Friday, February 12, 2021

Khotbah Jumat: Sabar dan Syukur


 

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

·      اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَ اْلاَرْضِ وَ هُوَ عَلَى كُلّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه. فَقَالَ اللَّهُ تَعَالَى فِى كِتَابِهِ الْكرِيْم:

·      يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ.

·      يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً. وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا.

·      يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا.

·      أَمَّا بَعْدُ: فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللَّهَ وَخَيْرُ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّي اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّالْأُمُوْرِ مُحْدَثاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعُةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ وَكُلَّ ضَلَالَةٍ فِىالنَّارِ.

·      اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.

 

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah

Syukur alkhamdulillah pada siang ini kita diberi kesempatan untuk melaksanakan rangkaian ibadah salat Jum’at. Kesempatan ini adalah karunia Allah SWT. Hal tersebut sangat perlu kita syukuri. Janganlah kita sampai kufur akan nikmat yang Allah anugerahkan kepada kita semua. Selawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Rasulullah SAW yang telah membawa risalah Islam kepada umatnya.

Selanjutnya dari mimbar ini saya serukan secara khusus kepada diri saya sendiri dan kepada jamaah salat Jum’at pada umumnya agar senantiasa menjaga, mempertahankan, dan terus berupaya meningkatkan iman dan takwa. Berbekal iman dan takwa, kita dapat selamat di hari perhitungan nanti.

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah

Setiap orang beriman serta beramal salih akan menghadapi berbagai ujian ataupun cobaan. Termasuk diantaranya adalah pandemi Covid-19 yang masih mewabah ini. Oleh karenanya sebagai ikhtiyar, Pemerintah dalam hal ini adalah Kementerian Agama Republik Indonesia mengajak masyarakat Indonesia untuk melaksanakan Gerakan 5M. Adapun Gerakan 5M yang dimaksud adalah: (1) memakai masker; (2) mencuci tangan; (3) menjaga jarak; (4) membatasi mobilitas dan interaksi; serta (5) menjauhi kerumunan. Hal tersebut merupakan ikhtiyar dalam mensikapi cobaan atau ujian yang berupa pandemi Covid-19. Meskipun ditengah-tengah ujian ataupun cobaan, jangan sampai kita berlepas diri dari agama. Seorang yang mengaku beriman akan tetap melakukan amal salih ketika menghadapi cobaan atau ujian. Orang-orang seperti itu adalah termasuk orang yang benar-benar beriman. Namun demikian, seseorang dikatakan tidak termasuk orang yang benar-benar beriman itu apabila justru menjadi ragu atau bimbang ketika menghadapi ujian ataupun cobaan. Bahkan bisa dikatakan, orang yang tidak termasuk orang-orang yang beriman adalah orang-orang yang berdusta. Hal tersebut sebagaimana firman Allah SWT berikut.

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَّقُوْلُ اٰمَنَّا بِاللّٰهِ وَبِالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَمَا هُمْ بِمُؤْمِنِيْنَۘ

Artinya: Dan diantara manusia ada yang berkata, “Kami beriman kepada Allah dan hari akhir,” padahal sesungguhnya mereka itu bukanlah orang-orang yang beriman. (QS. Al Baqarah: 8).

Allah telah mengabarkan bahwa terdapat manusia yang mengaku beriman, tetapi mereka tidak termasuk orang-orang yang beriman. Sebaliknya, orang yang beriman akan senantiasa yakin atau tidak ragu-ragu, dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka di jalan Allah. Adapun ujian atau cobaan yang akan dihadapi setiap orang yang beriman meliputi: (1) sesuatu yang menyusahkan; dan (2) sesuatu yang menyenangkan. Hal tersebut sebagaimana firman Allah pada Surat Al Anbiya ayat 35.

... . وَنَبْلُوْكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۗوَاِلَيْنَا تُرْجَعُوْنَ

Artinya: ... . Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan kamu akan dikembalikan hanya kelada Kami. (QS. Al Anbiya’: 35).

