Banyak
macam diantaranya puasa yang disyariatkan kepada umat Islam. Berbagai macam diantaranya
puasa adalah puasa Daud. Supaya lebih memahami apa itu puasa Daud akan dibahas
antara lain: (a) pengertian puasa Daud; (b) hukum puasa Daud; (c) waktu
pelaksanaan puasa Daud; (d) tata cara puasa Daud; dan (e) keutamaan puasa Daud.
A. Pengertian Puasa Daud
Puasa disebutkan dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia adalah meniadakan makan, minum, dan sebagainya dengan sengaja
(terutama bertalian dengan keagamaan). Puasa juga berarti salah satu rukun
Islam berupa ibadah menahan diri atau berpantang makan, minum, dan segala yang
membatalkannya mulai terbit fajar sampai terbenam matahari. Sedangkan Daud
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti nabi dan rasul ketujuh belas yang
diutus Allah SWT dengan membawa kitab Zabur. Ada yang menulis Daud dengan
Dawud. Nabi Daud diriwayatkan berpuasa berselang hari. Adapun pengertian puasa
Daud merupakan puasa yang dilakukan dengan waktu selang-seling, yaitu satu
hari puasa dan satu hari tidak. Oleh sebab itu ada pula yang menyebut puasa
Daud dengan puasa berselang hari.
B. Hukum Puasa Daud
Hukum puasa Daud adalah sunah. Adapun hadis yang menunjukkan tentang puasa Daud
adalah sebagai berikut.
Hadis Pertama
حَدَّثَنَا
هَنَّادٌ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ عَنْ مِسْعَرٍ وَسُفْيَانَ عَنْ حَبِيبِ بْنِ أَبِي ثَابِتٍ
عَنْ أَبِي الْعَبَّاسِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَفْضَلُ الصَّوْمِ صَوْمُ أَخِي دَاوُدَ، كَانَ
يَصُومُ يَوْمًا وَيُفْطِرُ يَوْمًا وَلَا يَفِرُّ إِذَا لَاقَى. قَالَ أَبُو عِيسَى
هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ وَأَبُو الْعَبَّاسِ هُوَ الشَّاعِرُ الْمَكِّيُّ الْأَعْمَى
وَاسْمُهُ السَّائِبُ بْنُ فَرُّوخَ قَالَ بَعْضُ أَهْلِ الْعِلْمِ أَفْضَلُ الصِّيَامِ
أَنْ تَصُومَ يَوْمًا وَتُفْطِرَ يَوْمًا وَيُقَالُ هَذَا هُوَ أَشَدُّ الصِّيَامِ.
الترمذي
Artinya:
Telah menceritakan kepada kami Hannad, telah menceritakan kepada kami
Waki' dari Mis'ar dan Sufyan dari Habib bin Abu Tsabit
dari Abu Al Abbas dari Abdullah bin Amr, ia berkata: Rasulullah
SAW bersabda, “Seutama-utama puasa adalah puasa saudaraku Daud. Adalah beliau
sehari berpuasa dan sehari tidak berpuasa, dan ia tidak lari bila bertemu musuh."
Abu 'Isa berkata: "Ini adalah hadis hasan shahih. Abu Al Abbas
ialah penyair Makah yang buta, namanya As Sa`ib bin Farrukh."
Sebagian ulama mengatakan: "Sebaik-baik puasa ialah kamu berpuasa sehari
dan berbuka sehari. Ada yang berpendapat bahwa itu adalah puasa yang paling
berat." (HR. Tirmidzi, no. 701).
C. Waktu Pelaksanaan Puasa Daud
Pelaksanan puasa Daud adalah dengan sehari puasa dan sehari berbuka. Terkait durasi waktu,
sebagaimana puasa pada umumnya, yaitu dari mulai terbit fajar sampai
terbenamnya matahari. Selama durasi tersebut ia mesti mencegah dari hal-hal
yang membatalkan puasa sebagaimana puasa-puasa lain.
D. Tata Cara Puasa Daud
Tata cara puasa Daud
sebagaimana tata cara puasa Ramadan. Tata cara puasa Daud adalah dengan menahan
diri untuk tidak makan, minum, termasuk merokok, dan bersetubuh, dari mulai
fajar hingga terbenam matahari karena mencari rida Allah. Adapun syarat dan
rukun puasa sebagaimana puasa Ramadan. Penjelasan syarat dan rukun puasa dapat disimak dengan cara
klik di sini.
Ketika melaksanakan suatu ibadah hendaknya tidak berlebihan. Hal tersebut
dikarenakan masih ada kewajiban kita terhadap istri/ pasangan, anak, maupun
keluarga. Sebuah hadis menerangkan sebagai berikut.
