Monday, May 30, 2022

Salam Mengakhiri Salat


 

Setelah selesai berdo’a ketika duduk Tahiyat akhir, kita akhiri ibadah salat kita dengan mengucap salam dua kali. Caranya dengan memalingkan kepala ke kanan lebih dahulu sehingga wajah memandang lurus ke sebelah kanan sambil mengucap salam “Assalaamu ‘alaikum wa rohmatullooh”. Kemudian memalingkan kepala ke kiri sehingga wajah lurus memandang ke sebelah kiri dengan mengucap salam “Assalaamu ‘alaikum wa rohmatullooh”. Cara lainnya adalah dengan memalingkan kepala ke kanan lebih dahulu sehingga wajah memandang lurus ke sebelah kanan sambil mengucap “Assalaamu ‘alaikum wa rohmatulloohi wa barokaatuh”, lalu ke kiri “Assalaamu ‘alaikum wa rohmatullooh.” Dikatakan bahwa salam adalah akhir dari ibadah salat itu dimulai dengan Takbiratul Ihram dan diakhiri dengan Salam. Hal tersebut sebagaimana disebutkan di dalam hadis berikut lengkap dengan sanadnya:

 

Hadis Pertama

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ وَهَنَّادٌ وَمَحْمُودُ بْنُ غَيْلَانَ قَالُوا حَدَّثَنَا وَكِيعٌ عَنْ سُفْيَانَ ح و حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِيٍّ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ عَقِيلٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ الْحَنَفِيَّةِ عَنْ عَلِيٍّ، عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مِفْتَاحُ الصَّلَاةِ الطُّهُورُ وَتَحْرِيمُهَا التَّكْبِيرُ وَتَحْلِيلُهَا التَّسْلِيمُ. قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا الْحَدِيثُ أَصَحُّ شَيْءٍ فِي هَذَا الْبَابِ وَأَحْسَنُ وَعَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ عَقِيلٍ هُوَ صَدُوقٌ وَقَدْ تَكَلَّمَ فِيهِ بَعْضُ أَهْلِ الْعِلْمِ مِنْ قِبَلِ حِفْظِهِ قَالَ أَبُو عِيسَى و سَمِعْت مُحَمَّدَ بْنَ إِسْمَعِيلَ يَقُولُ كَانَ أَحْمَدُ بْنُ حَنْبَلٍ وَإِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ وَالْحُمَيْدِيُّ يَحْتَجُّونَ بِحَدِيثِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ عَقِيلٍ قَالَ مُحَمَّدٌ وَهُوَ مُقَارِبُ الْحَدِيثِ قَالَ أَبُو عِيسَى وَفِي الْبَاب عَنْ جَابِرٍ وَأَبِي سَعِيدٍ. الترمذى

Artinya: Telah menceritakan kepada kami Qutaibah dan Hannad dan Mahmud bin Ghailan mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Waki' dari Sufyan. (Dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar berkata, telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Mahdi berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abdullah bin Muhammad bin Aqil dari Muhammad Ibnul Hanafiah dari Ali dari Nabi SAW, beliau bersabda: "Kunci salat adalah bersuci, mulainya salat adalah takbir dan selesainya salat adalah salam." Abu Isa berkata; "Hadis ini adalah yang paling shahih dan paling baik dalam bab ini. Abdullah bin Muhammad bin Aqil adalah seorang yang jujur, namun ada beberapa ahli ilmu yang memperbincangkan tentang hafalannya. Abu Isa berkata; "Aku telah mendengar Muhammad bin Isma'il berkata; "Ahmad bin Hanbal, Ishaq bin Ibrahim dan Al Humaidi, mereka berdalil dengan hadis Abdullah bin Muhammad bin Aqil. Muhammad berkata; "Masanya berdekatan." Abu Isa berkata; "Dalam bab ini juga ada riwayat dari Jabir dan Abu Sa'id." (HR. Tirmidzi, no. 3).

 

Selain hadis riwayat Tirmidzi tersebut, ada juga hadis lain yang menerangkan tentang hal tersebut. Adapun hadis yang dimaksud adalah sebagai berikut.

