Umat Islam tentunya sudah tidak asing lagi dengan kalimat bismillah. Adapun secara pengucapan adalah bismillah atau sering disebut dengan basmallah merupakan doa yang sering digunakan untuk membuka segala aktivitas, baik aktivitas ibadah maupun muamalah. Basmalah merupakan doa yang diharapkan adanya keberkahan dan keridaan dalam setiap aktivitas yang diawali dengan mengucap doa tersebut. Pada Alquran, lafal bismillah terdapat sebanyak 114 kali. Hanya ada satu surat yang tidak diawali kalimat bismillah yaitu Surat At Taubah. Hal tersebut dikarenakan Surat At Taubah merupakan surat yang diawali dengan seruan perang, sedangkan kalimat bismillah mengandung makna kasih sayang sehingga tidak mungkin sebuah peperangan dilandasi dengan rasa kasih sayang. Namun demikian, mengapa jumlahnya di dalam Alquran tetap 114? Bukankah apabila tidak terdapat lafal bismillah pada surat At Taubah jumlahnya menjadi 113? Hal tersebut dikarenakan lafal bismillah yang lain terdapat pada QS. An Naml ayat 30. Sehingga lafal bismillah jumlahnya dalam Alquran genap menjadi 114. Adapun dalam salat, lafal bismillah juga dibaca sebagaimana dalam tuntunan ibadah salat. Hadis yang menjadi landasannya adalah sebagai berikut.
Hadis Pertama
سنن الدارقطني 1161: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مَخْلَدِ بْنِ حَفْصٍ، ثنا إِبْرَاهِيمُ بْنُ إِسْحَاقَ السَّرَّاجُ، ثنا عُقْبَةُ بْنُ مُكْرَمٍ، ثنا يُونُسُ بْنُ بُكَيْرٍ ، ثنا مَعْشَرٌ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ قَيْسٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَجْهَرُ بِـبِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ، الفاتحة: 1. الصَّوَابُ أَبُو مَعْشَرٍ. الدارقطني
Artinya: Sunan Daruquthni 1161: Muhammad bin Makhlad bin Hafsh menceritakan kepada kami, Ibrahim bin Ishaq As-Sarraj menceritakan kepada kami, Uqbah bin Mukram menceritakan kepada kami, Yunus bin Bukair menceritakan kepada kami, Mis'ar menceritakan kepada kami, dari Muhammad bin Qais, dari Abu Hurairah: "Bahwa Nabi SAW menyaringkan (bacaan) 'Bismillaahir rahmaanir rahiim'”. "Yang benar adalah Abu Ma'syar.'' (HR. Daruquthni, no. 1161).
Hadis Kedua
سنن الدارقطني 1165: حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ سَعِيدٍ ، ثنا جَعْفَرُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ الْحُسَيْنِ بْنِ عِيسَى بْنِ زَيْدٍ ، ثنا زَيْدُ بْنُ الْحُسَيْنِ بْنِ عِيسَى بْنِ زَيْدٍ ، ح وَحَدَّثَنِي أَبُو جَعْفَرٍ مُحَمَّدُ بْنُ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ طَاهِرِ بْنِ يَحْيَى بْنِ الْحُسَيْنِ الْعَلَوِيُّ الْمَعْرُوفُ بِمُسْلِمٍ بِمِصْرَ مِنْ كِتَابِ جَدِّهِ ، حَدَّثَنِي طَاهِرُ بْنُ يَحْيَى ، حَدَّثَنِي أَبِي يَحْيَى بْنُ الْحُسَيْنِ ، حَدَّثَنِي زَيْدُ بْنُ الْحُسَيْنِ بْنِ عِيسَى بْنِ زَيْدٍ ، حَدَّثَنِي عُمَرُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ عُمَرَ بْنِ عَلِيِّ بْنِ الْحُسَيْنِ ، عَنْ حَاتِمِ بْنِ إِسْمَاعِيلَ ، عَنْ شَرِيكِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ ، عَنْ إِسْمَاعِيلَ الْمَكِّيِّ ، عَنْ قَتَادَةَ ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَجْهَرُ بِـبِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ، الفاتحة: 1. الدارقطني
Artinya: Sunan Daruquthni 1165: Ahmad bin Muhammad bin Sa'id menceritakan kepada kami, Ja'far bin Muhammad bin Al Husain bin Isa bin Zaid menceritakan kepada kami, Zaid bin Al Husain bin Isa bin Zaid menceritakan kepada kami, Abu Ja'far Muhammad bin Ubaidullah bin Thahir bin Yahya Al Husaini Al Alawi yang dikenal dengan sebutan Muslim menceritakan kepadaku di Mesir dari kitab kakeknya, kakekku Thahir bin Yahya menceritakan kepadaku, Yahya menceritakan kepadaku, ayahku Yahya bin Al Husain menceritakan kepadaku, Zaid bin Al Husain bin Isa bin Zaid menceritakan kepadaku, Umar bin Muhammad bin Umar bin Ali bin Al Husain menceritakan kepadaku, dari Hatim bin Isma'il, dari Syarik bin Abbdullah, dari Isma'il Al Makki, dari Qatadah, dari Anas bin Malik, ia mengatakan, "Aku mendengar Rasulullah SAW menyaringkan (bacaan) 'Bismillaahir rahmaanir rahiim'." (HR. Daruquthni, no. 1165).
