Wednesday, January 13, 2021

Puisi dan Jenisnya

 

 

Puisi merupakan diantaranya karya sastra. Pengungkapan puisi dengan rangkaian kata yang indah. Puisi adalah teks atau karangan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan dengan mengutamakan keindahan kata-kata. Pada puisi dapat mengungkapkan berbagai hal, seperti kerinduan, kegelisahan, atau pengagungan yang diungkapkan dalam bahasa indah.

 

A.     Ciri-ciri Puisi

1.        Terdiri dari kumpulan kata yang tersusun menjadi larik.

2.        Larik-larik yang ada tersusun menjadi beberapa bait.

3.        Kata terakhir setiap larik biasa memiliki rima yang sama. Rima adalah bunyi setiap akir setiap larik pada puisi. Rima bisa berupa bunyi vokal atau konsonan yang sama. Contoh rima teratur dalam puisi adalah a-a-a-a, u-u-u-u, ng-ng-ng-ng, a-i-a-i, dan a-b-a-b. Puisi baru atau modern membebaskan rima terakhir dalam setiap larik. Rima tergantung pada kreativitas penyair. Rima teratur seperti halnya a-i-a-i atau a-b-a-b terdapat pada puisi lama seperti pantun.

4.        Setiap larik memiliki keteraturan bunyi vokal kata terakhir (irama).

 

B.       Unsur Pembentuk Puisi

 

1.        Majas dan Irama

Teks puisi merupakan teks yang mengutamakan majas dan mengutamakan irama. Majas (figurative language) ialah bahasa kias yang digunakan untuk menciptakan kesan tertentu bagi pembaca atau penyimak. Supaya menimbulkan kesan-kesan tersebut, bahasa yang digunakan berupa perbandingan, pertentangan, perulangan, dan perumpamaan. Majas yang biasanya digunakan adalah majas personifikasi, majas paralelisme, majas metafora, majas hiperbola, dan majas perumpamaan. Irama (musikalitas) adalah alunan bunyi yang teratur dan berulang-ulang. Irama berfungsi untuk memberi jiwa pada kata-kata dalam sebuah puisi yang pada akhirnya dapat membangkitkan emosi tertentu seperti sedih, kecewa, marah, rindu, dan bahagia.

 

2.        Penggunaan Kata-kata Konotasi

Kata konotasi adalah kata yang bukan bermakna sebenarnya. Kata tersebut telah mengalami berbagai penambahan, baik berdasarkan pengalaman, kesan, maupun imajinasi, dan perasaan dari penyair. Kata-kata dalam puisi memang banyak menggunakan kata-kata bermakna konotatif. Kata-kata itu merupakan kiasan atau merupakan suatu perbandingan.

 

3.        Kata-kata Berlambang

Lambang atau simbol adalah sesuatu seperti gambar, tanda, ataupun kata yang menyatakan maksud tertentu. Misalnya, rantai dan padi kapas dalam gambar Garuda Pancasila, tunas kelapa sebagai lambang Pramuka. Lambang-lambang itu menyatakan arti tertentu yang bisa dipahami umum. Begitu pula kata-kata dalam puisi, seperti kata putih yang melambangkan kesucian atau kebersihan, bunga yang melambangkan kecantikan, api yang melambangkan kemarahan, dan baja yang melambangkan kekuatan atau ketangguhan.

 

4.        Pengimajinasian dalam Puisi

Pengimajinasian adalah kata atau susunan kata yang dapat menimbulkan khayalan atau imajinasi. Melalui daya imajinasi tersebut, pembaca seolah-olah merasa, mendengar, atau melihat sesuatu yang diungkapkan penyair. Bisa diartikan bahwa kata-kata yang digunakan penyair seolah-olah mampu membuat pembaca mendengar suara (imajinasi auditif), melihat benda-benda (imajinasi visual), atau meraba dan menyentuh benda-benda (imajinasi taktil).