 

Hadis Kedua

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا أَبُو خَالِدٍ يَعْنِي الْأَحْمَرَ عَنْ حُسَيْنٍ الْمُعَلِّمِ قَالَ ح و حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ وَاللَّفْظُ لَهُ قَالَ أَخْبَرَنَا عِيسَى بْنُ يُونُسَ حَدَّثَنَا حُسَيْنٌ الْمُعَلِّمُ عَنْ بُدَيْلِ بْنِ مَيْسَرَةَ عَنْ أَبِي الْجَوْزَاءِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَسْتَفْتِحُ الصَّلَاةَ بِالتَّكْبِيرِ وَالْقِرَاءَةَ بِ { الْحَمْد لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ }. وَكَانَ إِذَا رَكَعَ لَمْ يُشْخِصْ رَأْسَهُ وَلَمْ يُصَوِّبْهُ وَلَكِنْ بَيْنَ ذَلِكَ وَكَانَ إِذَا رَفَعَ رَأْسَهُ مِنْ الرُّكُوعِ لَمْ يَسْجُدْ حَتَّى يَسْتَوِيَ قَائِمًا وَكَانَ إِذَا رَفَعَ رَأْسَهُ مِنْ السَّجْدَةِ لَمْ يَسْجُدْ حَتَّى يَسْتَوِيَ جَالِسًا وَكَانَ يَقُولُ فِي كُلِّ رَكْعَتَيْنِ التَّحِيَّةَ وَكَانَ يَفْرِشُ رِجْلَهُ الْيُسْرَى وَيَنْصِبُ رِجْلَهُ الْيُمْنَى وَكَانَ يَنْهَى عَنْ عُقْبَةِ الشَّيْطَانِ وَيَنْهَى أَنْ يَفْتَرِشَ الرَّجُلُ ذِرَاعَيْهِ افْتِرَاشَ السَّبُعِ وَكَانَ يَخْتِمُ الصَّلَاةَ بِالتَّسْلِيمِ. وَفِي رِوَايَةِ ابْنِ نُمَيْرٍ عَنْ أَبِي خَالِدٍ وَكَانَ يَنْهَى عَنْ عَقِبِ الشَّيْطَانِ. مسلم

Artinya: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair, telah menceritakan kepada kami Abu Khalid, yaitu Al Ahmar dari Husain Al Mu'allim, ia berkata: (Lewat jalur periwayatan lain) dan telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim dan lafal tersebut miliknya, ia berkata: telah mengabarkan kepada kami Isa bin Yunus, telah menceritakan kepada kami Husain Al Mu'allim dari Budail bin Maisarah dari Abu Al Jauza' dari Aisyah, ia berkata: Dahulu Rasulullah SAW memulai salat dengan takbir, dan memulai membaca (jahr) dengan Alhamdu lilaahi robbil ‘aalamiin. Apabila rukuk beliau tidak terlalu mengangkat kepalanya dan tidak pula terlalu menunduk, tetapi tengah-tengah antara itu. Apabila telah mengangkat kepala bangkit dari rukuk, beliau tidak sujud sehingga berdiri tegak. Dan apabila telah mengangkat kepala dari sujud (yang pertama), beliau tidak bersujud (yang kedua) sehingga duduk (antara dua sujud) dengan sempurna. Pada setiap dua rakaat beliau membaca attahiyyaat. Dan beliau duduk dengan menghamparkan kakinya yang kiri dan menegakkan kakinya yang kanan. Dan beliau melarang dari duduknya setan (menempelkan kedua pantatnya di tanah, menegakkan dua betisnya, lalu meletakkan kedua tangannya di tanah, seperti anjing sedang duduk), dan melarang seseorang menghamparkan dua tangannya seperti binatang buas menghamparkan dua tangannya. Dan beliau menutup salat dengan mengucap salam.” Dan dalam riwayat Ibnu Numair dari Abu Khalid, "Dan beliau melarang duduk seperti duduknya setan." (HR. Muslim, no. 768).

 

Melalui hadis pertama dapat diperoleh informasi bahwa kuncinya salat adalah bersuci, mulainya salat adalah takbir dan selesainya salat adalah salam. Sementara dalam hadis kedua banyak informasi yang didapat, salah satunya adalah Rasulullah menutup salat dengan mengucap salam. Adapun kaifiyat salam sebagai penutup ibadah salat dijelaskan pada berbagai hadis berikut. Hadis yang dimaksud ada yang dari Abdullah bin Mas’ud, Ammar bin Yasir, dan 'Alqamah bin Wa`il.

 

1. Hadis dari Abdullah bin Mas’ud

Kaifiyat salam dalam salat yang diterangkan hadis dari Abdullah bin Mas’ud adalah sebagai berikut.

 

Hadis Ketiga

حَدَّثَنَا بُنْدَارٌ مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِيٍّ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ أَبِي إِسْحَقَ عَنْ أَبِي الْأَحْوَصِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ، عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ كَانَ يُسَلِّمُ عَنْ يَمِينِهِ وَعَنْ يَسَارِهِ السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ. قَالَ وَفِي الْبَاب عَنْ سَعْدِ بْنِ أَبِي وَقَّاصٍ وَابْنِ عُمَرَ وَجَابِرِ بْنِ سَمُرَةَ وَالْبَرَاءِ وَأَبِي سَعِيدٍ وَعَمَّارٍ وَوَائِلِ بْنِ حُجْرٍ وَعَدِيِّ بْنِ عَمِيرَةَ وَجَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ أَبُو عِيسَى حَدِيثُ ابْنِ مَسْعُودٍ حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ وَالْعَمَلُ عَلَيْهِ عِنْدَ أَكْثَرِ أَهْلِ الْعِلْمِ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَمَنْ بَعْدَهُمْ وَهُوَ قَوْلُ سُفْيَانَ الثَّوْرِيِّ وَابْنِ الْمُبَارَكِ وَأَحْمَدَ وَإِسْحَقَ. الترمذي