Melalui Alquran Surat Al Anbiya’ ayat 35 tadi dapat dipetik pelajaran bahwa terdapat dua macam cobaan bagi setiap orang yang beriman. Ujian atau cobaan adalah setiap kejadian berupa kesusahan maupun berbagai kejadian berupa kesenangan yang dijadikan sebagai ujian sejauh mana kebenaran pengakuan seseorang sebagai orang yang beriman. Rasulullah SAW telah menjelaskan tentang mengagumkannya urusan orang yang beriman sebagaimana tertuang dalam hadis berikut.

عَنْ صُهَيْبٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: عَجَبًا لِاَمْرِ الْمُؤْمِنِ، اِنَّ اَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ. وَلَيْسَ ذَاكَ لِاَحَدٍ اِلَّا لِلْمُؤْمِنِ. اِنْ اَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ. وَ اِنْ اَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ، فَكَانَ خَيْرًا لَهُ. مسلم 4: 2295

Artinya: Dari Shuhaib, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda, "Mengagumkan sekali urusannya orang mukmin itu. Sesungguhnya urusannya, semuanya menjadi kebaikan baginya. Dan tidak ada yang mendapatkan demikian itu seseorangpun kecuali orang mukmin. Jika mendapatkan kesenangan, bersyukur. Maka yang demikian itu adalah menjadi kebaikan baginya. Dan apabila ditimpa suatu musibah, bersabar. Maka yang demikian itu menjadi kebaikan pula baginya". (HR. Muslim juz 4, hal. 2295, no. 64).

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah

Melalui hadis riwayat Muslim tadi terdapat informasi bahwa urusan orang beriman itu mengagumkan sekali. Semua urusan orang beriman akan menjadi kebaikan baginya. Apabila diberi kesenangan, orang beriman akan bersyukur. Sebaliknya, apabila ditimpa musibah, orang beriman senantiasa bersabar. Orang beriman, baik laki-laki maupun perempuan akan selalu dihadapkan pada cobaan atau ujian. Namun demikian pada dasarnya, kesenangan dialami oleh semua manusia dan bukan hanya dialami oleh orang-orang yang beriman saja. Kesenangan juga dialami oleh orang-orang yang ingkar kepada Allah. Sebaliknya, kesusahan melanda semua manusia, baik bagi orang-orang beriman maupun orang-orang yang ingkar kepada Allah. Orang beriman maupun orang yang ingkar kepada Allah SWT itu semuanya mengalami kesusahan berupa: (1) rasa takut; (2) kelaparan; (3) kekurangan harta; (4) kekurangan jiwa diantaranya kematian keluarga atau hewan ternak; dan (5) kekurangan buah-buahan yang merupakan hasil panen.

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah

Kita perlu memahami penjelasan Rasulullah bahwa urusan orang beriman itu mengagumkan sekali. Semua urusan orang beriman akan menjadi kebaikan baginya. Apabila diberi kesenangan, orang beriman akan bersyukur. Supaya memahaminya, kita perlu mengetahui bagaimana hakikat sabar dan syukur yang dimaksud. Sabar adalah suatu sikap menahan nafsu dalam melaksanakan ketaatan kepada Allah, menahan nafsu untuk tidak bermaksiat, dan menahan nafsu untuk tidak menggerutu atau berkeluh kesah ketika menerima musibah. Sabar dapat pula diatikan menahan nafsu untuk tetap bertahan dalam kebenaran. Adapun syukur adalah menggunakan nikmat yang Allah berikan pada jalan yang diridai Allah SWT. Sabar dan syukur hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang benar-benar beriman saja. Melalui sabar dan syukur, orang-orang yang beriman tidak akan kehilangan keseimbangan. Hal tersebut mengakibatkan sikap hidup orang-orang yang beriman akan tetap dalam ruang lingkup hidayah Allah SWT. Sedangkan orang-orang tidak beriman tidak akan mungkin bisa bersikap demikian.