Hadis Kedua
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا جَعْفَرُ بْنُ عَوْنٍ
حَدَّثَنَا أَبُو الْعُمَيْسِ عَنْ عَوْنِ بْنِ أَبِي جُحَيْفَةَ عَنْ أَبِيهِ
قَالَ: آخَى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَيْنَ سَلْمَانَ
وَأَبِي الدَّرْدَاءِ فَزَارَ سَلْمَانُ أَبَا الدَّرْدَاءِ فَرَأَى أُمَّ
الدَّرْدَاءِ مُتَبَذِّلَةً، فَقَالَ لَهَا: مَا شَأْنُكِ؟ قَالَتْ: أَخُوكَ أَبُو
الدَّرْدَاءِ لَيْسَ لَهُ حَاجَةٌ فِي الدُّنْيَا. فَجَاءَ أَبُو الدَّرْدَاءِ،
فَصَنَعَ لَهُ طَعَامًا. فَقَالَ: كُلْ. قَالَ: فَإِنِّي صَائِمٌ. قَالَ: مَا
أَنَا بِآكِلٍ حَتَّى تَأْكُلَ. قَالَ: فَأَكَلَ. فَلَمَّا كَانَ اللَّيْلُ ذَهَبَ
أَبُو الدَّرْدَاءِ يَقُوم.ُ قَالَ: نَمْ، فَنَامَ. ثُمَّ ذَهَبَ يَقُومُ، فَقَالَ:
نَمْ، فَلَمَّا كَانَ مِنْ آخِرِ اللَّيْلِ، قَالَ سَلْمَانُ: قُمِ الْآنَ
فَصَلَّيَا. فَقَالَ لَهُ سَلْمَانُ: إِنَّ لِرَبِّكَ عَلَيْكَ حَقًّا
وَلِنَفْسِكَ عَلَيْكَ حَقًّا، وَلِأَهْلِكَ عَلَيْكَ حَقًّا، فَأَعْطِ كُلَّ ذِي
حَقٍّ حَقَّهُ. فَأَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَذَكَرَ
ذَلِكَ لَهُ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم:َ صَدَقَ
سَلْمَانُ. البخاري
Artinya: Telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Basysyar, telah menceritakan kepada kami Ja'far bin
'Aun, telah menceritakan kepada kami Abu Al 'Umais dari 'Aun bin
Abu Juhaifah dari Bapaknya (Wahab bin Abdullah), ia berkata: Nabi
SAW mempersaudarakan Salman dengan Abud Darda'. Suatu hari Salman mengunjungi
Abud Darda', lalu ia melihat Ummud Darda' memakai baju yang lusuh, lalu Salman
bertanya kepadanya, "Kenapa kamu begitu?" Ia menjawab,
"Saudaramu Abud Darda', dia sudah tidak membutuhkan dunia." Kemudian
Abud Darda' datang. Lalu Salman membuat makanan untuknya. Salman berkata kepada
Abud Darda', "Makanlah!" Abu Darda' menjawab, "Aku sedang
berpuasa." Salman berkata, "Aku tidak akan makan sehingga kamu juga
makan." (Abu Juhaifah) berkata, "Lalu Abu Darda' makan". Setelah
malam hari Abud Darda' bangun, Salman berkata, "Tidurlah!" Maka iapun
tidur. Kemudian Abud Darda' bangun lagi, lalu Salman berkata, "Tidurlah!"
Maka iapun tidur lagi. Ketika akhir malam Salman berkata, "Sekarang
bangunlah!" Kemudian mereka berdua salat malam. Lalu Salman berkata kepada
Abu Darda', "Sesungguhnya Tuhanmu mempunyai hak yang harus kamu tunaikan,
dirimu juga mempunyai hak yang harus kamu tunaikan, dan istrimu mempunyai hak
yang harus kamu tunaikan, maka berikanlah haknya kepada setiap yang mempunyai
hak itu." Kemudian Abud Darda'
datang kepada Nabi SAW, lalu ia menceritakan hal itu. Maka Nabi SAW bersabda,
"Salman benar." (HR. Bukhari, no. 1832).
E. Keutamaan Puasa
Daud
Keutamaan puasa Daud sangatlah besar. Di antara keutamaannya adalah sebagai berikut.
1.
Puasa Daud adalah puasa yang adil
Puasa Daud dikatakan puasa yang adil dikarenakan pelaksanaan puasa Daud dengan sehari
puasa dan sehari berbuka. Hal tersebut sebagaimana hadis berikut.
