Sebagai seorang muslim, kita hendaknya selalu memohon perlindungan kepada Allah. Kita memohon perlindungan kepada Allah dari segala bencana maupun keburukan lainnya, baik di pagi hari maupun saat petang. Banyak diantaranya doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Doa-doa tersebut terabadikan di dalam banyak hadis. Berikut ini beberapa doa memohon perlindungan di pagi hari dan petang hari.
Hadis Pertama
حَدَّثَنَا أَبُو مَعْمَرٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَارِثِ حَدَّثَنَا الْحُسَيْنُ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ بُرَيْدَةَ قَالَ حَدَّثَنِي بُشَيْرُ بْنُ كَعْبٍ الْعَدَوِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي شَدَّادُ بْنُ أَوْسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَيِّدُ الِاسْتِغْفَارِ أَنْ تَقُولَ اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ قَالَ وَمَنْ قَالَهَا مِنْ النَّهَارِ مُوقِنًا بِهَا فَمَاتَ مِنْ يَوْمِهِ قَبْلَ أَنْ يُمْسِيَ فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ وَمَنْ قَالَهَا مِنْ اللَّيْلِ وَهُوَ مُوقِنٌ بِهَا فَمَاتَ قَبْلَ أَنْ يُصْبِحَ فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ. البخاري
Telah menceritakan kepada kami Abu Ma'mar, telah menceritakan kepada kami Abdul Warits, telah menceritakan kepada kami Al Husain, telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Buraidah, dia berkata; telah menceritakan kepadaku Busyair bin Ka'b Al 'Adawi, dia berkata; telah menceritakan kepadaku Syaddad bin Aus RA, dari Nabi SAW; "Sesungguhnya istighfar yang paling baik adalah; kamu mengucapkan: 'ALLAHUMMA ANTA RABBI LAA ILAAHA ILLA ANTA KHALAQTANI WA ANA 'ABDUKA WA ANA 'ALA 'AHDIKA WA WA'DIKA MASTATHA'TU A'UUDZU BIKA MIN SYARRI MAA SHANA'TU ABUU`U LAKA BIDZANBI WA ABUU`U LAKA BINI'MATIKA 'ALAYYA FAGHFIRLI FA INNAHU LAA YAGHFIRU ADZ DZUNUUBA ILLA ANTA (Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang berhak diibadahi selain Engkau. Engkau telah menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku menetapi perjanjian-Mu dan janji-Mu sesuai dengan kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku, aku mengakui dosaku kepada-Mu dan aku akui nikmat-Mu kepadaku, maka ampunilah aku. Sebab tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain-Mu) '." Beliau bersabda: 'Jika ia mengucapkan di waktu siang dengan penuh keyakinan lalu meninggal pada hari itu sebelum waktu sore, maka ia termasuk dari penghuni surga. Dan jika ia membacanya di waktu malam dengan penuh keyakinan lalu meninggal sebelum masuk waktu pagi, maka ia termasuk dari penghuni surga.' (HR. Bukhari, no 5831).
