Tuesday, August 14, 2018

Tutorial Singkat Membaca Ta’awwudz



Ketika akan membaca Al Qur’an hendaknya kita membaca ta’awwudz. Sebagaimana tertuang di dalam Al Qur’an Surat An Nahl (16) ayat 98, kita diminta untuk mengamalkannya.


فَإِذَا قَرَأْتَ الْقُرْءَانَ فَاسْتَعِذْ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطٰنِ الرَّجِيمِ. النحل:٩٨
Maka apabila engkau (Muhammad) hendak membaca Al Qur’an, mohonlah perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk. [QS. An Nahl (16): 98]


Adapun ta’awwudz atau Isti’adzah merupakan permohonan kepada Allah SWT dengan maksud agar senantiasa diberi pemeliharaan dan perlindungan dari kejahatan setan. Makna dari ta’awwudz sendiri adalah do’a dan bukan merupakan bagian dari Al Qur’an. Namun ta’awudz sendiri ditetapkan untuk dibaca ketika hendak membaca surat atau potongan ayat pada Al Qur’an. Lafal ta’awwudz yang termasyhur sebagaimana yang ada pada hadis berikut:


اَنَّ النَّبِيَّ ص كَانَ يَـقُوْلُ قَبْلَ الْـقِرَاءَةِ: اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. ابن المنذر.
Bahwasanya Nabi SAW sebelum membaca Al-Fatihah, biasa membaca: A'uudzu billaahi minasy-syaithaanir rajiim. (Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk). [HR. Ibnul Mundzir].


Versi lain dari do’a ta’awwudz telah diajarkan oleh Rasulullah SAW pada sebagaimana hadis berikut:


قَالَ اَبُو سَعِيْدٍ اْلخُدْرِيُّ: كَانَ النَّبِيُّ ص اِذَا قَامَ اِلىَ الصَّلاَةِ اسْتَفْتَحَ ثُمَّ  يَقُوْلُ: اَعُوْذُ بِاللهِ السَّمِيْعِ اْلعَلِيْمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ مِنْ هَمْزِه وَ نَـفْخِهِ وَ نَـفْثِهِ. احمد والترمذى.
Telah berkata Abu Sa'id Al-Khudriy: "Adalah Nabi SAW apabila berdiri salat, beliau membaca doa iftitah, kemudian beliau membaca: A'uudzu billaahis-samii'il 'aliimi minasy-syaithaanir rajiim min hamzihi wa nafkhihii wa naftsihi (Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Mendengar dan Maha Mengetahui dari setan yang terkutuk, dari gangguannya, tiupannya dan hembusannya)". [HR. Ahmad dan Tirmidzi].


Setelah kita mengenal ta’awwudz, maka kita perlu tahu kapan dan bagaimana kita membaca atau mengamalkannya ketika hendak membaca Al Qur’an. Dalam pembahasan ini akan disajikan beberapa cara membaca ta’awwudz. Kapan kita membaca ta’awwudz adalah ketika kita akan membaca surat. Tiap-tiap surat dalam Al Qur’an biasanya juga terdapat basmalah, kecuali surat At Taubah. Saat akan membaca Al Qur’an pada awal surat terdapat empat versi cara membaca ta’awwudz, antara lain:


1. Diputus seluruhnya dengan membaca ta’awwudz tidak disambung dengan basmalah dan basmalah tidak disambung dengan awal surat. Contoh sebagai berikut:


{اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ} {بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ} {قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ}


2. Disambung seluruhnya dengan membaca ta’awwudz disambung basmalah dan basmalah disambung dengan awal surat tanpa selingan mengambil nafas. Contoh sebagai berikut:


{اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ}


3. Ta’awwudz disambung dengan basmalah maksudnya dengan membaca ta‘awwudz disambung dengan basmalah tetapi basmalah tidak disambung dengan awal surat. Contoh sebagai berikut:


{اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ} {قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ}


4. Basmalah disambung dengan awal surat maksudnya adalah bacaan ta’awwudz tidak disambung dengan basmalah, tetapi basmalah disambung awal surat. Contoh sebagai berikut:


{اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ} {بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ}




Melalui pengetahuan yang kita dapat tentang tahu kapan dan bagaimana kita membaca atau mengamalkannya ketika hendak membaca Al Qur’an, harapannya kita mampu membaca isti’adzah karena memiliki manfaat beragam. Manfaat isti’adzah menurut Ibnu Katsir didalam tafsirnya adalah untuk menyucikan dan mengharumkan mulut dari kata-kata yang buruk dan tidak berfaedah. Isti’adzah digunakan untuk membaca firman-firman Allah. Maksudnya adalah memohon pertolongan kepada Allah sekaligus menyatakan pengakuan atas kekuasaan-Nya, mengakui kelemahan diri sebagai seorang hamba dan tidak berdaya melawan  setan sebagai musuh yang bersifat batin. Selain itu juga berarti menyatakan bahwa tidak ada seseorang pun yang mampu menolak dan mengusir setan kecuali Allah. Sebagaimana ditunjukkan oleh ayat Al Quran surat Al Isra’ ayat 65:


إِنَّ عِبَادِى لَيْسَ لَكَ عَلَيْهِمْ سُلْطٰنٌ ۚ وَكَفَىٰ بِرَبِّكَ وَكِيلًا. الإسراء:٦٥
Sesungguhnya hamba-hamba-Ku, kamu tidak dapat berkuasa atas mereka. Dan cukuplah Rabb-mu sebagai Penjaga. [QS. Al Isra’: 65] 


Sebagai tambahan, makna dari isti’adzah di dalam tafsir Ibnu Katsir, a’uudzu billahi minasy syaithaanir rajiim adalah aku memohon perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk agar ia tidak membahayakan diriku dalam urusan agama dan duniaku, atau menghalangiku untuk mengerjakan apa yang Dia perintahkan atau menyuruhku mengerjakan apa yang Dia larang. Karena tidak ada yang mampu mencegah godaan setan itu dari manusia kecuali Allah.  

Demikian tutorial singkat tentang cara membaca ta’awwudz. Semoga bermanfaat dan kian menambah wawasan kita sehingga mampu untuk memperbaiki diri ke arah yang lebih baik.

Wallahu A’lam

No comments:

Post a Comment