَلَ مِثْلَهُ وَإِذَا قَالَ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ فَعَلَ مِثْلَهُ وَقَالَ رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ وَلَا يَفْعَلُ ذَلِكَ حِينَ يَسْجُدُ وَلَا حِينَ يَرْفَعُ رَأْسَهُ مِنْ السُّجُودِ. البخارى

Artinya: Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman berkata, telah mengabarkan kepada kami Syu'aib dari Az Zuhri berkata, telah mengabarkan kepada kami Salim bin 'Abdullah bahwa 'Abdullah bin 'Umar RA berkata, "Aku melihat Nabi SAW memulai salat dengan bertakbir. Beliau mengangkat kedua tangannya ketika bertakbir hingga meletakkan kedua tangannya sejajar dengan pundaknya. Ketika takbir untuk rukuk, beliau juga melakukan seperti itu. Jika mengucapkan: 'SAMI'ALLAHU LIMAN HAMIDAH (Semoga Allah mendengar siapa yang memuji-Nya)', beliau juga melakukan seperti itu sambil mengucapkan: 'RABBANAA WA LAKAL HAMDU (Ya Rabb kami, milik Engkaulah segala pujian)'. Namun Beliau tidak melakukan seperti itu ketika akan sujud dan ketika mengangkat kepalanya dari sujud." (HR. Bukhari, no. 696).

 

Menurut hadis yang ketiga, posisi tangan ketika takbir adalah sampainya letak kedua tangan sejajar dengan pundak. Pada hadis yang lain disebutkan sebagai berikut.

 

Hadis Keempat

حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ دَاوُدَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ يَعْنِي ابْنَ أَبِي الزِّنَادِ عَنْ مُوسَى بْنِ عُقْبَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الْفَضْلِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ فُلَانِ بْنِ رَبِيعَةَ بْنِ الْحَارِثِ بْنِ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ الْهَاشِمِيِّ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْأَعْرَجِ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي رَافِعٍ عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ كَانَ إِذَا قَامَ إِلَى الصَّلَاةِ الْمَكْتُوبَةِ كَبَّرَ وَرَفَعَ يَدَيْهِ حَذْوَ مَنْكِبَيْهِ وَيَصْنَعُ مِثْلَ ذَلِكَ إِذَا قَضَى قِرَاءَتَهُ وَأَرَادَ أَنْ يَرْكَعَ وَيَصْنَعُهُ إِذَا رَفَعَ رَأْسَهُ مِنْ الرُّكُوعِ وَلَا يَرْفَعُ يَدَيْهِ فِي شَيْءٍ مِنْ صَلَاتِهِ وَهُوَ قَاعِدٌ وَإِذَا قَامَ مِنْ السَّجْدَتَيْنِ رَفَعَ يَدَيْهِ كَذَلِكَ وَكَبَّرَ. احمد

Artinya: Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Daud, telah menceritakan kepada kami Abdurrahman yaitu Ibnu Abi Zinad, dari Musa Bin 'Uqbah dari Abdullah Bin Al Fadlal bin Abdurrahman bin Fulan bin Rabi'ah bin Al Harits bin Abdul Muthallib Al Hasyimi dari Abdurrahman Al A'raj dari Ubaidullah bin Abu Rafi' dari Ali Bin Abu Thalib dari Rasulullah SAW, bahwa apabila beliau berdiri untuk melaksanakan salat wajib beliau bertakbir dan mengangkat kedua tangannya sampai sejajar dengan kedua bahunya, dan beliau melakukan seperti itu apabila selesai dari bacaannya (Al Fatihah dan ayat Alquran) dan hendak rukuk, dan melakukannya apabila mengangkat kepalanya dari rukuk, kemudian beliau tidak mengangkat kedua tangannya dalam salatnya ketika duduk, dan apabila bangun dari dua sujud beliau juga mengangkat kedua tangannya dan bertakbir." (HR. Ahmad, no. 679).

Keterangan: Rawi Ibnu Abi Zinad yang bernama asli Abdur Rahman bin Abi Az Zanad 'Abdullah bin Dzakwan dikomentari oleh Ahmad bin Hanbal yaitu mudltharribul hadits, Yahya bin Ma'in berkomentar tidak boleh berhujjah dengan hadisnya, Ya'kub bin Syaibah berkomentar tsiqah shaduuq, An Nasa'i berkomentar tidak boleh berhujjah dengan hadisnya, At Tirmidzi berkomentar tsiqah, Al 'Ajli berkomentar tsiqah, Ibnu Hajar al 'Asqalani berkomentar shaduuq.

