Gaya memiliki pengaruh terhadap suatu benda. Pengaruh tersebut diantaranya adalah: (1) Gaya dapat memengaruhi benda diam menjadi bergerak; (2) Gaya dapat memengaruhi benda bergerak lebih cepat atau lambat; (3) Gaya dapat memengaruhi benda bergerak menjadi berhenti/ diam; (4) Gaya dapat memengaruhi arah gerak suatu benda; (5) Gaya dapat mempengaruhi bentuk benda. Pengaruh tersebut juga berlaku bagi gaya gesek.
Gaya gesek merupakan gaya yang menimbulkan hambatan ketika dua permukaan benda saling bersentuhan. Besar atau kecilnya gaya gesek bergantung pada permukaan bendanya. Gaya gesek muncul karena adanya gesekan antara dua permukaan benda. Gaya gesek bersifat menghambat gerak benda. Akibatnya, gerak benda menjadi lebih lambat. Gaya gesek juga membuat bagian yang bergesekan menjadi cepat aus. Ban gerobak, sepeda, motor, maupun mobil akan menjadi tipis setelah lama digunakan. Gaya gesek juga terjadi pada bagian poros roda. Supaya mengurangi gaya gesek pada roda, digunakan rangkaian gotri dan pelumas. Gotri yang berbentuk bulat memudahkan roda poros bergerak. Minyak pelumas membuat permukaan gotri dan poros menjadi lebih licin sehingga roda lancar berputar. Meskipun demikian, gaya gesek juga bermanfaat. Prinsip gaya gesek diterapkan pada mekanisme pengereman. Sepeda yang direm akan mengalami perlambatan gerak sebelum berhenti. Pada saat direm terjadi gesekan antara karet rem dengan pelek ban. Supaya remnya pakem, pemukaan karet rem dibuat kasar. Oleh karenanya, semakin kasar permukaan benda, maka akan semakin besar pula gaya geseknya. Begitu sebaliknya, jika permukaan bendanya halus, maka gaya gesekan yang terjadi akan semakin kecil. Adapun gaya gesek dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.
Gaya Gesek Statis
Gaya gesek statis merupakan gaya gesek antara dua benda padat yang tidak bergerak relatif satu sama lainnya. Gaya gesek statis dihasilkan dari sebuah gaya yang diaplikasikan tepat sebelum benda tersebut bergerak. Oleh karenanya, gaya gesek statis akan sama dengan gaya yang ada pada benda selama benda tidak bergerak. Contohnya adalah saat suatu benda berada di permukaan yang miring, gaya gesek statis mencegahnya agar tidak meluncur ke bawah.
Gaya Gesek Kinetis
Gaya gesek kinetis terjadi ketika dua benda bergerak relatif satu sama lainnya dan saling bergesekan. Contohnya adalah saat kita menendang bola yang kemudian bola akan terus meluncur dan akhirnya berhenti. Gaya gesek kinetis yang menyebabkan kecepatan bola semakin lama semakin berkurang dan akhirnya berhenti.
Melalui penjelasan singkat tadi dapat disimpulkan bahwa bila benda diam dan hampir bergerak, gaya yang ada adalah gaya gesek statis. Sedangkan saat benda sudah bergerak, gaya yang muncul adalah gaya gesek kinetis. Gaya gesek bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Manfaat gaya gesek diantaranya seperti berikut ini:
1. Membuat benda bergerak tanpa tergelincir
Contohnya ketika kita sedang berjalan. Jika tak ada gaya gesek yang ditimbulkan kaki kita dengan lantai, maka kita bisa tergelincir.
2. Menghentikan benda yang sedang bergerak
Contohnya pada kendaraan. Tanpa gaya gesek, ban pada motor atau mobil bisa berjalan sendiri karena licin.
Namun demikian, gaya gesek bisa merugikan. Beberapa contoh gaya gesek yang merugikan dapat kita temui di kehidupan sehari-hari. Kerugian gaya gesek yakni:
1. Mengikis permukaan benda
Dikarenakan ban bergesekan terus dengan jalan, lama-lama permukaan ban akan aus atau menjadi tipis.
2. Menghambat gerakan benda
Saat menggeser perabotan, benda kadang sulit didorong karena gaya gesek yang besar. Begitu pula gesekan udara, kadang menyebabkan hewan sulit berjalan atau terbang ketika angin kencang.
Mempertimbangkan manfaat dan kerugian gaya gesek, maka gaya gesek bisa diperkecil atau diperbesar. Memperkecil gaya gesek atau memperbesar gaya gesek dilakukan supaya memperoleh manfaat dan menghindari kerugian gaya gesek.
1. Memperkecil gaya gesek
Pada dasarnya memperkecil gaya gesek dapat dilakukan melalui permukaan yang licin. Cara memperkecil gaya gesek diantaranya adalah: (1) memasang roda di perabotan atau benda untuk memudahkan perpindahan; (2) memberi pelumas pada mesin sehingga mesin kendaraan tidak cepat aus.
2. Memperbesar gaya gesek
Permukaan yang kasar merupakan upaya memperbesar gaya gesek. Sementara untuk memperbesar gaya gesek yaitu: (1) Membuat permukaan luar ban beralur. Permukaan ban yang halus membuat ban mudah selip atau tergelincir; (2) Menggunakan pul atau tonjolan pada sepatu bola.
Catatan: Sebagai latihan, kerjakan soal di Buku PR Tema 8 & 9 IPA halaman 6 sampai 7 yang A dan B. Kerjakan di Buku PR Tema 8 dan 9 kalian masing-masing ya!
No comments:
Post a Comment