Hadis Ketiga
حَدَّثَنِي
أَبُو الطَّاهِرِ قَالَ سَمِعْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ وَهْبٍ يُحَدِّثُ عَنْ
يُونُسَ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ ح و حَدَّثَنِي حَرْمَلَةُ بْنُ يَحْيَى أَخْبَرَنَا
ابْنُ وَهْبٍ أَخْبَرَنِي يُونُسُ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ أَخْبَرَنِي سَعِيدُ بْنُ
الْمُسَيَّبِ وَأَبُو سَلَمَةَ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ
عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ قَالَ: أُخْبِرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ أَنَّهُ يَقُولُ: لَأَقُومَنَّ اللَّيْلَ وَلَأَصُومَنَّ النَّهَارَ مَا
عِشْت.ُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: آنْتَ
الَّذِي تَقُولُ ذَلِكَ؟ فَقُلْتُ لَهُ: قَدْ قُلْتُهُ يَا رَسُولَ اللَّهِ
فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: فَإِنَّكَ لَا
تَسْتَطِيعُ ذَلِكَ، فَصُمْ وَأَفْطِرْ وَنَمْ وَقُمْ وَصُمْ مِنْ الشَّهْرِ
ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ فَإِنَّ الْحَسَنَةَ. بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا وَذَلِكَ مِثْلُ
صِيَامِ الدَّهْرِ. قَالَ: قُلْتُ فَإِنِّي أُطِيقُ أَفْضَلَ مِنْ ذَلِكَ. قَالَ:
صُمْ يَوْمًا وَأَفْطِرْ يَوْمَيْنِ. قَالَ: قُلْتُ فَإِنِّي أُطِيقُ أَفْضَلَ
مِنْ ذَلِكَ يَا رَسُولَ اللَّه.ِ قَالَ: صُمْ يَوْمًا وَأَفْطِرْ يَوْمًا
وَذَلِكَ صِيَامُ دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلَام وَهُوَ أَعْدَلُ الصِّيَامِ. قَالَ:
قُلْتُ فَإِنِّي أُطِيقُ أَفْضَلَ مِنْ ذَلِكَ. قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم:َ لَا أَفْضَلَ مِنْ ذَلِكَ. قَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ
عَمْرٍو رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا: لَأَنْ أَكُونَ قَبِلْتُ الثَّلَاثَةَ
الْأَيَّامَ الَّتِي قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ أَهْلِي وَمَالِي. مسلم
Artinya:
Telah menceritakan kepadaku Abu Thahir, ia berkata: Saya mendengar Abdullah
bin Wahb menceritakan dari Yunus dari Ibnu Syihab. Dalam
riwayat lain, telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya, telah
mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb, telah mengabarkan kepadaku Yunus
dari Ibnu Syihab, telah mengabarkan kepadaku Sa'id bin Al Musayyab
dan Abu Salamah bin Abdurrahman bahwa Abdullah bin Amr bin Ash,
ia berkata: Rasulullah SAW diberitahu bahwasanya ia mengatakan, “Sungguh aku
akan salat malam terus-menerus dan aku akan puasa di siang harinya selama aku
hidup.” Maka Rasulullah SAW bersabda, "Apakah kamu orang yang mengatakan
demikian itu?” Lalu aku jawab, “Sungguh aku telah mengatakannya, ya Rasulullah.”
Kemudian Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya kamu tidak akan kuat yang
demikian itu, maka berpuasalah dan berbukalah, tidurlah dan salat malamlah, dan
berpuasalah tiga hari setiap bulan. Karena kebaikan itu dibalas dengan sepuluh
kali lipat. Maka yang demikian itu seperti berpuasa sepanjang masa.” ‘Abdullah
bin ‘Amr berkata: Lalu aku berkata, “Sesungguhnya aku kuat lebih dari itu.”
Beliau SAW bersabda, "Berpuasalah satu hari dan berbukalah dua hari.” ‘Abdullah
bin ‘Amr berkata: Lalu aku berkata lagi, “Sesungguhnya aku kuat lebih dari
itu, ya Rasulullah." Beliau SAW bersabda, “Berpuasalah satu hari dan
berbukalah satu hari, yang demikian itu puasanya Nabi Daud AS, dan itulah puasa
yang lebih adil." 'Abdullah bin ‘Amr berkata: Lalu aku berkata
lagi, “Sesungguhnya aku kuat lebih dari itu.” Rasulullah SAW bersabda, “Tidak
ada yang lebih dari itu.” ‘Abdullah bin ‘Amr RA berkata, “Sungguh aku
menerima (puasa) tiga hari yang telah disabdakan Rasulullah SAW itu lebih aku
sukai daripada keluargaku dan hartaku." (HR. Muslim, no. 1962).
2.
Puasa Daud adalah puasa setengah tahun
Puasa
Daud dikatakan puasa setengah tahun dikarenakan pelaksanaan puasa Daud dengan
sehari puasa dan sehari berbuka. Hal tersebut sebagaimana hadis berikut.
