Monday, January 29, 2024

Keutamaan Haji dan Umrah

Umat Islam yang berusaha menjalankan syariat Islam dalam hidupnya tentu mengimpikan melaksanakan ibadah haji dan umrah. Ibadah haji merupakan salah satu di antaranya rukun Islam. Namun demikian, dalam praktiknya ibadah haji di tanah haram tidak terlepas dari ibadah umrah. Bagi kita yang masih awam tentunya akan banyak bertanya-tanya bagaimana pelaksanaan ibadah haji dan umrah. Supaya mampu menjawab pertanyaan kita bersama tersebut, pada kesempatan kali ini akan membahas mengenai keutamaan haji dan umrah.

 

1. Dosa-Dosa Diampuni

Umat Islam yang mengunjungi Baitullah dengan tidak mengerjakan rafats (mengeluarkan perkataan yang menimbulkan birahi yang tidak senonoh atau bersetubuh) dan tidak berbuat fasik itu akan diampuni dosanya oleh Allah. Hal tersebut sebagaimana hadis berikut.

 

Hadis Ke-1

صحيح البخاري ١٦٩٠: حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ مَنْصُورٍ سَمِعْتُ أَبَا حَازِمٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ حَجَّ هَذَا الْبَيْتَ فَلَمْ يَرْفُثْ وَلَمْ يَفْسُقْ رَجَعَ كَمَا وَلَدَتْهُ أُمُّهُ.

Artinya: Shahih Bukhari nomor 1690: Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb, telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Manshur aku mendengar Abu Hazim dari Abu Hurairah RA, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang berhaji ke Baitullah ini dan ia tidak berbuat rafats, tidak pula berbuat fasik, maka ia pulang sebagaimana keadaan ketika dilahirkan oleh ibunya.

 

Hadis Ke-2

صحيح مسلم ٢٤٠٤: حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى وَزُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ قَالَ يَحْيَى أَخْبَرَنَا و قَالَ زُهَيْرٌ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ أَبِي حَازِمٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ أَتَى هَذَا الْبَيْتَ فَلَمْ يَرْفُثْ وَلَمْ يَفْسُقْ رَجَعَ كَمَا وَلَدَتْهُ أُمُّهُ. و حَدَّثَنَاه سَعِيدُ بْنُ مَنْصُورٍ عَنْ أَبِي عَوَانَةَ وَأَبِي الْأَحْوَصِ ح و حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ عَنْ مِسْعَرٍ وَسُفْيَانَ ح و حَدَّثَنَا ابْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ كُلُّ هَؤُلَاءِ عَنْ مَنْصُورٍ بِهَذَا الْإِسْنَادِ وَفِي حَدِيثِهِمْ جَمِيعًا مَنْ حَجَّ فَلَمْ يَرْفُثْ وَلَمْ يَفْسُقْ حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ مَنْصُورٍ حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ عَنْ سَيَّارٍ عَنْ أَبِي حَازِمٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِثْلَهُ.

Artinya: Shahih Muslim nomor 2404: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Zuhair bin Harb. Yahya berkata: telah mengabarkan kepada kami. Zuhair berkata: Telah menceritakan kepada kami Jarir dari Manshur dari Abu Hazim dari Abu Hurairah ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang mendatangi Baitullah ini (untuk haji atau umrah) tanpa berbuat rafats, serta tidak berbuat maksiat, maka dia kembali pada keadaannya seperti baru lahir (bersih dari dosa)." Dan telah menceritakannya kepada kami Sa'id bin Manshur dari Abu Awanah dan Abul Ahwash. Dalam riwayat lain, dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah, telah menceritakan kepada kami Waki' dari Mis'ar dan Sufyan. Dalam riwayat lain, dan telah menceritakan kepada kami Ibnul Mutsanna, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far, telah menceritakan kepada kami Syu'bah semua mereka itu dari Manshur dengan isnad ini, dan di dalam hadis mereka semua tercantum: "Barangsiapa yang menunaikan ibadah haji dengan tidak berbuat rafats." Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Manshur, telah menceritakan kepada kami Husyaim dari Sayyar dari Abu Hazim dari Abu Hurairah dari Nabi SAW semisalnya.

