Oleh: Ustadz
Priyo Widodo
(MTA Cabang
Pracimantoro)
Pada hari
ini 90 tahun yang lalu, tepatnya tanggal 27-28 Oktober 1928 di Jakarta (dulu
Batavia) diadakan Konggres Pemuda ke-2 yang diikuti oleh berbagai wakil organisasi
pemuda yang ada pada waktu itu, seperti Jong Java, Jong Ambon, Jong Celebes,
Jong Batak, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, Sekar Rukun, Pemuda
Kaum Betawi, dll. Konggres tersebut menghasilkan sebuah ikrar yang sangat
penting bagi lahirnya Bangsa Indonesia, yaitu: Sumpah Pemuda. Keputusan Konggres
Pemuda II tersebut menegaskan cita-cita akan ada tanah air Indonesia, Bangsa
Indonesia, dan Bahasa Indonesia.
Sumpah pemuda
merupakan salah satu tonggak utama dalam sejarah pergerakan perjuangan
kemerdekaan Indonesia. Ikrar ini merupakan kristalisasi semangat untuk
menegaskan cita-cita berdirinya Negara Indonesia. Rumusan keputusan Konggres
Pemuda II tersebut ditulis oleh Mohammad Yamin, seorang pemuda muslim (waktu
itu beliau berusia 25 tahun) yang merupakan sastrawan, sejarawan, budayawan,
politikus, dan ahli hukum. Konggres Pemuda 1928 sendiri salah satunya dihadiri
oleh organisasi Islam. Tidak hanya itu, sebagian besar peserta yang hadir pun
beragama Islam. Walaupun dengan latar belakang pemikiran politik yang berbeda. Ini
seharusnya bisa menjadi semangat sekaligus kebanggaan tersendiri bagi pemuda
muslim saat ini. Bahwa sejak dulu, pemuda muslim selalu bisa berkontribusi
penuh dalam membangun persatuan.
Pemberontakan
pada zaman Kolonial Belanda banyak diprakarsai oleh pejuang muslim. Mulai dari
Perang Diponegoro (1825 – 1830), Perang Paderi, Perang di Aceh, Banten (1888),
Banjar, menentang penindasan yang dilakukan Belanda. Semua perlawanan itu
selalu digerakkan oleh para ulama, kiyai, dan santri. Memasuki awal abad 20,
perlawanan tidak lagi mengandalkan fisik. Perang intelektuallah yang dibutuhkan.
Banyak organisasi-organisasi Islam lahir, walaupun dengan ciri yang berbeda,
namun tetap dengan tujuan yang sama, untuk membebaskan Indonesia dari kekuasaan
Belanda. Organisasi tersebut antara lain diawali Sarekat Islam (1911) oleh HOS
Tjokroaminoto, Muhammadiyah (1912), Persatuan Islam (1923), Nahdhatul Ulama
(1926), Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti), Persaudaraan Muslimin Indonesia
(Permi), dan pergerakan-pergerakan serupa lainnya yang muncul di berbagai
daerah. Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 juga dipelopori oleh generasi
muda. Tumbangnya Rezim Orde Lama, Orde Baru, dan munculnya masa Reformasi tidak
lepas dari peran besar generasi muda.
Kenyataan sejarah
di atas meneguhkan bahwa pemuda memiliki andil yang sangat besar dalam sejarah
kebangkitan bangsanya. Bahkan bisa dikatakan bahwa maju mundurnya sebuah bangsa
ditentukan oleh kualitas para pemudanya. Generasi muda hari ini adalah para
pemain utama di masa mendatang sehingga mereka adalah pondasi yang menopang
masa depan bangsa ini. Jika pemudanya cerdas dan berakhlak mulia maka bangsa
itu akan maju dan sejahtera. Namun sebaliknya, jika pemudanya bodoh dan memilki
akhlak yang buruk maka dapat dipastikan masa depan bangsa itu akan hancur
berantakan. Presiden Soekarno dalam ucapannya yang termasyur, “Berikan aku
1000 orang tua, niscaya akan aku cabut Semeru dari akarnya, berikan aku 1
pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia”.