Hadis Ketiga
سنن الدارقطني 1153: حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ الْحَسَنِ بْنِ عَلِيٍّ الشَّيْبَانِيُّ ، أنا جَعْفَرُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ مَرْوَانَ ، ثنا أَبُو الطَّاهِرُ أَحْمَدُ بْنُ عِيسَى ، ثنا ابْنُ أَبِي فُدَيْكٍ ، عَنِ ابْنِ أَبِي ذِئْبٍ ، عَنْ نَافِعٍ ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ ، قَالَ: صَلَّيْتُ خَلْفَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، وَأَبِي بَكْرٍ ، وَعُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا فَكَانُوا يَجْهَرُونَ بِـبِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ، الفاتحة: 1. الدارقطني
Artinya: Sunan Daruquthni 1153: Umar bin Al Hasan bin Ali Asy-Syaibani menceritakan kepada kami, Ja'far bin Muhammad bin Nushair memberitahukan kepada kami, Abu Ath-Thahir Ahmad bin Isa menceritakan kepada kami, Ibnu Abi Fudaik menceritakan kepada kami, dari Ibnu Abi Dzib, dari Nafi', dari Ibnu Umar, ia mengatakan, "Aku telah salat di belakang Nabi SAW, Abu Bakar dan Umar RA, mereka semua menyaringkan (bacaan) 'Bismillaahir rahmaanir rahiim’. (HR. Daruquthni, no. 1153).
Hadis Keempat
سنن الدارقطني 1158: حَدَّثَنَا أَبُو طَالِبٍ الْحَافِظُ أَحْمَدُ بْنُ نَصْرٍ ، حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ مَنْصُورِ بْنِ أَبِي مُزَاحِمٍ ، ثنا جَدِّي ، ثنا أَبُو أُوَيْسٍ ، ح وَحَدَّثَنَا أَبُو عَبْدِ اللَّهِ مُحَمَّدُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ الْفَارِسِيُّ ، ثنا عُثْمَانُ بْنُ خُرَّزَاذَ ، ثنا مَنْصُورُ بْنُ أَبِي مُزَاحِمٍ مِنْ كِتَابِهِ ثُمَّ مَحَاهُ بَعْدَنَا أَبُو أُوَيْسٍ ، عَنِ الْعَلَاءِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ يَعْقُوبَ ، عَنْ أَبِيهِ ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا قَرَأَ وَهُوَ يَؤُمُّ النَّاسَ افْتَتَحَ الصَّلَاةَ بِـبِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ ، الفاتحة: 1. قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ: هِيَ آيَةٌ مِنْ كِتَابِ اللَّهِ ، اقْرَءُوا إِنْ شِئْتُمْ فَاتِحَةَ الْكِتَابِ فَإِنَّهَا الْآيَةُ السَّابِعَةُ. وَقَالَ الْفَارِسِيُّ: إِنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا أَمَّ النَّاسَ قَرَأَ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ، الفاتحة: 1. لَمْ يَزِدْ عَلَى هَذَا. الدارقطني
Artinya: Sunan Daruquthni 1158: Abu Thalib Al Hafizh Ahmad bin Nashr menceritakan kepada kami, Ahmad bin Muhammad bin Manshur bin Abu Muzahim menceritakan kepada kami, kakekku menceritakan kepada kami, Abu Uwais menceritakan kepada kami, Abu Abdillah Muhammad bin Isma'il Al Farisi menceritakan kepada kami, Utsman bin Khurrazadz menceritakan kepada kami, Manshur bin Abu Muzahim menceritakan kepada kami dari kitabnya kemudian menghapusnya, Abu Uwais menceritakan kepada kami, dari Al 'Ala' bin Abdurrahman bin Ya'qub, dari ayahnya, dari Abu Hurairah: "Bahwa Nabi SAW, apabila membaca ketika mengimami orang-orang, beliau membuka salatnya dengan (bacaan) 'Bismillaahir rahmaanir rahiim’". Abu Hurairah mengatakan, "Itu adalah salah satu ayat dari Kibatullah. Bacalah pembukaan Alquran bila kalian mau, sesungguhnya itu adalah ayat yang tujuh." Al Farisi mengatakan, "Sesungguhnya apabila Nabi SAW mengimami orang-orang, beliau membaca 'Bismillaahir rahmaanir rahiim’ tidak lebih dari itu." (HR. Daruquthni, no. 1158).