 

2. Memperoleh Balasan Surga

Bagi umat Islam yang melaksanakan ibadah haji dan memperoleh predikat haji mabrur akan memperoleh balasan kenikmatan berupa surga. Hal tersebut sebagaimana yang disebutkan dalam hadis berikut.

 

Hadis Ke-3

مسند أحمد ١٤٠٥٥: حَدَّثَنَا عَبْدُ الصَّمَدِ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ ثَابِتٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُنْكَدِرِ عَنْ جَابِرٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: حَجٌّ مَبْرُورٌ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الْجَنَّةَ قَالُوا يَا نَبِيَّ اللَّهِ مَا الْحَجُّ الْمَبْرُورُ قَالَ إِطْعَامُ الطَّعَامِ وَإِفْشَاءُ السَّلَامِ.

Artinya: Musnad Ahmad nomor 14055: Telah bercerita kepada kami Abdusshamad, telah bercerita kepada kami Muhammad bin Tsabit, telah bercerita kepada kami Muhammad bin Al Munkadir dari Jabir berkata: Rasulullah SAW bersabda: "Haji mabrur, tidak ada balasan baginya melainkan hanya syurga," Mereka bertanya, Wahai Nabiyullah apa itu haji yang mabrur? (Rasulullah SAW) bersabda: "Memberikan makanan dan menyebarkan salam."

Keterangan: Rawi yang bernama Muhammad bin Tasbit bin Aslam merupakan kalangan tabi'ut tabi'in kalangan tua. Komentar ulama tentangnya di antaranya Abu Hatim mengatakan mungkarul hadits, Yahya bin Ma'in mengatakan laisa bi syai', Al Bukhari mengatakan fihi nazhar, Abu Daud mengatakan dla'if, An Nasa'i mengatakan dla'if, Ad Daruquthni mengatakan dla'if, Abu Zur'ah mengatakan layyin, Al Azdi mengatakan Saqith, Ya'qub bin Sufyan mengatakan laisa bi qowi, dan Ibnu Hajar Al 'Asqalani mengatakan dla'if.

 

Hadis Ke-4

صحيح البخاري ١٦٥٠: حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ سُمَيٍّ مَوْلَى أَبِي بَكْرِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ أَبِي صَالِحٍ السَّمَّانِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْعُمْرَةُ إِلَى الْعُمْرَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُمَا وَالْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الْجَنَّةُ.

Artinya: Shahih Bukhari nomor 1650: Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Yusuf, telah mengabarkan kepada kami Malik dari Sumayya maulana Abu Bakar bin 'Abdurrahman dari Abu Shalih As Samman dari Abu Hurairah RA bahwa Nabi SAW bersabda: "Umrah ke umrah berikutnya menjadi penghapus dosa antara keduanya dan haji mabrur tidak ada balasannya kecuali surga."

 

3. Ibadah Haji dan Umrah Menghilangkan Kefakiran

Disebutkan dalam hadis bahwa ibadah haji dan umrah mampu menghilangkan kefakiran. Hal tersebut sebagaimana hadis berikut.

 

Hadis Ke-5

مسند أحمد ١٦٢: حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَاصِمِ بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَامِرِ بْنِ رَبِيعَةَ يُحَدِّثُ عَنْ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، يَبْلُغُ بِهِ النَّبِيَّ وَقَالَ سُفْيَانُ مَرَّةً عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ تَابِعُوا بَيْنَ الْحَجِّ وَالْعُمْرَةِ فَإِنَّ مُتَابَعَةً بَيْنَهُمَا يَنْفِيَانِ الْفَقْرَ وَالذُّنُوبَ كَمَا يَنْفِي الْكِيرُ خَبَثَ الْحَدِيدِ.

