Bacaan terdiri atas beberapa paragraf. Setiap paragraf terdiri atas beberapa kalimat. Setiap paragraf memuat kalimat utama dan kalimat penjelas atau kalimat pendukung. Kalimat utama adalah kalimat yang memuat gagasan pokok. Kalimat utama memuat informasi penting dalam paragraf. Gagasan pokok diperjelas oleh gagasan penjelas atau pendukung. Gagasan penjelas termuat dalam kalimat-kalimat penjelas.
Paragraf terdiri atas kata-kata yang dirangkai menjadi kalimat. Kata-kata yang disusun menjadi kalimat mesti sesuai kaidah bahasa Indonesia. Kata yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia disebut kata baku. Sebaliknya, kata yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia disebut kata tidak baku.
Perhatikan contoh berikut!
Kata Baku |
Kata Tidak Baku |
maaf |
maap |
napas |
nafas |
antre |
antri |
ramai |
rame |
jadwal |
jadual |
kuintal |
kwintal |
salat |
sholat |
Setiap paragraf tersusun atas berbagai kalimat yang tersusun atas kosakata. Adapun kosa kata tersebut ada yang memiliki padanan kata. Ada pula kosakata yang memiliki lawan kata.
1. Sinonim
Sinonim adalah kata yang memiliki arti sama atau hampir sama. Ada dua jenis sinonim sebagai berikut.
a. Sama Artinya, contohnya sebagai berikut.
sudah – telah
amat – sangat
sebab – karena
ketika – saat
b. Hampir Sama Artinya, contohnya sebagai berikut.
mati – meninggal – wafat
melihat – menonton – menatap
membawa – menentang – mengepit
besar – agung – raya
2. Antonim
Antonim kebalikan dari sinonim. Antonim adalah kata-kata yang berlawanan makna. Oleh sebab itu, antonim juga disebut juga lawan kata. Perhatikan contoh berikut.
a. Berlawanan Kembar
Kata berlawanan kembar hanya terbatas pada dua unsur. Contoh:
laki-laki >< perempuan
putra >< putri
b. Berlawanan Bertingkat
Antara kata yang berlawanan masih ada tingkatannya. Tergolong berlawanan tingkat biasanya kata sifat. Contoh:
jauh >< dekat
tinggi >< rendah
c. Berlawanan Kebalikan
Antara dua kata yang berantonim artinya berkebalikan. Biasanya diduduki oleh kata benda dan kata sifat. Contoh:
utara >< selatan
ibu >< bapak
Sebagaimana diterangkan di awal bahwa setiap paragraf memuat kalimat utama dan kalimat penjelas atau kalimat pendukung. Kalimat utama adalah kalimat yang memuat gagasan pokok. Kalimat utama memuat informasi penting dalam paragraf. Apabila sudah mampu menemukan gagasan pokok, kita akan mudah memahami informasi pokok dalam bacaan. Informasi dalam bacaan dapat pula diketahui dengan menjawab pertanyaan dengan kata tanya apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana. Berbagai kata tanya tersebut biasa disingkat ADIK SIMBA untuk mempermudah kita dalam menghafal berbagai kata tanya tersebut. Melalui informasi dalam bacaan yang diperoleh, kita dapat membuat ringkasan dari suatu karangan. Paragraf adalah bagian dari suatu tulisan yang mengandung ide pokok. Paragraf terdiri atas beberapa kalimat saling berhubungan. Sebuah paragraf dapat diringkas. Berikut langkah-langkah menyusun ringkasan dari sebuah karangan atau paragraf.
1. Membaca Naskah Asli
a. Baca naskah asli sekali atau dua kali, kalau perlu berulang-ulang.
b. Mengetahui kesan umum (inti) dari tulisan yang dibaca.
c. Mengetahui maksud dan sudut pandang penulis naskah asli.
2. Mencatat Gagasan Pokok
a. Baca tulisan bagian demi bagian sambil mencatat gagasan pokok.
b. Gagasan pokok yang telah dicatat digunakan untuk menyusun ringkasan.
3. Menggunakan Kalimat Baru
a. Gunakan kesan umum (inti) untuk membuat ringkasan.
b. Urutan isi disesuaikan dengan naskah asli.
c. Kalimat dalam ringkasan sebaiknya menggunakan kalimat baru.
4. Ketentuan Tambahan
.a. Susun ringkasan dalam kalimat tunggal.
b. Ringkas kalimat menjadi frasa, lalu frasa menjadi kata.
Secara umum peta konsep dapat dituliskan sebagai berikut: Gagasan Pokok → Gagasan Pendukung → Ringkasan.
Tugas: Sebagai latihan, kerjakan soal-soal di Buku PR/ Tema Jilid 1 yang Bahasa Indonesia halaman 4-5. Kerjakan di Buku PR/ Tema Jilid 1 kalian masing-masing ya!
No comments:
Post a Comment