Saturday, October 3, 2020

Tes Pilihan Ganda

Konstruksi tes pilihan ganda terdiri dari pokok soal (stem) dan alternatif jawaban (option). Pokok soal bisa dibuat dalam dua bentuk, yaitu berupa pernyataan tidak selesai atau berupa kalimat tanya. Satu diantara berbagai alternatif jawaban adalah jawaban yang benar atau jawaban paling benar (kunci jawaban). Sedangkan pilihan alternatif jawaban yang lain merupakan pengecoh (distractor). Jumlah alternatif jawaban dibuat berkisar antara tiga sampai lima. Semakin banyak alternatif jawaban menyebabkan probabilitas siswa menebak jawaban semakin kecil. Tes pilihan ganda yang baik memiliki probabilitas menebak berkisar antara 20% hingga 25%. Berdasarkan pengalaman pembuatan soal, penyusun soal akan kesulitan apabila membuat soal dengan lima alternatif jawaban. Terdapat dua macam tata tulis tes pilihan ganda.

 

Macam tata tulis tes pilihan ganda dapat berupa pokok soal dengan kalimat tidak selesai ataupun dalam bentuk kalimat tanya. Macam tata tulis tes pilihan ganda yang pertama adalah pokok soal ditulis dengan kalimat tidak selesai. Penulisan pokok soal pada tes pilihan ganda dengan kalimat tidak selesai diawali dengan huruf kapital. Akhir dari pokok soal tes pilihan ganda diakhiri dengan empat buah titik. Tiga titik pertama merupakan titik-titik untuk melengkapi pokok soal yang ditulis dengan kalimat tidak selesai dan satu titik terakhir adalah titik akhir alternatif jawaban. Penulisan alternatif jawaban pada pokok soal dengan kalimat tidak selesai tidak diawali dengan huruf kapital. Namun hal tersebut tidak berlaku pada penulisan nama diri atau nama tempat. Penulisan alternatif jawaban pada tes pilihan ganda berupa kalimat tidak selesai tidak perlu diakhiri titik. Macam tata tulis tes pilihan ganda yang kedua adalah pokok soal ditulis berupa kalimat tanya. Penulisan pokok soal tes pilihan ganda yang berupa kalimat tanya diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda tanya. Jawaban alternatif pada tes pilihan ganda berupa kalimat tanya ditulis dengan diawali huruf kapital dan diakhiri tanda titik. Berdasarkan ragam, tes pilihan ganda memiliki setidaknya lima ragam.

 

A.       Ragam Tes Pilihan Ganda

1.       Melengkapi Pilihan (Ragam A)

Bentuk tes pilihan ganda berupa melengkapi pilihan tersusun dari pokok soal (stem) disertai dengan empat atau lima alternatif jawaban. Perintah pengerjaan bentuk tes pilihan ganda berupa melengkapi pilihan adalah memilih satu jawaban paling tepat.

 

Contoh:

Salah satu tujuan dilaksanakannya Kongres Pemuda II di Jakarta pada tanggal 26 hingga 28 Oktober 1928 adalah ... .

a.         memperkokoh persatuan dan kesatuan;

b.        mengangkat derajat bangsa Indonesia;

c.         memilih kader-kader bangsa;

d.        mempropagandakan cita-cita Indonesia merdeka.

 

2.     Hubungan Antar Hal (Ragam B)

Bentuk tes pilihan ganda berupa hubungan antar hal tersusun atas pokok soal yang terdiri dari dua pernyataan. Kata sebab menjadi pemisah antara dua pernyataan yang berdiri sendiri. Alternatif jawaban berupa pilihan untuk menentukan ada tidaknya hubungan antara dua pernyataan yang ada. Tes pilihan ganda berupa hubungan antar hal tepat digunakan untuk mengukur proses berpikir yang lebih tinggi dari pada mengingat. Perintah pengerjaan soal adalah sebagai berikut:

 

Contoh:

Vitamin sangat diperlukan oleh tubuh. (pernyataan pertama)

Sebab,

Kekurangan vitamin akan menyebabkan avitaminosis. (pernyataan kedua)

 

Pilihlah alternatif jawaban:

a.         Jika pernyataan pertama benar, pernyataan kedua benar, dan menunjukkan hubungan sebab akibat.

b.        Jika pernyataan pertama benar, pernyataan kedua benar, dan keduanya tidak ada hubungan sebab akibat.

c.         Jika salah satu pernyataan salah.

d.        Jika kedua pernyataan salah.