Artinya: Musnad nomor Ahmad 162: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari 'Ashim bin 'Ubaidillah dari Abdullah bin 'Amir bin Rabi'ah, dia bercerita dari Umar yang di sandarkan kepada Nabi, dan Sufyan dalam kesempatan lain mengatakan: dari Nabi SAW, beliau bersabda: "Iringilah antara haji dan umrah, karena mengikuti keduanya akan menghilangkan kefakiran dan dosa, sebagaimana pandai besi membersihkan kotoran dari besi."

Keterangan: Rawi yang bernama Ashim bin 'Ubaidillah bin 'Ashim merupakan kalangan tabi'in kalangan biasa. Komentar ulama tentangnya di antaranya Yahya bin Ma'in mengatakan dla'if, Ibnu Sa'd mengatakan tidak boleh berhujjah dengan hadisnya, Abu Hatim mengatakan mungkarul hadits, Al Bukhari mengatakan mungkarul hadits, Ibnu Kharasy mengatakan dla'iful hadits, Ad Daruquthni mengatakan ditinggalkan, Al 'Ajli mengatakan la ba`sa bih, As Saji mengatakan mudltharribul hadits, Ibnu Hajar Al 'Asqalani mengatakan dla'if.

 

Hadis Ke-6

سنن الترمذي ٧٣٨: حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ وَأَبُو سَعِيدٍ الْأَشَجُّ قَالَا حَدَّثَنَا أَبُو خَالِدٍ الْأَحْمَرُ عَنْ عَمْرِو بْنِ قَيْسٍ عَنْ عَاصِمٍ عَنْ شَقِيقٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَابِعُوا بَيْنَ الْحَجِّ وَالْعُمْرَةِ فَإِنَّهُمَا يَنْفِيَانِ الْفَقْرَ وَالذُّنُوبَ كَمَا يَنْفِي الْكِيرُ خَبَثَ الْحَدِيدِ وَالذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَلَيْسَ لِلْحَجَّةِ الْمَبْرُورَةِ ثَوَابٌ إِلَّا الْجَنَّةُ. قَالَ وَفِي الْبَاب عَنْ عُمَرَ وَعَامِرِ بْنِ رَبِيعَةَ وَأَبِي هُرَيْرَةَ وَعَبْدِ اللَّهِ بْنِ حُبْشِيٍّ وَأُمِّ سَلَمَةَ وَجَابِرٍ قَالَ أَبُو عِيسَى حَدِيثُ ابْنِ مَسْعُودٍ حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ مِنْ حَدِيثِ ابْنِ مَسْعُودٍ.

Artinya: Sunan Tirmidzi nomor 738: Telah menceritakan kepada kami Qutaibah dan Abu Sa'id Al Asyajj berkata: telah menceritakan kepada kami Abu Khalid Al Ahmar dari Amru bin Qais dari 'Ashim dari Syaqiq dari Abdullah bin Mas'ud berkata: Rasulullah SAW bersabda: "Lakukanlah haji dan umrah dalam waktu yang berdekatan, karena keduanya dapat menghilangkan kefakiran dan menghapus dosa sebagaimana al kir (alat peniup api) menghilangkan karat besi, emas dan perak. Tidak ada balasan haji mabrur kecuali surga." Hadis semakna diriwayatkan dari Umar, Amir bin Rabi'ah, Abu Hurairah, Abdullah bin Hubsyi, Umu Salamah dan Jabir. Abu 'Isa berkata: "Hadis Ibnu Mas'ud merupakan hadis hasan gharib dari hadis Ibnu Mas'ud."

 

4. Ibadah yang Termasuk Amalan Paling Utama

Disebutkan bahwa ibadah haji merupakan di antaranya amalan paling utama. Hal  tersebut sebagaimana hadis berikut.

 

Hadis Ke-7

صحيح البخاري ٢٥: حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ يُونُسَ وَمُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ قَالَا حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ سَعْدٍ قَالَ حَدَّثَنَا ابْنُ شِهَابٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: سُئِلَ أَيُّ الْعَمَلِ أَفْضَلُ فَقَالَ إِيمَانٌ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ قِيلَ ثُمَّ مَاذَا قَالَ الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ قِيلَ ثُمَّ مَاذَا قَالَ حَجٌّ مَبْرُورٌ.