Artinya: Telah menceritakan kepada kami Bundar Muhammad bin Basysyar, ia berkata: telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Mahdi, ia berkata: telah menceritakan kepada kami Sufyan, dari Abu Ishaq, dari Abu Al Ahwash, dari Abdullah (bin Mas’ud), dari Nabi SAW bahwasanya dahulu Beliau mengucap salam ke arah kanan dan ke arah kirinya: Assalaamu ‘alaikum wa rohmatullooh, Assalaamu ‘alaikum wa rohmatullooh (Mudah-mudahan Allah mencurahkan keselamatan atas kalian dan begitu pula rahmat-Nya. Mudah-mudahan Allah mencurahkan keselamatan atas kalian dan begitu pula rahmat-Nya).” Ia berkata: "Dalam bab ini juga ada riwayat dari Sa'd bin Abu Waqash, Ibnu Umar, Jabir bin Samurah, Al Bara`, Abu Sa'id, Ammar, Abu Wa`il bin Hujr, Adi bin Amirah, dan Jabir bin Abdullah." Abu Isa berkata: "Hadis Ibnu Umar derajatnya hasan shahih. Banyak ahli ilmu dari kalangan sahabat Nabi SAW dan orang-orang setelah mereka yang mengamalkan hadis ini. Hal ini adalah pendapat yang diambil oleh Sufyan Ats Tsauri, dan Ibnu Al Mubarak, Ahmad dan Ishaq." (HR. Tirmidzi, no. 272).

 

Hadis Keempat

أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ أَبِي إِسْحَقَ عَنْ أَبِي الْأَحْوَصِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ، عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ كَانَ يُسَلِّمُ عَنْ يَمِينِهِ وَعَنْ يَسَارِهِ السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ، السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ، حَتَّى يُرَى بَيَاضُ خَدِّهِ مِنْ هَاهُنَا وَبَيَاضُ خَدِّهِ مِنْ هَاهُنَا. النسائي

Artinya: Telah mengabarkan kepada kami 'Amr bin 'Ali, ia berkata: telah menceritakan kepada kami 'Abdurrahman, dari Sufyan, dari Abu Ishaq, dari Abul Ahwash, dari 'Abdullah (bin Mas’ud) dari Nabi SAW, bahwasanya dahulu beliau mengucap salam ke kanan dan ke kiri Assalaamu ‘alaikum wa rohmatullooh, Assalaamu ‘alaikum wa rohmatullooh, sehingga terlihat putih pipi beliau dari sebelah sini dan terlihat putih pipi beliau dari sebelah sini. (HR. Nasa’i, no. 1307).

 

Hadis Kelima

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ عُبَيْدٍ عَنْ أَبِي إِسْحَقَ عَنْ أَبِي الْأَحْوَصِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُسَلِّمُ عَنْ يَمِينِهِ وَعَنْ شِمَالِهِ حَتَّى يُرَى بَيَاضُ خَدِّهِ السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ. ابن ماجه

Artinya: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair berkata: telah menceritakan kepada kami Umar bin Ubaid dari Abu Ishaq dari Abu Al Ahwash dari Abdullah (bin Mas’ud) bahwasanya dahulu Rasulullah SAW mengucap salam ke kanan dan ke kiri sehingga terlihat putih pipi beliau (dengan mengucap) Assalaamu ‘alaikum wa rahmatullooh. (HR. Ibnu Majah, no. 904).

 

Hadis Keenam

أَخْبَرَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ يَعْقُوبَ قَالَ حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ الْحَسَنِ بْنِ شَقِيقٍ قَالَ أَنْبَأَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ وَاقِدٍ قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو إِسْحَقَ عَنْ عَلْقَمَةَ وَالْأَسْوَدِ وَأَبِي الْأَحْوَصِ قَالُوا حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْعُودٍ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُسَلِّمُ عَنْ يَمِينِهِ السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ حَتَّى يُرَى بَيَاضُ خَدِّهِ الْأَيْمَنِ وَعَنْ يَسَارِهِ السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ حَتَّى يُرَى بَيَاضُ خَدِّهِ الْأَيْسَرِ. النسائي

Artinya: Telah mengabarkan kepada kami Ibrahim bin Ya'qub, ia berkata: telah menceritakan kepada kami 'Ali bin Al Hasan bin Syaqiq, ia berkata: telah memberitakan kepada kami Al Husain bin Waqid, ia berkata: telah menceritakan kepada kami Abu Ishaq, dari 'Alqamah dan Al Aswad dan Abul Ahwash, mereka berkata: telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Mas'ud bahwasanya Rasulullah SAW mengucap salam ke kanan Assalaamu ‘alaikum wa rohmatullooh, sehingga terlihat putih pipi beliau sebelah kanan, dan mengucap salam ke kiti Assalaamu ‘alaikum wa rohmatullooh, sehingga terlihat putih pipi beliau sebelah kiri. (HR. Nasa’i, no. 1308).

