Monday, July 26, 2021

Tema 1 Subtema 2 IPA: Asal Bunyi dan Proses Terjadinya Bunyi


 

Indra pendengar manusia adalah telinga. Gelombang bunyi yang datang akan ditangkap daun telinga. Gelombang bunyi akan disalurkan ke bagian lebih dalam untuk diproses lebih lanjut. Daun telinga sangat berperan dalam membedakan arah datangnya bunyi. Sebagai contoh, bunyi yang datang dari arah kanan akan lebih cepat dan lebih kuat diterima oleh telinga kanan daripada telinga kiri. Telinga dapat mengetahui letak sumber bunyi.

 

Telinga manusia terdiri dari tiga bagian utama, yaitu telinga luar, tengah, dan dalam. Telinga luar meliputi daun telinga dan liang telinga. Telinga tengah terdiri atas gendang telinga, tulang-tulang pendengaran (martil, landasan, sanggurdi), dan sebuah saluran yang menghubungkan telinga dengan rongga mulut (eustasius). Telinga dalam terdiri atas bagian yang menyerupai rumah siput (koklea), yang didalamnya terdapat banyak sel syaraf pendengaran. Sel-sel tersebut menuju otak dan alat keseimbangan yang berupa tiga buah saluran setengah lingkaran.

 


 

Keterangan:

1. Outer ear: telinga bagian luar

2. Pinna: daun telinga

3. Auditory canal: saluran pendengaran

4. Middle ear: telinga bagian tengah

5. Ear drum: gendang telinga

6. Mallues: tulang martil

7. Incus: tulang landasan

8. Stapes: tulang sanggurdi

9.  Eustachian tube: saluran eustasius

10. Inner ear: telinga bagian dalam

11. Semicircular canals: kanal setengah lingkaran

12. Cochlea: koklea (rumah siput)

13. Vestibular nerve: syaraf vestibular

14. Auditory nerve: syaraf auditory

 

Bentuk daun telinga yang seperti corong sangat berguna untuk menangkap bunyi. Telinga dapat menangkap gelombang bunyi yang merambat melalui udara, air, dan benda padat. Mekanisme mendengar dapat dicermati sebagai berikut.

 

Getaran suara/ bunyi → masuk ke liang telinga → menggetarkan gendang telinga → menggetarkan tulang pendengaran → getaran menuju syaraf pendengaran → menuju pusat pendengaran di otak → terjadi proses mendengar.

 

Saluran telinga mempunyai banyak kelenjar yang menghasilkan zat seperti lilin. Zat yang disebut serumen itu berguna untuk melindungi telinga dari gangguan dan infeksi mikroorganisme. Serumen akan menumpuk dalam liang telinga, mengering, dan akan keluar melalui lubang telinga dengan membawa bahan-bahan yang tertangkap olehnya, seperti debu dan partikel kecil lain. Perawatan telinga dengan membersihkannya seminggu sekali. Kegiatan membersihkan telinga harus dilakukan dengan hati-hati menggunakan cotton bud yang lembut. Jika berada di tempat bising, sebaiknya mengenakan penutup telinga agar fungsi pendengaran tidak terganggu.

 

No comments:

Post a Comment