Artinya: Shahih Bukhari nomor 25: Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus dan Musa bin Isma'il keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Sa'd berkata: telah menceritakan kepada kami Ibnu Syihab dari Sa'id bin Al Musayyab dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW ditanya tentang amalan apakah yang paling utama? Maka beliau menjawab: "Iman kepada Allah dan Rasul-Nya." Lalu ditanya lagi: "Lalu apa?" Beliau menjawab: "Al Jihad fi sabilillah (berperang di jalan Allah). Lalu ditanya lagi: "Kemudian apa lagi?" Beliau menjawab: "Haji mabrur."

 

5. Diriwayatkan Orang Haji dan Umrah Adalah Pilihan Allah

Seorang muslim yang mengerjakan ibadah haji dan umrah adalah orang pilihan Allah. Hal tersebut sebagaimana hadis berikut.

 

Hadis Ke-8

شعب الإيمان للبيهقي ٣٨٠٣: أَخْبَرَنَا أَبُو بَكْرٍ مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ بْنِ الْفَضْلِ الْقَاضِي الْجُرْجَانِيُّ قَدِمَ عَلَيْنَا نَيْسَابُورَ، نا الإِمَامُ أَبُو بَكْرٍ أَحْمَدُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، نا أَبُو جَعْفَرٍ مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ سُلَيْمَانَ الْحَضْرَمِيُّ، نا مُحَمَّدُ بْنُ سَلَمَةَ الْبَاهِلِيُّ، نا ثُمَامَةُ الْبَصْرِيُّ ، نا ثَابِتٌ الْبُنَانِيُّ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قال رسول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: الْحُجَّاجُ وَالْعُمَّارُ وَفْدُ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ، يُعْطِيهِمْ مَا سَأَلُوا، وَيَسْتَجِيبُ لَهُمْ مَا دَعَوْا، وَيُخْلِفُ عَلَيْهِمْ مَا أَنْفَقُوا الدِّرْهَمَ أَلْفَ أَلْفٍ . ثُمَامَةُ غَيْرُ قَوِيٍّ .

Artinya: Syuabul Iman Al Baihaqi nomor 3803: Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr Muhammad bin Yusuf bin Al Fadl Al Qadli Al Jurjani mendatangi kami di Naisabur, telah menceritakan kepada kami Al Imam Abu Bakr Ahmad bin Ibrahim, telah menceritakan kepada kami Abu Ja’far Muhammad bin ‘Abdullah bin Sulaiman Al Hadlrami, telah menceritakan kepada kami Tsumamah Al Badlri, telah menceritakan kepada kami Tsabit Al Bunani, dari Anas bin Malik, Rasulullah SAW bersabda: “Orang-orang yang mengerjakan haji dan umrah adalah pilihan Allah diberi mereka apa yang mereka minta dan diperkenankan bagi mereka apa yang mereka mohonkan dan mengganti Allah atas mereka apa yang mereka nafkahkan, dirham seribu-seribu.” Tsumamah tidak kuat (hafalannya).

Keterangan: Rawi yang bernama Tsumamah bin Ubaidah dikomentari Abu Ahmad bin Adi Al-Jurjani: Sebagian dari apa yang ia ceritakan tidak diikuti oleh orang-orang yang mempercayainya, Abu Hatim Al-Razi mengomentari hadisnya ditolak, Abu Hatim bin Hibban Al Basti: Dia mempunyai keutamaan di lidahnya, dan Ali bin Al-Madini sering menuduhnya berbohong. Ali bin Al-Madini mengomentari lemah dan tertuduh berbohong, Muhammad bin Ismail Al-Bukhari mengatakan dlaif.

 

6. Diriwayatkan Orang Berhaji Memberikan Pertolongan ke 400 Orang Keluarga atau Keluarganya

Suatu hadis menyatakan bahwa diriwayat orang yang berhaji dapat memberikan pertolongan (syafaat) kepada 400 orang keluarga atau keluarganya. Hal tersebut sebagai berikut.

