Monday, July 21, 2025

Tafsir Kementerian Agama Republik Indonesia: Al-Qur’an Surat Al-Fathihah Ayat 2

Sebegai umat Islam, sudah semestinya mengerti mengenai apa isi kitab suci agama Islam. Kitab suci agama Islam adalah Al-Qur’an. Oleh sebab itu, Kementerian Agama Republik Indonesi telah merilis Tafsir Kemenag supaya masyarakat muslim Indonesia dengan mudah mengakses tafsir Al-Qur’an dengan mudah. Harapannya umat muslim di Indonesia mampu mengertia apa yang dikandung dalam Al-Qur’an dan mengamalkan apa yang menjadi syariat Agama dalam Al-Qur’an. Adapun terkait hadis yang ada pada Tafsir Kemenag pada tulisan ini dilengkapi sanad dan takhrij sederhana yang bersifat informatif atau menguatkan. Hal tersebut dikarenakan dalam Tafsir Kemenag belum semuanya dicantumkan sanad hadis maupun keterangan derajatnya. Mari kita simak uraian Tafsir Kemenag berikut.

 

﴿ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ ٢ ﴾ ( الفاتحة ١: ٢)

Artinya: Segala puji bagi Allah, Tuhan1) semesta alam. (QS. Al-Fatihah/1: 2)

Catatan: 1) Allah SWT. disebut Rabb (Tuhan) seluruh alam karena Dialah yang telah menciptakan, memelihara, mendidik, mengatur, mengurus, memberi rezeki, dan sebagainya kepada semua makhluk-Nya.

 

Tafsir Lengkap Kementerian Agama RI

Pada ayat di atas, Allah memulai firman-Nya dengan menyebut “Basmalah” untuk mengajarkan kepada hamba-Nya agar memulai suatu perbuatan yang baik dengan menyebut basmalah, sebagai pernyataan bahwa dia mengerjakan perbuatan itu karena Allah dan kepada-Nyalah dia memohonkan pertolongan dan berkah. Maka, pada ayat ini Allah mengajarkan kepada hamba-Nya agar selalu memuji-Nya.

 

Al-hamdu artinya pujian, karena kebaikan yang diberikan oleh yang dipuji, atau karena suatu sifat keutamaan yang dimilikinya. Semua nikmat yang telah dirasakan dan didapat di alam ini dari Allah, sebab Dialah yang menjadi sumber bagi semua nikmat. Hanya Allah yang mempunyai sifat-sifat kesempurnaan. Karena itu Allah sajalah yang berhak dipuji. Orang yang menyebut al-¥amdu lill±h bukan hanya mengakui bahwa puji itu untuk Allah semata, melainkan dengan ucapannya itu dia memuji Allah.

 

Rabb artinya pemilik, pengelola dan pemelihara. Di dalamnya terkandung arti mendidik, yaitu menyampaikan sesuatu kepada keadaan yang sempurna dengan berangsur-angsur.

 

‘Alamin artinya seluruh alam, yakni semua jenis makhluk. Alam itu berjenis-jenis, yaitu alam tumbuh-tumbuhan, alam binatang, alam manusia, alam benda, alam makhluk halus, umpamanya malaikat, jin, dan alam yang lain. Ada mufasir mengkhususkan ‘alamin pada ayat ini kepada makhluk-makhluk Allah yang berakal yaitu manusia, malaikat dan jin. Tetapi ini mempersempit arti kata yang sebenarnya amat luas.

 

Dengan demikian, Allah itu Pendidik seluruh alam, tak ada sesuatu pun dari makhluk Allah yang terlepas dari didikan-Nya. Tuhan mendidik makhluk-Nya dengan seluas arti kata itu. Sebagai pendidik, Dia menumbuhkan, menjaga, memberikan daya (tenaga) dan senjata kepada makhluk itu, guna kesempurnaan hidupnya masing-masing.

 

Siapa yang memperhatikan perjalanan bintang-bintang, menyelidiki kehidupan tumbuh-tumbuhan dan binatang di laut dan di darat, mempelajari pertumbuhan manusia sejak dari rahim ibunya sampai ke masa kanak-kanak, lalu menjadi manusia yang sempurna, tahulah dia bahwa tidak ada sesuatu juga dari makhluk Allah yang terlepas dari penjagaan, pemeliharaan, asuhan dan inayah-Nya.



 

 

No comments:

Post a Comment