A. Khotbah Pertama
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَ رَحْمَةُ اللهِ وَ بَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ لِلّهِ الَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيٰوةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا. وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ. اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ. اللَّهُمَّ لَا سَهْلَ إِلَّا مَا جَعَلْتَهُ سَهْلًا وَأَنْتَ تَجْعَلُ الحَزْنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلًا. أَمَّا بَعْدُ. فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ، أُوْصِيْنِيْ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللَّهُ تَعَالَى فِى كِتَابِهِ الْكرِيْم: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ {آل عمران: 102}.
مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ رَحِمَكُمُ اللهُ،
Syukur alkhamdulillah tidak henti-hentinya kita haturkan kepada Allah SWT yang memberikan nikmat kepada kita semua untuk beramal salih. Selawat serta salam semoga tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW yang telah membawa ajaran Agama Islam untuk diamalkan umatnya. Mengamalkan ajaran-ajaran agama merupakan bagian amanat sila pertama Pancasila, “Ketuhanan Yang Maha Esa.” Selain itu juga mengamalkan agama merupakan bagian amanat Undang Undang Dasar 1945 Pasal 29 ayat 2 yang berbunyi, “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.” Selanjutnya dari mimbar ini saya serukan kepada diri saya sendiri dan umumnya kepada jamaah salat Jum’at agar senantiasa menjaga, mempertahankan, dan terus berusaha meningkatkan iman dan takwa.
Ma'asyiral muslimin rahimakumullah.
Kita sekarang sudah dipenghujung tahun 2023. Sebentar lagi kita akan memasuki tahun 2024. Otomatis momen tersebut mengingatkan kembali pada apa saja yang sudah kita lakukan setahun terakhir. Kita mesti menghitung-hitung kembali amal-amal salih yang sudah kita lakukan. Hal tersebut mengingat jatah hidup kita di dunia berkirang yang artinya kesempatan beramal salih semakin sedikit. Diriwayatkan bahwa 'Umar bin Khaththab pernah berpidato, dan diantara isi pidatonya itu beliau menganjurkan agar bermuhaasabah.
عَنْ عُمَرَ ابْنِ الْخَطَّابِ اَنَّهُ قَالَ فِيْ خُطْبَتِهِ: حَاسِبُوْا اَنْفُسَكُمْ قَبْلَ اَنْ تُحَاسَبُوْا، وَزِنُوْا اَنْفُسَكُمْ قَبْلَ اَنْ تُوْزَنُوْا، وَتَزَيَّنُوْا لِلْعَرَضِ اْلاَكْبَرِ يَوْمَ تُعْرَضُوْنَ لَا يَخْفَى مِنْكُمْ خَافِيَةٌ. ابن ابى شيبة 7: 115، رقم: 34448
Artinya: Dari 'Umar bin Khaththab, bahwasanya ia berkata di dalam pidatonya, "Hitung-hitunglah diri kalian sebelum (amal) kalian dihitung (oleh Allah), timbang-timbanglah (amal) kalian sebelum (amal) kalian ditimbang (oleh Allah). Dan berhiaslah kalian untuk menyambut pertemuan agung pada hari kamu sekalian dihadapkan (kepada Allah) dan tidak ada sesuatupun dari kalian yang tersembunyi". (HR. Ibnu Abi Syaibah juz 7, hal. 115, no. 34448)
Berdasarkan riwayat tersebut, 'Umar bin Khaththab pernah berpidato yang isinya beliau menganjurkan agar bermuhaasabah. Kita hitung-hitung amal salih diri kita sebelum dihitung oleh Allah. Kita perbanyak lagi amal salih untuk menggapai rida Allah SWT. Kita perbanyak amal salih untuk bekal menghadap Allah. Terlebih pada menjelang momen pergantian tahun masehi ini. Kita gunakan momen pergantian tahun untuk mendekatkan diri kepada Allah dan tidak hura-hura. Diantara boros adalah hura-hura. Padahal Allah melarang perilaku boros. Allah berfirman,
وَلَا تُبَذِّرْ تَبْذِيْرًا
Artinya:. Janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. (QS. Al-Isra’: 26)
Hura-hura adalah kegiatan yang sifatnya boros. Kita sebagai orang Islam sudah semestinya menghindari perilaku boros. Kita sebagai orang Islam itu tidak terkesima, tidak terperanjat, tidak nggumun, tidak ikut arus terhadap kegiatan-kegiatan bersifat hura-hura yang dilakukan oleh orang-orang non-Islam di penghujung tahun. Allah berfirman,
لَا يَغُرَّنَّكَ تَقَلُّبُ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ فِي ٱلْبِلَٰدِ
Artinya: Jangan sekali-kali kamu terpedaya oleh kegiatan orang-orang kafir (yang bergerak) di seluruh negeri. (QS. Ali 'Imran: 196).