 

Hadis Ke-9

البحر الزخار بمسند البزار ٢٧٦٦: أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ ، قَالَ: أَخْبَرَنَا أَبُو عَاصِمٍ، قَالَ: أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عِيسَى رَجُلٌ مِنْ أَهْلِ الْيَمَنِ، عَنْ سَلَمَةَ بْنِ وَهْرَامَ ، عَنْ رَجُلٍ، عَنْ أَبِي مُوسَى الأَشْعَرِيِّ، رَفَعَهُ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: الْحَاجُّ يَشْفَعُ فِي أَرْبَعِ مِائَةِ أَهْلِ بَيْتٍ، أَوْ قَالَ مِنْ أَهْلِ بَيْتِهِ، وَيَخْرُجُ مِنْ ذُنُوبِهِ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ.

Artinya: Al Bahruz Zakhar Musnad Al Bazzar nomor 2766: Telah mengabarkan kepada kami ‘Amru bin ‘Ali, ia berkata: telah mengabarkan kepada kami Abu ‘Ashim, ia berkata: telah mengabarkan kepada kami Abdullah bin Isa seseorang yang berasal dari keluarganya, dari Salamah bin Wahram, dari seseorang, dari Abi Musa Al Asy’ari dengan marfu dari Rasulullah SAW, beliau bersabda “Orang yang berhaji dapat memberikan syafaat kepada 400 orang keluarga atau keluarganya dan ia akan keluar dari dosanya seperti hari ia dilahirkan oleh ibunya.

Keterangan: Hadis tersebut terdapat rawi yang tidak diketahui. Selain itu, ada rawi yang bernama Abi Musa Al Asy’ari, ia majhul hal. Oleh sebab itu, hadis tersebut lemah.

 

7. Diriwayatkan Memperoleh Terbukanya Pengampunan Dosa

Jamaah haji dan umrah adalah tamu Allah. Mereka disebutkan dalam riwayat adalah mendapat terbukanya pengampunan dosa. Hal tersebut sebagaimana hadis berikut.

 

Hadis Ke-10

سنن ابن ماجه ٢٨٨٣: حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ الْمُنْذِرِ الْحِزَامِيُّ حَدَّثَنَا صَالِحُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ صَالِحٍ مَوْلَى بَنِي عَامِرٍ حَدَّثَنِي يَعْقُوبُ بْنُ يَحْيَى بْنِ عَبَّادِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الزُّبَيْرِ عَنْ أَبِي صَالِحٍ السَّمَّانِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ الْحُجَّاجُ وَالْعُمَّارُ وَفْدُ اللَّهِ إِنْ دَعَوْهُ أَجَابَهُمْ وَإِنْ اسْتَغْفَرُوهُ غَفَرَ لَهُمْ.

Artinya: Sunan Ibnu Majah nomor 3882: Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Al Mundzir Al Hizami, telah menceritakan kepada kami Shalih bin Abdullah bin Shalih mantan budak Bani ‘Amir, telah menceritakan kepadaku Ya'qub bin Yahya bin 'Abbad bin 'Abdulllah bin Az Zubair dari Abu Shalih As Samman dari Abu Hurairah, dari Rasulullah SAW, sesungguhnya beliau bersabda: "Orang-orang yang haji dan orang-orang yang pergi 'umrah adalah tamu Allah, jika mereka berdo'a kepada-Nya, niscaya Ia akan mengabulkan mereka, dan jika mereka meminta ampun, niscaya Ia akan mengampuni mereka."

Keterangan: Rawi yang bernama Ya'qub bin Yahya bin 'Abbad merupakan kalangan tabi'in (tidak jumpa Sahabat). Komentar ulama tentangnya di antaranya Ibnu Hajar Al 'Asqalani mengatakan majhulul hal, Adz Dzahabi mengatakan ghairu hujjah.

 

8. Diriwayatkan Memperoleh Ampunan Bagi Seseorang yang Dimintakan Ampun Oleh Jamaah Haji

Kaum muslim akan memperoleh garansi ampunan bagi orang yang dimintakan ampunan oleh jamaah haji. Hal tersebut sebagaimana hadis berikut.

