Wednesday, March 20, 2024

Kultum: Allah Bersama Hamba-Nya yang Sabar dan Salat

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَ رَحْمَةُ اللهِ وَ بَرَكَاتُهُ

الْحَمْدُ لِلّهِ الَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيٰوةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا. وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ. اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ عَبْدِكَ وَرَسُولِكَ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ. رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي يَفْقَهُوا قَوْلِي. اللَّهُمَّ لَا سَهْلَ إِلَّا مَا جَعَلْتَهُ سَهْلًا وَأَنْتَ تَجْعَلُ الحَزْنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلًا. أَمَّا بَعْدُ. مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ رَحِمَكُمُ اللهُ،

Syukur alkhamdulillah tidak henti-hentinya kita haturkan kepada Allah SWT yang memberikan nikmat kepada kita semua untuk beramal salih. Selawat serta salam semoga tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW yang telah membawa ajaran Agama Islam untuk diamalkan umatnya. Mengamalkan ajaran-ajaran agama merupakan bagian amanat sila pertama Pancasila, dan Undang Undang Dasar 1945 Pasal 29 ayat 2.

Terima kasih saya haturkan kepada takmir Masjid, yang telah memberi kesempatan kepada saya untuk berdiri di mimbar ini. Pada kesempatan, ijinkanlah saya menyampaikan materi yang terkhusus untuk nasihat kepada saya pribadi dan kepada jamaah secara umum.

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah.

Kehidupan dari masa ke masa akan semakin kompleks atau rumit. Bisa juga dikatakan kehidupan akan semakin sulit. Seperti halnya untuk memenuhi kebutuhan pokok hidup saja perlu usaha lebih dari pada tahun-tahun sebelumnya. Namun demikian kesulitan hidup di dunia ini janganlah membuat kita pandai untuk mengeluh. Kesulitan hidup di dunia hanyalah sementara. Dunia tempat ujian manusia beriman. Ketika manusia beriman menempuh ujian, tak ada yang lebih melegakan atau ketenangan selain dengan pembersamaan dari Allah. Manusia beriman akan senantiasa tenang ketika ia ingat bahwasanya Allah bersamanya. Manusia beriman akan senantiasa ingat kepada Allah, dan Allah senantiasa ingat pada hamba-Nya yang beriman. Allah berfirman,

فَاذْكُرُوْنِيْٓ اَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْا لِيْ وَلَا تَكْفُرُوْنِ. البقرة: ١٥٢

Artinya: Maka, ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku. (QS. Al-Baqarah/2:152).

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah.

Allah senantiasa ingat pada hamba-Nya yang beriman dan senantiasa mengingat-Nya. Hal tersebut merupakan pembersamaan Allah terhadap orang mukmin. Pembersamaan Allah adalah bagi mukmin yang sabar dan senantiasa mendirikan salat. Allah berfirman,

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيْنَ. البقرة: ١٥٣

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS. Al-Baqarah/2:153).

Pada Surat Al Baqarah ayat 153, khitab diserukan pada orang beriman supaya memohon pertolongan pada Allah dengan sabar dan salat. Dua hal tersebut sangatlah berat untuk dilaksanakan, kecuali bagi mereka yang khusyuk. Allah berfirman di ayat lain,

﴿ وَاسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِ ۗ وَاِنَّهَا لَكَبِيْرَةٌ اِلَّا عَلَى الْخٰشِعِيْنَۙ (٤٥) الَّذِيْنَ يَظُنُّوْنَ اَنَّهُمْ مُّلٰقُوْا رَبِّهِمْ وَاَنَّهُمْ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَ (٤٦). البقرة: ٤٥ - ٤٦

Artinya: (45) Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Sesungguhnya (salat) itu benar-benar berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk, (46) (yaitu) orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Tuhannya dan hanya kepada-Nya mereka kembali. (QS. Al-Baqarah/2:45-46).

