Ma'asyiral muslimin
wal muslimat rahimakumullah.
Merebaknya
terorisme dewasa ini kian meresahkan kita sebagai penduduk Negara Republik
Indonesia dan sebagai penduduk dunia. Setiap melakukan aksi-aksinya, kelompok
teroris dan para pelaku tindakan kriminal mengatas-namakan agama mencatut
simbol-simbol keagamaan, berbagai doktrin dan jargon-jargon keagamaan tertentu.
Hal itu dijadikan sebagai legitimasi teologis guna menggerus dan melibas individu
atau kelompok lain yang tidak sehaluan.
Ironisnya,
para pelaku tersebut menganggap perbuatan yang mereka lakukan adalah sebagai
“perbuatan mulia” yang berpahala dan diganjar surga. Meskipun telah melakukan
kejahatan kemanusiaan, mereka tidak merasa berdosa sedikitpun bahkan dengan
percaya diri karena mereka menganggap perbuatan terorisme dan kekerasan itu
sudah sesuai dengan “perintah agama” dan “amanat Tuhan”.
Sebelum
kita membahas terorisme lebih jauh lagi menurut agama Islam, mari kita terlebih
dahulu mengerti tentang pengertian terorisme, teroris, dan teror menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia.
·
Terorisme merupakan penggunaan
kekerasan untuk menimbulkan ketakutan, dalam usaha mencapai suatu tujuan
(terutama tujuan politik).
·
Teroris adalah orang
yang menggunakan kekerasan untuk menimbulkan rasa takut (biasanya untuk tujuan
politik).
·
Teror merupakan perbuatan
sewenang-wenang, kejam, bengis, dalam usaha menciptakan ketakutan, kengerian
oleh seseorang atau golongan.
Setelah
kita tahu, mari kita telaah kembali ajaran agama Islam yang merupakan agama
yang diridhoi Allah SWT. Agama Islam sebagai petunjuk manusia dalam mencapai
hidup bahagia di dunia dan di akhirat kelak.
Allah
SWT mengutus Nabi Muhammad SAW dengan membawa Agama Islam ditengah-tengah
manusia sebagai rahmat, yang merupakan kenikmatan besar bagi umat manusia dan
bukan suatu musibah yang membawa malapetaka. Allah SWT berfirman diantaranya:
1. Surat
Al Anbiyaa’ ayat 107:
وَمَآ أَرْسَلْنٰكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعٰلَمِينَ.
107.
dan Tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta
alam.
2. Surat Saba ayat 28:
وَمَآ أَرْسَلْنٰكَ إِلَّا كَآفَّةً لِّلنَّاسِ بَشِيرًا وَنَذِيرًا وَلٰكِنَّ
أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ.
28. dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat
manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi
peringatan, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.
3. Surat Al Maidah ayat 15-16:
... قَدْ جَآءَكُم مِّنَ اللَّـهِ نُورٌ وَكِتٰبٌ مُّبِينٌ. يَهْدِى بِهِ اللَّـهُ مَنِ اتَّبَعَ رِضْوٰنَهُۥ
سُبُلَ السَّلٰمِ وَيُخْرِجُهُم مِّنَ الظُّلُمٰتِ إِلَى النُّورِ بِإِذْنِهِۦ
وَيَهْدِيهِمْ إِلَىٰ صِرٰطٍ مُّسْتَقِيمٍ.
15. ... Sesungguhnya
telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan kitab yang menerangkan.
16. dengan kitab Itulah Allah menunjuki orang-orang yang
mengikuti keredhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah
mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang
benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus.
4. Surat Ali Imran ayat 164:
لَقَدْ مَنَّ اللَّـهُ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ إِذْ بَعَثَ فِيهِمْ
رَسُولًا مِّنْ أَنفُسِهِمْ يَتْلُوا۟ عَلَيْهِمْ ءَايٰتِهِۦ وَيُزَكِّيهِمْ
وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتٰبَ وَالْحِكْمَةَ وَإِن كَانُوا۟ مِن قَبْلُ لَفِى ضَلٰلٍ
مُّبِينٍ.
164. sungguh Allah telah memberi kenikmatan kepada
orang-orang mukmin ketika Allah mengutus dikalangan mereka seorang Rasul dari
golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah,
membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab dan Al
hikmah. Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka adalah
benar-benar dalam kesesatan yang nyata.
Berbagai
ayat telah menerangkan bahwa Nabi Muhammad SAW dan Islam yang diserukannya
benar-benar membawa rahmat bagi alam semesta ini dan mengeluarkan manusia dari
dunia yang gelap gulita menuju alam yang terang benderang sehingga mengetahui
jalan yang lurus.
Nikmat
Islam dan Iman yang bisa kita rasakan adalah suatu nikmat luar biasa bagi
manusia. Bukti Agama Islam adalah nikmat yang besar bagi umat manusia ialah
bahwa sebelum Nabi SAW menyerukan Islam, manusia dalam keadaan kacau dan
bermusuhan. Peringatan tersebut telah disebutkan dalam Al Quran Surat Ali Imran
ayat 103:
... وَاذْكُرُوا۟ نِعْمَتَ اللَّـهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنتُمْ
أَعْدَآءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُم بِنِعْمَتِهِۦٓ إِخْوٰنًا...
.
103. ... dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika
kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan hatimu,
lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara ... .