Hadis Kedua
حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ زُرَيْعٍ حَدَّثَنَا حُسَيْنٌ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ بُرَيْدَةَ عَنْ بُشَيْرِ بْنِ كَعْبٍ عَنْ شَدَّادِ بْنِ أَوْسٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ سَيِّدُ الِاسْتِغْفَارِ اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ إِذَا قَالَ حِينَ يُمْسِي فَمَاتَ دَخَلَ الْجَنَّةَ أَوْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ وَإِذَا قَالَ حِينَ يُصْبِحُ فَمَاتَ مِنْ يَوْمِهِ مِثْلَهُ. البخاري
Telah menceritakan kepada kami Musaddad (bin Musrihad bin Musribal bin Mustawrid), telah menceritakan kepada kami Yazid bin Zurai', telah menceritakan kepada kami Husain (bin Dzakwan), telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Buraidah, dari Busyair bin Ka'b, dari Syaddad bin Aus, dari Nabi SAW, beliau bersabda: "Sesungguhnya istighfar yang paling baik adalah; jika seorang hamba mengucapkan: 'ALLAHUMMA ANTA RABBI LAA ILAAHA ILLA ANTA KHALAQTANI WA ANA 'ABDUKA WA ANA 'ALA 'AHDIKA WA WA'DIKA MASTATHA'TU A'UUDZU BIKA MIN SYARRI MAA SHANA'TU ABUU`U LAKA BIDZANBI WA ABUU`U LAKA BINI'MATIKA 'ALAYYA FAGHFIRLI FA INNAHU LAA YAGHFIRU ADZ DZUNUUBA ILLA ANTA A'UUDZU BI SYARRI MAA SHANA'TU (Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang berhak diibadahi selain Engkau. Engkau telah menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku menetapi perjanjian-Mu dan janji-Mu sesuai dengan kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku, aku mengakui dosaku kepada-Mu dan aku akui nikmat-Mu kepadaku, maka ampunilah aku. Sebab tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain-Mu, dan aku meminta ampun dari segala yang pernah aku perbuat) '. Jika ia mengucapkan di waktu sore lalu meninggal, maka ia akan masuk surga. Dan jika ia membacanya di waktu pagi lalu meninggal pada hari, maka ia mendapatkan seperti itu juga (masuk surga)." (HR. Bukhari, no. 5848)
Hadis Ketiga
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَاحِدِ بْنُ زِيَادٍ عَنْ الْحَسَنِ بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ سُوَيْدٍ النَّخَعِيُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ يَزِيدَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَمْسَى قَالَ أَمْسَيْنَا وَأَمْسَى الْمُلْكُ لِلَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ قَالَ الْحَسَنُ فَحَدَّثَنِي الزُّبَيْدُ أَنَّهُ حَفِظَ عَنْ إِبْرَاهِيمَ فِي هَذَا لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ اللَّهُمَّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهَا اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْكَسَلِ وَسُوءِ الْكِبَرِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ. مسلم
Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id, telah menceritakan kepada kami 'Abdul Wahid bin Ziyad, dari Al Hasan bin 'Ubaidullah, telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Suwaid An Nakha'i, telah menceritakan kepada kami 'Abdurrahman bin Yazid, dari 'Abdullah bin Mas'ud, dia berkata; Apabila sore hari, Rasulullah SAW mengucapkan doa yang berbunyi: 'AMSAINAA WA AMSAL MULKU LILLAAH, WALHAMDU LILLAAHI, LAA-ILAAHA ILLALLAAH WAHDAHUU LAA SYARIIKA LAHU (Kami memasuki sore hari dan pada sore ini jagad raya tetap milik Allah. Segala puji bagi Allah tiada Tuhan selain Allah, Dialah yang Esa, tiada sekutu bagi-Nya.” Al Hasan berkata; maka telah menceritakan kepada kami Zubaid, bahwasanya ia menghafal dari Ibrahim mengenai do'a ini; 'LAHUL MULKU WALAHUL HAMDU WAHUWA 'ALAA KULLI SYAI'IN QODIIR, ALLOOHUMMA AS"ALUKA KHOIRO HAADZHILLAILATI AWA A'UUDZU BIKA MIN SYARRI HAADZIHILLAILATI WA SYARRI MAA BA'DAHAA, ALLOOHUMMA INNII A'UUDZU BIKA MINAL KASALI WA SUU'IL KIBRI, ALLOOHUMMA INNII A'UUDZU BIKA MIN 'ADZAABIN FIN NAARI WA'ADZAABIN FIL QOBRI (Bagi-Nyalah semua kekuasaan dan pujian, dan Dialah yang berkuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, aku mohon kepada-Mu dari kebaikan malam ini. Dan aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang ada pada malam ini dan kejahatan sesudahnya. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan, kesengsaraan di masa tua. Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari adzab neraka dan adzab di dalam kubur) (HR. Muslim, no. 4900).