 

3.       Analisis Kasus (Ragam C)

Bentuk tes pilihan ganda berupa analisis kasus dengan pertanyaan yang dirumuskan pada pokok soal dikembangkan dari kasus yang disajikan sebelumnya. Peserta tes diminta menjawab pertanyaan yang dikembangkan dari suatu kasus. Perintah pengerjaan bentuk tes pilihan ganda berupa analisis kasus adalah memilih satu jawaban paling tepat. Tes pilihan ganda berupa analisis kasus tepat digunakan untuk mengukur proses berpikir tinggi sepertihalnya penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi.

 

Contoh:

Tanaman yang terletak di pusat kota sudah cukup lama diabaikan. Para pedagang berjualan sesuka hati di sembarang tempat. Berbagai sampah berserakan di mana-mana. Pohon dan tempat duduk terdapat corat-coret. Banyak pohon yang meranggas layu, bunga-bunga dan rerumputan tumbuh liar.

 

Taman kota kini tidak nyaman lagi. Cenderung berubah menjadi tempat perkelahian remaja, bahkan penjambretan dan pencopetan sering terjadi di taman kota.

 

Kesimpulan dari paragraf di atas adalah ... .

a.         taman yang terletak di pusat kota tidak diurus;

b.        taman kota tidak lagi nyaman;

c.         taman kota diabaikan sehingga kotor;

d.        taman kota menjadi tempat penjambretan.

 

4.       Ganda Kompleks (Ragam D)

Bentuk tes pilihan ganda ragam ganda kompleks berupa pertanyaan yang disertai dengan tiga atau empat alternatif jawaban. Bentuk tes ragam ganda kompleks menuntut peserta tes untuk memilih jawaban benar lebih dari satudari tiga atau empat alternatif jawaban. Tes ini untuk mengukur proses berpikir lebih tinggi dari sekedar ingatan.

 

Contoh:

Vitamin A ditemukan pada ... .

(1)    minyak ikan

(2)    wortel

(3)    bayam

Pilihlah alternatif jawaban:

a.         Jika jawaban (1) dan (2) benar

b.        Jika jawaban (1) dan (3) benar

c.         Jika jawaban (2) dan (3) benar

d.        Jika jawaban (1), (2), dan (3) benar

 

5.       Membaca Diagram, Tabel, atau Grafik (Ragam E)

Bentuk tes pilihan ganda ragam membaca diagram, tabel, atau grafik, berupa penyajian tabel, diagram, atau grafik yang kemudian peserta tes diminta untuk menjawab pertanyaan berkaitan dengan tabel, diagram, atau grafik. Perintah pengerjaan bentuk tes pilihan ganda berupa membaca diagram, tabel, atau grafik adalah memilih satu jawaban paling tepat. Tes ini untuk mengukur proses berpikir lebih tinggi dari sekedar ingatan.

 

B.       Mengkonstruksi Tes Pilihan Ganda yang Baik

Ketika menyusun sebuah tes pilihan ganda, diantaranya ada beberapa saran yang mesti diperhatikan. Berbagai saran tersebut merupakan acuan penulis soal dalam menyusun tes pilihan ganda. Berbagai saran yang dimaksud antara lain:

1.        Inti permasalahan yang hendak ditanyakan mesti dirumuskan secara jelas pada pokok soal.

2.        Menghindari pengulangan kata yang sama pada alternatif jawaban.

3.        Menghindari penggunaan kalimat yang tidak efektif dalam pokok soal.

4.        Alternatif jawaban hendakya logis dan homogen.

5.        Menghindari penyampaian petunjuk ke jawaban yang benar pada penulisan soal.

6.        Setiap alternatif jawaban hendaknya memiliki satu jawaban benar atau jawaban paling benar.

7.        Menghindari penggunaan ungkapan negatif dalam merumuskan pokok soal.

8.        Menghindari penggunaan alternatif jawaban yang memuat jawaban benar semua atau jawaban salah semua.

9.        Alternatif jawaban berbentuk angka ditulis secara berurutan.

10.    Menghindari penggunaan istilah yang terlalu teknis dalam menyusun pokok soal.

11.    Mengupayakan agar alternatif jawaban benar pada suatu soal tidak tergantung dari pilihan jawaban benar pada soal lain.


 

 

No comments:

Post a Comment