Friday, October 23, 2020

Khotbah Jum'at: Kebajikan Datang dari Allah, Bencana Karena Kesalahan Diri Sendiri

 


 

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَ اْلاَرْضِ وَ هُوَ عَلَى كُلّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه. فَقَالَ اللَّهُ تَعَالَى فِى كِتَابِهِ الْكرِيْم:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ.

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً. وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا.

أَمَّا بَعْدُ: فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللَّهَ وَخَيْرُ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّي اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّالْأُمُوْرِ مُحْدَثاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعُةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ وَكُلَّ ضَلَالَةٍ فِىالنَّارِ.

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah

Syukur alkhamdulillah pada siang ini kita diberi kesempatan untuk melaksanakan rangkaian ibadah salat Jum’at. Insya Allah, kita laksanakan rangkaian tersebut dari mandi janabah, memakai wewangian dan bersiwak (gosok gigi), memakai pakaian yang terbaik, berangkat di awal waktu, salat Tahiyatul Masjid, kemudian dilanjutkan salat Intidhar sampai khotib berdiri di mimbar, lalu diam mendengarkan ketika khotbah sedang berlangsung, salat Jum’at secara berjamaah, dan dilanjutkan berdzikir, hingga salat Bakdiyah Jum’at. Kesempatan beramal salih ini merupakan sebagian dari nikmat Allah yang dianugerahkan kepada kita semua. Hal tersebut patut kita syukuri di tengah kesibukan kita dalam beraktivitas, kita juga berupaya sibuk dalam beramal salih. Tak lupa, shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Rasulullah SAW yang telah membawa risalah Islam kepada umatnya. Risalah yang membawa umat ke jalan yang lurus dan juga jalan yang terang.

Selanjutnya dari mimbar ini saya serukan secara khusus kepada diri saya sendiri dan kepada jamaah salat jumat pada umumnya agar senantiasa menjaga, mempertahankan, dan terus berupaya meningkatkan iman dan takwa. Melalui bekal iman dan takwa, kita dapat selamat di dunia dan di akhirat.

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah

Segala seuatu yang kita terima adalah anugerah dari Allah SWT. Anugerah yang Allah berikan kepada kita sudah sepatunya untuk disyukuri. Anugerah yang Allah berikan tidak dapat ditukar dengan apapun juga. Allah telah berjanji sekaligus mengancam di dalam firman-Nya Surat Ibrahim ayat 7.

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ ﴿٧﴾

Artinya: Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azabku sangat berat. (QS. Ibrahim: 7). 

Melalui surat Ibrahim ayat 7 tadi bisa kita mengerti bahwa segala sesuatu nikmat yang Allah berikan mesti kita syukuri. Namun apabila seorang hamba justru mengingkari nikmat yang Allah berikan, maka Allah mengancamnya dengan azab yang berat. Selain itu telah kita pahami dan menyadari bahwa segala kebaikan itu datangnya dari Allah. Hal tersebut sebagaimana tertuang di dalam Surat An Nisa ayat 79.

مَّآ أَصَابَكَ مِنْ حَسَنَةٍ فَمِنَ ٱللَّهِ وَمَآ أَصَابَكَ مِن سَيِّئَةٍ فَمِن نَّفْسِكَ ... ﴿٧٩﴾

Artinya: Kebajikan apa pun kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri. ... . (QS. An Nisa’: 79).

Berdasarkan Surat An Nisa ayat 79 tadi bisa kita pahami bahwa kebajikan termasuk di dalamnya adalah nikmat adalah datang dari Allah. Sedangkan bencana yang Allah turunkan adalah akibat dari kesalahan manusia itu sendiri. Oleh karenanya, marilah kita mensyukuri akan anugerah Allah. Kita juga mesti bertakwa kepada Allah dengan mentaati segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan Allah. Hal tersebut kita lakukan supaya menghindari kesalahan yang kita perbuat. Kita pun disarankan untuk bertakwa di manapun kita berada, dan ikutilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik. Sebab bila seorang hamba tidak bertakwa kepada Allah, dikhawatirkan akan datang bencana dari Allah.

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah

Kita pastinya tidak menginginkan bencana itu datang. Terlebih-lebih saat situasi seperti ini, di tengah masa pandemi Covid-19 mestinya kita berupaya mendekatkan diri kepada Allah, kita semuanya berupaya bermuhasabah dan memohon ampun kepada Allah supaya Allah menghindarkan dari segala bentuk bencana, termasuk diantaranya virus Covid-19. Tidak ada satu pun musibah yang luput dari izin Allah. Hal tersebut sebagaimana yang ada pada Surat At Tagabun ayat 11.

مَآ أَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ ٱللَّهِ، وَمَن يُؤْمِنۢ بِٱللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُۥ ، وَٱللَّهُ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمٌ ﴿١١﴾

Artinya: Tidak ada suatu musibah yang menimpa (seseorang), kecuali dengan izin Allah; dan barangsiapa beriman kepada Allah, niscaya Allah akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS. At Tagabun: 11).

