Sudah menjadi kebutuhan kita akan transportasi di masa kini. Kita sering menggunakan suatu kendaraan untuk ke tempat yang hendak kita tuju. Banyak diantara kendaraan yang digunakan sebagai alat transportasi masa kini, antara lain sepeda motor, mobil, bus umum, kereta, kapal, pesawat terbang, dan lain sebagainya. Kita sebagai orang muslim diajarkan supaya berdoa ketika naik kendaraan. Banyak diantara doa naik kendaraan yang ada pada Alquran maupun hadis. Diantara doa yang dimaksud adalah:
Dari Alquran
وَ الَّذِيْ خَلَقَ اْلاَزْوَاجَ كُلَّهَا وَ جَعَلَ لَكُمْ مّنَ اْلفُلْكِ وَ اْلاَنْعَامِ مَا تَرْكَبُوْنَ. لِتَسْتَوا عَلى ظُهُوْرِه ثُمَّ تَذْكُرُوْا نِعْمَةَ رَبّكُمْ اِذَا اسْتَوَيْتُمْ عَلَيْهِ وَ تَقُوْلُوْا سُبْحَانَ الَّذِيْ سَخَّرَ لَنَا هذَا وَ مَا كُنَّا لَه مُقْرِنِيْنَ. وَ اِنَّا اِلى رَبّنَا لَمُنْقَلِبُوْنَ. الزحرف:12-14
Dan yang menciptakan semua yang berpasang-pasangan dan menjadikan untukmu kapal dan binatang ternak yang kamu tunggangi. Supaya kamu duduk di atas punggungnya, kemudian kamu ingat nikmat Tuhanmu apabila kamu telah duduk di atasnya, dan supaya kamu mengucapkan, “Maha Suci Tuhan yang telah menundukkan semua ini bagi kami, padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya. Dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami”. [QS. Az-Zukhruf: 12-14]
Dari Hadis-Hadis
Hadis Pertama
اَنَّ بْنَ عُمَرَ عَلَّمَهُمْ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص كَانَ اِذَا اسْتَوَى عَلَى بَعِيْرِهِ خَارِجًا اِلَى سَفَرٍ كَبَّرَ ثَلاَثًا ثُمَّ قَالَ: سُبْحَانَ الَّذِى سَخَّرَ لَنَا هذَا وَ مَا كُنَّا لَه مُقْرِنِيْنَ وَ اِنَّا اِلَى رَبّنَا لَمُنْقَلِبُوْنَ. اَللّهُمَّ اِنَّا نَسْأَلُكَ فِى سَفَرِنَا هذَا اْلبِرَّ وَ التَّقْوَى وَ مِنَ اْلعَمَلِ مَا تَرْضَى، اَللّهُمَّ هَوّنْ عَلَيْنَا سَفَرَنَا هذَا وَاطْوِ عَنَّا بُعْدَهُ، اَللّهُمَّ اَنْتَ الصَّاحِبُ فِى السَّفَرِ وَ اْلخَلِيْفَةُ فِى اْلاَهْلِ، اَللّهُمَّ اِنّى اَعُوْذُ بِكَ مِنْ وَعْثَاءِ السَّفَرِ وَ كَآبَةِ اْلمَنْظَرِ وَ سُوْءِ اْلمُنْقَلَبِ فِى اْلمَالِ وَ اْلاَهْلِ. وَ اِذَا رَجَعَ قَالَهُنَّ وَ زَادَ فِيْهِنَّ: آيِبُوْنَ تَائِبُوْنَ عَابِدُوْنَ لِرَبّنَا حَامِدُوْنَ. مسلم 2: 978
Sesungguhnya Ibnu ‘Umar mengajarkan kepada orang-orang (ia berkata): Adalah Rasulullah SAW apabila telah berada di atas untanya akan bepergian beliau bertakbir tiga kali, lalu berdoa,”Subhaanalladzii sakhkhoro lanaa haadzaa wa maa kunnaa lahuu muqriniina wa innaa ilaa robbinaa lamunqolibuun. Alloohumma innaa nas-aluka fii safarinaa haadzal birro wat taqwaa, wa minal ‘amali maa tardloo. Alloohumma hawwin ‘alainaa safaronaa haadzaa wathwi ‘annaa bu’dahu. Alloohumma antash shoohibu fis safari wal kholiifatu fil ahli. Alloohumma innii a’uudzu bika min wa’tsaa-is safari wa kaabatil mandhori, wa suu-il munqolabi fil maali wal ahli (Maha suci Allah yang telah menundukkan semua ini bagi kami padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya. Dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami. Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu dalam perjalanan kami ini kebaikan, taqwa dan amal yang Engkau ridlai. Ya Allah, berikanlah kemudahan kepada kami dalam perjalanan kami ini, dan dekatkanlah bagi kami jauhnya perjalanan. Ya Allah, Engkaulah yang bersama kami dalam perjalanan dan yang memelihara keluarga yang ditinggal. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kesulitan perjalanan dan dari pandangan yang menyedihkan dan tempat kembali yang tidak menyenangkan pada harta dan keluarga). Apabila beliau kembali, beliau membaca seperti itu pula dan beliau menambahkan “Aayibuuna taaibuuna ‘aabiduuna lirobbinaa haamiduun” (Kami kembali, kami bertaubat, kami beribadat dan kepada Tuhan kami, kami memuji) (HR. Muslim juz 2, hal. 978)
