Bersuci merupakan hal
penting dalam implementasi Rukun Islam yang kedua di kehidupan sehari-hari,
yaitu salat. Seorang muslim dengan seorang non-muslim yang membedakannya adalah
salat. Dalam ibadah salat, sangat erat sekali hubungannya dengan wudu. Salat
seseorang akan tidak sah apabila wudunya tidak sempurna. Oleh karena itu kita
harus memperhatikan sejak dari wudu untuk memperoleh salat yang sah. Hal itu
sebagaimana firman Allah SWT:
ياَيُّهَا الَّذِيْنَ امَنُوْآ اِذَا قُمْتُمْ اِلَى
الصَّلَوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَ اَيْدِيَكُمْ اِلَى اْلمَرَافِقِ وَ
امْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَ اَرْجُلَكُمْ اِلَى اْلكَعْبَيْنِ. المائدة:6
Hai
orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan salat, maka basuhlah
mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu
sampai dengan kedua mata kaki ... [QS. Al-Maidah : 6]
Ayat
tersebut menerangkan bahwa orang yang hendak salat (dan berhadats kecil) wajib
hukumnya untuk berwudu dalam keadaan yang normal. Adapun tata cara berwudu atau umumnya ditulis wudhu/ wudlu, berdasar sunah-sunahnya adalah
sebagai berikut: (1) membaca basmalah; (2) membasuh dua tangan sampai
pergelangan; (3) berkumur dan menaikkan air ke hidung, lalu menghembuskannya;
(4) membasuh muka hingga rata; (5) membasuh kedua tangan hingga siku-siku
sampai rata; (6) mengusap kepala dengan air yang ada pada kedua telapak tangan
dan langsung telinga sebanyak satu kali; (7) membasuh kaki hingga mata kaki dan
meratakannya; (8) membaca syahadat. Adapun penjelasan tata cara wudu beserta sunah-sunahnya
ialah sebagai berikut:
1. Membaca
Basmalah
Sebelum berwudu
hendaknya mengucap basmalah terlebih dahulu. Hal tersebut dijelaskan dalam hadis
berikut:
عَنْ اَبِيْ هُرَيْرَةَ رض. قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ
ص: لاَ صَلاَةَ لِمَنْ لاَ وُضُوْءَ لَهُ وَ لاَ وُضُوْءَ لِمَنْ لَمْ يَذْكُرِ
اسْمَ اللهِ عَلَيْهِ. ابن ماجه 1: 140
Dari Abu
Hurairah RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Tak ada salat bagi orang yang tidak berwudu,
dan tidak ada wudu bagi orang yang tidak menyebut nama Allah atasnya”. [HR. Ibnu Majah 1 : 140].
Hadis
tersebut menerangkan bahwa kita diperintahkan untuk mengucap basmalah sebelum
berwudu sebagai wujud menyebut asma Allah SWT.
2. Membasuh Dua
Tangan Sampai Pergelangan
Basuh kedua
telapak tangan dengan air hingga pergelangan dengan mendahulukan yang kanan.
Hal tersebut berdasarkan hadis berikut:
عَنْ اَوْسِ بْنِ اَوْسٍ الثَّقَفِيّ رض قَالَ: رَأَيْتُ
رَسُوْلَ اللهِ ص تَوَضَّأَ فَاسْتَوْكَفَّ ثَلاَثًا أَيْ غَسَلَ كَفَّيْهِ. احمد
و النسائى، فى نيل الاوطار 1: 162
Dari Aus bin
Aus Ats-Tsaqafiy RA, ia berkata, “Aku melihat Rasulullah SAW berwudu, maka
beliau memulai dengan membasuh telapak tangannya tiga kali, yaitu mencuci dua
telapak tangan beliau”. [HR. Ahmad dan Nasai, dalam Nailul Authar 1 : 162]
3. Berkumur dan
menaikkan air ke hidung, lalu menghembuskannya
Caranya
adalah dengan mengambil air seciduk dengan telapak tangan kemudian sebagian air
digunakan untuk berkumur dan sebagian dinaikkan untuk dimasukkan ke hidung. Hal
tersebut sebagaimana hadis berikut:
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض قَالَ: اَمَرَ رَسُوْلُ اللهِ
ص بِاْلمَضْمَضَةِ وَ اْلاِسْتِنْشَاقِ. الدارقطنى، فى نيل الاوطار 1: 170
Dari Abu
Hurairah RA, ia berkata, “Rasulullah SAW menyuruh berkumur dan menghirup air ke
hidung”. [HR.
