Friday, January 15, 2021

Siklus Hidup Makhluk Hidup


 

Setiap makhluk hidup mengalami siklus hidup. Lalu apakah yang dimaksud siklus hidup itu? Siklus hidup merupakan seluruh tahap perubahan yang dialami makhluk hidup selama masa hidupnya. Setiap hewan memiliki tahapan siklus hidup yang berbeda-beda. Tahap perubahan bentuk yang sangat berbeda yang dialami hewan sejak menetas sampai dewasa disebut metamorfosis. Berdasarkan perubahan bentuk tubuhnya, siklus hidup hewan dibedakan menjadi dua, yaitu: Siklus hidup tanpa metamorfosis dan siklus hidup dengan metamorfosis. Adapun metamorfosis secara umum dapat dibedakan menjadi: Metamorfosis tidak sempurna (tidak lengkap) dan metamorfosis sempurna. Supaya tidak punah, hewan berkembang biak dan mengalami pertumbuhan. Oleh karenanya kita pelajari siklus hidup beberapa hewan, baik hewan yang tanpa mengalami metamorfosis maupun hewan yang mengalami metamorfosis.

 

Siklus Hidup Hewan Tanpa Mengalami Metamorfosis

 

Siklus Hidup Ayam

Beberapa hewan seperti ayam berkembang biak dengan cara bertelur. Ayam merupakan hewan yang berkembang biak secara ovipar. Telur-telur ayam dierami oleh induknya selama 21 hari. Pada telur terdapat calon anak ayam yang mengalami perubahan dan pertumbuhan secara terus menerus. Lama kelamaan telur tersebut akan menetas dan keluarlah anak ayam yang memiliki bulu yang masih halus. Anak ayam lama kelamaan akan tumbuh dan bulu haluspun lama kelamaan menjadi tebal sama seperti induknya dan ayam pun menjadi ayam dewasa. Setelah dewasa ayam berkembangbiak menghasilkan telur. Melalui telur inilah siklus hidup ayam dimulai, demikian seterusnya.

 


 

Siklus Hidup Kucing

Beberapa hewan tidak bertelur tetapi berkembang biak dengan cara beranak (vivipar), misalnya kucing. Kucing merupakan diantaranya contoh hewan yang tidak mengalami metamorfosis. Bayi kucing berada di dalam perut induknya selama lebih kurang 3 bulan. Setelah itu, anak kucing lahir. Namun bayi kucing belum dapat bergerak dengan lincah dan makan sendiri.

 


 

Bayi kucing menyusu induknya dan dapat makan makanan lain setelah berumur lebih satu bulan. Coba perhatikan Gambar di atas, dari lahir sampai dewasa tubuh kucing tidak mengalami perubahan bentuk, tetapi hanya ukuran tubuhnya saja yang berubah, gerakannya semakin lincah dan sudah dapat mencari mangsa sendiri.

 

Siklus Hidup Hewan dengan Metamorfosis

 

Hewan yang siklus hidupnya dengan metamorfosis dibedakan menjadi metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna.

 

A. Metamorfosis Tidak Sempurna

Metamorfosis tidak sempurna (tidak lengkap), merupakan proses perubahan bentuk hewan yang saat lahir tidak berbeda jauh bentuknya dengan saat hewan tersebut dewasa. Hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna memiliki bentuk yang mirip antara hewan muda dengan induknya. Namun terdapat bagian-bagian tubuh yang belum terbentuk, misalnya sayap. Metamorfosis tidak sempurna terjadi pada serangga seperti kecoa, capung, jangkrik, belalang, semut, dan capung. Hewan-hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna tidak mengalami tahap larva dan pupa (kepompong). Tahap metamorfisis tidak sempurna yaitu: Telur – Nimfa – Dewasa.

 

Siklus Hidup Kecoa

Kecoa termasuk serangga yang dapat kita temui di berbagai tempat yang kotor dan lembab, seperti tempat sampah. Kaki kecoa terdapat bakteri yang dapat menimbulkan penyakit. Kecoa adalah salah satu contoh hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna. Metamorfosis kecoa termasuk metamorfosis tidak sempurna karena tidak melalui tahap pupa atau kepompong.

 


 

Kecoa memiliki siklus hidup atau metamorfosis yang tidak sempurna karena hanya memiliki tiga tahap saja yaitu: telur – nimfa (bayi kecoa) – dewasa. Tahap pertama adalah telur. Setelah telur menetas menjadi nimfa. Telur kecoa menetas menjadi nimfa memerlukan waktu sekitar 30-40 hari. Nimfa adalah tahapan tubuh hewan muda. Nimfa pada kecoa memiliki bentuk tubuh yang hampir sama dengan kecoa dewasa, tetapi ukuran nimfa lebih kecil dan belum memiliki sayap. Nimfa kemudian menjadi kecoa muda dan hampir menjadi kecoa dewasa. Setelah sekitar 5 – 6 bulan, nimfa mengalami pergantian kulit berkali-kali hingga menjadi kecoa dewasa. Setelah dewasa, kecoa akan bertelur, dan telur tersebut akan menetas. Tahapan perubahan bentuk akan terulang lagi.

