Bacaan terdiri atas beberapa paragraf. Setiap paragraf terdiri atas beberapa kalimat. Setiap paragraf memuat gagasan pokok. Adapun gagasan pokok disebut juga gagasan utama atau ide pokok. Gagasan pokok merupakan masalah utama yang dibahas atau diungkapkan dalam bacaan. Gagasan pokok dapat terletak di awal, di akhir, di awal dan di akhir paragraf, atau menyebar di seluruh paragraf. Gagasan pokok dalam sebuah paragraf terdapat dalam kalimat utama. Gagasan pokok diperjelas oleh gagasan pendukung atau gagasan penjelas. Gagasan pendukung atau penjelas termuat dalam kalimat-kalimat penjelas.
Isi bacaan merupakan informasi yang disampaikan penulis kepada pembaca. Isi bacaan dapat dipahami berdasarkan gagasan pokok setiap paragraf. Sebelum menentukan gagasan pokok, tentukan terlebih dahulu kalimat utamanya. Apabila dicermati, pada bacaan terdapat penggunaan huruf kapital atau huruf besar. Berikut aturan penggunaan huruf kapital.
1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat.
Contoh: Anita membaca majalah.
2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang.
Contoh: Dewi Sartika seorang pahlawan wanita dari Jawa Barat.
3. Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung.
Contoh: Paijo bertanya, “Kapan ibu pulang?”
4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap nama agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan.
Contoh: Maemunah beragama Islam.
5. Huruf pertama dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.
Contoh: Painah menggunakan bahasa Bali.
6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi.
Contoh: Anita sekeluarga rekreasi di Danau Toba, Sumatera Utara.
No comments:
Post a Comment