 

C.        Struktur Batin Puisi

 

1.        Tema

Tema adalah gagasan pokok yang ingin diungkapkan oleh penyair. Tema biasanya tersirat dalam keseluruhan isi puisi. Tema yang diungkapkan merupakan penggambaran suasana batin atau juga berupa respon penyair terhadap kenyataan sosial budaya.

 

2.        Nada dan suasana

Nada mengungkapkan sikap penyair terhadap pembaca, sedangkan suasana adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi akibat psikologis yang ditimbulkan puisi terhadap pembaca. Nada dan suasana puisi saling berkaitan karena nada puisi menimbulkan suasana terhadap pembacanya.

 

3.        Perasaan dalam puisi

Puisi mengungkapkan perasaan dari penyair. Jika penyair hendak mengungkapkan keindahan alam, maka sebagai sarana ekspresi ia akan menggunakan imaji-imaji, majas serta diksi yang mewakili makna tentang keindahan alam.

 

4.        Amanat

Amanat merupakan suatu pesan yang ingin disampaikan penyair dalam puisinya. Pesan tersebut dihadirkan dalam ungkapan yang tersembunyi. Amanat akan selaras dengan tema dari puisi tersebut.

 

 

D.       Jenis Puisi

 

Ada beragam tipe puisi yang berkembang sekarang ini. Puisi-puisi yang dimaksud antara lain:

 

1.        Puisi Lama

Puisi lama adalah puisi yang di ciptakan pada saat sebelum pujangga baru terikat oleh berbagai ketentuan yang ada. Ketentuan yang disebut yakni jumlah baris dalam bait, jumlah kata dalam baris, serta jumlah suku kata ataupun rima. Contoh puisi lama diantaranya adalah sebagai berikut:

 

a.         Pantun

Pantun adalah satu diantara puisi lama. Pantun mempunyai ciri–ciri diantaranya: (1) satu bait terbagi dalam empat baris; (2) baris pertama serta baris kedua adalah sampiran; (3) satu baris terbagi dalam delapan sampai dengan dua belas suku kata; (4) bersajak a–b–a–b atau a-a-a-a; (5) baris ketiga serta baris ke empat adalah isi. Pantun berdasar pada isi, dibedakan jadi: (1) Pantun anak muda adalah satu diantara jenis pantun yang berisikan mengenai nasib dagang, perjumpaan, perpisahan, asmara, jenaka, serta iba hati; (2) Patun orang tua adalah satu diantara jenis pantun yang berisikan nasihat, kebiasaan istiadat, serta agama; (3) Pantun anak–anak adalah satu diantara jenis pantun yang berisikan mengenai perasaan yang senang atau suka ria.

 

b.        Syair

Syair adalah jenis puisi lama yang datang dari daerah Arab. Ciri–ciri dari syair, yaitu: (1) satu baris ada delapan sampai dengan dua belas suku kata; (2) satu bait terbagi dalam empat baris; (3) bersajak a–a–a–a; (5) baris pertama sampai baris ke empat adalah isi.

 

c.         Karmina

Karmina atau biasa disebut pantun kilat. Karima mempunyai ciri–ciri diantaranya: (1) baris pertama adalah sampiran sedangkan baris kedua adalah isi; (2) ada dua baris dalam satu bait; (4) bersajak a–a.

 

d.        Gurindam

Gurindam adalah tipe puisi lama yang datang dari daerah Tamil atau India. Ciri–ciri gurindam, yakni: (1) baris pertama adalah sampiran sedangkan baris kedua adalah isi; (2) puisi ini berisikan mengenai nasehat; (3) mempunyai sajak a–a; (4) ada jalinan kausal (timbal balik) pada baris satu serta baris dua. Satu bait terbagi dalam dua baris.

 

e.         Talibun

Talibun adalah pantun yang jumlan barisnya terdiri dari 6, 8, atau 10 baris. Oleh karenanya, talibun dikenal juga sebagai pantun genap.