 

Siklus Hidup Belalang

Belalang adalah serangga yang sering menjadi hama tanaman para petani. Belalang yang jumlahnya banyak di sawah membuat daun-daun tanaman padi habis. Namun demikian, belalang juga memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem, terutama ekosistem sawah. Belalang menjadi mangsa bagi beragam jenis burung.

 

Belalang merupakan hewan yang berkembang biak dengan bertelur. Belalang adalah salah satu serangga yang mengalami metamorfosis. Metamorfosis belalang tergolong jenis metamorfosis tidak sempurna. Hal tersebut karena belalang tidak mengalami tahap kepompong atau pupa. Seperti halnya kecoa, metamorfosis belalang hanya melalui tiga tahapan utama, yaitu tahap: telur – nimfa (belalang muda) – belalang dewasa.

 


 

Proses metamorfosis belalang diawali dengan tahap telur. Belalang betina umumnya dapat menghasilkan sekitar 10 sampai 300 butir telur. Telur tersebut kemudian diletakkan belalang betina pada berbagai tempat, seperti di dedaunan, batang tanaman, hingga di dalam tanah. Telur belalang tersebut kemudian menetas menjadi nimfa atau bayi belalang yang berwarna putih. Nimfa belalang belum memiliki sayap dengan bentuk seperti belalang dewasa. Nimfa kemudian mengalami pergantian kulit empat kali sehingga menjadi belalang muda dan akhirnya menjadi belalang dewasa yang bersayap.

 

B. Metamorfosis Sempurna

Metamorfosis sempurna adalah proses perubahan bentuk tubuh hewan dari kecil hingga dewasa. Metamorfosis dikatakan sempurna karena bentuk tubuh hewan yang berbeda jauh pada setiap tahapannya. Hewan serangga yang mengalami metamorfosis sempurna mengalami empat tahap dalam siklus hidupnya yaitu tahap: telur – larva – pupa (kepompong) – dewasa (imago). Contoh hewannya adalah kupu-kupu, nyamuk, lalat, katak dan semut. Oleh karenanya, mari kita pelajari siklus hidup kupu-kupu, nyamuk, dan lalat berikut ini.

 

Siklus Hidup Kupu-Kupu

Kupu-kupu merupakan salah satu jenis serangga yang mudah ditemukan. Sayap kupu-kupu sangat indah dan berwarna-warni menjadikannya menarik. Siapapun pasti akan kagum melihat keindahan kupu-kupu. Biasanya kupu-kupu hinggap dari satu bunga ke bunga lainnya untuk mencari makan dengan cara mengisap sari madu (nektar) dari dasar bunga. Selain itu, tanpa sengaja kupu-kupu yang mengisap sari madu mampu membantu membawa serbuk sari pada kepala putik sebuah bunga sehingga terjadi penyerbukan.

 


 

Kupu-kupu merupakan salah satu serangga yang mengalami metamorfosis sempurna, karena memiliki tahap pertumbuhan dari ulat yang berbeda dengan kupu-kupu dewasa. Proses metamorfosis pada kupu-kupu mengalami empat tahapan. Siklus hidupnya dimulai dari telur. Biasanya telur kupu-kupu menempel di permukaan daun. Telur kemudian menetas menjadi ulat. Ulat itu akan makan dedaunan selama berhari-hari, lama kelamaan ulat tumbuh semakin besar dan berhenti makan. Setelah sekitar 15-20 hari, ulat mulai berubah menjadi kepompong (pupa). Kepompong biasanya menggantung di ranting tumbuhan atau di daun. Masa kepompong ini berlangsung selama berhari-hari. Jika telah sempurna dan cukup waktunya, kupu-kupu keluar dari kepompong tersebut dan menjadi kupu-kupu dewasa. Kupu-kupu berkembang biak dengan bertelur. Dari telur itu, proses metamorfosis dimulai lagi. Urutan siklus hidup kupu-kupu: Telur – larva (ulat) – Kepompong (pupa) – Kupu-kupu.

 

Siklus Hidup Nyamuk

Nyamuk sering dianggap sebagai “hama haus darah” penyebar penyakit dan seringnya mengganggu kegiatan kita. Oleh karena itu, jagalah selalu kebersihan. Namun demikian, sebagian besar siklus hidup nyamuk dihabiskan di air. Hanya tahap nyamuk dewasa yang berdampak buruk pada kesehatan manusia dan hewan. Penyakit yang berbahaya yang bisa berakibat kematian yang disebabkan oleh nyamuk yakni demam berdarah dan malaria.

 

Semua jenis nyamuk melalui empat tahapan siklus hidup, yaitu telur, larva (jentik), pupa (kepompong), dan dewasa. Melalui keempat tahapan tersebut, 3 tahap pertama menjadikan nyamuk hidup dan berkembang di permukaan air. Kesimpulannya hidup nyamuk tergantung air. Telur nyamuk biasanya diletakkan di permukaan air. Apabila telur berada di luar air maka dapat dipastikan telur akan rusak dan mati.

