Hujan adalah sebagian rizki yang dianugerahkan Allah kepada hamba-hamba-Nya. Hujan terjadi diawali dari proses evaporasi yang disebabkan oleh sinar matahari. Air yang terdapat di sungai, laut, danau, waduk, atau sumber lainnya yang terkena sinar matahari akan mengalami penguapan. Setelah penguapan terjadi proses kondensasi. Proses tersebut terjadi karena hasil uap air yang sudah naik. Uap air nantinya akan berubah menjadi embun. Suhu udara semakin meningkat dan terjadi titik-titik embun semakin banyak dan memadat membentuk awan. Nantinya awan akan terbawa angin menuju lokasi yang suhunya rendah. Awan-awan akan berkumpul menjadi awan besar yang berwarna kelabu. Ketika sudah terkumpul dan berat, nantinya terjadi tetesan-tetesan air yang disebut hujan. Sebagai seorang muslim, ternyata terdapat amalan yang dapat dikerjakan ketika turun hujan. Amalan tersebut adalah doa ketika hujan. Doa tersebut telah diajarkan oleh Rasulullah. Adapun doa yang dimaksud sebagaimana yang ada pada hadis berikut.
Hadis Pertama
حَدَّثَنَا مُحَمَّدٌ هُوَ ابْنُ مُقَاتِلٍ أَبُو الْحَسَنِ الْمَرْوَزِيُّ قَالَ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ قَالَ أَخْبَرَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ عَنْ نَافِعٍ عَنْ الْقَاسِمِ بْنِ مُحَمَّدٍ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا رَأَى الْمَطَرَ قَالَ اللَّهُمَّ صَيِّبًا نَافِعًا تَابَعَهُ الْقَاسِمُ بْنُ يَحْيَى عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ وَرَوَاهُ الْأَوْزَاعِيُّ وَعُقَيْلٌ عَنْ نَافِعٍ. البخارى
Artinya: Telah menceritakan kepada kami Muhammad -yaitu Ibnu Muqatil Abu Al Hasan Al Marwazi- berkata, telah mengabarkan kepada kami 'Abdullah berkata, telah mengabarkan kepada kami 'Ubaidullah dari Nafi', dari Al Qasim bin Muhammad, dari 'Aisyah, bahwa jika Rasulullah SAW melihat hujan, maka beliau berdoa: 'ALLAHUMMA SHAYYIBAA NAAFI'AA (Ya Allah, jadikanlah hujan ini bermanfaat) '." Hadis ini juga dikuatkan oleh Al Qasim bin Yahya, dari 'Ubaidullah, dan diriwayatkan pula oleh Al Auza'i dan 'Uqail, dari Nafi'." (HR. Bukhari, no. 974).
Hadis Kedua
حَدَّثَنَا عَبْدَةُ حَدَّثَنَا مِسْعَرٌ عَنِ الْمِقْدَامِ بْنِ شُرَيْحٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا رَأَى الْمَطَرَ قَالَ اللَّهُمَّ صَيِّبًا نَافِعًا. احمد
Artinya: Telah menceritakan kepada kami Abdah (bin Sulaiman), Telah menceritakan kepada kami Mi'sar (bin Kidam bin Zhuhair), dari Miqdam bin Syuraih, dari ayahnya (Syuraih bin Hani' bin Yazid bin Nahik), dari Aisyah, bila Nabi SAW melihat hujan, beliau mengucapkan: "ALLAAHUMMA SHOYYIBAN NAAFI`AN (Ya Allah berilah kami hujan yang bermanfaat)." (HR. Ahmad, no. 23014).
Hadis Ketiga
حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ عَنْ سُفْيَانَ عَنِ الْمِقْدَامِ بْنِ شُرَيْحٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا رَأَى نَاشِئًا مِنْ أُفُقٍ مِنْ آفَاقِ السَّمَاءِ تَرَكَ عَمَلَهُ وَإِنْ كَانَ فِي صَلَاتِهِ ثُمَّ يَقُولُ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِيهِ فَإِنْ كَشَفَهُ اللَّهُ حَمِدَ اللَّهَ وَإِنْ مَطَرَتْ قَالَ اللَّهُمَّ صَيِّبًا نَافِعًا. احمد
Artinya: Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman (bin Mahdiy bin Hassan bin 'Abdur Rahman), dari Sufyan (bin Sa'id bin Masruq), dari Al Miqdam bin Syuraih, dari ayahnya (Syuraih bin Hani' bin Yazid bin Nahik), dari Aisyah, apabila Rasulullah SAW melihat mendung di ufuk langit, beliau meninggalkan pekerjaanya walaupun beliau dalam salat, kemudian beliau mengucapkan: "ALLAHUMMA INNI A'UDZU BIKA MIN SYARRI MA FIHI (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari keburukan yang ada padanya)." Apabila Allah menghilangkan mendung itu, beliau memuji Allah. Namun, jika terjadi hujan, beliau mengucapkan: "ALLAHUMMA SHAYYIBAN NAAFI'AN (ya Allah! Jadikanlah hujan ini bermanfaat)." (HR. Ahmad, no. 24394).
Hadis Keempat
حَدَّثَنَا حَجَّاجٌ قَالَ أَخْبَرَنَا شَرِيكٌ عَنِ الْمِقْدَامِ بْنِ شُرَيْحٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا رَأَى نَاشِئًا فِي السَّمَاءِ سَحَابًا أَوْ رِيحًا اسْتَقْبَلَهُ مِنْ حَيْثُ كَانَ وَإِنْ كَانَ فِي الصَّلَاةِ يَتَعَوَّذُ بِاللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ مِنْ شَرِّهِ فَإِذَا أَمْطَرَتْ قَالَ اللَّهُمَّ صَيِّبًا نَافِعًا. احمد
Artinya: Telah menceritakan kepada kami Hajjaj (bin Muhammad) berkata; telah mengabarkan kepada kami Syarik (bin 'Abdullah bin Abi Syarik), dari Almiqdam bin Syuraih, dari Ayahnya (Syuraih bin Hani' bin Yazid bin Nahik), dari Aisyah berkata; "Apabila Nabi SAW melihat awan atau angin di langit, beliau bergegas menghadap kiblat sebisa mungkin sekalipun bilau sedang salat, beliau berlindung kepada Allah Azza wa jalla dari bahayanya. Adapun bila telah turun hujan, beliau membaca: "ALLAHUMMA SYAYYIBAN NAAFI'AN (Ya Allah, turunkahlan hujan yang bermanfaat)." (HR. Ahmad, no. 24680).
Melalui empat hadis tadi disebutkan bahwa Rasulullah SAW ketika melihat hujan berdoa dengan lafal yang sama, yaitu ALLAHUMMA SYAYYIBAN NAAFI'AN. Arti lafal doa tersebut kurang lebih yaitu, Ya Allah, jadikanlah hujan ini bermanfaat. Selain itu, juga ada pelajaran pada hadis riwayat Ahmad nomor 24394 dan nomor 24680. Pelajaran tersebut adalah berdoa ketika melihat awan atau angin di langit. Doa yang dimaksud sebagaimana yang tertulis pada hadis riwayat Ahmad nomor 24394, yakni ALLAHUMMA INNI A'UDZU BIKA MIN SYARRI MA FIHI yang artinya kurang lebih, Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari keburukan yang ada padanya.
Demikian doa ketika hujan. Semoga kita semuanya senantiasa bersyukur atas anugerah Allah. Semoga kita semua mampu mengamalkan doa ketika hujan turun.
Wallahu A’lam bishshawab.
No comments:
Post a Comment