Monday, March 22, 2021

Unsur Cerita Fiksi


 

Unsur pembangun cerita fiksi terdiri atas unsur interinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik adalah unsur pembangun karya sastra yang berasal dari dalam karya sastra. Unsur ekstrinsik adalah unsur pembangun karya sastra yang berasal dari luar karya sastra. Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun karya itu sendiri. Unsur–unsur intrinsik mencakup:

 

1. Tema adalah ide pokok sebuah cerita.

2. Latar (setting) adalah tempat, waktu, suasana yang terdapat dalam cerita. Sebuah cerita harus jelas di mana berlangsungnya, kapan terjadi dan suasana serta keadaan ketika cerita berlangsung. Latar dapat ditinjau dari beberapa aspek, yaitu aspek ruang, aspek waktu, dan aspek suasana. Aspek ruang merupakan gambaran tempat atau lokasi terjadinya peristiwa dalam cerita. Aspek waktu meliputi waktu cerita dan waktu penceritaan. Aspek suasana adalah suasana sekeliling saat terjadinya peristiwa yang menjadi pengiring atau latar belakang kejadian.

3. Alur (plot) adalah susunan peristiwa atau kejadian yang membentuk sebuah cerita. Alur dibagi menjadi 3 yaitu:  (a) Alur maju adalah rangkaian peristiwa yang urutannya bergerak ke depan terus; (b) Alur mundur adalah rangkaian peristiwa yang urutan waktu kejadian bergerak mundur (flashback); (c) Alur campuran adalah campuran antara alur maju dan alur mundur. Alur meliputi beberapa tahap:  (a) Pengantar: awal cerita; (b) Penampilan masalah: bagian yang menceritakan masalah yang dihadapi pelaku cerita; (c) Puncak ketegangan/ klimaks: masalah dalam cerita sudah sangat gawat, konflik telah memuncak; (d) Ketegangan menurun/ antiklimaks: masalah telah berangsur–angsur dapat diatasi dan kekhawatiran mulai hilang; (e) Penyelesaian/ resolusi: masalah telah dapat diselesaikan.

4. Perwatakan adalah penggambaran watak karakter seseorang tokoh yang dapat dilihat dari tiga segi yaitu melalui: Dialog tokoh, Penjelasan tokoh, dan Penggambaran fisik tokoh. Berdasarkan watak tokoh dibagi menjadi 3, yaitu: (1) Tokoh Protagonis: tokoh utama pada cerita/ berperan baik; (b) Tokoh Antagonis: tokoh penentang atau lawan dari tokoh utama/ berperan buruk; (c) Tokoh Tritagonis: penengah dari tokoh utama dan tokoh lawan.

5. Tokoh adalah orang-orang yang diceritakan dalam cerita dan banyak mengambil peran dalam cerita. Berdasarkan perannya, tokoh dibedakan menjadi dua, yaitu tokoh utama dan tokoh pendukung.

6. Nilai (amanat) adalah pesan atau nasihat yang ingin disampaikan pengarang melalui cerita.

7. Konflik adalah suatu yang krusial dalam cerita yang bertujuan untuk menghasilkan ketegangan, terdapat pertaruhan dan risiko, dan mengubah tokoh utama.

 

Unsur ekstrinsik cerita fiksi diantaranya adalah latar belakang pengarang, gaya bahasa yang digunakan pengarang, dan nilai-nilai kehidupan baik nilai religi, moral, sosial, maupun budaya.

 

Catatan: Sebagai latihan, kerjakan Buku PR Tema 8 & 9 Bahasa Indonesia halaman 9 sampai 10 yang A dan B. Kerjakan di buku PR Tema 8 & 9 kalian masing-masing ya!

 

 

No comments:

Post a Comment