Melalui Al Qu’an Surat Al Baqarah ayat 45 sampai 46, bisa kita petik informasi bahwa Allah memerintahkan kepada kaum Yahudi supaya memohon pertolongan dengan sabar dan salat. Melalui sabar, yaitu dengan tetap betah mengikuti dan melaksanakan apa yang diperintahkan dan menjauhi apa yang dilarang. Hal terebut dilakukan dengan menekan hawa nafsu yang selalu ingin enak dan ingin kesenangan yang membahayakan dirinya. Kemudian juga diingatkan agar mereka jangan menyuruh orang lain berbuat baik, sedangkan mereka sendiri melupakan untuk berbuat baik. Oleh karena itu, Allah SWT memberikan petunjuk supaya mereka memohon pertolongan Allah SWT dengan menghiasi dirinya dengan berlaku sabar dan melaksanakan salat.

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah.

Sabar dalam artian mengekang hawa nafsu untuk melaksanakan perintah-perintah Allah yang mana semua perintah-perintah Allah itu bertentangan dengan hawa nafsu. Sabar dalam hal ini mencakup: (1) sabar dalam melaksanakan ketaatan; (2) sabar dalam menjauhi maksiat; (3) sabar dalam menerima musibah. Selain sabar, mereka harus tetap melaksanakan salat. Kita melaksanakan salat lima waktu, diupayakan untuk berjamaah. Alhamdulillah, lingkungan kita dekat dekat masjid. Pelaksanaan salat berjamaah yang sesuai syariat semestinya menambah syukur kita. Marilah kita berusaha memakmurkan masjid.

Melalui salat, orang beriman mengabdikan diri kepada Allah secara lahir dan batin, mereka dapat menjauhkan diri dari perbuatan fahsya dan munkar, atau menolak keburukan dengan melaksanakan kebaikan. Hal tersebut dikarenakan salat dapat mendidik dan menarik seseorang itu kepada perbuatan yang baik dan menjauhi perbuatan buruk. Sabar dan salat memang berat untuk dilaksanakan, kecuali bagi orang yang khusyuk.

Sebagaimana yang jelaskan dalam Al Qur’an Surat Al Baqarah ayat 46, khusyuk artinya adalah orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Tuhannya dan hanya kepada-Nya mereka kembali. Pengertian lebih lanjut diterangkan dalam Tafsir Al Manar mengenai orang khusyuk, yaitu orang yang menanti-nanti bertemu dengan Allah Ta’ala pada hari kiamat, mereka percaya akan kembali kepada-Nya, yakni setelah hari berbangkit.

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah.

Orang khusyuk tidak akan goyah pendiriannya meski banyak ujian kesenangan maupun kesedihan yang menimpanya. Mereka akan senantiasa sabar dan mengerjakan salat dan amal salih lainnya. Mereka menempatkan dunia di tangannya, akhirat di hatinya, dan kematian di pelupuk mata. Mereka yakin bahwa sebaik-baik tempat istirahat adalah surga Allah. Mereka adalah sebaik-baik makhluk. Ketika sudah masuk surga, adanya adalah bahagia dan bahagia. Allah rida kepada mereka dan mereka rida pada Allah.

اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ اُولٰۤىِٕكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِۗ (٧) جَزَاۤؤُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنّٰتُ عَدْنٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَآ اَبَدًا ۗرَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُمْ وَرَضُوْا عَنْهُ ۗ ذٰلِكَ لِمَنْ خَشِيَ رَبَّهٗ (٨). البيّنة: ٧ – ٨.

Artinya: (7) Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka itulah sebaik-baik makhluk. (8) Balasan mereka di sisi Tuhannya adalah surga ‘Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah rida terhadap mereka dan mereka pun rida kepada-Nya. Itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya. (QS. Al-Bayyinah/98:7-8).

Demikian yang bisa saya sampaikan. Semoga bisa menjadi pengingat bagi diri saya dan bermanfaat bagi jamaah secara umum. Mohon maaf apabila terdapat tutur kata yang kurang berkenan. Mari kita tutup dengan hamdalah dan doa penutup majelis.

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَ رَحْمَةُ اللهِ وَ بَرَكَاتُهُ

Penyampai: Revolusi Prajaningrat Saktiyudha, S.Si., S.Pd., M.Pd.


 

 

No comments:

Post a Comment