بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ
الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ
اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
·
اَلْحَمْدُ
ِللهِ الَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيٰوةَ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلًا.
نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ
أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ
لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ
الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ
وَرَسُولُه. اللَّهُمَّ
صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانِ
إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. فَيَا
أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ، اُوْصِيْنِيْ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى
اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ
اللَّهُ تَعَالَى فِى كِتَابِهِ الْكرِيْم:
· يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا
اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ
مُسْلِمُونَ.
· يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا
رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا
وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً. وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي
تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا.
· يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا
اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ
وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ
فَوْزًا عَظِيمًا.
· أَمَّا بَعْدُ: فَإِنَّ أَصْدَقَ
الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللَّهَ وَخَيْرُ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّي اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّالْأُمُوْرِ مُحْدَثاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعُةٌ
وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ وَكُلَّ ضَلَالَةٍ فِىالنَّارِ.
Ma'asyiral
muslimin rahimakumullah
Syukur
alkhamdulillah senantiasa kita haturkan kepada Allah SWT yang menjadikan mati
dan hidup. Hanya Allah yang mampu menciptakan kematian dan kehidupan. Allah
menciptakan kematian dan kehidupan untuk menguji manusia, siapa diantara mereka
yang beriman dan beramal saleh. Selawat serta salam semoga tercurah kepada
Rasulullah Muhammad SAW yang telah membawa risalah Agama Islam kepada umatnya.
Melalui ajaran Rasulullah Muhammad SAW, manusia dapat terbebas dari kegelapan
menuju jalan yang terang. Semoga kita semuanya tergolong umat Rasulullah
Muhammad SAW yang senantiasa melaksanakan ajaran-ajarannya di semua sendi-sendi
kehidupan kita. Mengerjakan ajaran-ajaran agama merupakan bagian amanat sila
pertama Pancasila, dan Undang Undang Dasar 1945 Pasal 29 ayat 2. Melalui
ajaran-ajaran agama yang kita laksanakan semaksimalnya di dalam kehidupan kita,
harapannya kita semua bisa selamat di dunia maupun di akhirat. Aamiin.
Selanjutnya
dari mimbar ini saya serukan kepada diri saya sendiri dan umumnya kepada jamaah
salat Jum’at agar terus menjaga, mempertahankan, dan terus berusaha
meningkatkan iman dan takwa. Iman dengan mengimani rukun iman yang enam dan
takwa dengan mentaati segala perintah Allah dan Rasulullah, serta menjauhi apa
yang dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya. Marilah saling menasehati untuk
kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.
Ma'asyiral
muslimin rahimakumullah.
Kita
sebagai seorang muslim hendaknya melaksanakan segala perinta Allah dan
Rasulullah, serta menjauhi segala yang dilarang Allah dan Rasul-Nya. Hal
tersebut merupakan bukti takwa kita sekaligus bukti rasa cinta seorang hamba
terhadap Allah SWT. Adapun orang-orang yang beriman sangat besar cintanya
kepada Allah melebihi cinta orang musyrik kepada sesembahan dan berhala mereka.
Orang beriman tidak mempersekutukan Allah dengan apa pun. Allah berfirman:
وَالَّذِينَ آمَنُواْ أَشَدُّ حُبًّا
لِلهِ. البقرة: 165
Artinya: “Adapun
orang-orang yang beriman sangat besar cintanya kepada Allah.” (QS. Al-Baqarah:
165).
Melalui
cinta orang akan lebih semangat dan ikhlas untuk melakukan setiap sesuatu yang
disenangi oleh yang dicinta. Hal tersebut karena semestinya cinta diberikan
pada pihak yang memang berhak mendapatkan cinta dan layak untuk dicinta.
Menurut Imam Al-Ghazali, tidak ada yang berhak untuk dicinta kecuali Allah
Ta’ala. Apabila ada seorang hamba meletakkan cintanya kepada selain Allah, itu
menunjukkan bahwa cintanya muncul karena kebodohan dan sempitnya pengetahuan
terhadap Allah. Apabila seseorang benar-benar mengetahui sifat-sifat Allah,
tentu tidak akan memperdulikan manusia dan fokus mencintai Allah Zat Yang
Mahakuasa. Allah SWT berfirman,
قُلْ اِنْ
كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللّٰهَ فَاتَّبِعُوْنِيْ يُحْبِبْكُمُ اللّٰهُ وَيَغْفِرْ
لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ ۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ. آل
عمران: 31
Artinya: Katakanlah
(Muhammad), “Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu
dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. (QS. Ali
Imran: 31)
Ayat
tersebut menerangkan bahwa Allah memerintahkan Nabi untuk mengatakan kepada
orang Yahudi, apabila mereka benar menaati Allah maka hendaklah mereka mengakui
kerasulan Nabi Muhammad. Hal tersebut dilakukan dengan melaksanakan segala yang
terkandung dalam wahyu yang diturunkan Allah kepada Rasulullah Muhammad SAW.
Bila mereka telah berbuat demikian, niscaya Allah meridai mereka dan memaafkan
segala kesalahan-kesalahan dan mengampuni dosa-dosa yang telah mereka lakukan.