 

Hadis Ke-11

مصنف ابن أبي شيبة ١٥٤٦٩: حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا شَرِيكٌ، عَنْ جَابِرٍ، عَنْ مُجَاهِدٍ، أَنّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْحَاجِّ، وَلِمَنِ اسْتَغْفَرَ لَهُ الْحَاجُّ.

Artinya: Mushanaf Abi Syaibah nomor 15469: Telah menceritaan kepada kami Abu Bakr, ia berkata: telah menceritakan kepada kami Syarik, dari Jabir, dari Mujahid, sesungguhnya Rasulullah SAW berdoa: “Ya Allah, ampunilah jamaah haji dan orang yang dimintakan ampun oleh jamaah tersebut.

Keterangan: Rawi yang bernama Jabir bin Yazid Al Ja’afi, ia dikomentari Ahmad bin Hanbal: Dia pembohong. Yahya bin Ma’in berkomentar: kadzab (pembohong).

 

9. Diriwayatkan Memperoleh Jaminan Kesehatan Lahir dan Batin

Jamaah haji diriwayatkan memperoleh jaminan kesehatan lahir dan batin di dunia. Hal tersebut sebagaimana hadis berikut.

 

Hadis Ke-12

المعجم الأوسط للطبراني ٦٢٠٣: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يَزْدَادَ التَّوْزِيُّ، قال: نا الْوَلِيدُ بْنُ شُجَاعٍ، قال: نا مُحَمَّدُ بْنُ حَمْزَةَ الرَّقِّيُّ، عَنِ الْخَلِيلِ بْنِ مُرَّةَ، عَنِ الْوَضِينِ بْنِ عَطَاءٍ، عَنْ يَزِيدَ بْنِ مَرْثَدٍ، عَنْ أَبِي ذَرٍّ، أَنّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: إِنَّ دَاوُدَ النَّبِيَّ عَلَيْهِ السَّلامُ، قَالَ: إِلَهِي، مَا لِعِبَادِكَ عَلَيْكَ إِذَا هُمْ زَارُوكَ فِي بَيْتِكَ؟ قَالَ: إِنَّ لِكُلِّ زَائِرٍ عَلَى الْمَزُورِ حَقًّا، يَا دَاوُدُ إِنَّ لَهُمْ عَلَيَّ أَنْ أُعَافِيَهُمْ فِي الدُّنْيَا، وَأَغْفِرَ لَهُمْ إِذَا لَقِيتُهُمْ. لَمْ يَرْوِ هَذَا الْحَدِيثَ عَنِ الْوَضِينِ بْنِ عَطَاءٍ إِلا الْخَلِيلُ بْنُ مُرَّةَ، تَفَرَّدَ بِهِ: مُحَمَّدُ بْنُ حَمْزَةَ الرَّقِّيُّ ، وَلا يُرْوَى عَنْ أَبَى ذَرٍّ إِلا بِهَذَا الإِسْنَادِ.

Artinya: Al Mu’jam Al Ausath At Thabrani nomor 6203: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yazdada At Tauzi, telah menceritakan kepada kami Al Walid bin Syuja’, ia berkata: telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Hamzah Ar Raqqi, dari Al Khalil bin Murrah, dari Al Wadlin bin ‘Atha’, dari Yazid bin Martsad, dari Abi Dzarr, bahwasannya Nabi SAW bercerita, ‘Sesungguhnya Nabi Dawud AS pernah berdoa, ‘Tuhanku, apa yang didapat hamba-Mu bila mereka mengunjungi-Mu pada rumah-Mu?’ Allah menjawab, ‘Setiap pengunjung memiliki hak atas yang dikunjungi. Wahai Dawud, sungguh mereka berhak mendapatkan kesembuhan di dunia dan ampunan dari-Ku ketika kelak Kujumpai mereka (di akhirat).

Keterangan: Rawi yang bernama Al Khalil bin Murrah Al Dlaba’i dikomentari Abu Hatim Al-Razi bahwa ia tidak kuat dalam periwayatan dan ia adalah orang yang baik. Yahya bin Ma’in mengatakan dla’if.