Karakteristik
pemuda telah disebutkan dalam Al Qur’an dan hadis. Pemuda dalam Al Qur’an
disebut dengan fatan. Misalnya pada Surat Al Anbiya (21) ayat 60 tentang
pemuda Ibrahim.
قَالُوا۟
سَمِعْنَا فَتًى يَذْكُرُهُمْ يُقَالُ لَهُۥٓ
إِبْرٰهِيمُ. الأنبياء:٦۰
60. mereka
berkata: “Kami dengar ada seorang pemuda yang mencela berhala-berhala ini yang
bernama Ibrahim”. [QS. Al Anbiya: 60]
Al Qur’an
juga mengisahkan tentang pemuda Ashhabul Kahfi, sekelompok anak muda yang
memiliki integritas moral yang tinggi. Firman Allah dalam Surat Al Kahfi ayat
13:
نَّحْنُ نَقُصُّ
عَلَيْكَ نَبَأَهُم بِالْحَقِّ ۚ
إِنَّهُمْ فِتْيَةٌ ءَامَنُوا۟
بِرَبِّهِمْ وَزِدْنٰهُمْ هُدًى. الكهف:١٣
13. Kami
kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita ini dengan benar. Sesungguhnya mereka
adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambah pula
untuk mereka petunjuk. [QS. Al Kahfi: 13]
Selain itu,
banyak ayat Al Qur’an yang mengisahkan para pemuda yang telah mengukir prestasi
dalam berbagai keutamaan, antara lain adalah Ismail yang telah rela
mengorbankan dirinya untuk dipotong lehernya karena taat pada Allah dengan
penuh kesadaran. Allah berfirman di Surat Ash Shaaffaat (37) ayat 102:
فَلَمَّا بَلَغَ
مَعَهُ السَّعْىَ قَالَ يٰبُنَىَّ إِنِّىٓ
أَرَىٰ فِى الْمَنَامِ أَنِّىٓ
أَذْبَحُكَ فَانظُرْ مَاذَا تَرَىٰ ۚ
قَالَ يٰٓأَبَتِ
افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ ۖ
سَتَجِدُنِىٓ
إِن شَآءَ اللهُ مِنَ الصّٰبِرِينَ. الصافات:١۰٢
102. Maka
tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim,
Ibrahim berkata, “Hai anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku
menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!”, ia menjawab, “Hai bapakku,
kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku
termasuk orang-orang yang sabar”. [QS. Ash Shaaffaat: 102]
Kisah pemuda
Yusuf juga menunjukkan tingginya kualitas akhlak dan ketaatan seorang pemuda. Ia
diajak oleh seorang wanita yang teramat cantik untuk melakukan hubungan badan,
yang seandainya ia maumelakukannya tidak akan ada sesuatupun yang dapat
menghalanginya. Namun Nabi Yusuf menolak ajakan tersebut dan memilih hidup
mendekam di penjara semata-mata karena ketakwaannya kepada Allah SWT. Firman Allah
pada QS. Yusuf (12) ayat 23:
وَرٰوَدَتْهُ الَّتِى
هُوَ فِى بَيْتِهَا عَن نَّفْسِهِۦ
وَغَلَّقَتِ الْأَبْوٰبَ وَقَالَتْ هَيْتَ لَكَ ۚ
قَالَ مَعَاذَ اللهِ ۖ
إِنَّهُۥ
رَبِّىٓ
أَحْسَنَ مَثْوَاىَ ۖ
إِنَّهُۥ
لَا يُفْلِحُ الظّٰلِمُونَ. يوسف:٢٣
23. dan
wanita (Zulaikha) yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan
dirinya (kepadanya) dan dia menutup pintu-pintu, seraya berkata, “Marilah ke
sini”. Yusuf berkata, “Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukan
aku dengan baik”. Sesungguhnya orang-orang yang zalim tiada beruntung. [QS. Yusuf:
23]
Mari kita
teladani juga bagaimana Lukman membimbing anaknya agar menjadi pemuda baik yang
terdapat pada Al Qur’an Surat Lukman (31) ayat 13, 14, dan 17:
وَإِذْ قَالَ
لُقْمٰنُ لِابْنِهِۦ
وَهُوَ يَعِظُهُۥ
يٰبُنَىَّ لَا تُشْرِكْ بِاللهِ ۖ
إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ. لقمان:١٣
13. dan
(ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran
kepadanya, “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya
mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar”.
