Wednesday, March 18, 2020

Doa Agar Terhindar dari Penyakit yang Buruk

 

 

Masa pandemi mengharuskan kita semua agar senantiasa sabar. Salah satu tempat baik seorang muslim adalah apabila diuji itu tetap bersabar. Masa pandemi seperti sekarang ini adalah ketetapan Allah. Tidak ada yang bisa menghalangi ketetapan Allah. Oleh karenanya kita sebagai umat muslim agar senantiasa bersabar dan memohon kepada Allah agar terhindar dari wabah penyakit. Hal tersebut sebagaimana firman Allah,

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ. غافر: 60

Dan Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina” (QS. Ghafir:60).

Sebagai seorang muslim, kita mestinya senantiasa berdoa dan memohon pertolongan maupun petunjuk dari Allah atas apa yang kita hadapi. Termasuk kita dalam menghadapi pandemi Covid-19, kita mesti terus berdoa agar terhindar dari bahaya Covid-19. Adapun lafal doa khusus agar terhindar dari wabah penyakit yang diajarkan oleh Rasulullah Muhammad SAW sebagaimana tertuang dalam hadis berikut:

حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَعِيلَ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ أَخْبَرَنَا قَتَادَةُ عَنْ أَنَسٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْبَرَصِ وَالْجُنُونِ وَالْجُذَامِ وَمِنْ سَيِّئْ الْأَسْقَامِ. أبو داود

Telah menceritakan kepada kami Musa bin Ismail(1), telah menceritakan kepada Kami Hammad(2), telah mengabarkan kepada Kami Qatadah(3) dari Anas(4) bahwa Nabi SAW mengucapkan: "ALLAAHUMMA INNII A'UUDZU BIKA MINAL BARASHI WAL JUNUUNI WAL JUDZAAMI WA MIN SAYYI-IL ASQAAM" (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kusta, gila, lepra, dan dari penyakit yang buruk). (HR. Abu Dawud, no. 1329).

Daftar Perawi:

(1) Musa bin Isma'il, At Tabudzakiy Al Manqiriy, Abu Salamah, Tabi'ut Tabi'in kalangan pertengahan, wafat tahun 223 H, hidup di Bashrah, wafat di Bashrah. Komentar Adz Dzahabi adalah hafizh, sedangkan Ibnu Kharasy berkomentar shaduq (jujur).

(2) Hammad bin Salamah bin Dinar, Abu Salamah, Al Khazzaz, Tabi'ut Tabi'in kalangan pertengahan, wafat tahun 167 H, hidup di Bashrah. Imam An Nasa’i berkomentar tsiqah.

(3) Qatadah bin Da'amah bin Qatadah, As Sadusiy, Abu Al Khaththab, Tabi'in kalangan biasa, wafat tahun 117 H, hidup di Bashrah, wafat di Hait. Adz Dzahabi berkomentar hafizh, sedangkan Yahya bin Ma’in berkomentar tsiqah.

(4) Anas bin Malik bin An Nadlir bin Dlamdlom bin Zaid bin Haram, Al Anshariy Al Madaniy, Abu Hamzah, Shahabat, wafat tahun 91 H, hidup di Bashrah.

Keterangan:

Hadis tersebut adalah hadis hasan karena ada perawi Musa bin Isma'il yang dikomentari shaduq (jujur) oleh Ibnu Kharasy.

Melalui hadis tadi, kita bisa berdoa sebagaimana lafal “ALLAAHUMMA INNII A'UUDZU BIKA MINAL BARASHI WAL JUNUUNI WAL JUDZAAMI WA MIN SAYYI-IL ASQAAM" (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kusta, gila, lepra, dan dari penyakit yang buruk). Namun demikian ada juga yang menggubah doa tersebut untuk menerangkan permohonan dari sekumpulan orang. Maksudnya “aku berlindung kepada-Mu” diubah menjadi “kami berlindung kepada-Mu”. Perubahan lafal doa tidak bisa disandarkan kepada Nabi SAW. Lafal yang dimaksud adalah sebagai berikut:

اللَّهُمَّ إِنّا نَعُوذُ بِكَ مِنَ الْبَرَصِ، وَالْجُنُونِ، وَالْجُذَامِ، وَمِنْ سَيِّئِ الأَسْقَامِ

ALLAAHUMMA INNAA NA'UUDZU BIKA MINAL BARASHI WAL JUNUUNI WAL JUDZAAMI WA MIN SAYYI-IL ASQAAM" (Ya Allah, kami berlindung kepada-Mu dari penyakit kusta, gila, dan lepra, dan penyakit yang buruk).

Melalui doa tadi harapannya kita semua bisa terbebas dari bahaya Covid-19. Tentu doa tersebut kita amalkan dan diimbangi dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), selalu cuci tangan, menggunakan masker saat keluar rumah, jaga jarak aman, dan upaya lainnya supaya terhindar dari bahaya Covid-19. Utamanya, marilah senantiasa bertawakal kepada Allah SWT.

Wallahu a’lam bish-shawab

No comments:

Post a Comment