 

 

2.        Puisi Baru

Puisi Baru yaitu puisi yang sudah tidak terikat oleh aturan-aturan baku puisi lama. Puisi baru memiliki bentuk tipografi yang lebih luas dan bebas apabila dibandingkan dengan puisi lama baik dalam baris, rima, atau suku kata. Contoh puisi baru diantaranya adalah sebagai berikut:

 

a.         Balada adalah jenis puisi kontemporer yang didapat dari merubah cerita jadi puisi. Balada adalah puisi baru yang berisi tentang cerita. Puisi Balada ialah puisi yang bercerita mengenai orang-orang perkasa ataupun ke arah tokoh pujaan. Sebagai contohnya Puisi Balada orang-orang tercinta dan juga blues untuk bonnie yang di karyakan W.S. Rendra.

b.        Himne adalah puisi yang digunakan sebagai bentuk pujaan untuk Tuhan, pahlawan, atau tanah air.

c.         Ode ialah puisi berisi mengenai pujaan terhadap seseorang, suatu hal, atau juga pada suatu keadaan, contoh ode ialah “Teratai”, “Diponegoro”. Ode merupakan puisi yang dimaksudkan untuk menyanjung orang yang telah berjasa dengan nada serta gaya yang anggun. Ode membahas hal-hal yang mulia.

d.        Epigram adalah puisi dengan isi berupa ajaran atau tuntunan hidup. Epigram merupakan jenis puisi kontemporer yang diisi mengenai ajaran kehidupan, baik sosial, agama, ataupun sopan santun.

e.         Romansa adalah puisi yang isinya tentang luapan perasaan seorang penyair tentang cinta kasih. Puisi Romansa merupakan puisi suatu cerita yang menggunakan bahasa yang romantis, berisikan dengan kisah percintaan yang diselingi dengan perkelahian dan juga petualangan. Rendra juga banyak sekali menulis puisi romansa.

f.          Elegi adalah puisi yang berisi kesedihan. Elegi merupakan puisi yang mengungkapkan suatu perasaan duka. Sebagai contoh ialah “Elegi Jakarta” yang dibuat oleh Asrul Sani yang mengungkapkan suatu perasaan duka penyair pada Jakarta.

g.         Satire adalah puisi yang menyindir atau memberikan kritikan. Puisi Satire ialah puisi yang mengungkapkan suatu perasaan yang tidak puas penyair terhadap suatu keadaan atau peristiwa dan dituangkannya melalui suatu menyindir, atau juga menyatakan sebaliknya.

h.        Distikon adalah puisi yang tiap baitnya terdiri dari 2 baris atau dengan istilah lain disebut puisi 2 seuntai.

i.           Terzinaa hampir serupa dengan Distikon yaitu puisi yang tiap baitnya terdiri dari 3 baris atau dengan istilah lain puisi 3 seuntai.

j.           Kuatrain juga hampir sama dengan Distikon dan Terzinaa yaitu pada tiap baitnya terdiri 4 baris atau disebut puisi 4 seuntai.

k.         Kuint setiap baitnya terdiri dari 5 baris atau puisi 5 seuntai

l.           Sektet setiap baitnya terdiri dari 6 baris atau puisi 6 seuntai.

m.      Septime setiap baitnya terdiri dari 7 baris atau puisi 7 seuntai.

n.        Oktaf atau Stanza, tiap baitnya terdiri dari 8 baris atau puisi 8 seuntai.

o.        Soneta merupakan jenis puisi baru yang terdiri dari 14 baris, terbagi menjadi 2, 2 bait pertama masing-masing terdiri dari 4 baris dan 2 bait kedua masing-masing 3 baris.

 

Berdasarkan penjelasan di atas, kita dapat mengetahui bahwa puisi adalah jenis karya sastra berbentuk karangan terikat yang menggambarkan perasaan dari penyairnya. Semoga menambah wawasan kita semuanya.

No comments:

Post a Comment