 

2. Hadis dari Ammar bin Yasir

Kaifiyat salam dalam salat yang diterangkan hadis dari Ammar bin Yasir adalah sebagai berikut.

 

Hadis Ketujuh

حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ آدَمَ حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ عَيَّاشٍ عَنْ أَبِي إِسْحَقَ عَنْ صِلَةَ بْنِ زُفَرَ عَنْ عَمَّارِ بْنِ يَاسِرٍ قَالَ، كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُسَلِّمُ عَنْ يَمِينِهِ وَعَنْ يَسَارِهِ حَتَّى يُرَى بَيَاضُ خَدِّهِ السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ، السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ. ابن ماجه

Artinya: Telah menceritakan kepada kami Ali bin Muhammad, ia berkata: telah menceritakan kepada kami Yahya bin Adam, ia berkata: telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin 'Ayyasy, dari Abu Ishaq, dari Shilah bin Zufar, dari Ammar bin Yasir ia berkata: Dahulu Rasulullah SAW mengucap salam ke kanan dan ke kiri sehingga terlihat putih pipi beliau (dengan mengucap) Assalaamu ‘alaikum wa rahmatullooh, Assalaamu ‘alaikum wa rahmatullooh. (HR. Ibnu Majah,  no. 906).

 

3. Hadis dari 'Alqamah bin Wa`il

Kaifiyat salam dalam salat yang diterangkan hadis dari 'Alqamah bin Wa`il adalah sebagai berikut.

 

Hadis Kedelapan

حَدَّثَنَا عَبْدَةُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ آدَمَ حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ قَيْسٍ الْحَضْرَمِيُّ عَنْ سَلَمَةَ بْنِ كُهَيْلٍ عَنْ عَلْقَمَةَ بْنِ وَائِلٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ: صَلَّيْتُ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَكَانَ يُسَلِّمُ عَنْ يَمِينِهِ السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ وَعَنْ شِمَالِهِ السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ. أبي داوود

Artinya: Telah menceritakan kepada kami 'Abdah bin Abdullah, telah menceritakan kepada kami Yahya bin Adam, telah menceritakan kepada kami Musa bin Qais Al Hadlrami, dari Salamah bin Kuhail, dari 'Alqamah bin Wa`il dari Bapaknya, ia berkata: “Saya salat bersama Nabi SAW, maka beliau memberi salam ke sebelah kanan dengan mengucap Assalaamu ‘alaikum wa rohmatulloohi wa barokaatuh (Mudah-mudahan Allah mencurahkan keselamatan atas kalian dan begitu pula rahmat dan berkah-Nya), dan ke sebelah kiri dengan mengucapkan Assalaamu ‘alaikum wa rohmatullooh. (Mudah-mudahan Allah mencurahkan keselamatan atas kalian dan begitu pula rahmat-Nya).” (HR. Abu Dawud, no. 846).

 

PENJELASAN SINGKAT

Sebagaimana disebutkan di awal ulasan bahwa ketika hendak mengakhiri ibadah salat dengan mengucap salam dua kali. Kaifiyat salam ketika mengakhiri salat sebagaimana hadis yang ada diantaranya terdapat dua macam, yaitu:

1. Memalingkan kepala ke kanan lebih dahulu sehingga wajah memandang lurus ke sebelah kanan sambil mengucap salam “Assalaamu ‘alaikum wa rohmatullooh”. Kemudian memalingkan kepala ke kiri sehingga wajah lurus memandang ke sebelah kiri dengan mengucap salam “Assalaamu ‘alaikum wa rohmatullooh”. Hal tersebut sebagaimana hadis dari Abdullah bin Mas’ud, Ammar bin Yasir.

2. Memalingkan kepala ke kanan lebih dahulu sehingga wajah memandang lurus ke sebelah kanan sambil mengucap “Assalaamu ‘alaikum wa rohmatulloohi wa barokaatuh”, lalu ke kiri “Assalaamu ‘alaikum wa rohmatullooh.” Hal tersebut sesuai dengan hadis dari 'Alqamah bin Wa`il.

 

Demikianlah diantaranya dalil tentang tata cara salam mengakhiri ibadah salat. Semoga menambah wawasan, keimanan, dan kekhusyukan kita dalam beribadah salat. Aamiin.

 

No comments:

Post a Comment