Hadis Keempat
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا حُسَيْنُ بْنُ عَلِيٍّ عَنْ زَائِدَةَ عَنْ الْحَسَنِ بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ عَنْ إِبْرَاهِيمَ بْنِ سُوَيْدٍ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ يَزِيدَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَمْسَى قَالَ أَمْسَيْنَا وَأَمْسَى الْمُلْكُ لِلَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِ هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَخَيْرِ مَا فِيهَا وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا فِيهَا اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْكَسَلِ وَالْهَرَمِ وَسُوءِ الْكِبَرِ وَفِتْنَةِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الْقَبْرِ قَالَ الْحَسَنُ بْنُ عُبَيْدِ اللَّهِ وَزَادَنِي فِيهِ زُبَيْدٌ عَنْ إِبْرَاهِيمَ بْنِ سُوَيْدٍ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ يَزِيدَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ رَفَعَهُ أَنَّهُ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ. مسلم
Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah, telah menceritakan kepada kami Husain bin 'Ali, dari Zaidah, dari Al Hasan bin 'Ubaidullah, dari Ibrahim bin Suwaid, dari 'Abdurrahman bin Yazid, dari 'Abdullah, dia berkata; "Apabila sore hari, Rasulullah SAW mengucapkan doa yang berbunyi: AMSAINAA WA AMSAL MULKU LILLAAHI, WALHAMDU LILLAAH, LAA-ILAAHA ILLALLAH, WAHDAHU LAA SYARIIKA LAH, ALLOOHUMMA INNII AS'ALUKA MIN KHOIRI HAADZIHILLAILATI WAKHOIRI MAA FIIHAA WA A'UUDZU BIKA MIN SYARRIHAA WASYARRI MAA FIIHAA, ALLOOHUMMA INNII A'UUZDUBIKA MINAL KASALI WALHAROMI WASUU'IL KIBRI WAFITNATID DUN-YAA WA'ADZAABIL QOBRI (Kami memasuki sore hari dan pada sore ini jagad raya tetap milik Allah. Segala puji bagi Allah tiada Tuhan selain Allah, Dialah yang Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Ya Allah, aku mohon kepada-Mu dari kebaikan malam ini dan kebaikan yang ada di dalamnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan di malam ini dan kejahatan yang ada di dalamnya. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan, kepikunan, kesengsaraan di masa tua, fitnah dunia dan azab kubur). Al Hasan bin Ubaidillah berkata; 'Zubaid menambah kepada saya tentang hadis tersebut dari Ibrahim bin Suwaid, dari Abdurrahman bin Yazid, dari Abdullah sebagai hadis marfu' bahwasanya Rasulullah SAW membaca doa yang berbunyi: 'LAA-ILAAHA ILLALLOOH WAHDAHUU LAA SYARIIKA LAHU, LAHUL MULKU WALAHUL HAMDU WAHUWA 'ALAA KULLI SYAI'IN QODIIRUN (Tiada Tuhan selain Allah. Dialah satu-satunya. Tiada sekutu bagi-Nya, jagad raya hanyalah milik-Nya. Segala puji hanya bagi-Nya dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu).' (HR. Muslim, no. 4902).
