Thursday, April 16, 2020

Tutorial Singkat Mencari Derajat Hadis dengan Smartphone




Sumber hukum agama Islam adalah Alquran dan Sunnah. Adapun isi Alquran sudah pasti benar dan kita wajib mengimaninya. Apabila tidak mengimani sebagian Alquran, maka sama saja mengingkari keseluruhan isi Alquran. Kemudian sumber hukum dalam Islam berikutnya adalah dari sunnah Nabi. Ketentuan hukum yang berasal dari Nabi adalah sunnah yang tertuang dalam suatu hadis.

Hadis adalah segala perkataan (sabda), perbuatan dan ketetapan dan persetujuan yang disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW dan dijadikan ketetapan ataupun hukum dalam agama Islam. Oleh karenanya ketika kita beragama mesti memegang teguh Alquran dan Sunnah. Apabila kita beribadah harus ada tuntunan perintah dari dua sumber hukum agama, yaitu Alquran dan Sunnah. Sebaliknya, apabila kita bermuamalah atau urusan duniawi harus melihat apakah ada larangan dari Allah maupun Rasulullah.

Perintah dan larangan dari Allah maupun Rasulullah mesti kita pahami. Coba banyangkan kalau kita tidak paham Alquran, maka kita tidak akan tahu apa perintah Allah maupun larangan Allah. Coba bayangkan apabila kita tidak paham sunnah Rasulullah yang terekam dalam hadis, kita tidak akan tahu berbagai perintah maupun larangan Rasulullah. Memakai landasan hukum dari hadis dalam beribadah maupun bermuamalah pun kita mesti paham. Sebab hadis itu tidak semuanya dapat dipakai sebagai landasan hukum.

Kita mesti mencari tahu kebenaran hadis. Ada bidang ilmu yang mempelajari hadis agar tahu tentang kebenaran dari suatu hadis. Jangan sampai kita beribadah dengan landasan dari hadis yang bukan merupakan perkataan Rasulullah atau memiliki derajat lemah, karena itu akan tertolak. Jangan sampai kita memahami larangan suatu hal berdasarkan suatu hadis, tetapi hadis itu memiliki derajat yang lemah atau bahkan palsu, dan bila dikembalikan kepada Alquran malah bertentangan. Oleh karenanya kita mesti belajar supaya paham dan tidak salah dalam mengambil landasan atau hujjah.

Bidang ilmu yang mempelajari hadis adalah Ulum Hadis (علوم الحديث). Hadis menurut banyak sedikitnya perawi dikategorikan menjadi dua, yaitu hadis mutawatir dan hadis ahad. Adapun hadis ahad dikategorikan menjadi tiga, yaitu hadis masyhur, hadis 'aziz, dan hadis gharib. Kita sebagai pemula dalam belajar agama bisa mempelajari Syarah Manzhumah Al Baiquniyah. Kitab tersebut disusun dengan sangat sederhana untuk menjelaskan tentang ilmu hadis. Kitab Mandzumah Al Baiquniyah disusun oleh Thaha atau ‘Amr bin Muhammad bin Futuh Al Dimasyqi Al Syafi’i Al Baiquni.

Kecanggihan teknologi mempermudah kita dalam belajar ilmu agama, salah satunya bisa mempermudah dalam mempelajari Syarah Manzhumah Al Baiquniyah. Kita bisa menginstal Syarah Manzhumah Al Baiquniyah di smartphone kita. Caranya adalah dengan membuka Play Store di ponsel Android kita atau klik disini. Kemudian kita cari aplikasi dengan kata kunci Syarah Ringkas Manzhumah Al Baiquniyah. Setelah ketemu, kita bisa menginstal aplikasi tersebut kedalam smartphone kita. Adapun tampilan Aplikasi Syarah Manzhumah Al Baiquniyah adalah sebagai berikut.



Ketika ingin mengetahui daftar isi dari Syarah Manzhumah Al Baiquniyah dengan klik tombol biru di pojok kanan bawah.



Setelah kita mengetahui macam-macam hadis, kita yang masih awam tentang ilmu hadis bisa mencari derajat hadis dengan menginstal aplikasi di smartphone kita. Adapun aplikasi yang dimaksud adalah aplikasi Al Mausu’atul Haditsiah (الموسوعة الحديثية) dari dorar.net. Seperti aplikasi Syarah Ringkas Manzhumah Al Baiquniyah di atas. Caranya kita buka Play Store, kemudian kita cari dorar.net, cari yang Al Mausu'atul Hadisiah. Aplikasi dari dorar.net atau Ad Durarus Saniyyah, adalah aplikasi islami yang diasuh oleh Asy Syaikh Alwi bin Abdul Qadir Assegaf Hafizhahullah. Aplikasi bisa juga klik disini. Setelah kita ketemu kita instal. Tampilan di smartphone sebagai berikut.



Melalui aplikasi ini kita tidak hanya bisa melihat derajat hadis, tetapi juga bisa mencari hadis yang terkait dengan apa yang kita cari. Cara mengecek hadis bisa kita masukkan lafal hadis atau teks asli yang asli di kolom pencarian.

Sebagai contoh hadis berikut:

عَنْ عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ، قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَـيْهِ وَ سَلَّمَ: خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ اْلـقُرْآنَ وَ عَلَّمَهُ. البخارى

Dari Utsman bin Affan RA, ia berkata: Rasulullah SAW pernah bersabda: "Sebaik-baik kamu adalah orang yang belajar Alquran dan mengajarkannya". [HR. Bukhari]

Melalui hadis di atas, kita mencoba memasukkan teks hadis (خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ اْلـقُرْآنَ وَ عَلَّمَهُ). Setelah kita mengisikan teks asli atau potongan teks hadis, kita klik simbol lup yang ada di pojok kiri kolom pencarian. Setelah diklik, maka kita akan disajikan berbagai hadis dalam pencarian. Lalu kita cari teks hadis yang sesuai dengan hadis yang kita temukan. Setelah ditemukan, coba cermati keterangan yang ada di bawahnya.


Ada beberapa keterangan di bawah hadis. Diantaranya ada rawi (الراوي) untuk perawi hadis, muhadits (المحدث) adalah orang yang bergelut dalam ilmu hadis, baik dari sisi riwayat, maupun dirayah, mengetahui banyak riwayat dan kondisi para perawinya, mashdar (المصدر) adalah kitab yang menjadi sumber hadis, halaman atau nomor hadis (الصفحة أو الرقم), dan ringkasan komentar atau keterangan ulama terhadap hadis (خلاصة حكم المحدث). Melalui contoh pencarian diatas, maka dapat diambil pengertian bahwa derajat hadis adalah shahih (صحيح). Derajat tersebut berdasarkan ringkasan komentar muhadits.

Demikian tutorial singkat mencari derajat hadis dengan smartphone. Semoga menambah khasanah keilmuan kita di bidang agama. Adapun kita sebagai kaum muslim yang masih perlu belajar banyak, selain berusaha mencari kebenaran suatu hadis dengan sarana yang kita miliki, kita juga berusaha untuk konfirmasi dengan apa yang kita dapat kepada alim ulama yang lebih paham, sehingga kita tidak tersesat ataupun kebingungan.

Wallahu A’lam
Jazakumullahu khairan katsiran

Oleh: Revolusi Prajaningrat Saktiyudha, S.Si., M.Pd.

No comments:

Post a Comment