 

Melalui hadis keempat, ketika hendak melaksanakan salat dengan bertakbir dan mengangkat kedua tangannya sampai sejajar dengan kedua bahu. Selain itu, posisi kedua tangan dideskripsikan sebagaimana hadis berikut.

 

Hadis Kelima

حَدَّثَنِي أَبُو كَامِلٍ الْجَحْدَرِيُّ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ نَصْرِ بْنِ عَاصِمٍ عَنْ مَالِكِ بْنِ الْحُوَيْرِثِ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا كَبَّرَ رَفَعَ يَدَيْهِ حَتَّى يُحَاذِيَ بِهِمَا أُذُنَيْهِ وَإِذَا رَكَعَ رَفَعَ يَدَيْهِ حَتَّى يُحَاذِيَ بِهِمَا أُذُنَيْهِ وَإِذَا رَفَعَ رَأْسَهُ مِنْ الرُّكُوعِ فَقَالَ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ فَعَلَ مِثْلَ ذَلِكَ. و حَدَّثَنَاه مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي عَدِيٍّ عَنْ سَعِيدٍ عَنْ قَتَادَةَ بِهَذَا الْإِسْنَادِ أَنَّهُ رَأَى نَبِيَّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَالَ حَتَّى يُحَاذِيَ بِهِمَا فُرُوعَ أُذُنَيْهِ . مسلم

Artinya: Telah menceritakan kepadaku Abu Kamil al-Jahdari telah menceritakan kepada kami Abu Awanah dari Qatadah dari Nashr bin Ashim dari Malik bin al-Huwairits bahwa Rasulullah SAW apabila bertakbir maka beliau mengangkat kedua tangannya hingga sejajar dengan kedua telinganya, dan apabila rukuk maka beliau mengangkat kedua tangannya hingga sejajar dengan kedua telinganya, dan apabila mengangkat kepalanya dari rukuk seraya mengucapkan, ‘SAMI'ALLAHU LIMAN HAMIDAH (Semoga Allah mendengarkan orang yang memuji-Nya)', maka beliau melakukan seperti itu." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi Adi dari Sa'id dari Qatadah dengan sanad ini bahwa dia melihat Nabi Allah SAW seraya berkata, hingga kedua tangannya sejajar dengan cabang telinganya. (HR. Muslim, no. 589).

 

Hadis kelima menerangkan bahwa Rasulullah ketika hendak memulai salat dengan bertakbir dan posisi kedua tangannya terangkat hingga sejajar dengan kedua telinga Beliau. Bahkan terdapat informasi tambahan bahwa Qatadah melihat Rasulullah mengangkat kedua tangannya ketika bertakbir itu sampai sejajar dengan cabang telinga. Setelah melakukan takbiratul ihram, kemudian posisi tangan turun dan barulah bersedekap. Hal tersebut sebagaimana hadis berikut.

 

Hadis Keenam

حَدَّثَنَا زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا عَفَّانُ حَدَّثَنَا هَمَّامٌ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جُحَادَةَ حَدَّثَنِي عَبْدُ الْجَبَّارِ بْنُ وَائِلٍ عَنْ عَلْقَمَةَ بْنِ وَائِلٍ وَمَوْلًى لَهُمْ أَنَّهُمَا حَدَّثَاهُ عَنْ أَبِيهِ وَائِلِ بْنِ حُجْرٍ، أَنَّهُ رَأَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَفَعَ يَدَيْهِ حِينَ دَخَلَ فِي الصَّلَاةِ كَبَّرَ وَصَفَ هَمَّامٌ حِيَالَ أُذُنَيْهِ ثُمَّ الْتَحَفَ بِثَوْبِهِ ثُمَّ وَضَعَ يَدَهُ الْيُمْنَى عَلَى الْيُسْرَى فَلَمَّا أَرَادَ أَنْ يَرْكَعَ أَخْرَجَ يَدَيْهِ مِنْ الثَّوْبِ ثُمَّ رَفَعَهُمَا ثُمَّ كَبَّرَ فَرَكَعَ فَلَمَّا قَالَ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ رَفَعَ يَدَيْهِ فَلَمَّا سَجَدَ سَجَدَ بَيْنَ كَفَّيْهِ. مسلم