Hadis Kelima
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ حَدَّثَنَا أَبُو مَوْدُودٍ عَمَّنْ سَمِعَ أَبَانَ بْنَ عُثْمَانَ يَقُولُ سَمِعْتُ عُثْمَانَ يَعْنِي ابْنَ عَفَّانَ يَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ قَالَ بِسْمِ اللَّهِ الَّذِي لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ لَمْ تُصِبْهُ فَجْأَةُ بَلَاءٍ حَتَّى يُصْبِحَ وَمَنْ قَالَهَا حِينَ يُصْبِحُ ثَلَاثُ مَرَّاتٍ لَمْ تُصِبْهُ فَجْأَةُ بَلَاءٍ حَتَّى يُمْسِيَ و قَالَ فَأَصَابَ أَبَانَ بْنَ عُثْمَانَ الْفَالِجُ فَجَعَلَ الرَّجُلُ الَّذِي سَمِعَ مِنْهُ الْحَدِيثَ يَنْظُرُ إِلَيْهِ فَقَالَ لَهُ مَا لَكَ تَنْظُرُ إِلَيَّ فَوَاللَّهِ مَا كَذَبْتُ عَلَى عُثْمَانَ وَلَا كَذَبَ عُثْمَانُ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَكِنَّ الْيَوْمَ الَّذِي أَصَابَنِي فِيهِ مَا أَصَابَنِي غَضِبْتُ فَنَسِيتُ أَنْ أَقُولَهَا حَدَّثَنَا نَصْرُ بْنُ عَاصِمٍ الْأَنْطَاكِيُّ حَدَّثَنَا أَنَسُ بْنُ عِيَاضٍ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو مَوْدُودٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ كَعْبٍ عَنْ أَبَانَ بْنِ عُثْمَانَ عَنْ عُثْمَانَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَحْوَهُ لَمْ يَذْكُرْ قِصَّةَ الْفَالِجِ. أبو داود
Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah, berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Maudud, dari seseorang yang mendengar Aban bin Utsman, ia berkata; Aku mendengar Utsman -maksudnya Utsman bin Affan- berkata, "Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa mengucapkan: BISMILLAHILLADZI LAA YADLURRU MA'ASMIHI SYAI`UN FIL ARDLI WA LAA FIS SAMAA`I WA HUWAS SAMII'UL 'ALIIMU (dengan nama Allah yang tidak ada sesuatu pun di bumi dan di langit yang bisa memberikan bahaya. Dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui) sebanyak tiga kali, maka ia tidak akan tertimpa musibah yang datang dengan tiba-tiba hingga pagi hari. Dan barangsiapa membacanya pada pagi hari sebanyak tiga kali, maka ia tidak akan tertimpa bencana yang datang dengan tiba-tiba hingga sore hari." Perawi berkata, "Lalu Aban tertimpa penyakit lumpuh, hingga orang yang mendengar hadis darinya melihat kepadanya (Aban), maka Aban pun berkata, "Kenapa kamu melihat aku? Demi Allah, aku tidak berbohong atas nama Utsman, dan Utsman tidak berbohong atas nama Nabi SAW. Tetapi pada hari ketika aku tertimpa penyakit ini, aku sedang marah hingga aku lupa membacanya." Telah menceritakan kepada kami Nashr bin Ashim Al Anthaki berkata, telah menceritakan kepada kami Anas bin Iyadl, ia berkata; telah menceritakan kepadaku Abu Maudud, dari Muhammad bin Ka'b, dari Aban bin Ustman, dari Utsman dari Nabi SAW sebagaimana dalam hadis tersebut, hanyasaja ia tidak menyebutkan tentang cerita penyakit lumpuh." (HR. Abu Dawud, no. 4425)
Keterangan:
Hadis tersebut adalah hadis hasan karena dalam sanadnya tidak semua perawi tsiqat. Sanad hadis tersebut terdapat perawi Abu Maudud yang nama aslinya adalah Abdul 'Aziz bin Abi Sulaiman. Abu Dawud, Yahya bin Ma’in, Ahmad bin Hanbal mendudukkan Abu Maudud pada kualitas tsiqat. Namun Ibnu Hajar al 'Asqalani mendudukkannya pada kualitas maqbul. Mengenai Anas bin Iyadl boin Dlamrah, komentar Adz Dzahabi, Ibnu Hajar al 'Asqalani, dan Yahya bin Ma’in mendudukkannya pada kualitas tsiqat. Namun An Nasa’iy dan Abu Zur’ah mendudukkannya pada la ba`sa bih.
Wallahu a’lam bish-shawab
No comments:
Post a Comment