Orang-orang yang tidak beriman akan kehilangan keseimbangan. Apa saja yang menyenangkan atau menyusahkan bagi orang-orang yang tidak beriman itu tidak dijadikannya sebagai ujian atau cobaan bagi dirinya. Ujian atau cobaan bagi orang-orang yang tidak beriman justru tidak menjadikan mereka menjadi baik. Bila ditimpa musibah, orang-orang yang tidak beriman akan menggerutu atau bahkan mengumat dengan kata-kata kotor. Sebaliknya apabila ditimpa kesenangan, orang-orang yang tidak beriman justru berlaku boros/ berfoya-foya, sombong, dan angkuh.

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah

Mari kita tanyakan kepada diri kita masing-masing, apakah diri kita yang mengaku orang beriman itu memang benar-benar beriman? Marilah kita berbenah diri. Selama kita masih hidup, di situlah masih ada kesempatan untuk memperbaiki diri. Semoga sedikit nasehat ini mampu menjadi pengingat diri saya sendiri secara khusus dan secara umum pada jamaah sekalian. Semoga limpahan taufik dan hidayah Allah tetap dicurahkan kepada kita, sehingga mampu membuktikan bahwa kita benar-benar orang yang beriman. Semoga yang sedikit ini mampu memotivasi kita semua sebagai umat muslim untuk bersikap syukur ketika diberi kesenangan, dan sabar ketika ditimpa kesusahan. Terutama ditengah pandemi Covid-19 masih melanda, marilah kita untuk senantiasa bersabar. Jangan lupa untuk ber-ikhtiyar dengan Gerakan 5M diantaranya adalah: (1) memakai masker; (2) mencuci tangan; (3) menjaga jarak; (4) membatasi mobilitas dan interaksi; serta (5) menjauhi kerumunan. Mari tetap semangat, jangan lengah, dan jangan menyerah. Mari tetap berpegang teguh pada tali Agama Allah. Mohon maaf apabila ada tutur kata yang kurang berkenan.

أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ. بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. إِنَّاۤ اَعْطَيْنٰكَ الْكَوْثَرَ. فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ. اِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْاَبْتَرُ. وَقُلْ رَّبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَاَنْتَ خَيْرُ الرَّ حِمِيْنَ.

اَلْحَمْدُ ِللهِ حَمْدًا كَثِيْرًا وَ خَيْرًا مَجِيْدًا، هُوَ الَّذِى اَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِاْلهُدَى وَ دِيْنِ اْلحَقّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدّيْنِ كُلّهِ وَ لَوْ كَرِهَ اْلمُشْرِكُوْنَ. وَ الصَّلاَةُ وَ السَّلاَمُ عَلَى اَشْرَفِ اْلاَنْبِيَاءِ وَ اْلمُرْسَلِيْنَ وَ عَلَى آلِهِ وَ اَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْنَ، اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَ اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ الَّذِى لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ. اَمَّا بَعْدُ.

فَيَا عِبَادَ الله، وَ اتَّقُوا اللهَ وَ اعْلَمُوْا اَنَّ اللهَ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ. يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ.

·      اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّـيْتَ عَلَى آلِ اِبـْرَاهِيْمَ. وَ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ اِبـْرَاهِيْمَ، فِى اْلعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

·      اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، أَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ.

·      رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا، وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِالْإِيْمَانِ، وَلَا تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا، غِلًّا لِلَّذِيْنَ آمَنُوا، رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ

·      رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ، وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ إِمَامًا.

·      رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً، وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

·      سُبْحَانَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.

·      وَأَقِمِ الصَّلَاةَ.

Penyampai: Revolusi Prajaningrat Saktiyudha, S.Si., M.Pd.

 

No comments:

Post a Comment