Artinya: Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Affan telah menceritakan kepada kami Hammam telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Juhadah telah menceritakan kepadaku Abdul Jabbar bin Wail dari Alqamah bin Wail dan maula milik mereka bahwa keduanya telah menceritakannya dari bapaknya, Wail bin Hujr "Bahwasanya dia melihat Nabi SAW mengangkat kedua tangannya ketika masuk salat, bertakbir." Hammam menggambarkannya, "Di hadapan kedua telinganya, kemudian melipatnya pada bajunya kemudian meletakkan tangan kanannya di atas tangan kirinya. Ketika dia ingin rukuk, maka beliau mengeluarkan kedua tangannya dari bajunya, kemudian mengangkat keduanya, kemudian bertakbir, lalu rukuk. Ketika beliau mengucapkan, ‘SAMI'ALLAHU LIMAN HAMIDAH’ maka beliau mengangkat kedua tangannya. Ketika beliau sujud, maka beliau sujud di antara kedua telapak tangannya." (HR. Muslim, no. 608).

 

Hadis keenam mendeskripsikan posisi tangan Rasulullah ketika setelah memulai salat dengan mengangkat tangan. Pada hadis keenam disebutkan bahwa Rasulullah ketika meletakkan kedua tangannya dengan bersedekap dan meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri. Hal senada juga dideskripsikan pada hadis berikut.

 

Hadis Ketujuh

حَدَّثَنَا أَبُو إِسْحَقَ الْهَرَوِيُّ إِبْرَاهِيمُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ حَاتِمٍ أَنْبَأَنَا هُشَيْمٌ أَنْبَأَنَا الْحَجَّاجُ بْنُ أَبِي زَيْنَبَ السُّلَمِيُّ عَنْ أَبِي عُثْمَانَ النَّهْدِيِّ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ: مَرَّ بِيَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَنَا وَاضِعٌ يَدِي الْيُسْرَى عَلَى الْيُمْنَى فَأَخَذَ بِيَدِي الْيُمْنَى فَوَضَعَهَا عَلَى الْيُسْرَى. ابن ماجه

Artinya: Telah menceritakan kepada kami Abu Ishaq Al Harawi Ibrahim bin Abdullah bin Hatim berkata, telah memberitakan kepada kami Husyaim berkata, telah memberitakan kepada kami Al Hajjaj bin Abu Zainab As Sulami dari Abu Utsman An Nahdi dari Abdullah bin Mas'ud ia berkata, "Nabi SAW melewatiku, sementara aku meletakkan tangan kiri di atas tangan kananku (dalam salat), maka beliau meraih tangan kananku dan meletakkannya di atas tangan kiriku." (HR. Ibnu Majah, no. 803).

Keterangan: Rawi yang bernama Ibrahim bin 'Abdullah bin Hatim dikomentari Abu Dawud dlaif, An Nasa’i berkomentar laisa bi qowi, Abu Zur'ah Arrazy berkomentar shaduuq, Abu Hatim berkomentar syaikh, Ad Daruquthni berkomentar tsiqah tsabat, Ibnu Hibban berkomentar disebutkan dalam 'ats tsiqaat, dan Adz Dzahabi berkomentar alhafidz.

 

Rasulullah ketika setelah mengangkat tangan untuk memulai salat, beliau meletakkan kedua tangannya dengan bersedekap dan meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri. Beliau meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri pada pergelangan tangan. Selain itu Rasulullah meletakkan kedua tangan beliau pada dada. Hal tersebut sebagaimana hadis berikut.

 

Hadis Kedelapan

حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ عَنْ سُفْيَانَ حَدَّثَنِي سِمَاكٌ عَنْ قَبِيصَةَ بْنِ هُلْبٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ: رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَنْصَرِفُ عَنْ يَمِينِهِ وَعَنْ يَسَارِهِ وَرَأَيْتُهُ قَالَ يَضَعُ هَذِهِ عَلَى صَدْرِهِ وَصَفَّ يَحْيَى الْيُمْنَى عَلَى الْيُسْرَى فَوْقَ الْمِفْصَلِ. احمد

Artinya: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dari Sufyan telah menceritakan kepadaku Simak dari Qabishah bin Halb dari ayahnya (Hulub), ia berkata; Saya melihat Nabi SAW menoleh (selesai salat) ke kanan dan kekiri, dan saya melihatnya meletakkan tangan di atas dadanya. Dan Yahya (rawi hadis) meletakkan tangan kanannya diatas tangan kirinya pada pergelangan. (HR. Ahmad, no. 20961).

 

Demikianlah uraian singkat mengenai berbagai dalil terkait takbiratul ihram. Semoga menambah kemantapan kita dalam beramal sebagaimana tuntunan dari Rasulullah Muhammad SAW.

 

Wallahu a’lam bishshwab

 

No comments:

Post a Comment