Hadis Kedua
عَنْ اْلبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ اَنَّ النَّبِيَّ ص كَانَ اِذَا قَدِمَ مِنْ سَفَرٍ قَالَ: آئِبُوْنَ تَائِبُوْنَ عَابِدُوْنَ لِرَبّنَا حَامِدُوْنَ. الترمذى 5: 161 حديث حسن صحيح
Dari Baraa’ bin ‘Aazib, bahwasanya Nabi SAW apabila kembali dari bepergian beliau berdoa, “Aaibuuna taa-ibuuna ‘aabiduuna lirobbinaa haamiduun” (Kami kembali, kami bertaubat, kami beribadat dan kepada Tuhan kami, kami memuji) (HR. Tirmidzi juz 5, hal. 161, hadits hasan shahih)
Hadis Ketiga
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا أَبُو الْأَحْوَصِ عَنْ أَبِي إِسْحَقَ عَنْ عَلِيِّ بْنِ رَبِيعَةَ قَالَ: شَهِدْتُ عَلِيًّا أُتِيَ بِدَابَّةٍ لِيَرْكَبَهَا فَلَمَّا وَضَعَ رِجْلَهُ فِي الرِّكَابِ قَالَ: بِسْمِ اللَّهِ، ثَلَاثًا فَلَمَّا اسْتَوَى عَلَى ظَهْرِهَا قَالَ: الْحَمْدُ لِلَّهِ، ثُمَّ قَالَ: سُبْحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُون.َ ثُمَّ قَالَ: الْحَمْدُ لِلَّهِ ثَلَاثًا وَاللَّهُ أَكْبَرُ ثَلَاثًا سُبْحَانَكَ إِنِّي قَدْ ظَلَمْتُ نَفْسِي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ، ثُمَّ ضَحِكَ قُلْتُ: مِنْ أَيِّ شَيْءٍ ضَحِكْتَ يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ؟ قَالَ: رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَنَعَ كَمَا صَنَعْتُ ثُمَّ ضَحِكَ. فَقُلْتُ: مِنْ أَيِّ شَيْءٍ ضَحِكْتَ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: إِنَّ رَبَّكَ لَيَعْجَبُ مِنْ عَبْدِهِ إِذَا قَال:َ رَبِّ اغْفِرْ لِي ذُنُوبِي إِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ غَيْرُكَ. وَفِي الْبَاب عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ. الترمذي
Telah menceritakan kepada kami Qutaibah, telah menceritakan kepada kami Abu Al Ahwash, dari Abu Ishaq, dari Ali bin Rabi'ah, ia berkata; aku menyaksikan Ali diberi hewan untuk ia tunggangi, kemudian tatkala ia telah meletakkan kakinya di dalam sanggurdi, ia mengucapkan; BISMILLAAH tiga kali, dan ketika telah berada di atas punggungnya ia mengucapkan; Al HAMDULILLAAH, kemudian ia mengucapkan; SUBHAANALLADZII SAKHKHARA LANAA HAADZAA WA MAA KUNNAA LAHUU MUQRINIIN, WA INNAA ILAA RABBINAA LAMUNQALIBUUN (Maha Suci Dzat yang telah menundukkan untuk kami hewan ini, dan tidaklah kami dapat memaksakannya, dan kepada Tuhan kami niscaya kami akan kembali). Kemudian ia mengucapkan; Al HAMDULILLAAH tiga kali, WALLAAHU AKBAR tiga kali, SUBHAANAKA INNII QAD ZHALAMTU NAFSII FAGHFIR LII, FAINNAHU LAA YAGHFIRUDZ DZUNUUBA ILLAA ANTA (Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku telah menzalimi diriku maka ampunilah aku. Karena sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa kecuali Engkau). Kemudian ia tertawa. Aku katakan; karena apakah engkau tertawa wahai Amirul mukminin? Ia berkata; aku melihat Rasulullah SAW melakukan seperti apa yang aku lakukan kemudian beliau tertawa dan aku katakakan; karena apakah anda tertawa wahai Rasulullah? Beliau bersabda: "Sesungguhnya Tuhanmu sungguh merasa kagum kepada hamba-Nya apabila mengucapkan; ya Allah, ampunilah dosa-dosaku, karena sesungguhnya tidak ada yang mengampuni dosa selain-Mu." Dalam bab ini terdapat riwayat dari Ibnu Umar RA. Abu Isa berkata; hadis ini adalah hadis hasan shahih (HR. Timidzi, no. 3368).
Demikian diantara doa naik kendaraan. Semoga kita senantiasa mampu mengamalkan doa naik kendaraan di setiap kita hendak berpergian naik kendaraan.
Wallahu a’lam bishshawab
No comments:
Post a Comment