 

Siklus nyamuk dimulai dari telur. Setelah telur nyamuk menetas akan menjadi larva (jentik). Adapun jentik hidup dan memperoleh makanan di air. Selanjutnya, jentik berubah menjadi pupa (kepompong) memerlukan waktu sekitar 1-2 hari saja. Setelah beberapa waktu, pupa berubah menjadi nyamuk dewasa. Setelah bersentuhan dengan udara, tidak lama kemudian nyamuk tersebut akan mampu terbang meninggalkan perairan untuk meneruskan hidupnya. Nyamuk perlu waktu 3-10 hari untuk menyelesaikan siklus hidup mereka dari telur sampai dewasa. Urutan siklus hidup nyamuk: telur – larva (jentik-jentik) – pupa (kepompong) – nyamuk dewasa.

 

 

Seperti kita ketahui bahwa penyakit demam berdarah (DBD) disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyakit tersebut sangat berbahaya dan dapat berakibat kematian apabila terlambat ditangani. Nyamuk Aedes aegypti sangat menyukai lokasi genangan air yang bersih. Oleh karenanya, setiap warga di rumah mesti melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Upaya tersebut antara lain melalui gerakan yang dikenal dengan 3 M, yaitu dengan cara: (1) menguras tempat penampungan air; (2) menutup rapat tempat penampungan air; (3) dan mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk DBD. Selain itu, pastikan untuk menjaga kebersihan lingkungan rumah yang rentan menjadi lokasi untuk berkembang biak nyamuk. Adapun nyamuk biasanya menyukai tempat yang gelap. Oleh karena itu lakukan penataan ruangan yang terang untuk menghindari bersarangnya nyamuk.

 

Siklus Hidup Lalat

Lalat salah satu serangga pembawa bibit penyakit. Berbagai bibit penyakit yang penyebarannya sering dilakukan oleh lalat antara lain adalah tifus, kolera disentri. Supaya kesehatan kita terjaga, maka periksalah terlebih dahulu makanan yang akan kita makan. Janganlah kita memakan makanan yang telah dikerubungi lalat, cucilah tangan dengan sabun sebelum makan, dan jangan lupa berdoa.

 


 

Lalat termasuk contoh serangga yang mengalami metamorfosis sempurna dalam siklus hidup nya. Seperti halnya kupu-kupu dan nyamuk, metamorfosis lalat melalui urutan mulai dari telurlarva (belatung)pupa (kepompong)imago (lalat dewasa). Siklus lalat dimulai dari telur. Telur-telur yang dihasilkan diletakkan di berbagai tempat timbunan sampah, dan di atas makanan yang terbuka. Kurun waktu sekitar 12-24 jam, telur-telur tersebut menetas. Setelah telur-telur menetas maka berubah menjadi larva (belatung). Bentuk larva seperti cacing kecil. Umumnya larva berkembang di kotoran yang basah dan makanan yang membusuk. Setelah beberapa waktu sekitar 4-7 hari, larva akan tumbuh menjadi pupa (kepompong). Bentuk pupa lonjong dan berwarna cokelat tua. Selanjutnya lalat dewasa akan keluar dari dalam pupa.

 

Siklus Hidup Katak

Katak termasuk satu-satunya hewan bukan serangga yang mengalami metamorfosis sempurna. Hal tersebut karena katak memiliki tahap pertumbuhan yang berbeda saat katak muda dan katak dewasa. Seperti hewan lainnya, siklus hidup katak dimulai dari telur. Adapun telur katak diletakkan di dalam air. Telur katak menetas menjadi berudu (kecebong) yang tumbuh dan hidup di air. Berudu memiliki ekor dan tidak memiliki kaki. Berudu bernafas dengan insang. Kemudian, pada berudu tumbuh sepasang kaki belakang dan disusul sepasang kaki  depan. Semakin lama, ekor katak semakin memendek. Kecebong tumbuh dan berubah menjadi katak muda. Pada akhirnya ekor katak tidak tampak lagi. Katak muda berubah menjadi katak dewasa yang tidak berekor. Katak dewasa bernafas dengan paru-paru dan kulit. Katak dewasa hidup di air dan di darat. Pada tahap katak dewasa lebih sering berada di darat dan kembali lagi ke air untuk bertelur lagi. Melalui telur, daur hidup katak yang baru dimulai lagi. Urutan daur hidup katak: telur - berudu/kecebong - katak berekor - katak muda - katak dewasa

 


 

Demikianlah siklus hidup makhluk hidup. Seperti yang kita tahu bahwa dunia seisinya merupakan ayat-ayat kauniyah yang mesti kita tadaburi. Semoga menambah khazanah keilmuan kita sehingga membuat kita tawadu dan semakin bertambah keimanan kita kepada Allah SWT. Aamiin.

No comments:

Post a Comment