Daruquthni, dalam Nailul Authar 1 : 170]
4. Membasuh
muka hingga rata
Caranya
adalah dengan mengambil air dengan dua telapak tangan, lalu dibasuhkan ke muka
sampai merata. Dasar hadisnya ialah sebagai berikut:
عَنْ عَمْرِو بْنِ يَحْيَى اْلمَازِنِيِّ رض قَالَ:
قِيْلَ لِعَبْدِ اللهِ بْنِ زَيْدٍ يَوْمًا: تَوَضَّأْ لَنَا وُضُوْءَ رَسُوْلِ
اللهِ ص: فَدَعَا بِاِنَاءٍ فَاَكْفَأَ مِنْهُ عَلَى يَدَيْهِ فَغَسَلَهُمَا
ثَلاَثًا، ثُمَّ اَدْخَلَ يَدَهُ فَاسْتَخْرَجَهَا فَمَضْمَضَ وَ اسْتَنْشَقَ مِنْ
كَفًّ وَاحِدَةٍ فَفَعَلَ ذلِكَ ثَلاَثًا، ثُمَّ اَدْخَلَ يَدَهُ فَاسْتَخْرَجَهَا
فَغَسَلَ وَجْهَهُ ثَلاَثًا، ثُمَّ اَدْخَلَ يَدَهُ فَاسْتَخْرَجَهَا فَغَسَلَ
يَدَيْهِ اِلَى اْلمِرْفَقَيْنِ مَرَّتَيْنِ، ثُمَّ اَدْخَلَ يَدَهُ
فَاسْتَخْرَجَهَا فَمَسَحَ بِرَأْسِهِ فَاَقْبَلَ بِيَدَيْهِ وَ اَدْبَرَ، ثُمَّ
غَسَلَ رِجْلَيْهِ اِلَى اْلكَعْبَيْنِ، ثُمَّ قَالَ: هَكَذَا كَانَ وُضُوْءَ
رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ. احمد و البخارى و مسلم
Dari ‘Amr
bin Yahya Al-Mazani RA, ia berkata, “Pada suatu hari ada orang meminta kepada
‘Abdullah bin Zaid supaya menerangkan (memberi contoh) tentang wudunya
Rasulullah SAW. Maka ‘Abdullah bin Zaid meminta bejana berisi air lalu
menuangkan air atas kedua tangannya dan membasuhnya tiga kali. Sesudah itu
beliau memasukkan tangannya ke dalam bejana untuk menceduk air dan
berkumur-kumur, menghirupnya ke hidung dan menghembuskannya, dari satu telapak
tangannya, beliau mengerjakan tangannya lagi ke dalam bejana untuk menciduk air
dan terus membasuh mukanya tiga kali, sesudah itu beliau memasukkan tangannya
untuk menceduk air dan membasuh kedua tangan hingga siku dua kali. Sesudah itu,
beliau memasukkan tangannya ke dalam bejana, lalu mengeluarkannya dan menyapu
kepala dengan dua tangannya ke depan dan ke belakang (beliau mengusapkan kedua
tangannya sampai ke belakang hingga ke tengkuk dan mengembalikan ke muka lagi).
Sesudah itu beliau membasuh kakinya hingga dua mata kaki. Kemudian beliau
berkata, “Beginilah wudunya Rasulullah SAW”. [HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim].