Tafsir Kementerian Agama Republik Indonesia menerangkan bahwa kaum muslimin tidak boleh teperdaya oleh kehidupan mewah orang-orang kafir yang tujuan hidupnya hanyalah mencari kekayaan dunia semata. Kaum muslimin hendaklah tabah dan sabar menghadapi hal yang seperti itu dan tetap berjuang untuk kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Allah berfirman,
وَابْتَغِ فِيْمَآ اٰتٰىكَ اللّٰهُ الدَّارَ الْاٰخِرَةَ، وَلَا تَنْسَ نَصِيْبَكَ مِنَ الدُّنْيَا، وَاَحْسِنْ كَمَآ اَحْسَنَ اللّٰهُ اِلَيْكَ، وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِى الْاَرْضِ، اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِيْنَ
Artinya: Dan, carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (pahala) negeri akhirat, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia. Berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” (QS. Al-Qasas: 77).
Ma'asyiral muslimin rahimakumullah.
Ketika datang kesempatan untuk beramal salih, semaksimal mungkin kita laksanakan. Kita tahu bahwa kesempatan tidak datang dua kali, seperti halnya kesempatan kita hidup di dunia ini tidaklah bisa diulang. Kita berupaya semaksimal mungkin mencari kebahagiaan di akhirat, insya Allah bagian di dunia akan menyertai. Kita perbanyak amal salih, berlaku baik, dan tidak membuat kerusakan. Semua itu kita upayakan demi mengharap rida Allah SWT sehingga selamat di dunia dan di akhirat.
Semoga yang sedikit ini bisa menjadi nasihat bagi diri saya dan umumnya bermanfaat bagi jamaah semuanya. Mohon maaf apabila terdapat tutur kata yang kurang berkenan.
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. وَٱلْعَصْرِ. إِنَّ ٱلْإِنسَـٰنَ لَفِى خُسْرٍ. إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ وَتَوَاصَوْا۟ بِٱلْحَقِّ وَتَوَاصَوْا۟ بِٱلصَّبْرِ. وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ.
B. Khotbah Kedua
ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى أَرْسَلَ رَسُولَهُۥ بِٱلْهُدَىٰ وَدِينِ ٱلْحَقِّ، لِيُظْهِرَهُۥ عَلَى ٱلدِّينِ كُلِّهِۦ، وَكَفَىٰ بِٱللَّهِ شَهِيدًا. اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَ اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ الَّذِى لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ. وَ الصَّلاَةُ وَ السَّلاَمُ عَلَى اَشْرَفِ اْلاَنْبِيَاءِ وَ اْلمُرْسَلِيْنَ وَ عَلَى آلِهِ وَ اَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْنَ. اَمَّا بَعْدُ. فَيَااَ يُّهَاالنَّاسُ، اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ. أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ. اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِىْ، يَاَ يُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.
وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ:
• اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ.
• اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، أَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ.
• رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا، وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِالْإِيْمَانِ، وَلَا تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا، غِلًّا لِلَّذِيْنَ آمَنُوا، رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ
• رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ، وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ إِمَامًا.
• رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً، وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
• سُبْحَانَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
• وَأَقِمِ الصَّلَاةَ.
~~oOo~~
Penyampai: Revolusi Prajaningrat Saktiyudha, S.Si., S.Pd., M.Pd.
No comments:
Post a Comment