Oleh
sebab itu manusia mesti bersyukur kepada Allah SWT atas diutusnya Nabi Muhammad
SAW yang membawa dinul Islam. Hanya dengan Islam manusia dapat hidup rukun,
damai, dan saling menebar kasih sayang. Sebaliknya, mengabaikan Islam akan membuat
dunia ini kacau balau dan terorisme muncul dimana-mana.
Rasulullah
SAW yang membawa Agama Islam merupakan utusan-Nya yang memiliki akhlaqul
karimah dan sifat-sifat terpuji. Beliau merupakan utusan-Nya yang menjadi suri
tauladan bagi kita. Hal itu sebagaimana
yang dijelaskan dalam Al Quran dan Hadits, diantaranya surat Ali Imran ayat 159:
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللَّـهِ لِنتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنتَ فَظًّا
غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانفَضُّوا۟ مِنْ حَوْلِكَ ... .
159.
Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut terhadap
mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka
menjauhkan diri dari sekelilingmu ... .
Ditambah
lagi firman Allah pada surat At Taubah ayat 128:
لَقَدْ جَآءَكُمْ رَسُولٌ مِّنْ أَنفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا
عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُم بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَّحِيمٌ.
128.
sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa
olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu,
Amat belas kasihan lagi Penyayang terhadap orang-orang mukmin.
Dalam
hadits disebutkan:
عَنْ عَائِشَةَ زَوْجِ
النَّبِيِ ص اَنَّ رَسُوْل اللَّهِ ص قَالَ: يَا عَائِشَةُ، اِنَّ اللَّهَ
رَفِيْقٌ يُحِبُّ الرِّفْقَ، وَيُعْطِى عَلَى الرِّفْقِ مَا لَا يُعْطِى عَلَى
الْعُنْفِ وَمَ لَا يُعْطِى عَلَى مَا سِوَاهُ.
مسلم 4: 2003
Dari
‘Aisyah istri Nabi SAW, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Hai ‘Aisyah,
sesungguhnya Allah itu Maha Kasih Sayang dan senang kepada kasih sayang, dan
Dia memberi (kebaikan) pada kasih sayang itu apa-apa yang Dia tidak berikan
kepada kekerasan, dan tidak pula Dia berikan kepada apapun selainnya”. [HR.
Muslim juz 4, hal. 2003]
اِنَّ الْفَحْشَ
وَالتَّفَحُّشَ لَيْسَا مِنَ الْاِسْلَامِ وَاِنَّ اَحْسَنَ النَّاسِ اِسْلَا مًا
اَحْسَنُهُمْ خُلُقًا. احمد 7: 410، 42087
Kejahatan
dan perbuatan jahat, keduanya sama sekali bukan ajaran Islam. Dan orang yang
paling baik Islamnya ialah yang paling baik akhlaknya. [HR. Ahmad juz 7, hal.
410, no. 20874]
Dari
berbagai ayat dari Al Quran dan Hadist telah sangat jelas bahwa Agama Islam
yang kita anut memerintahkan kita untuk berlaku lemah lembut, kasih sayang, dan
berakhlak baik. Berbuat baik merupakan cerminan akhlak yang baik dan
diperintahkan kepada kita untuk berbuat baik kepada siapa saja. Hal itu
sebagaimana firman Allah SWT pada Surat Al Mumtahanah ayat 8:
لَّا يَنْهَىٰكُمُ اللَّـهُ عَنِ الَّذِينَ لَمْ يُقٰتِلُوكُمْ فِى الدِّينِ
وَلَمْ يُخْرِجُوكُم مِّن دِيٰرِكُمْ أَن تَبَرُّوهُمْ وَتُقْسِطُوٓا۟ إِلَيْهِمْ ۚ
إِنَّ اللَّـهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ.
8. Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan
Berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak
(pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang
yang Berlaku adil.
Ayat
tersebut menjelaskan bahwa kita diperbolehkan untuk berbuat baik dan berlaku
adil terhadap orang-orang yang tidak memerangi karena agama dan tidak mengusir
dari tempat tinggal. Sungguh mulia ajaran Islam sehingga menjunjung toleransi
dan tidak menggunakan kekerasan. Kita diminta untuk berbuat baik kepada siapa
saja, terlebih-lebih terhadap saudara seiman, seagama. Hal itu sebagaimana
firman Allah pada Surat Al Buruj ayat 10:
إِنَّ الَّذِينَ فَتَنُوا۟ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنٰتِ ثُمَّ لَمْ
يَتُوبُوا۟ فَلَهُمْ عَذَابُ جَهَنَّمَ وَلَهُمْ عَذَابُ الْحَرِيقِ.
10. Sungguh, orang-orang yang mendatangkan cobaan
(bencana, membunuh, menyiksa) kepada orang-orang yang mukmin laki-laki dan
perempuan kemudian mereka tidak bertaubat, maka mereka akan mendapat azab
Jahannam dan mereka akan mendapat azab (neraka) yang membakar.
Demikian yang bisa saya
sampaikan. Tak lupa marilah kita memperdalam ilmu agama kita sehingga kita
termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk. Semoga bisa menjadi pengingat bagi
saya khususnya, dan bermanfaat bagi jamaah sekalian pada umumnya. Serta dapat
menjadi sedikit dari jutaan benih-benih yang memperkuat Islam dalam diri kita sebagai
perwujudan agama rahmatan lil alamin, baik kepada sesama umat muslim,
sesama manusia, hidup berbangsa dan bernegara di Negara Indonesia.