 

10. Diriwayatkan Memperoleh Jaminan Bebas Hisab

Diriwayatkan jamaah haji dan umrah akan memperoleh jaminan bebas hisab sehingga masuk surga. Hal tersebut sebagaimana hadis berikut.

 

Hadis Ke-13

المجروحين لابن حبان ١٠٨٤: وَهُوَ الَّذِي رَوَى عَنْ عَطَاءٍ، عَنْ عَائِشَةَ، قَالَتْ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ خَرَجَ لِهَذَا الْوَجْهِ بِحَجٍّ، أَوْ عُمْرَةٍ، فَمَاتَ فِيهِ لَمْ يُعْرَضْ، وَلَمْ يُحَاسَبْ، وَقِيلَ لَهُ: ادْخُلِ الْجَنَّةَ، قَالَتْ عَائِشَةُ: وَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنَّ اللَّهَ يُبَاهِي بِالطَّائِفِينَ. أَخْبَرَنَاهُ مُحَمَّدُ بْنُ عُمَرَ بْنِ يُوسُفَ، قَالَ: حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْمَسْرُوقِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا حُسَيْنُ بْنُ عَلِيٍّ، قَالَ: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ السَّمَّاكِ عَنْ عَائِذٍ بْنِ عَطَاءٍ.

Artinya: Al Majruhin Ibnu Hibban nomor 1084: Dan dialah yang meriwayatkan dari Atha’, dari Aisyah, ia berkata: Nabi Muhammad saw bersabda, ‘Siapa saja yang keluar berhaji atau umrah melalui jalan ini, lalu meninggal di dalamnya, niscaya ia tidak ditampakkan dan tidak dihisab, lalu dikatakan kepadanya, ‘Masuklah kamu ke surga. Aisyah berkata, Rasulullah SAW bersabda, ‘Sungguh Allah bangga terhadap orang-orang yang tawaf. Telah mengabarkan kepadanya Muhammad Umar bin Yusuf, ia berkata: telah menceritakan kepada kami Musa bin Abdurrahman Al Masruqi, ia berkata: telah menceritakan kepada kami Husain bin Ali, ia berkata: telah menceritakan kepada kami Muhammad bin As Sammak dari ‘Aidzi bin Atha’.

Keterangan: Rawi yang bernama ‘Aidzi bin Atha’, ia dikomentari Ibnu Hajar Al Atsqalani dla’if.

 

Demikian di antaranya yang berkaitan dengan haji dan umrah. Semoga yang informasi yang didapat membuat kita punya gambaran mengenai ibadah haji dan umrah. Melalui gambaran yang ada, kita paham tata cara pelaksanaan ibadah haji dan umrah. Dalil yang kita gunakan untuk beribadah adalah dalil dari Al-Qur’an yang sudah pasti benar dan/ atau hadis shahih atau setidaknya hasan lidzatihi. Adapun selain dalil yang ada, tidak menutup kemungkinan terdapat dalil yang shahih maupun sharih lainnya yang bisa kita gunakan sebagai landasan hukum ibadah.

 

Penulis menyadari bahwa sampai tulisan ini diterbitkan belum pernah melaksanakan ibadah haji dan umrah. Tulisan ini bukan bermaksud menggurui. Namun sebagai sarana penambah wawasan dan pengingat kembali mengenai manasik haji dan umrah. Adapun saran yang membangun untuk menambah wawasan bersama dari pembaca yang sudah berhaji dan berumrah maupun yang belum adalah sangat diharapkan demi ulasan yang lebih baik sesuai Al-Qur’an dan As-Sunah. Bagi yang belum, semoga Allah meridai kita semuanya untuk melaksanakan ibadah haji dan umrah. Semoga kita mampu melaksanakan ibadah haji dan umrah dengan baik dan maksimal sehingga kesempurnaan amal salih tercapai dan akhirnya memperoleh surga sebagaimana janjinya Allah. Aamiin.

 


 

 

No comments:

Post a Comment