وَوَصَّيْنَا
الْإِنسٰنَ بِوٰلِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُۥ
وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصٰلُهُۥ
فِى عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِى وَلِوٰلِدَيْكَ إِلَىَّ الْمَصِيرُ. لقمان:١٤
14.
dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang
ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang
bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun, bersyukurlah kepada-Ku dan
kepada dua orang ibu-bapakmu, hanya kepada-Ku-lah kembalimu. [QS. Lukman
(31): 13, 14]
يٰبُنَىَّ أَقِمِ الصَّلَوٰةَ
وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنكَرِ وَاصْبِرْ عَلَىٰ مَآ أَصَابَكَ ۖ إِنَّ ذٰلِكَ
مِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ. لقمان:١٧
17. Hai
anakku, dirikanlah salat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan
cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang
menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan
(oleh Allah). [QS. Lukman: 17]
Selain itu
juga banyak riwayat hadis yang menerangkan tentang pemuda. Hadis-hadis yang
dimaksud antara lain:
عَنْ اَبـِى
هُرَيـْرَةَ رض عَنِ النَّبِيِّ ص قَالَ: سَبْعَةٌ يُظِلُّـهُمُ اللهُ فِى ظِلِّهِ
يَوْمَ لاَ ظِلَّ اِلاَّ ظِلُّهُ: َاْلاِمَامُ اْلعَادِلُ، وَ شَابٌّ نَـشَأَ
فِى عِبَادَةِ اللهِ، وَ رَجُلٌ قَـلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِى اْلمَسَاجـِدِ،وَ
رَجُلاَنِ تَحَابـَّا فِى اللهِ اجْتَمَعَا عَلَـيْهِ، وَ تَفَرَّقَا عَلَـيْهِ،
وَ رَجُلٌ دَعَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَ جَمَالٍ، فَقَالَ: اِنــِّى
اَخَافُ اللهَ، وَ رَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَـأَخْفَاهَا حَتَّى لاَ
تَـعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُـنْفِقُ يَـمِيْنُهُ، وَ رَجُلٌ ذَكَرَ اللهَ خَالـِيًا
فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ. البخارى و مسلم
Dari Abu
Hurairah RA dari Nabi SAW, beliau bersabda : "Ada tujuh golongan yang
Allah akan menaungi mereka di dalam naungan-Nya pada hari tidak ada naungan
kecuali naungan-Nya, yaitu : 1. Imam yang adil, 2. Pemuda yang giat dalam
beribadah kepada Allah, 3. Orang lelaki yang hatinya bergantung pada
masjid-masjid, 4. Dua orang yang saling mengasihi karena Allah, keduanya
berkumpul karena Allah dan berpisah karena Allah, 5. Orang laki-laki yang
diajak berzina oleh wanita yang bangsawan, kaya lagi cantik molek, tetapi dia
tidak mau dan mengatakan : "Aku takut kepada Allah", 6. Orang yang
bersedekah dengan suatu sedekah dan ia menyembunyikannya sehingga tangan
kirinya tidak tahu apa yang diberikan oleh tangan kanannya, dan 7. Orang yang
mengingat Allah diwaktu sunyi sehingga mengalirlah air mata kedua matanya". [HR.
Bukhari dan Muslim, At-Targhib wat Tarhib, Juz IV halaman 15-16]
Oleh karena
itu,masa-masa muda harus diisi dengan berbagai aktivitas, baik keilmuan maupun
keimanan. Seperti yang telah dipesankan oleh Rasulullah dalam sabda beliau:
عَنِ
ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص لِرَجُلٍ وَ هُوَ يَعِظُهُ: اِغْتَنِمْ
خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ: شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ، وَ صِحَّتَكَ قَبْلَ
سَقَمِكَ، وَ غِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ، وَ فَرَاغَكَ قَبْلَ شُغْلِكَ، وَ
حَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ. البيهقى فى شعب الايمان 7: 263، رقم: 10248
Dari Ibnu
Abbas, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda kepada seorang laki-laki, pada waktu
itu beliau menasehatinya, “Gunakanlah lima (kesempatan) sebelum datangnya lima
(kesempitan)
1.