Melalui Surat At Tagabun ayat 11, kita mengerti bahwa tidak ada musibah yang datang kecuali atas izin Allah. Oleh karenanya, sebagaimana yang disampaikan tadi bahwa kita mesti bertakwa kepada Allah. Bertakwa kepada Allah dengan cara mematuhi segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan Allah. Tidak akan tersesat bagi seorang hamba yang berpegang teguh pada petunjuk Allah di dalam Alquran. Alah berfirman,

... فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُم مِّنِّى هُدًى فَمَنِ ٱتَّبَعَ هُدَاىَ فَلَا يَضِلُّ وَلَا يَشْقَىٰ ﴿١٢٣﴾

Artinya: ... . Jika datang kepadamu petunjuk dari-Ku, maka (ketahuliah) barangsiapa mengikuti petunjuk-Ku, dia tidak akan sesat dan tidak akan celaka. (QS. Taha: 123).

Melalui Surat Taha ayat 11 dapat kita pahami bahwa apabila kita berpegang teguh pada petunjuk Allah, kita tidak akan tersesat dan tidak akan celaka. Pada ayat berikutnya Allah berfirman,

وَمَنْ أَعْرَضَ عَن ذِكْرِى فَإِنَّ لَهُۥ مَعِيشَةً ضَنكًا وَنَحْشُرُهُۥ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ أَعْمَىٰ ﴿١٢٤﴾

Artinya: Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sungguh, dia akan menjalani kehidupan yang sempit, dan Kami akan mengumpulkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta. (QS. Taha: 124).

Berdasarkan Surat Taha ayat 123 sampai ayat 124, kita tahu bahwa ketika kita berpegang teguh pada petunjuk Allah, kita tidak akan tersesat dan tidak pula akan celaka. Namun ketika seorang hamba berpaling pada peringatan Allah, maka kehidupan seorang hamba yang berpaling tadi akan menjalani kehidupan yang serba dirundung kesempitan. Hal tersebut sudah terasa di dunia, hidup serba kesusahan dan kekurangan, belum lagi kesalahan yang diperbuat mengundang musibah. Ketika di akhirat nanti dibangkitkan dalam keadaan buta karena semasa hidup di dunia berpaling dari peringatan Allah. Oleh karenanya saudaraku, marilah berpegang teguh pada petunjuk Allah. Tidak ada rasa takut dan bersedih hati ketika seorang hamba berpegang teguh pada petunjuk Allah. Sebagaimana firman Allah,

... . فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُم مِّنِّى هُدًى فَمَن تَبِعَ هُدَاىَ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ ﴿٣٨﴾

Artinya: Kemudian jika benar-benar datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barangsiapa mengikuti petunjuk-Ku, tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati. (QS. Al Baqarah: 38)

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah

Demikian yang bisa saya sampaikan pada kesempatan kali ini. Semoga menjadi nasihat bagi saya pribadi dan keluarga, serta secara umum bila ada manfaatnya dihaturkan kepada jamaah sekalian. Mohon maaf apabila terdapat tutur kata yang kurang berkenan.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ، إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْم.

 

اَلْحَمْدُ ِللهِ حَمْدًا كَثِيْرًا وَ خَيْرًا مَجِيْدًا، هُوَ الَّذِى اَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِاْلهُدَى وَ دِيْنِ اْلحَقّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدّيْنِ كُلّهِ وَ لَوْ كَرِهَ اْلمُشْرِكُوْنَ. وَ الصَّلاَةُ وَ السَّلاَمُ عَلَى اَشْرَفِ اْلاَنْبِيَاءِ وَ اْلمُرْسَلِيْنَ وَ عَلَى آلِهِ وَ اَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْنَ، اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَ اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ الَّذِى لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ. اَمَّا بَعْدُ.

فَيَا عِبَادَ الله، وَ اتَّقُوا اللهَ وَ اعْلَمُوْا اَنَّ اللهَ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ. إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا. يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ،

اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّـيْتَ عَلَى آلِ اِبـْرَاهِيْمَ. وَ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ اِبـْرَاهِيْمَ، فِى اْلعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، أَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ.

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا، وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِالْإِيْمَانِ، وَلَا تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا، غِلًّا لِلَّذِيْنَ آمَنُوا، رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ، وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ إِمَامًا.

اللَّهُمَّ اِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنَ الْبَرَصِ وَالْجُنُونِ وَالْجُذَامِ وَمِنْ سَيِّئِ الْأَسْقَامِ.

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً، وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

سُبْحَانَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.

وَأَقِمِ الصَّلَاةَ.

 

Penyampai: Revolusi Prajaningrat Saktiyudha, S.Si., M.Pd.

No comments:

Post a Comment