Mengikuti Rasul secara sungguh-sungguh baik dalam itikad maupun amal saleh akan
menghilangkan dampak maksiat dan kekejian jiwa, serta menghapuskan kezaliman
yang dilakukan sebelumnya.
Ma'asyiral
muslimin rahimakumullah.
Al-Quran
Surat Ali Imran ayat 31 tersebut memberikan keterangan yang kuat untuk
mematahkan pengakuan orang-orang yang mengaku mencintai Allah di setiap saat,
sedangkan amal perbuatannya berlawanan dengan ucapan-ucapannya. Bagaimana
mungkin dapat berkumpul pada diri seseorang itu cinta kepada Allah dan pada
saat yang sama membelakangi perintah-Nya? Begitu juga ketika mengaku beriman
kepada Allah tetapi tidak menjadikan Rasulullah Muhammad SAW sebagai suri
teladan. Hal itu seperti Yahudi dan Nasrani. Adapun Yahudi dan Nasrani menolak
Rasulullah Muhammad SAW sebagai Nabi karena dengki melihat Rasulullah Muhammad
SAW yang merupakan keturunan Nabi Ismail, bukan keturunan Israil. Yahudi dan
Nasrani menolak menjadikan Rasulullah Muhammad SAW sebagai suri teladan. Hal
ini menjadi nasihat bagi saya dan jama’ah pada umumnya, supaya ber-Islam dengan
ibadah yang mencontoh Nabi. Contoh ibadah bukan perkara baik atau tidak di sisi
manusia. Apabila ada ibadah yang lebih baik yang dilakukan manusia dari pada
apa yang dicontohkan Nabi, apakah berarti Allah keliru memilih Rasulullah
Muhammad SAW sebagai Nabi? Maha Suci Allah dari segala kekeliruan. Bukti cinta
seorang hamba kepada Allah diantaranya adalah menjadikan Rasulullah Muhammad
SAW sebagai suri teladan yang utama. Siapa yang mencintai Allah, tapi tidak
mengikuti jalan dan petunjuk Rasulullah, maka pengakuan cinta itu adalah palsu
dan dusta. Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ عَمِلَ
عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ اَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ. مسلم
Artinya: "Barangsiapa
mengamalkan suatu perkara yang tidak kami perintahkan, maka ia tertolak."
(HR. Muslim, no. 3243).
Ma'asyiral
muslimin rahimakumullah.
Marilah
kita semua mencintai Allah dengan penuh ketaatan, serta mendekatkan diri
kepada-Nya dengan mengikuti perintah Nabi-Nya, serta membersihkan diri dengan
amal saleh. Melalui upaya tersebut, harapannya Allah mengampuni dosa-dosa kita
semua. Demikian yang bisa saya sampaikan
pada kesempatan hari ini. Semoga bisa menjadi pengingat bagi diri saya dan
umumnya bermanfaat bagi jamaah semuanya. Mohon maaf apabila terdapat tutur kata
yang kurang berkenan.
أَعُوذُ بِاللَّهِ
مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. إِنَّاۤ
اَعْطَيْنٰكَ الْكَوْثَرَ. فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ. اِنَّ شَانِئَكَ هُوَ
الْاَبْتَرُ. وَقُلْ
رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ.
***
ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ ٱلَّذِى هَدَىٰنَا لِهَـٰذَا
وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِىَ لَوْلَآ أَنْ هَدَىٰنَا ٱللَّهُ، هُوَ الَّذِى اَرْسَلَ
رَسُوْلَهُ بِاْلهُدَى وَ دِيْنِ اْلحَقّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدّيْنِ كُلّهِ وَ
لَوْ كَرِهَ اْلمُشْرِكُوْنَ. اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ
شَرِيْكَ لَهُ، وَ اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ الَّذِى لاَ
نَبِيَّ بَعْدَهُ. وَ الصَّلاَةُ وَ السَّلاَمُ عَلَى اَشْرَفِ اْلاَنْبِيَاءِ وَ
اْلمُرْسَلِيْنَ وَ عَلَى آلِهِ وَ اَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْنَ. اَمَّا بَعْدُ.
فَيَااَ
يُّهَاالنَّاسُ، اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا
وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ. اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِىْ،
يَاَ يُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. وَارْضَ
عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ:
· اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّـيْتَ عَلَى آلِ اِبـْرَاهِيْمَ. وَ بَارِكْ
عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ
اِبـْرَاهِيْمَ، فِى اْلعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
· اَللَّهُمَّ اغْفِرْ
لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ،
أَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ
الدَّعَوَاتِ.
· رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا،
وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِالْإِيْمَانِ، وَلَا تَجْعَلْ فِيْ
قُلُوْبِنَا، غِلًّا لِلَّذِيْنَ آمَنُوا، رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ
· رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ
أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ، وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ
إِمَامًا.
· اللَّهُمَّ اِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنَ
الْبَرَصِ وَالْجُنُونِ وَالْجُذَامِ وَمِنْ سَيِّئِ الْأَسْقَامِ.
· اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِى رَجَبٍ
وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ
· رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا
حَسَنَةً، وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
·
سُبْحَانَ
رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ،
وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
· وَأَقِمِ الصَّلَاةَ.
Penyampai: Revolusi Prajaningrat Saktiyudha,
S.Si., M.Pd.