Gunakan masa mudamu sebelum datang masa tuamu,
2. Gunakan
masa sehatmu sebelum datang masa sakitmu,
3. Gunaan
masa kayamu sebelum datang masa faqir (miskin)mu,
4. Gunakan
masa longgarmu sebelum datang masa sibukmu,
5. Gunakan
masa hidupmu sebelum datang kematianmu”.
[HR.
Baihaqiy dalam Syu'abul iimaan juz 7, hal. 263, no. 10248]
Hadis di
atas menyebutkan pentingnya masa muda untuk dipergunakan dengan sebaik-baiknya
sebelum masa muda itu berlalu dan kita menjadi tua. Masa muda merupakan masa
sempurnanya pertumbuhan fisik dan kekuatan seorang manusia. Namun di sisi lain,
masa muda juga masa yang penuh dengan gejolak untuk memperturutkan hawa nafsu. Pemuda
yang sedang dalam masa pertumbuhan fisik maupun psikologis dan sedang mencari
jati diri, banyak mengalami gejolak dalam pikiran maupun jiwanya. Hal ini
menyebabkan pemuda rawan mengalami keguncangan dalam hidup. Oleh karena itu,
generasi tua perlu membimbing dan mendampingi generasi muda agar mereka tidak
salah memilih jalan. Agar lahir pemuda-pemuda cerdas nan tangguh dan berakhlak
mulia, sehingga masa depan bangsa ini semakin berjaya.
Tantangan
pemuda ditengah globalisasi:
a.
Westernisasi: perilaku meniru gaya hidup orang-orang barat.
b. Konsumtif:
boros
c. Hedonis:
senang glamour/ bermewah-mewah
d. Pergaulan
bebas
e. Narkoba
f. Atheisme
g.
Individualis
Bagaimana
menghadapi tantangan tersebut?
1. Hidup
Berjamaah
Sebagaimana
firman Allah pada Surat Ali Imran (3) ayat 103:
وَاعْتَصِمُوا۟
بِحَبْلِ اللهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا۟
ۚ وَاذْكُرُوا۟
نِعْمَتَ اللهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنتُمْ أَعْدَآءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ
فَأَصْبَحْتُم بِنِعْمَتِهِۦٓ
إِخْوٰنًا وَكُنتُمْ عَلَىٰ شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ النَّارِ فَأَنقَذَكُم مِّنْهَا ۗ
كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللهُ لَكُمْ ءَايٰتِهِۦ
لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ. آل عمران:١۰٣
103. dan
berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu
bercerai-berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu
(masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu
menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu
telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya.
Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat
petunjuk.
[QS. Ali Imran: 103]
2. Mengikuti
Al Qur’an dan As Sunnah
Firman Allah
pada Surat Al An’am (6) ayat 153:
وَأَنَّ هٰذَا
صِرٰطِى مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ ۖ
وَلَا تَتَّبِعُوا۟
السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَن سَبِيلِهِۦ
ۚ ذٰلِكُمْ وَصَّىٰكُم
بِهِۦ
لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ. الأنعام:١٥٣
153. dan
bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalan-Ku yang lurus. Maka ikutilah
Dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan
itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. yang demikian itu diperintahkan
Allah agar kamu bertakwa. [QS. Al An’am: 153]
Sabda
Rasulullah SAW:
اِنَّ رَسُوْلَ اللهِ
صلى الله عليه وسلم قَالَ: تَرَكْتُ فِيْكُمْ اَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوْا مَا
مَسَكْتُمْ بـِهِمَا: كِتَابَ اللهِ وَسُنَّةَ نَبِيِّهِ. مالك، فى الموطأ 2: 899
Sesungguhnya
Rasulullah SAW bersabda, "Kutinggalkan pada kamu sekalian dua perkara yang
kalian tidak akan sesat apabila kalian berpegang teguh kepada keduanya, yaitu :
Kitab Allah dan sunnah Nabi-Nya". [HR. Malik
dalam Al-Muwaththa’ juz 2, hal. 899]
~~$$~~