5. Membasuh
kedua tangan hingga siku-siku sampai rata
Caranya
adalah dengan mengambil seciduk air dengan telapak tangan kanan atau dengan dua
tangan untuk mencuci tangan kanan dengan rata sampai siku-siku. Lalu ambil
seciduk air dengan tangan kiri atau dengan dua tangan untuk mencuci tangan kiri
dengan rata sampai siku-siku. Hal tersebut sebagaimana ‘Abdullah bin Zaid dalam
memperagakan wudu Rasullullah SAW demikian:
...ثُمَّ
اَدْخَلَ يَدَهُ فَاسْتَخْرَجَهَا فَغَسَلَ يَدَيْهِ اِلَى اْلمِرْفَقَيْنِ
مَرَّتَيْنِ.... مسلم
... kemudian ia masukkan
tangannya (untuk menciduk air) lalu ia keluarkan, terus dicucinya kedua
tangannya sampai siku-sikunya.... [HR. Muslim, juz 1 hal. 210]
6. Mengusap
kepala dengan air yang ada pada kedua telapak tangan dan langsung telinga
sebanyak satu kali
Caranya adalah dengan membasahi kedua telapak tangan
dan letakkan di kepala sebelah depan, lalu sapukan tangan tersebut kebelakang
kepala, kemudian kembalikan menyapu kedepan, lalu turunkan tangan itu, terus
disapukan/ diusapkan pada dua telinga dengan memasukkan jari telunjuk kedalam
telinga untuk menyapu/ mengusap daun telinga yang sebelah dalam, dan ibu jari
untuk menyapu/ mengusap daun telinga sebelah luar. Hal tersebut sebagaimana
yang dijelaskan pada hadis berikut:
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ زَيْدٍ رض اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ
ص مَسَحَ رَأْسَهُ بِيَدَيْهِ فَاَقْبَلَ بِهِمَا وَ اَدْبَرَ، بَدَأَ بِمُقَدَّمِ
رَأْسِهِ ثُمَّ ذَهَبَ بِهِمَا اِلَى قَفَاهُ، ثُمَّ رَدَّهُمَا اِلَى اْلمَكَانِ
الَّذِى بَدَأَ مِنْهُ. الجماعة، فى نيل الاوطار 1: 183
Dari ‘Abdullah bin Zaid RA,
bahwasanya Rasulullah SAW mengusap kepala beliau dengan kedua tangannya, beliau
tarik kedua tangan itu ke depan dan ke belakang. Beliau memulai dari bagian
depan kepala, lalu mengusap dengan kedua tangannya itu sampai ke tengkuknya,
kemudian mengembalikan kedua tangan itu ke tempat memulainya tadi. [HR. Jama’ah, dalam Nailul Authar
1 : 183]
Lalu dalam hadis lain juga menerangkan sebagai
berikut:
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو رض قَالَ: ثُمَّ
رَاَيْتُ النَّبِيَّ ص مَسَحَ بِرَاْسِهِ وَ اَدْخَلَ اُصْبُعَيْهِ
السَّبَابَتَيْنِ فِى اُذُنَيْهِ وَ مَسَحَ بِإِبْهَامَيْهِ طَاهِرَ اُذُنَيْهِ.