Hadis Keempat
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ مُقَاتِلٍ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ أَخْبَرَنَا الْأَوْزَاعِيُّ
قَالَ حَدَّثَنِي يَحْيَى بْنُ أَبِي كَثِيرٍ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو سَلَمَةَ
بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَمْرِو بْنِ
الْعَاصِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا، قَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: يَا عَبْدَ اللَّهِ، أَلَمْ أُخْبَرْ أَنَّكَ تَصُومُ
النَّهَارَ وَتَقُومُ اللَّيْلَ؟ فَقُلْتُ: بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ. قَالَ:
فَلَا تَفْعَلْ، صُمْ وَأَفْطِرْ وَقُمْ وَنَمْ. فَإِنَّ لِجَسَدِكَ عَلَيْكَ
حَقًّا، وَإِنَّ لِعَيْنِكَ عَلَيْكَ حَقًّا، وَإِنَّ لِزَوْجِكَ عَلَيْكَ حَقًّا،
وَإِنَّ لِزَوْرِكَ عَلَيْكَ حَقًّ،ا وَإِنَّ بِحَسْبِكَ أَنْ تَصُومَ كُلَّ
شَهْرٍ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ، فَإِنَّ لَكَ بِكُلِّ حَسَنَةٍ عَشْرَ أَمْثَالِهَا،
فَإِنَّ ذَلِكَ صِيَامُ الدَّهْرِ كُلِّهِ. فَشَدَّدْتُ فَشُدِّدَ عَلَيَّ. قُلْتُ:
يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي أَجِدُ قُوَّةً. قَالَ: فَصُمْ صِيَامَ نَبِيِّ
اللَّهِ دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلَام وَلَا تَزِدْ عَلَيْهِ. قُلْتُ: وَمَا كَانَ
صِيَامُ نَبِيِّ اللَّهِ دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلَام؟ قَالَ: نِصْفَ الدَّهْرِ.
فَكَانَ عَبْدُ اللَّهِ يَقُولُ بَعْدَ مَا كَبِرَ: يَا لَيْتَنِي قَبِلْتُ
رُخْصَةَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. البخاري
Artinya:
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Muqatil, telah
mengabarkan kepada kami 'Abdullah, telah mengabarkan kepada kami Al
Awza'iy berkata: telah menceritakan kepada saya Yahya bin Abu Katsir
berkata: telah menceritakan kepada saya Abu Salamah bin 'Abdurrahman
berkata: telah menceritakan kepada saya 'Abdullah bin 'Amr bin Al 'Ash RA,
ia berkata: Rasulullah SAW bersabda kepadaku, "Wahai 'Abdullah, apakah
benar berita bahwa kamu akan puasa terus-menerus di siang hari dan akan salat
malam terus-menerus sepanjang malam?" Lalu aku menjawab, "Benar, ya
Rasulullah." Beliau bersabda, "Jangan kamu lakukan, tetapi
berpuasalah dan berbukalah, salat malamlah dan tidurlah, karena untuk jasadmu
ada hak yang harus kamu tunaikan, matamu juga punya hak yang harus kamu
tunaikan, istrimu juga punya hak yang harus kamu tunaikan, dan tamumu juga
punya hak yang harus kamu tunaikan. Dan cukuplah bagimu bila kamu berpuasa
selama tiga hari dalam setiap bulan, karena setiap kebaikan akan dibalas dengan
sepuluh kali lipat, dan itu berarti kamu sama dengan melaksanakan puasa
sepanjang tahun seluruhnya." Kemudian aku memperberat diri, maka akupun
menjadi berat. Aku berkata, "Ya Rasulullah, sesungguhnya aku kuat lebih
dari itu". Maka beliau bersabda, "Berpuasalah seperti puasanya Nabi
Allah Daud AS, dan jangan kamu tambah lebih dari itu." Aku bertanya,
"Bagaimanakah puasa Nabi Allah Daud AS?" Beliau menjawab,
"Berpuasa setengah tahun (sehari puasa dan sehari tidak)." Di
kemudian hari setelah tua 'Abdullah
(bin 'Amr bin Al-'Ash) berkata, "Alangkah baiknya seandainya dahulu
aku menerima keringanan yang diberikan oleh Nabi SAW." (HR. Bukhari,
no. 1839).
Demikianlah
berbagai dalil ataupun pelajaran yang bisa menjadi acuan kita dalam ibadah
puasa. Dalil yang kita gunakan untuk beribadah adalah dalil dari Al-Qur’an yang
sudah pasti benar dan/ atau hadis shahih atau setidaknya hasan
lidzatihi. Adapun selain dalil yang ada, tidak menutup kemungkinan terdapat
dalil yang shahih maupun sharih lainnya yang bisa kita gunakan
sebagai landasan hukum ibadah. Semoga kita semuanya mampu melaksanakan puasa
dengan baik dan istiqamah sebagai upaya kita meraih kesempurnaan amal salih.
Aamiin.