Hadis Kelima
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى وَابْنُ بَشَّارٍ كِلَاهُمَا عَنْ غُنْدَرٍ قَالَ ابْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ قَالَ سَمِعْتُ قَتَادَةَ يُحَدِّثُ عَنْ أَنَسٍ قَالَ: صَلَّيْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ فَلَمْ أَسْمَعْ أَحَدًا مِنْهُمْ يَقْرَأُ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ. حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا أَبُو دَاوُدَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ فِي هَذَا الْإِسْنَادِ وَزَادَ قَالَ شُعْبَةُ فَقُلْتُ لِقَتَادَةَ أَسَمِعْتَهُ مِنْ أَنَسٍ قَالَ نَعَمْ وَنَحْنُ سَأَلْنَاهُ عَنْهُ. مسلم
Artinya: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya meriwayatkan dari Ghundar berkata Ibnu al-Mutsanna, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dia berkata, saya mendengar Qatadah bercerita dari Anas dia berkata, "Saya salat bersama Rasulullah SAW, Abu Bakar, Umar dan Utsman, lalu aku belum pernah mendengar salah seorang dari mereka membaca, 'Bismillahirrahmanirrahim'." Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan kepada kami Abu Dawud telah menceritakan kepada kami Syu'bah dalam isnad ini dan menambahkan "Syu'bah berkata, maka saya berkata kepada Qatadah, 'Apakah kamu mendengarnya dari Anas? ' Dia berkata, 'Ya, dan kami menanyakannya tentangnya'." (HR. Muslim, no. 605).
Hadis Keenam
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مِهْرَانَ الرَّازِيُّ حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ بْنُ مُسْلِمٍ حَدَّثَنَا الْأَوْزَاعِيُّ عَنْ عَبْدَةَ أَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ كَانَ يَجْهَرُ بِهَؤُلَاءِ الْكَلِمَاتِ يَقُولُ سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ تَبَارَكَ اسْمُكَ وَتَعَالَى جَدُّكَ وَلَا إِلَهَ غَيْرُكَ وَعَنْ قَتَادَةَ أَنَّهُ كَتَبَ إِلَيْهِ يُخْبِرُهُ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّهُ حَدَّثَهُ. قَالَ صَلَّيْتُ خَلْفَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ فَكَانُوا يَسْتَفْتِحُونَ بِالْحَمْد لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ . لَا يَذْكُرُونَ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ فِي أَوَّلِ قِرَاءَةٍ وَلَا فِي آخِرِهَا. حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مِهْرَانَ حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ بْنُ مُسْلِمٍ عَنْ الْأَوْزَاعِيِّ أَخْبَرَنِي إِسْحَقُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي طَلْحَةَ أَنَّهُ سَمِعَ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ يَذْكُرُ ذَلِكَ. مسلم
Artinya: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mihran ar-Razi telah menceritakan kepada kami al-Walid bin Muslim telah menceritakan kepada kami al-Auza'i dari 'Abdah bahwa Umar bin al-Khaththab dahulu mengeraskan (bacaan) kalimat-kalimat tersebut. Dia membaca, "SUBHAANAKALLOOHUMMA, WABIHAMDIKA TABAAROKA ISMUKA WATA'AALAA JADDUKA WALAA ILAAHA GHOIRUKA (Ya Allah, Mahasuci Engkau dan dengan memujimu, Mahaberkah Nama-Mu, Mahaluhur kemuliaan-Mu, tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau)." Dan dari Qatadah bahwa dia menulis kepadanya mengabarkan dari Anas bin Malik bahwa dia menceritakan kepadanya, dia berkata, "Saya salat di belakang Nabi SAW, Abu Bakar, Umar, dan Utsman, maka mereka memulai dengan membaca, 'Alhamdulillahi Rabb al-Alamin (Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam).' Mereka tidak menyebutkan, 'Bismillahirrahmanirrahim (Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang) pada awal bacaan, dan tidak pada akhirnya (Basmalah untuk mulai membaca surat)." Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mihran telah menceritakan kepada kami al-Walid bin Muslim dari al-Auza'i telah mengabarkan kepadaku Ishaq bin Abdullah bin Abi Thalhah bahwasanya dia mendengar Anas bin Malik menyebutkan hal tersebut. (HR. Muslim, no. 606).
PENJELASAN SINGKAT
Pada hadis pertama, kedua, ketiga, dan keempat menunjukkan bahwa kita dituntunkan untuk membaca Basmalah sebelum membaca Al Fatihah. Adapun pada hadis kelima dan keenam tadi menunjukkan bahwa Nabi SAW dan sebagian dari para sahabatnya memulai bacaan dengan Hamdalah. Melalui riwayat-riwayat tadi bisa kita pahami bahwa bacaan Basmalah itu kadang dibaca Jahr (nyaring) sebagaimana diriwayatkan Daruquthni pada hadis pertama, kedua, ketiga, dan keempat tadi, dan kadang dibaca Sirr (tidak nyaring) sebagaimana diriwayatkan Muslim pada hadis kelima dan keenam tersebut. Pada dasarnya, basmalah tetap dilafalkan/ dibaca, tetapi pembacaannya ada yang nyaring atau tidak nyaring. Adapun sebagai penambah pengetahuan, cara membaca basmalah diantara dua surat dapat disimak dengan cara klik di sini.
Demikianlah dalil terkait
membaca basmalah dalam salat. Semoga menambah wawasan, keimanan, dan
kekhusyukan kita dalam beribadah.
No comments:
Post a Comment