ابو داود و النسائى
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr RA, ia
berkata, “Kemudian saya melihat Nabi SAW menyapu kepalanya dan memasukkan dua
jari telunjuknya dalam lipatan daun telinganya dan mengusap bagian belakang
telinganya dengan kedua ibu jarinya”. [HR. Abu Dawud dan Nasai]
7. Membasuh
kaki hingga mata kaki dan meratakannya
Caranya
adalah dengan membasuh kaki kanan terlebih dahulu sampai dengan mata kaki
hingga bersih, kemudian membasuh kaki kiri sampai bersih. Hal tersebut
dijelaskan dalam hadis berikut:
‘Abdullah
bin Zaid dalam memperagakan wudu Rasullullah SAW demikian:
... ثُمَّ
غَسَلَ رِجْلَيْهِ اِلَى اْلكَعْبَيْنِ .... البخارى و مسلم
... kemudian
ia mencuci dua kakinya sampai dua mata kakinya .... [HR. Al Bukhari dan Muslim]
8. Membaca
syahadat
Perintah membaca syahadat untuk menyempurnakan wudu
diterangkan dalam hadis berikut:
عَنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ
اللهِ ص: مَا مِنْكُمْ مِنْ اَحَدٍ يَتَوَضَّأُ فَيُسْبِغُ الْوُضُوْءَ ثُمَّ
يَقُوْلُ: اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَ
اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ. اِلاَّ فُتِحَتْ لَهُ
ابْوَابُ الْجَنَّةِ الثَّمَانِيَةُ يَدْخُلُ مِنْ اَيِّهَا شَاءَ. احمد و مسلم و
ابو داود، فى نيل الاوطار 1: 204
Dari Umar bin Khaththab RA ia
berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah seseorang diantara kalian yang berwudu
dengan menyempurnakan wudunya, lalu membaca, “Asyhadu allaa ilaaha
illalloohu wahdahu laa syariika lah, wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa
rosuuluh. (Aku bersaksi bahwasanya tidak ada Tuhan selain Allah yang Maha
Esa, tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwasanya Muhammad itu hamba-Nya
dan Rasul-Nya) melainkan dibukakan baginya pintu-pintu surga yang delapan, ia
boleh masuk dari pintu manasaja yang ia kehendaki”. [HR. Ahmad, Muslim dan Abu Dawud,
dalam Nailul Authar juz 1, hal. 204].
Umumnya kita
membasuh anggota wudu sebanyak tiga kali-tiga kali. Namun perlu kita melihat
situasi keberadaan air yang ada dalam sebelum berwudu. Keberadaan air yang
sulit tetapi cukup untuk berwudu, kita sebaiknya berwudu dengan membasuh
anggota-anggota wudu dengan satu kali-satu kali atau dua kali-dua kali. Namun
demikian, tetaplah membasuh anggota-anggota wudu secara merata. Adapun membaca
basmalah, mengusap kepala serta daun telinga, dan membaca syahadat tetap hanya
sekali saja. Landasan dalam berwudu dengan membasuh anggota wudu dengan satu
kali-satu kali ialah berdasarkan hadis sebagai berikut:
عَنِ
ابْنِ عَبَّاسٍ رض قَالَ: اِنَّ النَّبِيَّ ص تَوَضَّأَ مَرَّةً مَرَّةً. الجماعة
الا مسلما
Dari Ibnu
‘Abbas RA, ia berkata, “Sesungguhnya Nabi SAW berwudu sekali-sekali”. [HR. Jama’ah, kecuali Muslim]
Berwudu
dengan membasuh anggota wudu sebanyak dua kali-dua kali dijelaskan dalam hadis
sebagai berikut:
عَنْ
عَبْدِ اللهِ بْنِ زَيْدٍ رض قَالَ: اِنَّ النَّبِيَّ ص تَوَضَّأَ مَرَّتَيْنِ
مَرَّتَيْنِ. احمد و البخارى
Dari
’Abdullah bin Zaid RA, ia berkata, “Sesungguhnya Nabi SAW berwudu dua kali-dua
kali”. [HR. Ahmad
dan Bukhari]
Kemudian
membasuh anggota wudu sebanyak tiga kali-tiga kali berdasarkan pada hadis
berikut:
عَنْ
عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ رض قَالَ: اِنَّ النَّبِيَّ ص تَوَضَّأَ ثَلاَثًا
ثَلاَثًا. احمد و مسلم
Dari ‘Utsman
bin ‘Affan RA, ia berkata, “Sesungguhnya Nabi SAW berwudu tiga kali-tiga kali”. [HR. Ahmad dan Muslim]
Demikian sedikit tutorial wudu yang bisa saya sampaikan.
Semoga bermanfaat bagi diri saya khususnya dan para netizen sekalian
pada umumnya.
No comments:
Post a Comment