Monday, July 19, 2021

Tema 1 Subtema 1 IPA: Sumber Bunyi


 

Bunyi adalah sesuatu yang terdengar atau ditangkap oleh indra pendengar (telinga). Bunyi berasal dari sumber bunyi, yaitu benda-benda yang dapat menghasilkan bunyi. Suatu benda dapat menghasilkan bunyi jika bergetar. Dengan kata lain, bunyi berasal dari benda yang bergetar. Alat musik tradisional termasuk sumber bunyi karena menghasilkan bunyi. Untuk menghasilkan bunyi, alat musik harus dibunyikan. Setiap alat musik dimainkan dengan cara berbeda. Contohnya talempong dibunyikan dengan cara dipukul. Saluang dibunyikan dengan cara ditiup. Panting dibunyikan dengan cara dipetik. Selain ketiga alat musik tersebut masih banyak jenis alat musik tradisional di Indonesia.

 

Untuk menghasilkan bunyi, benda harus bergetar. Suatu benda akan bergetar jika dikenai tenaga atau energi. Getaran tersebut akan dipancarkan melalui media perantara (misalnya udara), sehingga dapat diterima atau didengar melalui indra pendengar. Oleh karena itu, ada tiga syarat agar bunyi dapat terdengar, yaitu ada sumber bunyi, media perantara, dan pendengar. Sumber tenaga untuk menggetarkan sumber bunyi berasal dari berbagai jenis, seperti tenaga manusia, listrik, angin/udara, air dan uap. Bunyi yang dihasilkan sumber bunyi dapat kuat ataupun lemah. Ketika kita berteriak, kita mengeluarkan bunyi yang kuat. Sementara ketika berbisik, kita mengeluarkan bunyi yang lemah. Bunyi dinyatakan dalam getaran. Banyak getaran yang terjadi dalam satu detik disebut frekuensi. Tinggi rendah bunyi tergantung pada tinggi rendah frekuensi. Bunyi yang frekuensinya teratur disebut nada. Kuat lemah bunyi dipengaruhi oleh besar kecilnya simpangan getaran. Besar kecil simpangan getaran disebut amplitudo.

 

Bunyi atau suara dapat terdengar karena sifat bunyi dapat merambat ke tempat lain. Bunyi berasal dari benda yang bergetar. Jika pada manusia, bagian yang bergetar adalah pita suara. Getaran tersebut menggerakkan udara di sekitamya. Getaran merambat ke segala arah sebagai gelombang bunyi. Oleh karena itu, bunyi termasuk salah satu bentuk energi. Energi bunyi berasal dari getaran-getaran yang dihasilkan sumber bunyi.

 

Gelombang bunyi termasuk gelombang longitudinal karena arah rambatannya sejajar dengan arah getarnya. Agar dapat merambat, getaran memerlukan zat perantara. Adapun zat perantara tersebut dapat berupa benda gas, benda padat, dan benda cair. Bunyi merambat lebih cepat pada benda padat dibandingkan pada benda cair dan benda gas. Kecepatan perambatan bunyi disebut juga cepat rambat bunyi.

 

1. Perambatan Bunyi Melalui Benda Gas

Udara merupakan benda gas yang mengisi sebagian besar Bumi. Udara menjadi perantara bunyi yang kita dengar. Bunyi tidak dapat merambat di ruang hampa. Di tempat hampa udara, misalnya di luar angkasa, komunikasi tidak dapat dilakukan secara langsung.

 

2. Perambatan Bunyl Melalui Benda Cair

Bunyi dapat merambat melalui benda cair. Ketika kita menjatuhkan batu ke dalam air, akan terlihat gelombang-gelombang di permukaan air. Kita masih dapat mendengar bunyi batu yang jatuh ke dalam air.

 

3. Perambatan Bunyi Melalui Benda Padat

Sifat perambatan bunyi melalul benda padat telah banyak dimanfaatkan sejak dahulu. Contohnya untuk mengetahui keberadaan hewan buruan dengan menempelkan telinga di tanah.

 

Ketika merambat, gelombang bunyi dapat dipantulkan dan diredam oleh benda-benda di sekitar. Bunyi akan dipantulkan saat mengenal benda padat, seperti besi, batu, kayu, kaca, dan dinding Bunyi akan diredam saat mengenal benda lunak dan berongga, seperti kapas, busa, kain, wol, karet, dan karpet.

 

No comments:

Post a Comment